Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anisya Lulu Ramadanti

NIM : 31402000172
Prodi : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

SISTEM BIAYA STANDAR

A. Pengertian Biaya Standar


Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-
faktor lain tertentu.
Kata-kata biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang
ditentukan di muka merupakan pedoman didalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya.
Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar, maka yang dianggap
benar adalah standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya tidak
berubah.
Untuk menentukan berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
menghasilkan satu satuan produk atau untuk satu satuan jasa, harus diadkan penyelidikan
lebih dahulu mengenai kegiatan produksi atau penyerahan jasa yang paling efisien.
Sebagai contoh, misalnya di dalam penentuan berapa biaya bahan baku yang seharusnya
untuk menghasilkan satu satuan produk A, lebih dahulu harus ditentukan rancangan
produk A yang menggunkan bahan baku yang paling efisien, dengan proses produksi
yang paling efisien. Dengan ditentukannya rancangan produk A dengan
penggunaanbahan baku dan proses produksi yang paling efisien tersebut, kemudian dapat
ditentukan berapa kuantitas bahan baku yang seharusnya dibutuhkan untuk setiap satuan
produk A. Dengan demikian pengertian biaya yang seharusnya mengandung didalamnya
pengertian efisiensi, yang merupakan perbandingan tertentu antara masukan dengan
keluaran.
B. Manfaat Biaya Standar
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar
merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis hal ini akan
merangsang pelaksana melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana
telah mengetahui bagaiman pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya
berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya utnuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka
melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga
kerja, dan kegiatan yang lain. Sistem biaya standar yang menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar memungkinkan manajemen
melaksanakan pengolahan mereka dengan “prinsip kelainan ” (Exception principles) .
Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari
keadaan yang seharusnya, manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan
Biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan operasi
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan biaya
4. Membebankan biaya ke persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
C. Kelemahan Biaya Standar
Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat.
Meskipun telah ditetapkan dengan jelas standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan,
tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara
keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif lama.
Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun
dalam jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan sedangkan
perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah
persediaan. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar
tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar,
padahal telah terjadi perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi
pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.
D. Sumber standar
Berikut merupakan sumber dalam menentukan standar :
1. Analisis aktivitas, merupakan proses menentukan, menggambarkan, dan
mengevaluasi aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, proyek
atau operasi
2. Data historis, merupakan analisis data historis mencakup semua faktor produksi yang
relevan dalam suatu operasi perusahaan
3. Penentuan tolak ukur, merupakan analisis menggunakan informasi industri dan
mencari data yang diperlukan manajer untuk menentukan tolok ukur dimana
perusahaan dapat memakai standar yang terbaik di setiap proses
4. Ekspetasi pasar dan keputusan strategis, didasarkan pada harapan pasar dan
keputusan strategis

“Salah satu standar dalam sistem biaya standar adalah standar biaya produksi, yang
terdiri dari standar nakan baku, standar biaya tenaga kerja dan standar biaya
overhead pabrik”
I. Standar biaya bahan baku
Standar biaya bahan baku terdiri dari biaya standar dan standar kuantitas unit
bahan
a. Standar kuantitas bahan. Kebutuhan kuantitas bahan adalah jumlah bahan
yang akan diproduksi setelah dikurangi dengan sisa bahan, dan
memperhatikan produk cacat atau produk rusak, namun tidak
memasukkan cadangan untuk limbah.
b. Standar biaya bahan. Ada beberapa alasan mengapa harga bahan
distandarisasi antara lain :
1) Adanya berbagai jenis harga dari vendor yang berbeda untuk
bahan sejenis
2) Kondisi pasar yang tidak dapat dipastikan
3) Kebijakan menekan biaya persediaan dengan filosofi JIT
II. Standar biaya tenaga kerja
Standar biaya tenaga kerja terdiri dari standar jam kerja dan standar tarif
tenaga kerja
a. Standar jam kerja. Penetapan standar kerja bisa didasarkan dari
pengalaman di masa lalu, atau hasil studi banding dengan kegiatan sejenis,
atau berdasarkan penelitian yang seksama.
b. Standar tarif tenaga kerja. Perusahaan sering menetapkan tarif tetap untuk
tenaga kerja, padahal tenaga kerja langsung dari setiap ousat biaya dapat
berbeda, sehingga perlu ditetapkan standar tarif yang sesuai dengan
tujuan, kinerja, keahlian dan posisi tenaga kerja yang bersangkutan. Tarif
dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman yang lalu, kondisi saat ini, dan
tarif yang dipergunakan oleh perusahaan yang sejenis.
III. Standar biaya overhead pabrik
Dalam biaya standar, nilai persediaan ditentukan berdasarkan biaya yang
ditentukan dimuka untuk semua elemen biaya produksi (biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik)
E. Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari
• Kuantitas standar
• Harga standar
Kuantitas standar bahan baku ditentukan dengan menggunakan :
• Penyelidikan khusus
• Analisis catatan masa lalu
Harga yang dipakai sebagai standar dapat berupa :
• Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang
• Harga yang berlaku padat saat penyusunan standar
• Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang
F. Prosedur Penentuan Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya tenaga standar terdiri dari dua unsur yaitu jam tenaga kerja standar dan tarif
upah standar.
Jam tenaga standar dapat ditentukan dengan cara :
• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan masa lalu
• Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan
• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di
bawah keadaan nyata yang diharapkan
• Mengadakan taksiran yang wajar, didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan
operasi produksi dan produk.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar :
• Perjanjian dengan organisasi karyawan
• Data upah masa lalu
• Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal
G. Prosedur Penentuan BOP Standar
Jenis standar
• Standar teoritis
• Rata-rata biaya waktu yang lalu
• Standar normal
• Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
H. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
1. Model satu selisih ( the one-way model)
2. Model dua selisih ( the two-way model)
3. Model tiga selisih ( the three-way model)

Anda mungkin juga menyukai