BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dirinya maupun kepada masyarakat. Sebagai wujud tanggung jawab kepada dirinya
tentukan oleh banyak faktor salah satu diantaranya guru,oleh karena itu guru
sebagai salah satu unsur pendidikan harus berperan aktif dan meningkatkan
kemampuan profesional.
mengajar perlu mendapat perhatian yang mendalam karena guru merupakan kunci
dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia cerdas, terampil dan
bermoral tinggi. Jadi guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah dan pembina
serta pengembang potensi yang dimiliki anak secara optimal dituntut seperangkat
tugas guru dalam mendidik serta memberikan pengetahuan kepada siswa telah
1
2
Artinya :
Sebagaimana (Kami telahmenyempurnakannikmat Kami kepadamu), Kami
telahmengutuskepadamuRasuldiantarakamu yang membacakanayat-ayat Kami
kepadakamudanmensucikankamudanmengajarkankepadamu al-Kitabdanhikmah,
sertamengajarkankepadakamuapa yang belumkamuketahui.
yang harus dimiliki guru yaitu menguasai bahan pelajaran, mengelola program
menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran. Mengenal fungsi dan
Salah satu dari keseluruhan kompentesi yang harus dimiliki oleh guru adalah
para muridnya sehingga mereka terlihat aktif dalam proses belajar mengajar.
berikut:
belajar mengajar. Dalam setiap proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan
diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang
merugikan dan kembali kepada kondisi optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak
dengan mengatur tata ruang kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan
iklim belajar mengajar yang serasi”. Mengatur tata ruang kelas maksudnya adalah
guru harus dapat mendesain dan mengatur ruang kelas sedemikian rupa sehingga
guru dan anak didik kreatif, betah dalam belajar di ruangan kelas. Misalnya,
bagaimana mengatur meja dan tempat duduk, menempatkan papan tulis, tempat meja
guru, bahkan bagaimana pula harus mengatur hiasan di dalam ruangan kelas.
Disamping itu semua kelas harus selalu dalam keadaan bersih, rapi dan teratur.
Kemudian yang berkaitan dengan meciptakan iklim belajar yang serasi maksudnya
guru harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah laku anak didik yang
kurang serasi, misalnya ramai, nakal, mengantuk atau mengganggu teman lain, guru
harus dapat menghentikan tingkah laku anak tadi, kemudian mengarahkan kepada
yang lebih produktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa “suatu kondisi belajar yang
optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur sarana dan prasarana pengajaran
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa merupakan
tingkat penguasaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai
siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
Dari evaluasi tersebut dapat dilihat tinggi rendahnya hasil belajar pada setiap mata
pelajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktorantara lain dari dalam
diri peserta didik (Faktor Intern) yang berupa kecerdasan/ intelegensi, bakat, minat,
kemandirian dan motivasi, serta dari luar diri peserta didik (Faktor Ekstern) yaitu
lingkungan keluarga (orang tua), tempat bermain, teman sejawat dan lingkunga
Selain itu faktor pengelolaan kelas oleh guru perlu diperhatikan, untuk itu
kemampuan dan keberhasilan dalam mengelola kelas seharusnya dimiliki oleh guru,
karena gurulah yang bertugas mengelola kelas. Guru harus mengetahui kondisi dan
kekhusukan kelasnya baik yang menyangkut siswa maupun lingkungan fisik kelas.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada bulan November 2010
kegiatan pengelolaan kelas belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari
fenomena–fenomena sebagai berikut kelas yang tidak tertata rapi, siswa yang sering
pindah – pindah duduk, kelas yang pengap dan gelap, adanya siswa yang ribut dalam
proses belajar mengajardan sering keluar masuk pada waktu proses belajar
sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat guru. Banyak waktu terbuang
dengan sia-sia untuk melarang, memperhatikan dan merubah sikap dan tingkah laku
siswa. Padahal dalam proses belajar mengajar seharusnya siswa terfokus pada
pelajaran diberikan. Jika siswa selalu keluar masuk dan kurang memperhatikan guru
pada saat menerangkan proses pembelajaran membuat siswa tidak memahami apa
yang dijelaskan guru sehingga akan mempengaruhi nilai mereka. Siswa yang serius
mengikuti kegiatan pembelajaran akan mendapat nilai yang bagus, sedangkan bagi
siswa yang bersikap seperti yang disebutkan diatas dalam belajar tentu mendapat
nilai yang tidak bagus, dengan demikian perolehan nilai siswa bervariasi.
Sebagai gambaran nilai yang diperoleh oleh siswa SDN 01 Tanah Garam
Kota Solok, berikut ini penulis menyajikan daftar rata-rata nilai lulusan Kelas VI
Tahun
No PAI PKN IPS PJK KTK BAM BTA B.ING
Ajaran
6
1. 2007/2008 Nilai Tertinggi 9.40 9.00 8.75 8.34 8.67 8.25 8.20 8.50
Nilai 4.50 6.00 4.00 7.05 7.00 4.00 6.50 4.50
Terendah
Rata-rata 6.95 7.50 6.38 7.81 7.84 6.38 7.35 6.63
2. 2008/2009 Nilai Tertinggi 9.75 8.75 7.75 8.00 8.50 5.00 9.00 9.00
Nilai 5.25 5.25 4.25 7.00 7.00 5.00 7.00 5.00
Terendah
Rata-rata 7.32 6.45 6.05 7.77 8.00 5.95 8.00 7.00
3. 2009/2010 Nilai Tertinggi 8.75 9.50 9.00 9.00 9.00 7.75 8.50 9.50
Nilai 4.75 5.00 6.00 6.50 6.50 4.00 7.00 3.75
Terendah
Rata-rata 6.78 8.33 7.69 7.60 7.63 5.94 7.56 7.08
Sumber: Dokumen Kepala SDN 01 Tanah Garam
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar
terganggu dan kurang efektif, dan dapat nya pengelolaan kelas berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa, makapenulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
B. Identifikasi Masalah
1 Kelas tidak tertata dengan rapi seperti penempatan media, penyusunan media
pajang, model susunan kursi dan meja siswa serta penataan siswa itu sendiri
C. Pembatasan Masalah
7
Mengingat luasnya kegiatan pengelolaan kelas dan agar lebih efektif dan
terarah penelitian ini maka penulis membatasi kegiatan penelitian ini pada:
pengelolaan kelas guru pada saat proses pembelajaran yaitu bagaimana guru
mampu menciptakan suasana belajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.
2 Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai ulangan semester I
D. Perumusan Masalah
terhadap hasil belajar siswa pada SDN 01 Tanah Garam Kota Solok?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1 Untuk mengetahui pengaruh kemampuan pengelolaan kelas terhadap hasil
belajar siswa pada SDN 01 Tanah Garam Kota Solok.
2 Mengetahui konstribusi pengelolaan kelas mempengaruhi hasil belajar siswa
kelas VI SDN 01 Tanah Garam Kota Solok.
F. Kegunaan Penelitian
1 Bagi guru untuk penyempurnaan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru di
2 Bagi kepala sekolah untuk pembinaan guru dalam pengelolaan kelas yang
4 Bagi peneliti sendiri sebagai syarat dalam meraih gelar sarjana pada program
studi PGSD
5 Bagi mahasiswa calon guru sebagai salah satu patokan dalam melaksanakan
G. Sistematika Penulisan
berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan terlihat ada kelas yang tidak tertata
rapi, siswa yang sering pindah-pindah duduk, kelas yang pengap dan gelap dan
sering keluar masuk saat proses pembelajaran ini menyebabkan kurang lancarnya
kegiatan belajar yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Atas dasar itulah maka
penulis ingin meneliti tentang pengaruh pengelolaah kelas terhadap hasil belajar
siswa. Ientifikasimasalah terdiri dari kelas tidak tertata dengan rapi, siswa meribut
kelas saat proses pembelajaran, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil ulangan
semester 1 kelas VI. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh pengeloaan kelas
BAB III, metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian yaitu kuantitatif
deskriptif. Populasi dan sampel yaitu seluruh guru SDN 01 Tanah Garam.Defenisi
operasional yang menjadi variabel yaitu pengelolaan kelas ini akan dikembangkan
kepada sub variabel dan indikator. Jenis dan sumber data yaitu jenis data yang
digunakan adalah data kuantitatif, sedangkan sumber datanya yaitu guru SDN 01
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Untuk mengetahui secara jelas tentang pengertian pengelolaan kelas mari kita
bahwa :
untuk menciptakan proses belajar yang optimal dengan mengatasi tingkah laku
peserta didik yang dapat mengalihkan perhatian siswa lainnya dari proses
selalu terfokus pada kegiatan belajar mengajar saja. Untuk mengatasi tingkah laku
siswa yang dapat merusak perhatian perhatian kelas guru dapat menggunakan
pengelolaan kelas.
11
11
menyangkut pengelolaan fisik yang dapat meciptakan kondisi belajar yang optimal.
menyenangkan bagi siswa, tidak menjadi beban mereka sehingga mereka bisa
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas
adalah usaha guru dalam mendayagunakan semua potensi kelas (memotivasi siswa,
yang optimal.Usaha guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan
jalan menyediakan kondisi yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman kepada
peserta didik untuk belajar. Usaha lain dapat berupa tindakan korektif terhadap
tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi
Pengelolaan kelas yang dilakukan guru atau wali kelas mempunyai beberapa
tujuan. Menurut Arikunto (1986:68) tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap
tujuanpengajaran secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut dapat diketahui
situasi kelas yang kondusif untuk terjadinya proses pengajaran yang efektif. Proses
pengajaran yang efektif dapat terwujud jika siswa dapat dikondisikan dalam
suasana tertib sehingga mudah menerima informasi dari guru mengenai apa yang
harus dilakukan jadi tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu apa yang harus
dilakukan atau mereka melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu proses
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
proses belajar mengajar, sebab pengelolaan kelas yang baik akan akan dapat
menetapkan situasi dan kondisi yang optimal dan memungkinkan siswa dapat
belajar dengan baik. Pengelolaan kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang
pengajaran.
pendidikan. Baik buruknya proses belajar mengajar di kelas banyak ditentukan oleh
kelas yang baik akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik pula. Mengelola
kelas bukan merupakan tugas yang ringan. Karena itu guru perlu banyak belajar
1. Merinci kondisi kelas yang dikehendaki kondisi kelas yang baik adalah yang
2. Mengamati kondisi kelas yang ada atau nyata berdasarkan pengamatan guru,
guru memperoleh perbandingan antara kondisi kelas yang nyata. Dari hasil
14
tersebut selanjutnya guru menentukan prioritas masalah mana yang harus segera
untuk mengetahui hasil pelaksanaan kelas, apakah hasil pengelolaan kelas untuk
mengajar.
Karena masalah anak didik adalah faktor utama yang berkaitan langsung dalam
masalah pengelolaan kelas. Guru dan anak didik dalam proses belajar mengajar
anak didik lahir melalui interaksi yang optimal. Interaksi yang optimal tentu saja
tergantung pada yang dilakukan guru dalam rangka pengelolaan kelas. Ada
peraturan-peraturan kelas serta bersikap tegas dan bijaksana terhadap perilaku siswa.
Untuk membuat agar peserta didik berprilaku yang patut dikelas,guru dapat
15
memberikan larangan untuk mencegah peserta didik melakukan hal-hal yang tidak
pantas dilakukan. Di samping itu, guru juga dapat membuat anjuran agar peserta
dan lebih baik untuk dihindari dalam menerapkan proses pembelajaran bagi peserta
didik, hukuman atau ancaman adakalanya masih digunakan sebagai salah satu
alternatif. Ini dapat dilakukan pada peserta didik yang dengan terpaksa harus
koridor merupakan suatu tindakan dengan tidak ada maksud menyakiti atau melukai
fisik peserta didik. Diantara tindakan penghukuman atau pengancaman ini adalah:
lainnya.
tuntutan lainnya.
perhatian peserta didik kepada kegiatan lain agar tidak melakukan hal-hal yang
menukar kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh peserta didik untuk menghindari
didik. Guru disini berperan menciptakan dan mempertahankan disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk mentaatinya.
Di dalamnya ada kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk di taati. Penguasaan
atau penekanan berupa tindakan guru untuk memaksakan kehendak agar diikuti oleh
kepala sekolah.
pernah dijanjikan.
pelanggar.
Pengelolaan kelas pada pendekatan ini adalah sebagai suatu proses untuk
mengubah tingkah laku anak didik yang baik dan mencegah prilaku yang kurang
behavioral yang mempunyai beberapa asumsi bahwa semua tingkah laku yang baik
dan yang kurang baik merupakan hasil proses belajar.Asumsi kedua mengatakan
bahwa dalam proses belajar terdapat proses psikologis yang fundamental yang
karena itu, guru perlu mewujudkan proses psikologis tersebut dalam rangka
kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan
hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana emosional dan hubungan sosial
yang positif artinya hubungan baik antara guru dan anak didik atau antara anak
b) Iklim sosial emosional yang baik tergantung pada guru dalm usahanya
Untuk terciptanya hubungan guru dengan siswa yang positif sikap guru
hendaknya terbuka, sikap menerima, sikap bersahaja, sikap mengerti dan sikap
(1) Pengalaman belajar di sekolah bagi peserta didik berlangsung dalam konteks
(2) Tugas utama guru adalah memelihara kelompok belajar agar menjadi kelompok
h. Pendekatan Elektis
Pendekatan ini menekankan pada potensi kreativitas dan inisiatif guru dalam
dialaminya. Pada satu situasi, guru menggunakan suatu pendekatan tertentu, akan
yang ada. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan
potensi untuk dapat mewujudkan kondisi belajar mengajar berjalan berjalan efektif
dan efisien.
.
D. Kegiatan Pengelolaan Kelas
belajar mengajar, sebab pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan situasi dan
kondisi yng optimal dan memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik.
dan segar akan menjadikan anak didik bergairah untuk belajar sehingga
belajar, serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada
maka guru perlu mempunyai wawsan yang luas dan kemampuan yang memadai
Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas, karena guru sebagai
jawab kegiatan belajar dikelas guru merupakan sentral serta sumber kegiatan
belajar mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas,
karena guru yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama
Peranan guru didalam kelas, bukan hanya sebagai seorang seorang yang
tugas pengelolaan kelas ada beberapa peran guru yang harus di lakukan, yaitu:
Kondisi emosional adalah sikap atau tindakan guru dalam proses belajar
emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses
pengajaran. Dalam hal ini guru sebagai sentral kelas harus dapat menciptakan
suasana emosional yang baik agar dapat membantu kelancaran dan keberhasilan
yaitu otoriter laissesfaire dan demokratis. Dari setiap tipe tersebut memiliki
menghasilkan sikap peserta didik yang submissive atau apatis, dipihak lain
cocok bagi peserta didik yang aktif, penuh kemauan, berinisiatif dan tidak
dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. Sikap ini dapat
belajar mengajar yang optimal. Peserta didik akan belajar secara produktif
b) Sikap Guru
yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar dan tetap bershabat
dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta didik akan dapat diperbaiki.
Kalau terpaksa membenci, bencilah tingkah laku peserta didik bukan membenci
Berlaku adil dalam bertindak dan ciptakan suatu kondisi yang menyebabkan
c) Suara Guru
melengking tinggi atau terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh peserta didik
secara jelas dari jarak agak jauh akan membosankan dan pelajaran tidak akan
diperhatikan. Suara yang relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara
yang penuh kedengarannya, rileks akan mendorong peserta didik untuk lebih
2. Disiplin Kelas
pengelolaan kelas dari seorang guru. Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam
suatu kelas yang didalamnya tergabung guru dan siswa yang taat kepada tata
tertib yang telah ditetapkan. Dengan disiplin para peserta didik bersedia untuk
semacam ini harus dipelajari dan dan diterima secara sabar dalam rangka
sebagai berikut:
dan apakah perilaku tersebut sudah memerlukan respon dari guru atau
belum. Jika prilaku siswa sudah menjadi gangguan bagi siswa yang
dalam kelas saat sudah mengganggu orang lain, terus amati siswa
luar kelas, serta tetap tenang dan penuh percaya diri ketika
4. Strategi bimbingan
dan menumbuhkan gagasan atau ide-ide baru secara wajar dan sesuai
tingkat kelasnya. Dalam tahap ini siswa perlu diberi bimbingan dan
5. Strategi pengawasan
Kelas harus mempunyai tata tertib. Tata tertib itu antara lain adalah:
d. Perabot dalam keadaan baik, cukup jumlah dan ditata dengan rapi
nyaman dan menyenangkan, yang dapat penulis kemukakan antara lain adalah:
Dari kutipan diatas ini jelas bahwa, pengaturan ruang belajar bertujuan
agar guru dan siswa dapat bergerak leluasa dalam melakukan aktivitas proses
yang optimal.
4. Pengorganisasian Kelas
mengajar.
prinsip-prinsip berikut:
duduk didepan.
dijauhkan dengan anak yang sejenis itu dan jangan ditempatkan terlalu
bentuk belajarnya adalah klasikal dalam arti guru memberi penjelasan dan
perintah kepada seluruh siswa dan siswa duduk secara klasikal, namun
2. Belajar Kelompok.
secara bersama-sama.
5. Administrasi Kelas
sekolah dasar yang berlaku agar pelaksanaan porses belajar mengajar berhasil
1. Daftar Kelas
Daftar kelas merupakan buku yang berisi mengenai jumlah siswa per bulan
(siswa yang keluar dan masuk) serta jumlah siswa berdasarkan usianya,
daftar nilia siswa persemester semua mata pelajaran, identitas siswa dan
orang tua siswa, berat badan dan tinggi badan siswa, catatan tentang
2. Daftar hadir
setiap hari. Guru setiap hari mengisi absensi siswa untuk mengetahui siswa
3. Buku nilai
Buku nilai adalah catatan tentang nilai siswa yaitu nilai ulangan harian,
4. Program pengajaran
dengan memperhatikan hari libur dan hari pertama masuk sekolah. Kedua
5. Persiapan mengajar
perencanaan dan kesiapan mental dan fisik yang baik untuk mengajar serta
membawa manfaat positif bagi proses belajar mengajar bukan hanya sebagai
bukti administrasi
6. Kalender pendidikan
mengajar, hari-hari libur, tanggal yang dipakai untuk ujian mid semester,
tanggal untuk ujian semester, waktu penerimaan rapor, libur semester genap
7. Daftar pelajaran
masing-masing kelas.
8. Grafik absen
Grafik absen adalah adalah grafik yang memuat tentang kehadiran siswa
bulan.
9. Papan absen
mengenai susunan tempat duduk siswa, meja guru, alamari kelas dan letak
papan tulis.
dasar tidak ada guru bimbingan dan penyuluhan maka guru kelas sekaligus
Setiap kali guru memberikan ulangan harian kepada siswa maka guru
mencatat soal-soal yang diberikan pada buku tabungan soal untuk masing-
E. Hasil Belajar
2006:7) dari pendapat tersebut belajar yang terjadi pada individu merupakan
perilaku kompleks, tindak interaksi antara pelajar dan pembelajar yang memilik
tujuan. Oleh karena berupa akibat interaksi, maka belajar dapat didinamiskan.
pengajar.
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku ini
tidak terjadi dengan sendirinya tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang
agar terjadi perubahan perilaku ini disebut dengan proses belajar. Proses ini
perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau
atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Ketiga hasil
belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan.
1. Penilaian
nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu nilai atau
harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Kriteria merupakan
ukuran untuk menjelaskan keadan objek, misalnya baik, sedang, kurang dan
sebagainya. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa ciri penilaian adalah adanya
objek atau program yang dinilai dan adanya kriteria sebagaiu dasar untuk
2. Jenis-jenis Penilaian
a. Penilaian formatif
33
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program,
yaitu akhir catur wulan, akhir semester dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk
melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan
kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk
bukan proses.
c. Penilaian diagnostik
lain-lain.
d. Penilaian selektif
e. Penilaian penempatan
belajar untuk program itu. Penilaian ini berorientasi kepada persiapan siswa
34
kemampuan siswa.
Dari segi alatnya penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan
bukan tes. Tes ada yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban lisan) , ada tes
tulisan (menuntut jawaban secara tertulis) dan ada tes tidakan (menuntut
3. Bentuk-bentuk penilaian
Butir-butir tes dibedakan atas dua golongan besar. Yang pertama menuntut
1. Objektif
kognitif. Jawaban yang dibutuhkan untuk menjawab setiap butir tes itu
relatif pendek, maka jumlah butirnya dapat banyak, karena itu tes tersebut
pada umumnya representatif. Kelemahan dari tes pilihan atau objektif yaitu
dibutuhkan waktu penyusunan soal yang banyak sekali. Selain itu adanya
pengertian siswa tentang suatu konsep lewat jawaban yang paling tepat.
35
Menyusun soal pilihan ganda tidak mudah salah satu syaratnya yaitu
Isian singkat atau jawaban pendek adalah salah satu bentuk tes objektif
Bentuk tes benar salah adalah butir tes yang jawabannya setuju atau
tidak setuju terhadap suatu pernyataan. Tes ini merupakan bentuk tes
yang kurang baik. Sulit menyusun tes yang sederajat kebenaran atau
2. Essay
aktifitas kognitif pada taraf yagn lebih tinggi. Sesuai denga sifat
essay degan jawaban yang lebih singkat dari pada satu pertanyaan essay
dengan jawaban yang panjang sekali. Salah satu masalah yang lazim muncul
untuk soal jenis ini yaitu rumusan soalnya yang tidak dapat spesifik.
36
4. Fungsi penilaian
(b). Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dalam
hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi belajar mengajar guru
dan lain-lain.
(c). Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang
siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang
dicapainya.
5. Tujuan Penilaian
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran
yang ditempuhnya.
seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah
(c). Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
pelaksanaannya.
(d). Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
F. Kerangka Konseptual
Kegiatan guru dalam kelas secara garis besarnya dibedakan atas kegiatan
pengajaran yang efektif dan akan berdampak pada pencapaian tujuan pendidikan.
- Guru
dalampengelolaankelas
Kegiatanbelaja Hasil
- Pelaksanaandisiplinkelas
r yang efektif Belajar
- Kelas yang
nyamandanmenyenangkan
- Pengorganisasiankelas
G. Hipotesis
38
dikemukakan hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemampuan pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa pada SDN 01
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa di SDN 01 Tanah Garam Kecamatan
Lubuk Sikarah Kota solok. Seperti yang dikatakan oleh Arikunto (2006: 270)
variabel, dan apabila ada berapa erat hubungannya, serta besar atau tidak hubungan
itu.
29 RANDI WAHYUDI √
30 RANI FAJRIANI WARDANA √
31 SATRIA RAMDANI √
32 SUCI RAHMADANI √
33 VIKI VERDIYANTO JASMIN √
JUMLAH 18 15 33
Sumber: Dokumen kepala SDN 01 Tanah Garam
a. Sampel
Arikunto (2006: 134) mengatakan apabila subjek kurang 100 lebih baik diambil
ini karena populasinya kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah
seluruh populasi.
C. Defenisi Operasional
b. Pengelolaan kelas
41
4. Pengorganisasian Kelas
a. Tempat duduk
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
diambil langsung dari sumber datanya, yaitu data tentang pengaruh pengelolaan
kelas guru terhadap hasil belajar siswa di SDN 01 Tanah Garam Kota Solok.
Adapun yang menjadi sumber datanya adalah guru-guru di SDN 01 Tanah Garam
E. Instrumen Penelitian
jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan
Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisa dengan langkah-
1. Verifikasi data yaitu memeriksa data yang telah diisi oleh responden
terhadap hasil belajar siswa tersebut penulis menggunakan teknik analisa deskriptif
yaitu suatu teknik analisa statistik mengammbarkan hubungan antara dua variabel. “
Analisa deskriptif akan menyajikan rangkuman statistik dalam bentuk tabel atau
N = Number of Cases
P = r2x 100 %
Ket : P = Determinasi
r = Koefisien korelasi
Serta untuk mentukan bentuk hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil
Ŷ= a + b (X)
( ANOVA) yang berkenaan dengan perbedaan dua mean atau lebih. Indeks
H1;XA ≠ XB
Tolak Ho dan terima H1 apabila nilai F rasio ≥ dari F tabel pada taraf nyata dan
X́ 1− X́ 2
t=
∑ X 21 +∑ X 22
√( n1 +n 2−2 )( 1 1
+
n1 n2 )
44
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan
siswa.
A. Deskripsi Data
Kelas
pada tabel:
Tabel 4
Penglolaan kelas berhubungan dengan guru dalam kelas
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan SL SR KD JS TP
F % F % F % F % F %
Guru menerangkan
1. pelajaran dengan 16 50 6 18.8 10 31.3 - - - -
menarik
Mengorganisasikan
2. pelajaran secara 16 50 10 31.3 3 9.4 3 9.4 - -
terstruktur
Menggunakan alat
peraga dalam
3. 2 6.25 2 6.25 20 6.25 7 21.9 1 3.1
menerangkan
pelajaran
4. Memperhatikan 15 46.9 15 46.9 2 6.25 - - - -
46
guru dalam kelas telah melaksanakan perannya dalam kelas dengan baik.
dengan baik.
Jika dilihat dari aspek lain yaitu 53 % responden menyatakan bahwa guru
sabar kepada siswa yang berprilaku buruk sebanyak 18.8%. serta 3.1%
lemah lembut.
dilaksanakan oleh guru pada SDN 01 Tanah Garam Kota Solok melalui
kelas
disiplin kelas pada SDN 01 Tanah Garam Kota Solok dapat dilihat pada
Tabel 5
Penglolaan kelas berhubungan dengan pelaksanaan disiplin kelas
Alternatif Jawaban
No Pertanyaana SL SR KD JS TP
F % F % F % F % F %
1. Mengalokasikan 18 56.3 11 34.4 2 6.25 1 3.1 - -
waktu untuk
kegiatan belajar
48
dengan efisien
Mengatasi perilaku
siswa yang dapat
2. mengganggu 9 28.1 14 43.8 6 18.8 1 3.1 2 6.25
kegiatan
pembelajaran
Mengatur kegiatan
rutin siswa tiap
3. hari, seperti 16 50 12 37.5 4 12.5 - - - -
berdo’a sebelum
belajar
Memberikan
bimbingan kepada
4. siswa dalam 13 40.6 16 50 1 3.1 2 6.25 - -
mengalami
kesulitan belajar
Melatih sikap
disiplin pada
peserta didik
dengan memberi
5. sanksi kepada 17 53.1 14 43.8 1 3.1 - - - -
siswa yang
melanggar aturan
yang telah
ditetapkan
Menerapkan tata
6. 22 68.8 7 21.9 2 6.25 - - 1 3.1
tertib dalam kelas
Jumlah 296.9 231.4 50 12.45 9.4
Rata-rata Persentase 49.48 38.56 8.3 2.08 1.6
Jika dilihat dari aspek lain 68.8% responden menyatakan guru selalu
waktu untuk kegiatan pembelajaran secara efisien, dan tidak ada responden
yang menyatakan guru tidak pernah mengatur kegiatan rutin siswa setiap
hari. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa guru sudah melaksanakan
disiplin kelas.
Tabel 6
Penglolaan kelas berhubungan dengan kelas yang Nyaman dan
menyenangkan
Alternatif Jawaban
No Pertanyaana SL SR KD JS TP
F % F % F % F % F %
50
Menata lingkungan
belajar siswa agar
1. 12 37.5 10 31.3 9 28.1 1 3.1 - -
ada suasana
nyaman
Mengatur hiasan
2. 6 18.8 8 25 10 31.3 6 18.8 2 6.25
dinding kelas
Mengatur letak
perabot seperti
3. meja guru, meja 5 15.6 3 9.4 14 43.8 9 28.1 1 3.1
siswa, almari kelas
dan papan tulis
Mengubah susunan
perabot kelas
4. 3 9.4 4 12.5 12 37.5 8 25 5 15.6
dalam jangka
waktu tertentu
Membina suasana
kelas demokratis,
seperti memberi
5. kebebasan siswa 11 34.4 16 50 5 15.6 - - - -
berpendapat,
menyampaikan
kritik dan saran
Menjalin hubungan
6. yang akrab dengan 15 46.9 12 37.5 3 9.4 - - 2 6.25
siswa
Jumlah 162.6 140.7 165.7 75 31.2
Rata-rata Persentase 27.1 23.45 27.62 12.5 5.2
Jika dilihat dari segi lain 46.9 % responden menyatakan guru selalu
guru kadng-kadang mengatur letak perabot kelas seperti meja guru, meja
tertentu. Tidak ada respopnden yang menyatakan guru tidak pernah menata
lingkungan belajar siswa agar ada suasana nyaman. Dari data tersebut dapat
tabel berikut
Tabel 7
Penglolaan kelas berhubungan dengan pengorganisasian kelas
52
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan SL SR KD JS TP
F % F % F % F % F %
Posisi tempat duduk
siswa ditukar dalam
1. 5 15.6 2 6.25 15 46.9 9 28.1 1 3.1
jangka waktu
tertentu
Model formasi
tempat duduk diubah
2. 2 6.3 - - 13 40.6 8 25 9 28.1
dalam jangka waktu
tertentu
Siswa yang lebih
pendek atau punya
kekurangan dalam
3. 11 34.4 13 40.6 5 15.6 4 12.5 - -
penglihatan maupun
pendengaran duduk
di depan
Siswa yang suka
membuat kegaduhan
4. 3 9.4 13 40.6 11 34.4 4 12.5 1 3.1
tempat duduknya
dekat dengan guru
Meneliti, memeriksa
dan memperhatikan
5. 20 62.5 10 31.3 2 6.3 - - - -
kerja siswa secara
individual
Menata kelas untuk
kegiatan belajar
6. 8 25 14 43.8 8 2.5 2 6.3 - -
kelompok besar dan
kelompok kecil
Membentuk
7 21 65.6 5 15.6 2 6.3 4 12.5 - -
organisasi kelas
Memberlakukan
8 17 53.1 19 28.1 5 15.6 1 3.1 - -
siswa dengan adil
Guru mengenal sifat
9 dan tingkah laku 10 31.3 14 43.8 7 21.9 1 3.1 - -
siswa
Jumlah 303.2 250.1 212.5 103.1 34.3
Rata-rata Persentase 33.68 27.78 23.61 11.45 3.81
Kelas
55
Djamarah, Syaiful. (2005). Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta2
Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ngurah Agung, I Gusti. (2005). Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi .
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Popham, James. (2008). Teknik Mengajar secara sistematis. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja
Rosda Karya