Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh Salmonella tipe A, B, dan C yang dapat menular melalui oral, fekal,
2016).
gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
Handayani 2018).
merupakan kuman negatif, motil dan tidak menghasilkan spora, hidup baik
sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit
termolabil.
dan pasien dengan carrier. Carrier adalah orang yang sembuh dengan
demam typoid dan masih terus mengekskresi Salmonella typhi dalam tinja
yang terjadi ialah pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan
dengan penderita dewasa. Masa tunas rata-rata 10-20 hari. Masa tunas
yaitu perasaan yang tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak
berikut.
a. Demam
meningkat setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat lagi
pada sore dan malam hari. Minggu ketiga suhu tubuh berangsur turun
selaput putih kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang diseratai tremor,
c. Gangguan keasadaran
1) Minggu 1
dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot,
2) Minggu ke-2
biak. Bila sistem imun humoral mukosa (IgA) tidak lagi baik dalam
merespon, maka bakteri akan menginvasi kedalam sel epitel usus halus
I dianggap sebagai masa inkubasi yang dapat terjadi selama 7-14 hari
Bakteri Salmonella juga dapat menginvasi bagian usus yang bernama plak
Pada fase ini bakteri juga melewati organ hati dan limpa. Di hati dan
di sinusoid hati. Setelah dari hati, bakteri akan masuk ke sirkulasi darah
.
5. Pemeriksaan Penunjang Demam Typhoid
Salmonella Typhi
Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid menurut
terdiri dari :
a. Pemeriksaan leukosit
SGOT dan SGPT pada demam thypoid sering kali meningkat tetapi
c. Biakan darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi
typhoid. Hal ini karena hasil biakan darah tergantung dari beberapa
faktor yaitu :
yang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media
berlangsung.
d. Uji widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antiodi
dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada organ yang
Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutini
tes sebaiknya tidak hanya dilakukan satu kali saja melainkan perlu
adalah :
a) Jika hasil titer widal tes terjadi pada antigen O positif (+) lebih
b) Jika hasil titer widal tes terjadi pada antigen H dan V1 positif
(+) lebih dari 1 / 200 maka dikatan infeksi lama. (Wijaya &
Putri, 2013)
6. Komplikasi Demam Typhoid
a. Komplikasi intestinal
renjatan.
2) Perforasi usus: biasa terjadi pada minggu ke III bagian distal ileum.
Perforasi yang tidak disertai peritonitis terjadi bila ada udara di hati
b. Komplikasi ekstraintestinal
arthritis.
7) Komplikasi neuropsikiatrik: delirium, meningismus, meningitis,
seperti makanan, minuman, mandi, buang air kecil dan besar akan
menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan
typhoid.
c. Pemberian antibiotik
1) Antimikroba
demam.
2) Antipieritik seperlunya.
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
3) Imunisasi
5) Nutrisi
c. Pemeriksaan fisik
1) Sistem kardiovaskuler.
2) Sistem pernapasan.
3) Sistem pencernaan.
4) Sistem genitourinus
5) Sistem saraf
6) Sistem lokomotor/musculoskeletal
7) Sistem endokrin
8) Sistem integument
d. Pemeriksaan diagnostik dan hasil:
meningkat.
berikutnya menurun.
menyokong diagnosis.
2. Diagnosis Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Terapeutik Terapeutik
melonggarkan/melepaskan
penguapan tubuh
Edukasi
Edukasi Untuk menghindari aktivitas fisik
yang dapat membuat suhu tubuh
meningkat
Kolaborasi
terjadinya dehidrasi
2 Intoleransi aktivitas Manajemen Energi
Ag
kunjungan
Kolaborasi
K
Terapeutik
or berat badan
Jjj Un
Terapeutik komplikasi
mencegah konstipasi
perlu
fisik dan emosional bervariasi, tergantung dari individu dan masalah yang
5. Evaluasi keperawatan
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 1
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 1