(SAP)
“PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF ”
Disusun Oleh:
Nama : Putri Balqis Nofis A’raaf
NPM : 1910070130005
1. Latar Belakang
ASI dapat diartikan sebagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan
zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan
(kolostrum) sangat baik untuk kesehatan karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit (Depkes RI, 2005).
ASI berfungsi memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Dianjurkan
setiap ibu hanya memberikan ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rosita,
2008).
Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya.
Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air susu Ibu (ASI) kepada bayi.
ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi, sebab ASI mengandung semua zat gizi
untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan (Pudjiadi,
2000).
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup
bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberikan semua energi dan gizi
(nutrisi) yang dibutuhkan oleh bayi selama 6 bulan pertama setelah kelahirannya.
Pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan
berbagai penyakit yang 2 menimpanya serta mempercepat pemulihan bila sakit
menimpanya serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan
kelahiran (Prasetyono, 2009).
Aktivitas menyusui bayi seringkali menemui berbagai kendala. Salah satu faktor
yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang bekerja di luar rumah,
sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Faktor
ini terkait kurangnya pengetahuan ibu. Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bisa
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan. Bahkan, ibu yang bekerja
tidak memerlukan tambahan waktu setelah memperoleh cuti hamil 3 bulan. Ibu yang
bekerja dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan
memberikannya kepada bayi saat ibu bekerja (Prasetyono, 2009).
Pekerjaan seringkali menjadi alasan yang membuat seorang ibu berhenti
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang
bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusui bayi sebelum ibu
bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin kemudian dapat diberikan pada bayi
saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
Rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya ASI
bagi bayi mengakibatkan program pemberian ASI eksklusif tidak berlangsung secara
optimal. Rendahnya tingkat pemahaman tentang pemberian ASI eksklusif dikarenakan
kurangnya informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai
plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki
pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan pengetahuan dan wawasannya pun akan
semakin 3 luas, termasuk juga pengetahuan dan wawasan dalam masalah pemenuhan gizi
yang baik bagi bayi atau balitanya (Prasetyono, 2009).
Berdasarkan laporan dari petugas puskesmas Lubuk Buaya menunjukan bahwa
pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif
bagi bayi masih kurang. Maka dari itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
menyusun satuan acara penyuluhan ini dengan judul “Pentingnya Pemberian ASI
Ekslusif”
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes), Ibu hamil dan Ibu menyusui
dapat mengetahui dan memahami tentang pentingnya Pemberian ASI Ekslusif untuk
Bayinya.
4. Materi Terlampir
a. Pengertian ASI Eksklusif
b. Apa manfaat dari ASI Eksklusif
c. Apa keunggulan ASI Eksklusif
d. Apa kandungan ASI Eksklusif
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Ekslusif
f. Bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup memperoleh ASI
g. Bagaimana cara melakukan teknik menyusui yang benar
h. Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang bekerja
i. Bagaimana cara menangani masalah dalam menyusui
5. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Peserta
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab Ceramah
b. Memperkenalkan diri salam,
c. Menjelaskan tujuan memperhatikan
umum dan tujuan dan mendengar-
khusus kan.
2. Inti
a. Ceramah 20 menit Memberi pengertian Mendengar, Ceramah
ASI eksklusif, manfaat melihat dan
ASI eksklusif bagi ibu memperhatikan .
dan bayi, kandungan
(isi) ASI, faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemberian ASI, cara
mengetahui anak sudah
cukup memperoleh
ASI, cara melakukan
teknik menyusui yang
benar, cara pemberian
dan penyimpanan ASi
pada ibu bekerja, cara
menangani masalah
dalam menyusui.
6. Media Penyuluhan
a. Leaflet Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif.
b. Power point
c. LCD (infocus)
7. Metode Penyululuhan
Ceramah dan Tanya jawab.
8. Tempat
Puskesmas Lubuk Buaya, Padang
Setting tempat:
Moderator
Penyaji
Observer
fasilitator
Peserta
9. Pengorganisasian
Moderator : “B”
Penyaji : Putri Balqis Nofis A’raaf
Observer : “N”
Fasilitator : “A”
Uraian tugas:
Moderator
1) Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi dan penyuluhan
2) Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
3) Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
4) Menyampaikan kontrak waktu
5) Merangkum semua audien sesuai kontrak
6) Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
Penyaji
1) Bertangguang jawab memberikan penyuluhan.
2) Memahami topik penyuluhan.
3) Mengeksplore pengetahuan audien tentang Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif
Pada Bayi.
4) Menjelaskan materi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh audien
5) Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
Fasilitator
1) Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara
2) Mempresentasikan presentasi dari penyaji dan memberikan kode pada moderator
ketidaksesuaian dibantu dengan obsertover
3) Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun mejawab pertanyaan.
Observer
1) Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
2) Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
3) Memberikan laporan evaluasi penyuluhan merujuk dengan SAP
10. Evaluasi
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :
Mengetahui tentang ASI eksklusif dan manfaatnya, bagaimana cara menyusui yang
benar, kandungan yang terdapat dalam ASI, faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
ASI Ekslusif, bagaimana cara mengetahui anak jika sudah mendapakan ASI yang cukup,
bagaimana cara pemberian dan penyiapan ASI untuk ibu bekerja, bagaimana cara
menangani masalah dalam menyusui, serta bersedia untuk melaksanakan ASI eksklusif,
dan mampu menerapkan cara menyusui yang baik dan benar.
Lampiran materi
“Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif”
a) Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berupa laktosa yang membantu mengurangi kadar bakteri
buruk pada perut. Nutrisi ini juga membantu penyerapan magnesium, fosfor, dan
kalsium.
b) Protein
Protein pada ASI umumnya terdiri dari protein whey sebanyak 60 persen dan kasein
40persen. Kedua kadar tersebut perlu diseimbangkan agar dapat lebih mudah
diserap tubuh dan memiliki efek perlindungan terhadap infeksi. Sedangkan protein
dalam susu formula lebih banyak mengandung kasein, sehingga lebih susah dicerna.
Secara spesifik, protein di dalam ASI terdiri dari:
IgA, IgG, dan IgM sekretorik
Ketiganya merupakan jenis antibodi yang berperan melindungi tubuh dari bakteri
dan virus, serta mencegah alergi.
Lysozim
Lysozim berperan sebagai enzim yang melindungi tubuh dari bakteri
buruk Salmonella dan Coli.
Laktoferin
Laktoferin berperan menghambat perkembangan bakteri yang bergantung pada zat
besi di saluran pencernaan.
Faktor bifidus
Berperan mendukung perkembangan laktobasilus yang melindungi tubuh dari
bakteri berbahaya.
c) Lemak
Lemak adalah bahan yang penting untuk mendukung proses penyerapan vitamin
tertentu, dan sumber utama kalori. Lemak juga yang berperan mendukung
perkembangan otak, sistem saraf, serta retina.
d) Vitamin
Vitamin yang terkandung dalam ASI di antaranya A, D, E, K, C, niasin, dan
riboflavin yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.
e) Mineral
Ada beragam mineral yang terkandung di dalam ASI, seperti zat besi, zinc, kalsium,
natrium, magnesium, selenium, dan klorida. Mineral ini memiliki peran penting
dalam menunjang tumbuh kembang bayi, memperkuat tulang, otot, dan sarafnya,
serta membantu penyerapan nutrisi.
8) Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang bekerja
a) Berikan Asi sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja
b) Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan
c) ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar dan 24 jam dalam lemari ES
d) ASI dimasukkan dalam tempat botol/plastic ASI yang benar dan bersih
e) ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai dirumah
f) Sebelum ASI diberikan kepada bayi dihangatkan dengan merendam dalam
mangkok/ wadah yang berisi air panas
g) ASI tidak boleh dipanaskan secara langsung dengan diatas api