Anda di halaman 1dari 10

Ketapang.Kalimantan Barat. SAPRIYUN,S.ST.

Pi
1. PETA JALAN REVITALISASI SMK NEGERI 2 KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN
BARAT
2. A. LATAR BELAKANG 1. Kebijakan Pembangunan Ekonomi  ASEAN Economic Community
(AEC) yang memiliki visi untuk menciptakan pasar tunggal yang berdaya saing tinggi yang dapat
meningkatkan pengembangan ekonomi yang adil bagi negara-negara anggotanya,  Dalam konteks
kebebasan arus tenaga kerja terampil, hal ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar, terutama
untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja trampil Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar
negara-negara ASEAN lainnya
3. 2. Kebijakan Pembangunan Ketenaga kerjaan  Pemerintah menargetkan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) hingga 4.0 sampai 5.0% pada tahun 2019.  Pada gambar 2 dapat menunjukkan
bahwa pertumbuhan tenaga kerja dengan lulusan SMA dan SMK ke atas meski relatif ringgi, namun
masih banyak yang belum memiliki jenis keterampilan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
industri.
4. 3. Tantangan Revolusi Industri 4.0  Pada tahun 2020 dimana era Revolusi Industri Generasi
Keempat dimulai ada sepuluh soft skill yang harus dimiliki untuk menjawab tantangan dunia industri.
 Soft skill tersebut adalah menyelesaikan permasalahan yang kompleks/sulit (Complex Problem
Solving), berpikir kritis (Critical Thinking), kreatifitas (Creativity), manajemen SDM (People
Management), koordinasi (Coordinating), kecerdasan emosional (Emotional Intelligence),
pengambilan keputusan (Judgment and Decision Making), orientasi pada layanan (Service
Orientation), negosiasi (Negotiation) dan kelenturan berpikir (Cognitive Flexibility).
5. 4. Prioritas Pembangunan Nasional dan Daya Saing Bangsa  Perekonomian Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar dengan kondisinya yang relatif stabil. Pada tahun 2030, Indonesia
berpotensi untuk menjadi negara ke 7 dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia.  Adapun Dimensi
Pembangunan Sektor Unggulan yang menjadi prioritas pembangunan nasional dan daya saing bangsa
meliputi pembangunan kedaulatan pangan, maritim dan kelautan, kedaulatan energi, pariwisata, dan
percepatan pertumbuhan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
6. B. TANTANGAN YANG DI HADAPI SMK  Rendahnya Keterserapan lulusan SMK di pasar
kerja. Permasalahan :  Tidak sesuainya perkembangan Pendidikan Kejuruan dengan kebutuhan dan
standar DU/DI  Jumlah lulusan SMK di berbagai paket keahlian tidak sesuai dengan dinamika
kebutuhan  Rendahnya Peran Industri atau DU/DI dalam menyerap tenaga Kerja SMK Lokal.
7. Mutu Peserta Didik Permasalahan : Belum semua program keahlian di SMK telah tersedia
SKKNI-nya dan beberapa SKKNI yang sudah ada belum direfleksikan dalam kurikulum SMK.
SKKNI yang Telah Tersedia Belum sesuai dengan Standar Industri atau DU / DI
8. 3. Mutu Guru SMK Permasalahan :  Secara umum, kurangnya guru yang berkualitas, distribusi
guru yang tidak merata di berbagai wilayah Indonesia, serta belum terpenuhinya kebutuhan guru
produktif merupakan beberapa tantangan utama terkait guru di SMK saat ini.
9. VISI REVITALISASI SMK: Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan Kejuruan yang
Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong, sehingga mampu menghasilkan lulusan SMK
yang mampu Bekerja, dapat Melanjutkan dan terampil Wirausaha (BMW)
10. MISI REVITALISASI SMK:  Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan
kompetensi sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan (link and match);  Meningkatkan jumlah
dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK;  Meningkatkan kerja sama dengan
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri;  Meningkatkan akses,
sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK.
11. TUJUAN REVITALISASI SMK:  Tujuan revitalisasi SMK harus menghasilkan lulusan SMK
yang:  Memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan teknis yang dibutuhkan dan diakui oleh dunia
usaha dan dunia industri (DU/DI) serta menguasai keterampilan abad 21 yang relevan: Keterampilan
abad 21 bagi lulusan SMK:  Memiliki cara berfikir kritis, kreatif, inovatif dan berorientasi pada
pemecahan masalah.  Memiliki cara yang kerja komunikatif dan bisa bekerja sama.  Mampu
melakukan pengumpulan informasi/ data serta menggunakan perangkat teknologi informasi dan
media.  Memiliki integritas dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas-tugas dan mengemban
kewajiban terkait profesinya
12. Sebelum ada Kegiatan Revitalisasi Hasil Kegiatan Revitalisasi Th. 2017 Kegiatan Revitalisasi Th.
2018-2019 Target Kegiatan 2019-2020 KERJASAMADU/DI  Jumlah Du/Di yang melakukan kerja
sama: 35 Jumlah DuDi yg melakukan kerja sama = 50 Jumlah Du/Di yg melakukan kerja sama =
70 - 90 Jumlah Du/Di yg melakukan kerja sama = 100 - 150 Program kerja sama yang dilakukan:
 Tempat PKL  Tempat Guru Magang Program kerja samanya yang dilakukan:  Pemasaran
Tamatan  Tempat PKL  Tempat Guru Magang  Pelaksanaan Tes  Kompetensi Siswa 
Guru Tamu Program kerja sama yang dilakukan  Pemasaran Tamatan  Tempat PKL 
Tempat Pelaksanaan Seleksi (Tes Penerimaan Karyawan)  Tempat Guru Magang  Pelaksanaan
Tes  Kompetensi Siswa  Guru Tamu  BKK Online  Job Fair  Program kerja sama yang
dilakukan  Pemasaran Tamatan  Tempat PKL  Tempat Pelaksanaan Seleksi (Tes Penerimaan
Karyawan)  Tempat Guru Magang  Pelaksanaan Tes  Kompetensi Siswa  Guru Tamu 
BKK Online  Job Fair  Adanya Link and Match antara Sekolah dan Industri  Yang diberikan
Dudi pada sekolah:  Pembimbingan siswa PKL  Yang diberikan Dudi pada sekolah: 
Pembimbingan siswa PKL  Guru Tamu di Sekolah  Bebas Biaya (Gratis)  Yang diberikan
Dudi pada sekolah:  Pembimbingan siswa PKL  Guru Tamu di Sekolah Bebas Biaya (Gratis) 
Peralatan Praktek  Yang diberikan Dudi pada sekolah:  Pembimbingan siswa PKL  Guru Tamu
di Sekolah Bebas Biaya (Gratis)  Peralatan Praktek  Berperan aktif menyerap Lulusan SMK 
Industri Berperan aktif memproduksi produk di sekolah  Technopark pembuatan alat tangkap 
Tecknopark pembenihan dan pembesaran ikan  Service dan penjualan spare part kendaraan
bermotor.  Produksi roti dan pengolahan produk perikanan.  Yang diberikan Sekolah ke DuDi:
Surat keterangan MoU  Yang diberikan Sekolah ke DuDi:  Surat keterangan MoU  Memenuhi
tenaga yang dibutuhkan DuDi  Yang diberikan sekolah ke DuDi:  Surat keterangan MoU 
Memenuhi tenaga yang dibutuhkan DuDi.  Menyediakan tempat dan tenaga untuk sarana
pelaksanaan seleksi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan DuDi.  Yang diberikan sekolah ke
DuDi:  Surat keterangan MoU  Memenuhi tenaga yang dibutuhkan DuDi.  Menyediakan
tempat dan tenaga untuk sarana pelaksanaan seleksi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Du/Di.
 Membangun Komunitas BKK Online
13. Sebelum ada Kegiatan Revitalisasi Hasil Kegiatan Revitalisasi Th. 2017 Kegiatan Revitalisasi Th.
2018-2019 Target Kegiatan 2019-2020PENYELARASA NKURIKULUM  Belum ada Sinkronisasi
kurikulum  Guru tamu belum terjadwal  Melaksanakan Sinkronisasi Kurikulum.  Adanya guru
tamu dari Industri yang terjadwal  Terbentuknya LSP P1  Melaksanakan Sinkronisasi Kurikulum.
 Adanya guru tamu dari Industri yang terjadwal  Terbentuknya LSP P1  Pengembangan LSP
P1 di semua program keahlian  Pelatihan dan TOT guru di Industri  Menambah Jumlah Asesor
Kompetensi sejumlah 20 orang.  Perluasan ruang lingkup LSP-P1 untuk semua Program Keahlian
 Seluruh Cluster Sudah melaksanakan Uji LSP-P1 INOVASIPEMBELAJARAN  Pembelajarn
masih tradisional dengan ceramah biasa.  Pembelajaran masih berpusat pada guru.  Pemanfaatan
IT pada beberapa kegiatan PBM.  Mengirimkan guru pada pelatihan pelatihan pembelajan. 
Meningkatkan Kompetensi  Pedagogik guru.  Mengadakan workshop evaluasi kurikulum 2013
 Menjadi Pusat Kegiatan Keahlian Ganda  Pemanfaatan IT pada setiap kegiatan PBM. 
Mengirimkan guru pada pelatihan pelatihan pembelajan.  Meningkatkan Kompetensi Pedagogik
guru.  Meningkatkan Kompetensi Profesional Tenaga Kependidikan.  Mengadakan workshop
evaluasi kurikulum 2013  Menjadi Pusat Kegiatan Keahlian Ganda  Kerjasama Dengan Industri
pada waktu UKK sekaligus seleksi industri  Pendidikan International kerjsama dengan perusahaan
asing yang ada di ketapang  Pemanfaatan IT pada setiap kegiatan PBM menggunaan Aplikasi
Manajemen Berbasis TIK (Majestik) Bagi Semua Guru  Mendorong Semua Guru Untuk membuat
model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kebutuhan Industri 4.0  Sinkronisasi pendidikan
dengan industri tingkat International  Pelatihan Pembelajaran berbasis HOTS.  Evaluasi
Pembelajaran berbasis TIK (Paperless)  Pelaksaaan Seminar bagi siswa mengenai technopark,
mengundang pakar technopark. PEMENUHAN/ PENGUATANGURU PRODUKTIF  Belum ada
guru yang mengikuti keahlian ganda  Baru sebagian kecil yang magang di industry.  Ada
sebagian guru yang mengikuti Program Keahlian Ganda  Guru sebagian besar sudah yang Magang
di Industri  Guru mengikuti Pelatihan Asesor  Sebagian guru sudah mengikuti Program Keahlian
Ganda  Guru sudah yang Magang di Industri semuanya  6-8 Guru mengikuti Pelatihan Asesor 
Guru sudah Magang di Industri semuanya  Guru mengikuti Pelatihan ISO 9001:2015  Sebagian
besar Guru Kejuran Memiliki Sertifikat Keahlian LSP-P2  Meningkatan Jumlah Asesor
Kompetensi untuk Perluasan Klaster
14. Sebelum ada Kegiatan Revitalisasi Hasil Kegiatan Revitalisasi Th. 2017 Kegiatan Revitalisasi Th.
2018-2019 Target Kegiatan 2019-2020 PEMENUHANSARANANDAN PRASARANA  Belum
lengkapnya Sarpras yang ada  Ruang praktek jumlahnya masih terbatas  Perlengkapan Peralatan
Praktek NKPI TKPI APHP dan Agribisnis Perikanan  Pembangunan Ruang Praktek Agribisnis
Perikanan, NKPI dan TKPI  Sudah Punya Kelas Industry Jurusan Agribisnis Penbgolahan Hasil
Pertanian  Penambahan Peralatan Praktek Seluruh Program Keahlian  Pembuatan Proposal
Hibah/CSR ke Industri/ Validasi Sarana dan Prasarana Oleh Industri/ TKPI dan NKPI = CV.
PRILLA, DKP APHP = Matahari TBK Otomotif = PT.YIMM Perikanan= Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP)  Membuka Kelas Khusus Berbasis Industri/ Perluasan  Ruang Praktik Siswa
yang lengkap dengan peralatan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran  Pengembangan Kelas
Khusus bagi semua Program Keahlian  Pembuatan Proposal Hibah/CSR ke Industri/ Validasi
Sarana dan Prasarana Oleh Industri/ TKPI dan NKPI = CV. PRILLA, DKP APHP = Matahari
TBK Otomotif = PT.YIMM Perikanan= Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
PERBAIKANTATAKELOLA DANBUDAYAKERJA  Sekolah belum mempunyai peta industry
dan jenis usaha  Sekolah belum mempunyai jadwal PKL yang pasti  Sekolah Mempunyai Peta
Industri dan Jenis usaha (Pengolahan Ikan dan Ale- Ale)  Sekolah Mempunyai jadwal jangka waktu
pelaksanaan PKL  Mempunyai kesepakatan dengan Industri yang jelas pada waktu PKL. Misal
Uang Saku  Mempunyai kerjasama dengan Industri tentang tata kelola praktek sesuai dengan
industri (Kelas Yamaha)  Tempat Sertifikasi  Ankapin dan Atkapin  Kerjasama Industri
Meningkat hingga pada Peningkatan Peran industri dalam perekrutan tenaga kerja SMK 
Mempunyai kerjasama dengan Industri tentang tata kelola praktek sesuai dengan industri (Kelas
Yamaha)  Tempat Sertifikasi  Ankapin dan Atkapin  Tempat Sertifikasi BST  Ada Show
Room Produk Hasil Techopark.  Ada Web khusus untuk promosi produk Technopark, Terdaftar di
toko online SMK. HASILTEFA (karyainovasi barang/jasasiswa  Belum ada hasil TEFA 
Menghasilkan Produk Makanan berupa roti dan pengolahan perikanan  Menghasilkan Produk
Makanan berupa roti dan ampalang basah  Jasa servis sepada motor  Semua Program Keahlian
Memiliki produk Unggulan Masing-masing.  TKPI dan NKPI = Pembuatan Alat Tangkap, servis
mesin kapal, Usaha Penangkapan Ikan  Perikanan= usaha budidaya Ikan  APHP = Produk
Bakery  Otomotif= Jasa Servis Sepada motor
15. PROGRAM REVITALISASI SMK NEGERI 2 KETAPANG • Pemasaran tamatan • Sinkronisasi
Kurikulum • Tempat seleksi • Penggunaan sarpras • Guru tamu • Bekerjasama dengan 50 DU/DI
dengan 10 Program Kerjasama Kerjasama DUDI • Sinkronisasi Kurikulum dilakukan • Guru tamu
dari Industri terjadwal • Tebentuknya LSP-P1 • Mengadakan Workshop Kurikulum 2013 • TOKR
sinkronisasi dengan Mitsubishi • APHP dengan Matahari TBK • TBSM dengan Yamaha • Pelayaran
degnan P2MKP, CV. PRILLLA • Sinkronisasi Kurikulum belum ada • Guru tamu belum terjadwal
Kurikulum • Pembelajaran Memanfaatkan TIK (Majestik) • Menjadi Pusat Keahlian Ganda •
Meningkatkan Kompetensi pedagogik Guru • Menjadi Pusat PKB guru Produktif APHP •
Pembelajaran masih manual dan konvensional Inovasi Pembelajaran • Sertifikatulusan dari industri
dan ada beberapa siswa yang mendapat sertifikat dari BNSP • Sebagian siswa lulusan tersertifkiasi
BST dari DKPP bekerjasama SUPM • Semua siswa tersertifikasi BNSP • Sertifikat dari Industri
Belum ada • Sertifikasi Baru berupa sertifikat pelatihan Sertifikasi Kompetensi • Ada 5 guru Produktif
Mengikuti Keahlian ganda • Guru Sudah magang diindustri • 9 Guru Produkstif sudah memiliki
sertifkat Asesor LSP P-1 • Guru Produktif Belum mengikuti keahlian ganda • Guru magang ke
Industri Belum Ada • Belum Ada Guru Produktif yang memiliki sertifikasi keahlian Guru Produktif •
Pembangunanan Beberapa Ruang Praktik • Jurusan Agribisnis dan Otomotif telah memiliki kelas
industri • Sudah ada 14 RPS • Jumlah Sarana Sangat Kurang • Jumlah Ruang Praktik dan Ruang
Kelas Terbatas Sarana Prasarana • Sekolah memiliki peta Industri dan Jenis Usaha :  Budidya Ikan
 Jasa Servis Motor  Jasa Pengelasan  Usaha Bakery (Roti)  Manajemen ISO 9001- 2015 
Predikat Pelayanan Publik Terbaik Tingkat Kabupaten. • Sekolah Belum Memiliki Teaching Factory •
Sekolah Belum memiliki manajemen • Manajemen ISO 9001-2008 Tata Kelola Budaya Kerja •
Memiliki Produk makanan dan pengolahan perikanan • Pembenihan Ikan Lele • Roti Isi Ale-Ale •
Jasa Servis Sepedan Motor • Hasil TEFA belum ada Teaching Factory S E B E L U M S E S U D A H
16. SMK NEGERI 2 KETAPANG GERBANG UTAMA 2017 GERBANG UTAMA 2018 RPS
TAMPAK DEPAN 2017 RPS TAMPAK DEPAN 2018 RPS TAMPAK DALAM 2017 RPS
TAMPAK DALAM 2018 Contoh Contoh Contoh ContohContoh Contoh
17. SMK NEGERI 2 KETAPANG R.TU TAMPAK LUAR 2018 R. TU TAMPAK DALAM 2018
RPS TAMPAK LUAR 2018 RPS TAMPAK DALAM 2018 RPS TAMPAK DALAM 2017 RPS
TAMPAK DALAM 2018 Contoh Contoh Contoh ContohContoh
18. SMK NEGERI 2 KETAPANG PROGRAM PENDAMPINGAN 2018 KELAS INDUSTRI 2018
SERTIFIKAT LSP P-1 DAN ISOS PROGRAM BERSAMA DUDI 2018 JOB MATCHING 2018
PT.WHW JOB MATCHING 2018 PT.SEII Contoh Contoh Contoh Contoh
19. SMK NEGERI 2 KETAPANG PRODUK UNGGULAN KEGIATAN PLS 2018 BUDIDAYA
IKAN LAB KOMPUTER 120 UNIT KELOLA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PUSAT
BELAJAR KEGIATAN PKB DAN KEAHLIAN GANDA Contoh Contoh Contoh
20. SMK NEGERI 2 KETAPANG PRODUK UNGGULAN KEGIATAN APEL PAGI DAN SIANG
GEDUNG UTAMA (SAMPING) LAB KOMPUTER 120 UNIT TEACHING FACTORY
KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM Contoh Contoh
21. KEGIATAN PRAKTIK SISWA
22. TERIMA KASIH
Pendidikan vokasi di berbagai belahan dunia berlomba merevitalisasi organisasinya
menjadi pusat keunggulan (center of excellence). Pendidikan vokasi pada dasarnya
adalah pendidikan yang menyiapkan generasi muda untuk bekerja dan
berwirausaha guna mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. Pendidikan vokasi
tidak akan terlepas pada kegiatan industri dan ekonomi, baik pada skala kecil,
menengah, maupun besar. Isu relevansi pendidikan vokasi kemudian menjadi topik
yang tidak pernah usang dan menjadi permasalahan yang tidak pernah tuntas. 

Dalam mengembangkan center of excellence pendidikan vokasi, para pengelola


pendidikan vokasi dituntut untuk memenuhi persyaratan para pemangku
kepentingan.

1. Pemangku kebijakan pendidikan, dalam hal ini pemerintah, untuk memenuhi


amanat undang-undang, peraturan-peraturan pemerintah, dan standar
nasional pendidikan.
2. Pengguna lulusan, dalam hal ini adalah industri dan dunia usaha, untuk
memenuhi persyaratan kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja.
3. Peserta didik, dalam hal ini siswa, untuk pengembangan diri siswa, selepas
sekolah harus memiliki kemandirian untuk dapat survive dalam kehidupan
sesuai dengan potensi minat, bakat, dan passion yang dimiliki.
Dengan dikembangkannya center of excellence pada pendidikan vokasi, diharapkan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mis-match dan penurunan daya saing
dapat dielminasi sebanyak mungkin. Untuk meningkatkan daya saing pendidikan
vokasi melalui pengembangan center of excellence tersebut, diperlukan beberapa
upaya diantaranya adalah Melakukan reskillings dan upskilling SDM pendidikan
vokasi, khususnya pada pengembangan kompetensi baru yang dibutuhkan di pasar
kerja dan pembelajaran di era Revolusi 4.0. 
Pengembangan sekolah menjadi center of excellence, menuntut kepada para
pengelola pendidikan vokasi untuk memenuhi beberapa persyaratan dari para
pemangku kepentingan. Perubahan tersebut menuntut kepada dunia Pendidikan
Vokasi, dalam hal ini adalah sekolah-sekolah kejuruan untuk bersiap dan
mempersiapkan diri untuk menyesuaikan kurikulum sekolah dengan kurikulum dari
IDUKA. Hal ini dimaksudkan agar Program yang diluncurkan oleh pemerintah
tersebut (Center of Excellence) untuk  Sekolah Menengah Kejuruan, benar-benar
harus berwujud link and Match yang erat dan berkelanjutan. Pendidikan Vokasi dan
industri harus benar-benar link dan match. Ibarat hubungan asmara, hubungannya
harus selevel menikah, menghasilkan banyak ‘anak’. Karena itu harus dilakukan
Pernikahan Massal antara SMK dengan IDUKA secara nyata. Bukan  hanya sebatas
seremoni tanda tangan MoU, lalu sudah merasa link and match. 
           SMK Negeri 3 Mandau, yang merupakan salah satu SMK di Kab. Bengkalis
yang lolos seleksi CoE Tahun 2020 ini, telah berbenah untuk dikembangkan menjadi
SMK Pusat Keunggulan (Centre of Excellence). Hal ini, dapat dilihat dengan
diadakannya kegiatan yang diberi nama Sosialisasi dan Workshop Penyusunan dan
Pengembangan Dokumen Pembelajaran SMK COE. Kegiatan ini  berlangsung
selama 2 hari, yaitu dari tanggal 16 hingga 17 Oktober 2020 dengandengan
menampilkan Pemateri Bapak FX Eko Prihantoro, S.Pd. dan Pengawas
Pembina SMK Negeri 3 Mandau Bapak Drs. H.M Suyanto, M.H. Kegiatan ini
dimaksudkan sebagai langkah Awal sekolah dalam Menyusun Program dan
Penyelasarasan Kurikulum SMK dengan DU/DI serta mempersiapkan Kurikulum
untuk divalidasi oleh Industri dan selanjutnya diimplementasikan kesiswa dalam
kegiatan Pembelajaran.  

 
Tujuan kegiatan ini adalah untuk Menyesuaikan kurikulum Sekolah dengan tuntutan
IDUKA (kompetensi dan budaya kerja). Agar kurikulum Sekolah sesuai  dengan
tuntutan kompetensi dan budaya/etos kerja yang berlaku di IDUKA sehingga lulusan
SMK Negeri 3 Mandau memiliki kompetensi dan budaya/etos kerja yang sesuai
dengan kebutuhan IDUKA. Diharapkan dalam kegiatan Workshop ini, Kurikulum
Sekolah dan Kurikulum Kompetensi Iduka melahirkan Kurikulum Kesepakatan.
Semoga SMK Negeri 3 mandau mampu menjaga amanah untuk mewujudkan cita-
cita mulia menjadi Center of Excellence (CoE) sehingga tamatannya semakin
unggul, Santun, Mandiri, Kreatif dan kompeten, serta Berdaya Saing Global. 

Aamiin yaa rabbal’alamiin.

Anda mungkin juga menyukai