Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA “Tn.

SM”
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA “Ny.
S” MENDERITA HIPERTENSI DI DESA BAKTI JAYA
KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2021

Oleh :

HAFIZOH KHOIRIAH

210510025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN TANGERANG

SELATAN

2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA “Tn. SM”
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA “Ny.
S” MENDERITA HIPERTENSI DI DESA BAKTI JAYA
KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2021

Laporan Ini Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Persyaratan


Menjadi Ners Keperawatan

Oleh :

HAFIZOH KHOIRIAH

210510025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

TANGERANG SELATAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA “Tn. SM”
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA “Ny. S” MENDERITA
HIPERTENSI DI DESA BAKTI JAYA KECAMATAN SETU KOTA
TANGERANG SELATAN

Laporan ini telah dipertanggung-jawabkan dihadapan


pembimbing materi dan pembimbing lapangan
Program Studi Ners (Profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang Selatan, November 2021

Mengetahui :

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

Mustajidah, S.Kp.,M.Pd Nesa Eka Putri, SKM

Menyetujui :

KETUA PROFESI NERS KEPALA PUSKESMAS

Ela Susilawati, S.Kp.,M.Kep drg.Martazolla


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1.1 PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA


A. KARAKTERISTIK
1. Kepala Keluarga
- Nama Kepala Keluarga : Tn. Syafrudin Malik

- Jenis Kelamin : Laki – laki

- Umur/ Tempat tgl lahir : 72 tahun, Maninjau 22 November 1949

- Agama : Islam

- Pendidikan : SMA

- Pekerjaan : Pensiunan

- Alamat : Jl. AMD Babakan Pocis Rt 04 Rw 01

- No Telepon : 08997410446

1. Susunan Anggota Keluarga

No Nama Umur Jenis Hubungan Agama Pendidikan Pekerjaan Masalah


Kelamin Kes
dgn KK Terakhir

1 Ny. 62 P Istri Islam SMP IRT Hiperte


S nsi

2 Tn. 47 L Anak Islam SMA Wiraswa -


Iks sta

3 Tn. 38 L Anak Islam SMA Wiraswa -


Irv sta

4 Tn. 36 L Anak Islam SMA Wiraswa -


Ikh sta

5 An. 17 P Cucu Islam SMA Pelajar -


AU

2. Genogram (tiga generasi)

1
Keterangan :
Penderita hipertensi :
Perempuan :
Laki laki :

Perempuan sudah meninggal :


Tinggal dalam 1 rumah :
Generasi pertama dari garis keturunan ibu (kakek) mempunyai riwayat hipertensi.
Tipe keluarga Keluarga Tn. SM merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak yang tinggal serumah serta 1 cucu, anak Tn. SM
berjumlah 6, anak perempuannya meninggal dunia akibat penyakit paru – paru
dan mempunyai 1 orang anak yang di asuh oleh Ny. S yaitu cucunya An. Au , 1
anak Ny. S sudah pisah KK dan tidak 1 rumah.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perekembangan keluarga saat ini
- Keluarga usia lanjut dengan ( aging family ) dengan keluarga inti tinggal
dalam rumah ayah , ibu, anak dan 1 cucu
2. Riwayat keluarga inti
- Tn. SM dan Ny. S memiliki 6 orang anak 1 anak perempuannya sudah
meninggal dan 1 orang sudah pisah KK. Tinggal 1 rumah hanya dengan ke
3 anaknya dan 1 cucunya
3. Tipe keluarga
- Keluarga inti
4. Latar belakang budaya
- Keluarga bersuku minang
5. Aktivitas keluarga yang di ikuti
- Pengajian majlis talim
C. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
- Keluarga sering berinteraksi bersama pada malam hari saat nonton TV
bersama tidak ada hambatan dalam berinteraksi dan tidak ada konflik
dalam keluarga cara berkomunikasi secara langsung dan terbuka semua
anggota keluarga berinteraksi dengan bahasa indonesia
2. Pengambilan keputusan dalam keluarga
- Pengambilan keputusan bersama di lakukan dengan musywarah bersama
dengan ayah sebagai pengambil keputusan dan ibu yang di percaya
merawat kesehatan keluarga serta tidak ada bantuan dari orang lain dalam

2
penyelesaian masalah, keluarga mampu mengatasi masalah keluarganya
sendiri
3. Struktur nilai dalam keluarga
- Suku ayah dan ibu sama sama bersuku minang dengan budaya padang dan
beragama islam, tidak ada nilai – nilai budaya dan agama yang
bertentangan dengan kesehatan, keluarga menganggap sehat itu penting
4. Struktur peran
- Ayah sebagai pencari nafkah dan ibu mengurus rumah tangga , anak
anaknya sudah dewasa dan mampu mencari nafkah sendiri, serta 1
cucunya yang masih berstatus pelajar fokus dalam pendidikan
D. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
- Keluarga memberikan pujian apabila salah satu anggota kelurga ada yang
berhasil , keluarga juga dapat ikhlas dan sabar dalam menghadapi
kehilangan, tidak membeda – bedakan dan saling menyayangi dalam
keluarga
2. Fungsi sosialisasi
- Fungsi sosialisasi keluarga sangat baik Ny. S aktif dalam kegiatan
masyarakat salah satunya majlis talim dan posbindu dan keluarga sangat
menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat, dalam penyelesaian
masalah kesehatan keluarga menggunakan bpjs dalam pengobatan
3. Fungsi reproduksi
- Tidak ada keluarga yang ikut KB di karenakan sudah menopause
4. Fungsi ekonomi
- Anak anak Ny. S sudah mampu mempunyai penghasilan sendiri bila di
gabungkan pendapatan keluarga diatas Rp. 3.000.000 dengan biaya rutin
pengeluaran perbulan seperti listrik, belanja sembako bulanan, pendidikan,
kesehatan , semua anggota keluarga mempunyai tabungan sendiri dan
yang mengelola keuangan keluarga adalah ibu, serta masing – masing
anaknya sendiri
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
- Ibu slalu memasak makanan sendiri di rumah dengan komposisi makanan
lauk pauk protein hewani yang kadang – kadang tersedia dan protein
nabati, sayur – sayuran , buah – buah dan susu yang slalu tersedia dengan
penyajian makanan tertutup dan tidak ada pantangan makanan , keluarga
biasa mengonsumsi air minum dengan air yang dimasak sendiri serta
mencuci makanan sebelum di potong. Keluarga mempunyai pola
kebiasaan makan sendiri – sendiri
- Keluarga mempunyai kebiasaan tidur siang dan juga memiliki kamar sendiri
– sendiri dengan rata – rata jumlah jam tidur 6- 8 jam dan tidak ada yang
mengalami kesulitan tidur
- Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur hanya keluarga
senang bercocok tanam di rumah serta Ny. S senang mengikuti aktifitas
olahraga seperti senam
- Keluarga biasa mandi 2 x sehari, sikat gigi 2 x sehari, cuci rambut 3 kali
dalam seminggu dengan menggunakan sabun , shampo, dan pasta gigi
- Keluarga berobat ke pelayanan kesehatan apabila ada anggota keluarga yang
sakit

3
E. Pengelolaan stress dan koping menghadapi masalah
- Tidak ada stressor yang sedang di hadapi oleh keluarga , koping keluarga
dalam penyelesaian stress dengan bercerita untuk mengemukakan
masalah, dan respon keluarga membantu mencari jalan keluar
F. Derajat kesehatan
- Ada keluarga yang sedang menderita sakit, yaitu Ny. S dengan masalah
kesehatan hipertensi, pasien merawat hipertensinya dengan minum obat
rutin dan berobat ke pelayanan kesehatan
G. Kesehatan lingkungan
- Rumah yang di milki keluarga sudah milik sendiri, dengan jenis bangunan
permanen luas rumah 100 M2 dan pekarangannya 30 M2 menggunakan
genteng sebagai atap rumah ada ventilasi > 10 % luas lantai cahaya dapat
masuk dalam rumah penerangan menggunakan listrik dan ubin keramik
sebagai lantai kondiri rumah bersih
- Denah rumah

- Pengelolaan sampah dengan cara di angkut dan di bakar dan mempunyai


tempat sampah yang sesuai dengan syarat
- Mempunyai sumber air yaitu sumur gali yang juga di gunakan untuk minum
kondis air jernih dan tidak B3
- Keluarga mempunyai jamban tersendiri yaitu wc cemplung dengan jarak
penampungan air < 10 M
- Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah yang bersih yaitu got
terbuka
- Ada kegiatan fasilitas sosial dan kesehatan di masyarakat yaitu posbindu
dan majlis talim, dan pelayanan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas dan
dapat di jangkau oleh kendaraan yaitu motor
H. Masalah kesehatan khusus
- Terdapat lansia usia > 60 tahun dalam kondisi tidak sehat dengan keluhan
hipertensi dan mandiri dalam kesehariannya mengikuti posbindu

I. Pemeriksaan status kesehatan fisik anggota keluarga


1. Tn. Sm
Usia : 72 tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Pekerjaan : pensiunan
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 57 kg
IMT : 21,5 ( normal )
Keluhan utama : tidak ada
Pemeriksaan pengukuran tanda – tanda vital

4
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Denyut nadi : 77 x/ menit
Frekuensi pernafasan : 19x/menit
Suhu tubuh : 36,2˚c
Kesadaran : compos mentis
2. Ny. S
Usia : 62 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 57 kg
IMT : 23,4 ( normal )
Keluhan utama : hipertensi
Pemeriksaan pengukuran tanda – tanda vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Denyut nadi : 85 x/ menit
Frekuensi pernafasan : 20 x/ menit
Suhu tubuh : 36,0 ˚c
Kesadaran : compos mentis

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

Jenis Nama anggota keluarga


pemeriksaan Tn. Sm Ny. S
Keadaan Baik Baik
umum
Kepala Rambut beruban rapih dan Rambut beruban rapih
tidak berbau tidak berbau
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva tidak
tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak ikterik,
ikterik, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tekan,
tekan, pengelihatan mulai pengelihatan mulai kabur
kabur
Hidung Bersih, peciuman baik, Bersih, peciuman baik,
tidak ada pernafasan tidak ada pernafasan
cuping hidung cuping hidung
Telinga Pendengaran baik, tidak Pendengaran baik, tidak
ada lesi dan serumen, ada lesi dan serumen,
bersih bersih
Mulut Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir
lembab, tidak ada lesi, lembab, tidak ada lesi,
simetris simetris
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran limfe, tidak pembesaran limfe, tidak
ada lesi dan nyeri tekan, ada lesi dan nyeri tekan,
reflek telan baik reflek telan baik
Dada Pergerakan dinding dada Pergerakan dinding dada

5
simetris, tidak ada simetris, tidak ada
pembengkakan, tidak ada pembengkakan, tidak ada
penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu
pernafasan pernafasan
Paru – paru Auskultasi paru – pasu Auskultasi paru – pasu
vesikuler vesikuler
Abdomen Datar, simeteris, tidak ada Datar, simeteris, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada varises, tidak Tidak ada varises, tidak
dan ada edema, tidak ada nyeri ada edema, tidak ada nyeri
kekuatan tekan, kuku bersih , CRT tekan, kuku bersih , CRT <
otot < 2 detik 2 detik

Kekuatan otot : Kekuatan otot :

5-5-5/ 5-5-5 5-5-5/ 5-5-5


5-5-5/5-5-5 5-5-5/5-5-5
Terapi obat Tidak ada Catopril 1x1
Diclofenac sodium 2x1
Kesimpulan Sehat Sakit

J. Pedoman penjajakan II
Masalah kesehatan keluarga yang adalah salah satu anggota keluraga yang
menderita hipertensi , ibu mengetahui bahwa hipertensi berbahaya dapat
menyebabkan beberapa komplikasi salah satunya adalah stroke, tanda dan gejala
pendukungnya hipertensi pasien ada hasil pemeriksaan tekanan darah yaitu
160/100, jika tidak di tangani hipertensi dapat menyebabkan pusing dan kesulitan
tidur sehingga berdampak pada aktivitas yang terganggu, Ny. S rutin
mengonsumsi obat tekanan darah tinggi dan obat tradisional seperti jus timun,
keluarga merawat anggota dengan hipertensi dengan rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan, ny. S juga rutin berolahraga dan
mengikuti posbindu

6
1.2 PERUMUSAN DIAGNOSA
FORMAT
ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Data Fokus Masalah

1. DS :
- pasien mengatakan bahwa memiliki Gangguan nyaman nyeri
riwayat hipertensi berhubungan dengan Ny. S memiliki
- pasien mengatakan bahwa sudah lama tekanan darah tinggi ( sdki )
mengonsumsi obat tekanan darah
tinggi
- pasien mengatakan hasil ukur tekanan
darah tinggi
- pasien mengatakan bahwa terkadang
pusing apabila kelelahan
DO :
- TTV
TD : 160 / 100
N : 85
RR: 20X/ MENIT
S 36,0 ˚c
- Klien mengonsumi obat catopril 1x1
sehari
2

DS : Kesiapan peningkatan pengetahuan


berhubungan dengan keluarga
- pasien mengatakan bahwa tidak kurang memahami penanganan
mengurangi natrium meski sudah tau penderita hipertensi ( sdki )
menderita hipertensi
- pasien mengatakan tidak membatasi
pola makan
DO :
- BB : 57 kg

3
DS :
Resiko cedera berhubungan dengan
- Pasien mengatakan mengalami nyeri lanjut usia mengalami penurunan
sendi apabila terlalu banyak aktifitas status kesehatan ( sdki )
- Pengelihatan mulai kabur

7
DO :
- Usia 62 tahun
- Pasien mengonsumsi obat nyeri sendi
diclofenac sodium 2 x 1

1.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan nyaman nyeri

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat Masalah : 1 3/3x1 Masalah sudah terjadi


=1 namun dapat di tangani
segera
- Aktual = 3
- Resiko = 2
- Potensial = 1
2. Kemungkinan masalah 2 2/2x2 Masalah dapat rubah
untuk dirubah =2 dengan mudah dengan
kepatuhan minum obat

- Mudah = 2
- Sebagian = 1
- Sulit = 0
3. Potensi pencegahan 1 3/3x1 Pencegahan dapat di ubah
masalah. =1 dengan mengubah pola
hidup sehat dan diet
hipertensi
- Tinggi =3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
4. Menonjolkan masalah. 1 2/2x1 Keluarga mampu menerima
=1 keadaan akan tetapi belum
memahami dampak
penyakit
- Masalah dirasakan
,harus segera ditangani.
=2
- Masalah dirasakan,
tidak perlu segera
ditangani =1
- Masalah tidak
dirasakan = 0

8
Total Skor 5

2. Kesiapan peningkatan pengetahuan

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat Masalah : 1 3/3x1 Keluarga memahahmi


=1 penyakit yang di derita
namu penangannya masih
belum termanajemen
- Aktual = 3
dengan baik
- Resiko = 2
- Potensial = 1
2. Kemungkinan masalah 2 1/2x2 Masalah dapat di rubah
untuk dirubah =1 dengan pola makan yang
baik namun di karenakan
- Mudah = 2 pola kebiasaan makan dan
- Sebagian = 1 budaya keluarga ( minang )
- Sulit = 0 perlu di tangani mengenai
pembatasan natrium

3. Potensi pencegahan 1 3/3x1 Pencegahan masalah dapat


masalah. =1 di atasi dengan pola hidup
dan kepatuhan minum obat
- Tinggi =3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
4. Menonjolkan masalah. 1 2/2x1 masalah di rasa perlu di
=1 tangani segera agar tidak
- Masalah dirasakan menimbulkan penyakit
,harus segera ditangani. selain hipertensi
=2
- Masalah dirasakan,
tidak perlu segera
ditangani =1
- Masalah tidak
dirasakan = 0

4
Total Skor

9
3. Resiko cedera

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat Masalah : 1 3/3x1 Masalah di rasakan pada


=1 saat ini nyeri sendi dan
pengelihatan kabur
sehingga beresiko perlu
- Aktual = 3
pencegahan dengan
- Resiko = 2
memakai kacamata dan
- Potensial = 1
manajemen aktifitas

2. Kemungkinan masalah 2 1/2x2 Masalah dapat di rubah


untuk dirubah =1 dengan klien datang ke
pelayanan kesehatan dan
memeriksakan kondisi
kesehatan karen klien di
- Mudah = 2
ketegorikan lansia dengan
- Sebagian = 1
resiko cedera
- Sulit = 0
3. Potensi pencegahan 1 3/3x1 Dapat di cegah dengan
masalah. =1 manajemen aktifitas dan
pemakaian kacamata

- Tinggi =3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
4. Menonjolkan masalah. 1 0/2x1 Masalah tidak di rasakan
=0 karna keluarga banyak
- Masalah dirasakan membantu satu sama lain
,harus segera dalam keseharian
ditangani. =2
- Masalah dirasakan,
tidak perlu segera
ditangani =1
- Masalah tidak
dirasakan = 0
Total Skor 3

Diagnosa keperawatan
1. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan Ny. S memiliki tekanan
darah tinggi ( sdki )
2. Kesiapan peningkatan pengetahuan keluarga kurang memahami
penanganan penderita hipertensi
3. Resiko cedera berhubungan dengan lanjut usia mengalami penurunan status
kesehatan

10
1.4 INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Umum Khusus
1 Gangguan Setelah di Setelah Tingkat nyeri 1.Manajemen Nyeri
nyaman lakukan dilakukan yang Observasi :
nyeri asuhan pertemuan dirasakan - Identifikasi
keperawat sebanyak 1x berkurang dan faktor – faktor
an 2x 30 menit tekanan darah yang
kunjungan selama 2 x membaik memperberat
rumah kunjungan di dan
klien di harapkan : memperingan
harapkan - Keluarga nyeri
klien memaha - Identifikasi
mampu mi cara keberhasilan
melakuka penangan terapi
n an nyeri komplemeter
penangana - Tingkat yang sudah di
n nyeri nyeri berikan
pasien Terapeutik :
berkuran - Berikan teknik
g non
farmakologis
untuk
mengurangi
nyeri ( terapi
pijat, kompres
hangat dan
dingin )
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Edukasi
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Kolaborator
- Kolaborasi
pemberian obat
penurun darah
tinggi ( catopril
1x1 / hari )

2 Kesiapan Setelah di Setelah Tingkat 1.Edukasi


peningkatan lakukan dilakukan motivasi Kesehatan
pengetahuan asuhan pertemuan meningkat Observasi
keperawat sebanyak 1x - berupaya - Identifikasi

11
an 2x 30menit menyusun faktor – faktor
kunjungan selama 2 x rencana yang dapat
rumah kunjungan di tindakan pola meningkatkan
klien di harapkan hidup sehat dan
harapkan 1. keluarga Tingkat menurunkan
terjadi mampu kepatuhan motivasi
peningkat memutuskan meningkat perilaku hidup
an tindakan - verbalisasi sehat
pengetahu yang tepat kemauan Terapeutik
an klien untuk mematuhi - Sediakan meteri
mengenai mengatasi program pendidikan
masalah masalah perawatan kesehatan
penyakit hipertensi atau - Berikan
hipertensi 2. keluarga pengobatan kesempatan
sehingga mampu - kepatuhan untuk bertanya
terjadi melakukan mengikuti Edukasi
peningkat perawatan program - Jelaskan faktor
an pada anngota pengobatan yang dapat
motivasi keluarga memengaruhi
dan yang sakit kesehatan
kepatuhan 3. keluarga - Ajarkan
dapat perilaku hidup
menggunaka sehat
n fasilitas - Jelaskan strategi
pelayanan yang dapat
kesehatan meningkatkan
secara tepat perilaku hidup
untuk sehat
mengetahui
komplikasi
hipertensi
3 Resiko Setelah di Setelah Tingkat 1.manajemen
cedera lakukan dilakukan keamanan keselamatan
asuhan pertemuan rumah lingkungan
keperawat sebanyak 1x meningkat Observasi
an 2x 30 menit - Pemelihar - identifikasi
kunjungan selama 2 x aan rumah kebutuhan
rumah kunjungan meningkat keselamatan ( mis .
klien di rumah di - Pencahaya kondisi fisik )
harapkan harapkan an Terapeutik
klien 1. klien meningkat - modifikasi
mampu mampu - Kebersiha lingkungan untuk
memanaje mengatur n meminimalkan
men pola pola aktifitas meningkat bahaya dan risiko
aktifitas 2. keluarga Edukasi
klien mampu Tingkat - ajarkan individu,
meningkatka pengasuhan keluarga dan
n keamanan meningkat kelompok risiko

12
rumah bagi - kemampuan tinggi bahaya
lansia merawat klien lingkungan
meningkat 2.Pencegahan
Cedera
Observasi
- identifikasi area
lingkungan yang
berpotensi
menyebabkan
cedera
Terapeutik
-sediakan
pencahayaan yang
memadai
- pastikan barang
barang pribadi
mudah di jangkau
- pertahnkan posisi
tempat tidur pada
posisi terendah saat
di gunakan
- diskusikan dengan
anggota keluarga
yang dapat
mendampingi
pasien

13
14

Anda mungkin juga menyukai