Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisya Lulu Ramadanti

NIM : 31402000172
Prodi : S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya

VARIABLE COSTING
Pengertian dan Manfaat Variabel Costing
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi.

Manfaat data perhitungan harga pokok dengan menggunakan metode variabel costing adalah:
1. Menigkatkan estimasi tingkat profitabilitas produk, konsumen, dan segmen bisnis lain.
2. Laba periodik tidak dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Dengan asumsi hal-hal lain tetap (harga jual,
biaya,bauran benjualan dan sebagainya) laba akan searah dengan penjualan.
3. Dengan menggunakan variabel costing, biaya produksi per unit tidak mengandung biaya tetap.
4. Laba bersih berdasarkan variabel costing lebih dekat dengan aliran kas bersih. Hal ini akan sangat
penting untuk perusahaan yang mengalami masalah aliran kas.

Perbedaan perhitungan laba bersih yang menggunakan metode Variabel Costing dengan Price Full
Costing:

1. Dengan metode perhitungan harga full costing, jika persediaan meningkat maka beberapa biaya
produksi tetap dalam periode berjalan tidak tampak dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari harga
pokok penjualan. Biaya-biaya ini akan ditangguhkan ke periode berikutnya dan akan dimasukkan ke
akun persediaan dalam neraca. Penangguhan biaya ini dikenal sebagai overhead pabrik ditangguhkan
ke persediaan.
2. Dengan metode perhitungan variable costing, seluruh biaya overhead tetap diperlakukan sebagai
beban periode berjalan.
3. Persediaan akhir dalam metode perhitungan variable costing lebih rendah dibanding perhitungan full
costing. Dalam perhitungan variabel costing, hanya biaya produksi variable yang dibebankan ke unit
produk.
4. Laporan laba rugi perhitungan variabel costing tidak membedakan antara biaya tetap dan variabel
costing. sehingga, metode ini tidak cocok untuk perhitungan biaya volume-laba yang penting untuk
perencanaan dan pengendalian yang baik.
5. Pendekatan perhitungan variabel costing untuk menentukan biaya produksi per unit sesuai dengan
pendekatan kontribusi karena kedua konsep tersebut mengklasifikasi biaya berdasarkan perilakunya
6. Pada dasarnya, perbedaan antara metode perhitungan full costing dan variabel costing terletak pada
waktu (timing) Pendukung metode variabel costing menyatakan bahwa full costing harus dibebankan
secara total, sedangkan pendukung perhitukan metode full costing menyatakan bahwa fix cost harus
dibebankan pada pendapatan sesuai jumlah unit yang terjual.
Tujuan adanya Variable Costing

 Pertama dalam segi pihak manajemen, berguna dalam mengetahui adanya kontribusi
dengan menentukan besarnya laba pada rencana yang dilalui dan dianalisa sebagai
hubungan cost-volume-profit dengan adanya pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen dengan jangka pendek.
 Kedua dalam segi pihak manajemen, yaitu dapat memudahkan dan dapat mengendalikan
kegiatan operasional yang sudah berjalan. Sehingga bisa menetapkan dan bertanggung
jawab kepada departemen lain pada suatu perusahaan.

Kelebihan pada Variable Costing

 Dapat Menentukan Pengambilan Informasi Jangka Pendek.

Adanya pihak manajemen dengan menggunakan variable costing, dapat menentukan


pengambilan keputusan dengan jangka pendek. Contoh ketika menerima pesanan khusus dari
pelanggan bisa ditentukan harga jualnya.

 Dapat Merencanakan Laba Jangka Pendek.

Dari pihak manajemen untuk mendapatkan suatu informasi laba dengan jangka pendek,
mengenai laba sebaiknya dilakukan perhitungan biaya yang dipisahkan sesuai dengan perilaku
dan perubahan volume produksi.

 Dapat Mengendalikan Biaya

Dengan adanya pihak manajemen sebaiknya sudah mengetahui biaya tetap dari informasi
laporan laba rugi. Sehingga pihak manajamen fokus terhadap pengendalian biaya tetap.

Kekurangan pada Variable Costing

1. Biasanya dalam menerapkannya akan sangat kesulitan dalam membagi elemen antara biaya
variabel dengan biaya tetap.

2. Biasanya dalam membagi sifat elemen biaya variable dan biaya tetap akan terasa sulit
dilakukan pada variable costing dalam menentukan biaya.
3. Untuk pihak manajemen sangat penting ketika tetap harus melakukan pelaporan keuangan
laba rugi untuk keperluan eksternal, walaupun cara mengimplementasikannya tidak sesuai
dengan standar akuntansi.

4. Dalam penentuan laba dengan volume penjualan menggunakan variable costing sangat cocok
digunakan pada produk yang tidak bersifat musiman, jika ada perusahaan menggunakannya pada
produksi yang bersifat musiman pasti akan mengalami kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai