0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan37 halaman
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengolah dan menghasilkan data bereferensi geografis yang digunakan dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengelolaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan. SIG pertama dikembangkan di Kanada pada tahun 1963."
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengolah dan menghasilkan data bereferensi geografis yang digunakan dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengelolaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan. SIG pertama dikembangkan di Kanada pada tahun 1963."
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengolah dan menghasilkan data bereferensi geografis yang digunakan dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengelolaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan. SIG pertama dikembangkan di Kanada pada tahun 1963."
Hera Agustina, S.Kom., MMSI DEFINISI SIG • Menurut Bernhardsen (2002) Sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data • Menurut Murai (1999) Sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. SIG ADALAH ...
Sistem Informasi yang digunakan untuk
mengolah data dan menghasilkan data bereferensi geografis yang digunakan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan dan tata kelola lahan, sumber daya alam dan lingkungan. SEJARAH SIG SEJARAH SIG • Peta dunia pertama kali dibuat oleh Bangsa Babilonia sekitar 2300 sebelum masehi. Peta yang diciptakan bangsa ini berbentuk tablet yang dibuat dari bahan tanah liat. • Ilmu Kartografi mencapai puncak kejayaannya di Yunani dan Roma berkat kerja keras Ptolemaeus, yang lebih dikenal dengan nama Ptolemy pada 85 sampai 165 sebelum masehi. • Ptolemaeus berhasil menciptakan sebuah peta dunia yang digambarkan berdasarkan pembagian Garis Lintang atau Latitude sekitar 60 derajat Lintang Utara (N) sampai dengan 30 derajat Lintang Selatan (S). Dia juga menulis sebuah karya besar yang disebutnya “Geographike Hyphygesis” (Guide to Geography), yang merupakan acuan ilmu Geografi yang mendunia. Peta dunia buatan Ptolemaus Peta dunia buatan Ptolemaus • Perkembangan kertografi semakin mengalami kemajuan dengan banyaknya peta dunia yang ditulis tangan oleh bangsa-bangsa yang berada di wilayah Arab dan Mediterania. • Pada abad ke-16, alat cetak yang terbuat dari tembaga mulai bermunculan. Alat cetak dari tembaga ini manjadi patokan dasar pembuatan peta hingga teknis fotografis dikembangkan. • Pada abad ke-16 terdapat seorang ahli pembuat peta dunia yang bernama Gerardus Marcator yang berasal dari Flandes, sebuah kota di Negara Belgia. Gerardus Marcator mengembangkan proyeksi silindris untuk pembuatan peta global dan navigation chart. Pada tahun 1569, peta dunia pertama berdasarkan proyeksi silindris ini berhasil diterbitkan. Peta dunia buatan Gerardus Marcator • Pada abad-17 sampai saat ini, Ilmu kartografi semakin berkembang. Pembuatan peta berdasarkan metode-metode ilmiah mampu menggambarkan dunia secara lebih akurat dan tampak nyata. Pemetaan pada periode modern ini dilakukan dengan menggabungkan potret udara hasil dari pengindraan jauh dan pengecekan lapangan. • Pada periode 1980an, paradigma pembuatan peta di atas kertas mulai tergeser dengan munculnya Geographic Information Systems (GIS), yang memungkinkan gambaran peta terlihat semakin nyata. Peta dunia Modern SIG PERTAMA • Pada tahun 1963 perangkat lunak SIG Kanada (CGIS = Canadian Geographic Information System)dibuat oleh Roger Tomlinson yang disebut sebagai bapak SIG mulai beroperasi dan kemudian dianggap SIG yang sesungguhnya dan menjadi yang pertama di dunia. • Tahun 1969 Amerika Serikat membuat SIG yang diberi nama MIDAS. MIDAS digunakan untuk memproses data-data sumber daya alam. • CGIS adalah SIG pertama yang dikembangkan di dunia berikut banyaknya perangkat SIG dan ide-denya yang dikembangkan di Kanada, penerbit majalah “GIS World”, H. Dennison Parker pernah menyatakan bahwa Kaada adalah tempat kelahiran SIG bukan Amerika Serikat (Universitas Harvard). • Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan pc. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. APLIKASI-APLIKASI SIG PERTAMA • Pertengahan tahun 1950-an sistem komputer telah digunakan di Amerika Serikat untuk mensimulasikan arus lalu lintas dalam kaitannya dengan masalah penyebaran penduduk. • Tahun 1976 Nowergia mulai melaksanakan aktivitas kompilasi pendaftaran tanah nasional yang terkomputerisasi dan beroperasi secara penuh pada tahun 1980an. • Banyak negara mulai melakukan komputerisasi sistem pendaftaran tanahnya pertengahan tahun 1970an karena memerlukan pandangan keseluruhan yang lengkap mengenai kepemilikan tanah dan bangunan. PERKEMBANGAN SIG • Perkembangan SIG tidak terlepas dari kemampuan micro processing. Micro processing telah meningkatkan kemampuan beberapa perangkat pendukung dalam SIG seperti : 1. Peralatan survei 2. Sistem satelit penentuan posisi dan navigasi, GPS termasuk receivernya 3. Digitizer 4. Scanner 5. Sistem satelit pengindraan jauh, quickbird, ikonos, landsat, NOAA, dll 6. Sistem presentasi data, monitor grafik, plotter elektrostatik dan printer laser FUNGSI SIG 1. Bank Data Terpadu Memadukan data kartografis dengan data atribut dalam sistem manajemen basis data relasional (relational data base management system), hingga memungkinkan mengolah bagai suatu kesatuan. 2. Sistem Modeling dan Analisa Dapat dipergunakan sebagai sarana evolusi potensi wilayah dan perencanaan spasial (tata ruang, tata lingkungan). 3. Sistem Pemetaan Otomatis Automatted mapping yang dapat menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan, baik dalam arti tujuan maupun ketentuan kartografi. 4. Sistem Pengelolaan Ber-georeferensi Untuk pengelolaan operasional dan administrasi yang merujuk pada lokasi geografis (Pranoto Asmoro, 1989). 5. Melakukan sejumlah operasi/perhitungan dapat dilakukan melalui SIG 6. Display (layer peta - warna, ukuran, bentuk dan lain-lain) 7. Kompilasi data base non-spasial 8. Overlay 9. Buffering (membuat zona buffer (radius objek) pada jarak tertentu di sekitar / sekelilingnya 10. Memperbaiki / memperbaharui data atau tayangan tabel (SQL) 11. Memuat hubungan-hubungan keruangan (spatial). 12. Membuat peta-peta tematik dan peta arahan yang berguna untuk perencanaan pembangunan wilayah KEUNGGULAN SIG • Memperkecil kesalahan manusia • Kemampuan memanggil kembali dan menyimpan data SIG secara cepat • Menggabungkan tumpang susun • Memperbaharui data dengan memperhatikan perubahan lingkungan, data statistik dan area yang nampak ALASAN SIG MENJADI TEKNOLOGI INFORMASI SPASIAL YANG PALING BERKEMBANG • Data spasial dan non-spasial dapat digabungkan dan dimanipulasi secara terintegrasi dan simultan • Kemampuan memunculkan hubungan-hubungan antara berbagai aktivitas menjadi mendasarkan pada pendekatan geografis • Perantara untuk memahami pengetahuan kebumian secara lebih jauh • Manipulasi dan display ilmu pengetahuan kebumian • Pintu memasuki catatan administrasi • Merupakan alat untuk pembuatan kebijakan secara detail ALASAN PENGGUNAAN SIG • Sangat efektif di dalam membantu proses pembentukan, pengembangan atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki; penuh dengan kesan manual. Campbell menyebutnya sebagai kecerdasan visual-spasial. • Dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang bersifat interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman, pembelajaran dan Pendidikan mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan dan unsur geografis yang terdapat di atas permukaan bumi. • Memberikan gambaran yang komprehensif terhadap suatu masalah terkait spasial. • Menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi sehingga, sistemnya dapat menjawab pertanyaan baik spasial maupun non-spasial. Memiliki kemampuan sisnergis, analisis spasial dan non-spasial. • Dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan basis data spasialnya hingga memiliki kemapuan untuk mengubah presentasi dalam bentuk dan format. • Memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer, tematik atau coverage data spasial. • Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mevisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. • Hampir semua fungsionalitas yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG dapat dijalankan secara interaktif dengan bantuan GUI. • Dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual. • Sebagian aplikasi SIG dapat dicustomize dengan menggunakan Bahasa script yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG yang bersangkutan. • Perangkat lunak SIG, sudah menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis. • SIG dapat bertindak sebagai map-server atau GIS-server. • Sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidan spasial dan geo-informasi. PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG SIG • MapInfo • Immager AutoCAD • ArcInfo • ER Mapper • ArcView • ENVI • ArcCAD • R2V • ArcGIS • Surfer • ArcMap • Idrisi • Ilwis • SPAN • Erdas • River Tools KONSEP DASAR • Sejak pertengahan 1970-an, dikembangkan sistem untuk menangani informasi yang bereferensi geografis, lingkup sistem ini mencakup : 1. Pengorganisasian data dan informasi 2. Menempatkan informasi pada lokasi geografis tertentu 3. Melakukan komputasi, menyatakan relasi antara objek spasial dengan objek-objek spasial lainnya, melakukan Analisa spasial • Sebutan umum bagi sistem yang berfungsionalitas seperti ini disebut SIG. • Pada awalnya, unsur/objek spasial disajikan oleh symbol, variasi ukuran, pola garis dan kombinasi warna. Selanjutnya diberbagai layer dioverlaykan berdasarkan kesamaan sistem kooordinatnya. SUB-SISTEM SIG KOMPONEN SIG PERTANYAAN KONSEPTUAL • What is at ...? Pencarian deskripsi objek spasial yang terdapat dilokasi. Selain itu lokasi yang dimaksud juga bisa dirujuk oleh beberapa cara : nama lokasi, kode pos atau merujuk pada koordinatnya • Where is it? Pertanyaan ini mengidentifikasikan objek spasial yang deskripsinya disebutkan sebagai kriteria. • What has changed since ...? Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan beberapa layer yang bersifat time series. Unsur-unsur layer ini dibandingkan dengan unsur- unsur layer lainyang sejenis dengan fungsi analisis spasial dan atribut. Hasil perbandingan ini merupakan kecenderungan/trend perubahan spasial dan atribut. • What spatial patterns exist ...? Pertanyaan ini lebih menekankan pada identifikasi keberadaan pola-polayang terdapat di dalam unsur-unsur spasialnya. Berkaitan dengan pertanyaan konseptual ini, SIG bisa digunakan untuk menyajikan fenomena penyimpangan dan anomaly terhadap pola-pola yang telah dikenali. • What if ...? Berkenaan dengan pemodelan di dalam SIG. Secara konseptual pemodelan diartikan sebagai penggunaan fungsi- fungsi dasar manipulasi dan analisis spasial dalam rangka menyelesaikan persoalan yang kompleks, memberikan solusi dan alternatifnya. KEMAMPUAN SIG • Memasukkan dan mengumpulkan data unsur-unsur geografis. • Mengintegrasikan data unsur-unsur geografis. • Memeriksa dan mengupdate data unsur-unsur geografis. • Menyimpan dan memanggil kembali data unsur-unsur geografis. • Menyajikan kembali data unsur-unsur geografis. • Mengelola data unsur-unsur geografis • Memanipulasi data unsur-unsur geografis. • Menganalisis data unsur-unsur geografis • Menghasilkan keluaran data unsur-unsur geografis dalam bentuk- bentuk peta tematik, tabel, grafik, chart, laporan, dll. STUDI KASUS KEAMANAN PERAIRAN LAUT Buatlah analisa mengenai keamanan perairan laut atau militer berdasarkan kasus di bawah dalam kaitannya dengan SIG 1. Pada 16 Desember 2008 perompak dari Somalia membajak kapal penarik (tugboat) milik Indonesia yang sedang digunakan oleh perusahaan minyak Perancis (Total) di lepas pantai Yaman. Pada peristiwa ini diyakini bahwa sebagian sandera adalah warga negara Indonesia. Selain kapal Indonesia, ternyata perompak jugamembajak kapal barang Turki, kapal nelayan Cina dan kapal pesiar. 2. Para bajak laut dari Somalia telah merebut dan menguasai sebuah kapal laut “MV Faina” milik Ukraina yang berisi 33 Tank seri T-72 dan sejumlah persenjataan berat lainnya. Para pembajak meminta tebusan sebesar 35 juta USD untuk awak, muatan dan kapal setelah sebelumnya membebaskan kapal tanker kimia “Bunga Melata 5” milik Malaysia dengan tebusan sebesar 2 juta USD dan kapal laut milik Jepang sehari sebelumnya. Para perompak di perairan Somalia telah membajak lebih dari 30 kapal yang lewat di perairan yang bersangkutan dalam kurun waktu 2008. sementara itu menurut beberapa sumber menyatakan bahwa para perompak Somalia telah membajak kapal super-tanker “Sirius Star” milik Arab Saudi yang berisi 2 juta barel minyak mentah. Para pembajak menuntuk uang tebusan sebesar 25 juta USD atau saat itu senilai 257 milyar rupiah dalam batas waktu 10 hari saja.