Anda di halaman 1dari 37

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

(KONSEP DASAR SIG)


Hera Agustina, S.Kom., MMSI
DEFINISI SIG
• Menurut Bernhardsen (2002)
Sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data
geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi
data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan
pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi
data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
• Menurut Murai (1999)
Sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
SIG ADALAH ...

Sistem Informasi yang digunakan untuk


mengolah data dan menghasilkan data
bereferensi geografis yang digunakan
dalam pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan tata kelola lahan,
sumber daya alam dan lingkungan.
SEJARAH SIG
SEJARAH SIG
• Peta dunia pertama kali dibuat oleh Bangsa Babilonia sekitar 2300
sebelum masehi. Peta yang diciptakan bangsa ini berbentuk tablet
yang dibuat dari bahan tanah liat.
• Ilmu Kartografi mencapai puncak kejayaannya di Yunani dan Roma
berkat kerja keras Ptolemaeus, yang lebih dikenal dengan nama
Ptolemy pada 85 sampai 165 sebelum masehi.
• Ptolemaeus berhasil menciptakan sebuah peta dunia yang
digambarkan berdasarkan pembagian Garis Lintang atau Latitude
sekitar 60 derajat Lintang Utara (N) sampai dengan 30 derajat
Lintang Selatan (S). Dia juga menulis sebuah karya besar yang
disebutnya “Geographike Hyphygesis” (Guide to Geography), yang
merupakan acuan ilmu Geografi yang mendunia.
Peta dunia buatan Ptolemaus
Peta dunia buatan Ptolemaus
• Perkembangan kertografi semakin mengalami
kemajuan dengan banyaknya peta dunia yang
ditulis tangan oleh bangsa-bangsa yang
berada di wilayah Arab dan Mediterania.
• Pada abad ke-16, alat cetak yang terbuat dari
tembaga mulai bermunculan. Alat cetak dari
tembaga ini manjadi patokan dasar
pembuatan peta hingga teknis fotografis
dikembangkan.
• Pada abad ke-16 terdapat seorang ahli pembuat peta dunia
yang bernama Gerardus Marcator yang berasal dari Flandes,
sebuah kota di Negara Belgia. Gerardus Marcator
mengembangkan proyeksi silindris untuk pembuatan peta
global dan navigation chart. Pada tahun 1569, peta dunia
pertama berdasarkan proyeksi silindris ini berhasil diterbitkan.
Peta dunia buatan Gerardus Marcator
• Pada abad-17 sampai saat ini, Ilmu kartografi semakin
berkembang. Pembuatan peta berdasarkan metode-metode
ilmiah mampu menggambarkan dunia secara lebih akurat
dan tampak nyata. Pemetaan pada periode modern ini
dilakukan dengan menggabungkan potret udara hasil dari
pengindraan jauh dan pengecekan lapangan.
• Pada periode 1980an, paradigma pembuatan peta di atas
kertas mulai tergeser dengan munculnya Geographic
Information Systems (GIS), yang memungkinkan gambaran
peta terlihat semakin nyata.
Peta dunia Modern
SIG PERTAMA
• Pada tahun 1963 perangkat lunak SIG Kanada (CGIS = Canadian Geographic
Information System)dibuat oleh Roger Tomlinson yang disebut sebagai bapak
SIG mulai beroperasi dan kemudian dianggap SIG yang sesungguhnya dan
menjadi yang pertama di dunia.
• Tahun 1969 Amerika Serikat membuat SIG yang diberi nama MIDAS. MIDAS
digunakan untuk memproses data-data sumber daya alam.
• CGIS adalah SIG pertama yang dikembangkan di dunia berikut banyaknya
perangkat SIG dan ide-denya yang dikembangkan di Kanada, penerbit
majalah “GIS World”, H. Dennison Parker pernah menyatakan bahwa Kaada
adalah tempat kelahiran SIG bukan Amerika Serikat (Universitas Harvard).
• Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi
pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan pc. Pada akhir abad ke-20,
pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai
mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan
standar pada format data dan transfer.
APLIKASI-APLIKASI SIG PERTAMA
• Pertengahan tahun 1950-an sistem komputer telah digunakan
di Amerika Serikat untuk mensimulasikan arus lalu lintas dalam
kaitannya dengan masalah penyebaran penduduk.
• Tahun 1976 Nowergia mulai melaksanakan aktivitas kompilasi
pendaftaran tanah nasional yang terkomputerisasi dan
beroperasi secara penuh pada tahun 1980an.
• Banyak negara mulai melakukan komputerisasi sistem
pendaftaran tanahnya pertengahan tahun 1970an karena
memerlukan pandangan keseluruhan yang lengkap
mengenai kepemilikan tanah dan bangunan.
PERKEMBANGAN SIG
• Perkembangan SIG tidak terlepas dari kemampuan micro
processing. Micro processing telah meningkatkan
kemampuan beberapa perangkat pendukung dalam SIG
seperti :
1. Peralatan survei
2. Sistem satelit penentuan posisi dan navigasi, GPS termasuk
receivernya
3. Digitizer
4. Scanner
5. Sistem satelit pengindraan jauh, quickbird, ikonos, landsat,
NOAA, dll
6. Sistem presentasi data, monitor grafik, plotter elektrostatik
dan printer laser
FUNGSI SIG
1. Bank Data Terpadu
Memadukan data kartografis dengan data atribut dalam sistem
manajemen basis data relasional (relational data base
management system), hingga memungkinkan mengolah bagai
suatu kesatuan.
2. Sistem Modeling dan Analisa
Dapat dipergunakan sebagai sarana evolusi potensi wilayah dan
perencanaan spasial (tata ruang, tata lingkungan).
3. Sistem Pemetaan Otomatis
Automatted mapping yang dapat menyajikan peta sesuai
dengan kebutuhan, baik dalam arti tujuan maupun ketentuan
kartografi.
4. Sistem Pengelolaan Ber-georeferensi
Untuk pengelolaan operasional dan administrasi yang merujuk
pada lokasi geografis (Pranoto Asmoro, 1989).
5. Melakukan sejumlah operasi/perhitungan dapat dilakukan
melalui SIG
6. Display (layer peta - warna, ukuran, bentuk dan lain-lain)
7. Kompilasi data base non-spasial
8. Overlay
9. Buffering (membuat zona buffer (radius objek) pada jarak
tertentu di sekitar / sekelilingnya
10. Memperbaiki / memperbaharui data atau tayangan tabel
(SQL)
11. Memuat hubungan-hubungan keruangan (spatial).
12. Membuat peta-peta tematik dan peta arahan yang
berguna untuk perencanaan pembangunan wilayah
KEUNGGULAN SIG
• Memperkecil kesalahan manusia
• Kemampuan memanggil kembali dan menyimpan data SIG
secara cepat
• Menggabungkan tumpang susun
• Memperbaharui data dengan memperhatikan perubahan
lingkungan, data statistik dan area yang nampak
ALASAN SIG MENJADI TEKNOLOGI
INFORMASI SPASIAL YANG PALING
BERKEMBANG
• Data spasial dan non-spasial dapat digabungkan dan
dimanipulasi secara terintegrasi dan simultan
• Kemampuan memunculkan hubungan-hubungan antara
berbagai aktivitas menjadi mendasarkan pada pendekatan
geografis
• Perantara untuk memahami pengetahuan kebumian secara
lebih jauh
• Manipulasi dan display ilmu pengetahuan kebumian
• Pintu memasuki catatan administrasi
• Merupakan alat untuk pembuatan kebijakan secara detail
ALASAN PENGGUNAAN SIG
• Sangat efektif di dalam membantu proses pembentukan,
pengembangan atau perbaikan peta mental yang telah
dimiliki; penuh dengan kesan manual. Campbell
menyebutnya sebagai kecerdasan visual-spasial.
• Dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang bersifat
interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha untuk
meningkatkan pemahaman, pembelajaran dan Pendidikan
mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan dan unsur
geografis yang terdapat di atas permukaan bumi.
• Memberikan gambaran yang komprehensif terhadap suatu
masalah terkait spasial.
• Menggunakan baik data spasial maupun atribut secara
terintegrasi sehingga, sistemnya dapat menjawab pertanyaan
baik spasial maupun non-spasial. Memiliki kemampuan
sisnergis, analisis spasial dan non-spasial.
• Dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi
dengan basis data spasialnya hingga memiliki kemapuan
untuk mengubah presentasi dalam bentuk dan format.
• Memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang
terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa
layer, tematik atau coverage data spasial.
• Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mevisualkan
data spasial berikut atribut-atributnya.
• Hampir semua fungsionalitas yang dimiliki oleh perangkat
lunak SIG dapat dijalankan secara interaktif dengan bantuan
GUI.
• Dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa
keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual.
• Sebagian aplikasi SIG dapat dicustomize dengan
menggunakan Bahasa script yang dimiliki oleh perangkat
lunak SIG yang bersangkutan.
• Perangkat lunak SIG, sudah menyediakan fasilitas untuk
berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak
lainnya hingga dapat bertukar data secara dinamis.
• SIG dapat bertindak sebagai map-server atau GIS-server.
• Sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya
dengan bidan spasial dan geo-informasi.
PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG SIG
• MapInfo • Immager AutoCAD
• ArcInfo • ER Mapper
• ArcView • ENVI
• ArcCAD • R2V
• ArcGIS • Surfer
• ArcMap • Idrisi
• Ilwis • SPAN
• Erdas • River Tools
KONSEP DASAR
• Sejak pertengahan 1970-an, dikembangkan sistem untuk
menangani informasi yang bereferensi geografis, lingkup sistem ini
mencakup :
1. Pengorganisasian data dan informasi
2. Menempatkan informasi pada lokasi geografis tertentu
3. Melakukan komputasi, menyatakan relasi antara objek spasial
dengan objek-objek spasial lainnya, melakukan Analisa spasial
• Sebutan umum bagi sistem yang berfungsionalitas seperti ini disebut
SIG.
• Pada awalnya, unsur/objek spasial disajikan oleh symbol, variasi
ukuran, pola garis dan kombinasi warna. Selanjutnya diberbagai
layer dioverlaykan berdasarkan kesamaan sistem kooordinatnya.
SUB-SISTEM SIG
KOMPONEN SIG
PERTANYAAN KONSEPTUAL
• What is at ...?
Pencarian deskripsi objek spasial yang terdapat dilokasi. Selain itu
lokasi yang dimaksud juga bisa dirujuk oleh beberapa cara : nama
lokasi, kode pos atau merujuk pada koordinatnya
• Where is it?
Pertanyaan ini mengidentifikasikan objek spasial yang deskripsinya
disebutkan sebagai kriteria.
• What has changed since ...?
Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan beberapa layer yang
bersifat time series. Unsur-unsur layer ini dibandingkan dengan unsur-
unsur layer lainyang sejenis dengan fungsi analisis spasial dan atribut.
Hasil perbandingan ini merupakan kecenderungan/trend
perubahan spasial dan atribut.
• What spatial patterns exist ...?
Pertanyaan ini lebih menekankan pada identifikasi
keberadaan pola-polayang terdapat di dalam unsur-unsur
spasialnya. Berkaitan dengan pertanyaan konseptual ini, SIG
bisa digunakan untuk menyajikan fenomena penyimpangan
dan anomaly terhadap pola-pola yang telah dikenali.
• What if ...?
Berkenaan dengan pemodelan di dalam SIG. Secara
konseptual pemodelan diartikan sebagai penggunaan fungsi-
fungsi dasar manipulasi dan analisis spasial dalam rangka
menyelesaikan persoalan yang kompleks, memberikan solusi
dan alternatifnya.
KEMAMPUAN SIG
• Memasukkan dan mengumpulkan data unsur-unsur geografis.
• Mengintegrasikan data unsur-unsur geografis.
• Memeriksa dan mengupdate data unsur-unsur geografis.
• Menyimpan dan memanggil kembali data unsur-unsur geografis.
• Menyajikan kembali data unsur-unsur geografis.
• Mengelola data unsur-unsur geografis
• Memanipulasi data unsur-unsur geografis.
• Menganalisis data unsur-unsur geografis
• Menghasilkan keluaran data unsur-unsur geografis dalam bentuk-
bentuk peta tematik, tabel, grafik, chart, laporan, dll.
STUDI KASUS
KEAMANAN PERAIRAN LAUT
Buatlah analisa mengenai keamanan perairan laut atau militer
berdasarkan kasus di bawah dalam kaitannya dengan SIG
1. Pada 16 Desember 2008 perompak dari Somalia membajak
kapal penarik (tugboat) milik Indonesia yang sedang
digunakan oleh perusahaan minyak Perancis (Total) di lepas
pantai Yaman. Pada peristiwa ini diyakini bahwa sebagian
sandera adalah warga negara Indonesia. Selain kapal
Indonesia, ternyata perompak jugamembajak kapal barang
Turki, kapal nelayan Cina dan kapal pesiar.
2. Para bajak laut dari Somalia telah merebut dan menguasai
sebuah kapal laut “MV Faina” milik Ukraina yang berisi 33
Tank seri T-72 dan sejumlah persenjataan berat lainnya. Para
pembajak meminta tebusan sebesar 35 juta USD untuk
awak, muatan dan kapal setelah sebelumnya
membebaskan kapal tanker kimia “Bunga Melata 5” milik
Malaysia dengan tebusan sebesar 2 juta USD dan kapal laut
milik Jepang sehari sebelumnya. Para perompak di perairan
Somalia telah membajak lebih dari 30 kapal yang lewat di
perairan yang bersangkutan dalam kurun waktu 2008.
sementara itu menurut beberapa sumber menyatakan
bahwa para perompak Somalia telah membajak kapal
super-tanker “Sirius Star” milik Arab Saudi yang berisi 2 juta
barel minyak mentah. Para pembajak menuntuk uang
tebusan sebesar 25 juta USD atau saat itu senilai 257 milyar
rupiah dalam batas waktu 10 hari saja.

Anda mungkin juga menyukai