“Komuni Door to Door”, Bentuk Pelayanan Pastoral bagi Lansia, di Masa Pandemi.
1. Pendahuluan (Narasi Bentuk Pelayanan Pastoral).
Kehadiran Pandemi covid-19 telah memberikan efek domino yang luar biasa terhadap dinamika kehidupan manusia, khususnya dalam hal kegiatan beragama. Munculnya kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penanganan pandemi ini dilakukan pemerintah secara periodic. Kebijakan-kebijakan inilah yang pada akhirnya diikuti dan berdampak pada setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Gereja dalam melaksanakan kegiatan peribadatan termasuk Keuskupan Malang terkhusus Paroki Santo Andreas Tidar. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Gereja yang meliputi kegiatan peribadatan dan kegiatan iman umat serta pelayanan Sakremantal telah dilakukan oleh Gereja sebagai tanggapan dari peraturan pemerintah. Akan tetapi tak jarang, kebijakan- kebijakan tersebut “mengorbankan” berbagai kelompok masyarakat yang telah terbentuk sebelumnya. Salah satu kelompok yang dikorbankan adalah para Lansia dan anak-anak. Pandemic Covid 19 berdampak besar terhadap para lansia dan anak-anak. Hal ini dikarenakan kelompok lansia merupakan kelompok yang rentan akan penularan virus tersebut. Hal ini dilatarbelakangi lebih dari 50% umat dari Gereja St. Andreas Tidar adalah Lansia dan anak-anak. Dua kelompok yang dinilai oleh Dinas Kesehatan adalah kelompok yang sangat rentan akan penularan Covid-19. Terkhusus pada kelompok lansia, berbagai kebijakan pastoral telah diberikan agar iman umat tetap terjaga selama masa pandemi, salah satunya adalah dengan Misa Online, dan komuni Batin. Pada saat Gereja telah memperbolehkan misa Offline dengan protokol kesehatan ketat, Para lansia tetap tidak diperbolehkan mengikuti misa tersebut. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya kerinduan untuk menerima komuni dalam bentuk langsung bagi mereka, terlebih pada para lansia yang sakit. Pada awalnya, pelayanan pastoral di masa normal yakni berupa membagi komuni bagi lansia yang sakit di Paroki St. Andreas Tidar. dilakukan oleh kaum awam. Mereka itu adalah para prodiakon dan para Legioner. Akan tetapi, di masa pandemi timbul kewaspadaan bahkan ketakutan untuk melakukan pelayanan tersebut. Takut tertular merupakan alasan utama yang menyebabkan pelayanan ini terhenti. Sebagai solusi, Pastor Paroki menawarkan kepada para biarawan-biarawati yang berada di wilayah paroki untuk mengambil alih pelayanan pastoral tersebut di masa pandemi. Oleh karena tawaran dan ajakan tersebut, para frater Ordo Karmel yang berada di Paroki St. Andreas Tidar ikut serta dalam pelayanan pastoral tersebut. Awalnya pelayanan berupa hanya mengantarkan komuni bagi para lansia yang sakit. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pelayanan komuni tidak hanya untuk para lansia yang sakit, tetapi juga para lansia yang juga berada di lingkungan dimana para lansia yang sakit itu berada. Dalam hal ini, sebelum komuni diberikan, diadakan semacam ibadat singkat sebagai persiapan sebelum menyambut komuni. Bahkan, tidak jarang setelah komuni diberikan dan ditutup dengan doa penutup, para lansia membuka pembicaraan dengan para frater. Pembicaraan itu berupa cerita pengalaman hidup hingga pengalaman iman terutama di masa pandemi ini. Pelayanan itu, pada awalnya hanya berfokus pada satu rumah, namun pada akhirnya pelayanan komuni tersebut berlangsung dari rumah ke rumah. Oleh karena pelayanan sudah berkembang dari rumah ke rumah (door to door), maka pelayanan ini sekarang tidak lagi dilayani oleh para biarawan (suster dan frater), tetapi langsung dilayani oleh para romo, baik romo paroki maupun romo di biara. Hal ini tidak lain agar para lansia semakin leluasa untuk menyampaikan pengalaman mereka terkhusus jika para lansia merasa butuh untuk melakukan pengakuan dosa. oleh karena itu, paper ini berusaha untuk memberikan ulasan mengenai bentuk pelayanan komuni door to door ini dalam ranah teologi pastoral dimana dengan pertanyaan apa itu makna dan tujuan pelayanan pastoral? Apakah ada bentuk pelayanan pastoral bagi lansia dan bagaimana bentuk pelayanannya khusnya di masa pandemi. Lalu apa arti dan makna bentuk pelayanan pastoral tersebut?
2. Apa itu Pelayanan Pastoral
3. Bentuk Pelayanan Pastoral Bagi Para Lansia 4. Pentingnya Komuni Bagi Umat; Khususnya Lansia khususnya di masa pandemi. 5. Kesimpulan Daftar Pustaka