OLEH
KELOMPOK 5
PROGRAM PASCASARJANA
MEGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
1 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan Manajemen pelayanan publik dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ilmu dan
seni untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana, mengoordinasikan dan
menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan atau dengan
kata lain, manajemen pelayanan publik berarti suatu proses perencanaan dan peng
implementasiannya serta mengarahkan atau mengkoordinasikan penyelesaian aktivitas-aktivitas
pelayanan publik demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan publik yang telah ditetapkan.
Kajian dan praktek administrasi publik di berbagai negara terus berkembang. Berbagai
perubahan terjadi seiring dengan berkembangnya kompleksitas persoalan yang dihadapi
oleh administrator publik. Kompleksitas ini ditanggapi oleh para teoritisi dengan terus
mengembangkan ilmu administrasi publik. Denhardt & Denhardt mengungkapkan
bahwa terdapat tiga perspektif yaitu Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan New Public Service (NPS)
2
BAB II
New Public Management (NPM), Old Public Administration (OPA), dan New
Public Service (NPS)
Penerapan New Public Management di Indonesia dapat dilihat dari penerapan beberapa
karakteristiknya.Terlepas dari kedua pemerintahan tersebut dalam ranah yang lebih
luas,NPM telah dicoba diterapkan juga pada pemerintahan daerah,yaitu sejalan dengan
penerapan otonomi daerah di Indonesia yang dimulai tahun 2004.
Bisa dikatakan bahwa penerapan NPM memberikan dampak positif dalam beberapa
hal,misalnya peningkatan efisiensi dan produktifitas kinerja pemerintah daerah yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kualitas pelayanan public.Hal ini dapat dipahami melalui
salah satu karakteristik NPM yaitu menciptakan persaingan disektor public.Sehingga apa
yang dikatakan oleh pemerintah
4 daerah adalah berusaha bersaing untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat dan pada gilirannya publiklah yang
diuntungkan dalam upaya ini.
2. OLD PUBLIC ADMINISTRATION
Ide dan prinsip dasar dari Old Public Administration (OPA) menurut (Dernhart dan
Dernhart, 2003) adalah sebagai berikut:
Fokus pemerintah pada pelayanan public secara langsung melalui badan-badan
pemerintah
Kebijakan public dan administrasi menyangkut perumusan dan implementasi
kebijakan
dengan penentuan tujuan yang dirumuskan secara politis dan tunggal;
Administrasi public mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan
kebijakan dan kepemerintahan, administrasi public lebih banyak dibebani dengan
fungsi implementasi kebijakan public
Pemberian pelayanan public harus dilaksanakan oleh administrator yang
Bertanggungjawab kepada “elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki
diskresi yang terbatas dalam menjalankan tugasnya;
Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik;
Program public dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang
menjalankan control dari puncak organisasi;
Nilai utama organisasi public adalah efisiensi dan rasionalitas;
Organisasi public beroperasi sebagai system tertutup, sehingga partisipasi warga
negara terbatas;
Peranan administrator
5 public dirumuskan sebagai fungsi posdcorb (Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgetting)
Pada penerapannya Old Public Administration (OPA) memiliki kelebihan dan kelemahan
diantaranya.
Kelebihan OPA sebagai berikut
(1) gaji dan tunjangan kerja
(2) kebijakan terpusat dan tujuan tunggal
(3)struktur tersusun secara hierarki,
Pada era ini OPA menganut falsafah political teori dimana politik dan administrasi
merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan, dimana prinsip-prinsipnya adalah :
pelayanan public harus memiliki moral yang baik, pihak yang memerintah dan anak
buahnya harus memiliki hubungan paternalistic yang baik dan memberikan tauladan yang
baik pada bawahannya, menekankan pada loyalitas bawahan yang mampu membantu
penguasa, pembatasan campur tangan pemerintah dalam urusan-urusan local dan pribadi,
mengutamakan prosedur birokrasi formal dalam manajemen dan pelayanan public,
dikotomi antara politik dan administrasi, perlunya efisiensi dalam organisasi public.
Hanya dalam prakteknya bias dikatakan masih berjalan di negara-negara berkembang
yang menganut faham kerajaan (Brunai Darusalam, Arab Saudi, dan lain-lain) dan juga
termasuk di Indonesia dimana prinsipnya ini berlaku pada masa penjajahan
belanda, atau mungkin sampai saat ini.
New Public Service (NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui tulisan Janet V.
Denhart dan Robert B. Dernhart berjudul “The New Public Service : Serving not
Steering” dimana NPS dimaksudkan untuk mencounter paradigma administrasi yang
menjadi arus utama (mainstream) yang memilki prinsip “run government like a business”
atau “market as solution to the ills in punlic sector”. Paradigma NPS memandang penting
keterlibatan banyak actor dalam penyelenggaraan urusan public. Dalam administrasi
public apa itu dengan kepentingan public dan bagaimana kepentingan public diwujudkan
tidak hanya tergantung pada lembaga negara namun kepentingan public harus
dirumuskan dan diimplementasikan oleh semua actor baik negara, bisnis, maupun
masyarakat sipil.
Ide dan prinsip dasar dari New Public Service (NPS) menurut para ahli kewarganegaraan,
komunitas dan masyarakat sipil, humanism organisasional dan administrasi public baru
serta post-modernisasi membantu menetapkan ide-ide tersebut adalah sebagai berikut:
Melayani penduduk, bukan konsumen (lebih memfokuskan pada hubungan saling
percaya);
Mencari kepentingan public;
Menilai penduduk lebih dari kewirausahaan;
Berfikir strategis, bertindak demokratis;
Menyadari akuntabilitas bahwa itu tidak sederhana;
Melayani bukan menyetir;
Menilai orang bukan hanya produktivitasnya.
(1) NPS terlalu mensimplifikasikan peran pemerintah pada aspek pelayanan public
(2) prinsip-prinsip NPS masih terlalu abstrak dan perlu dikonkritkan lagi.
Contoh Penerapan NPS di Indonesia:
Penerapan NPS di Indonesia contohnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
seperti pelayanan yang diberikan oleh birokrat dalam hal ini PTSP (Pelayanan Terpadu
Satu Pintu), pelayanan public berbasis online yang merupakan inovasi dari pemerintah
untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efisien yang orientasinya adalah pelayanan
public yang prima.
Dari ketiga paradigma tersebut dapat ditarik kesimpulan diferensiasi sebagai berikut:
9
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan tiga pradigma diatas Indonesia saat ini sudah mulai
mengadopsi perspektif New Public Service (NPS) .Karena di Indonesia pemerintah
sudah mulai ingin memposisikan masyarakat bukan sebagai pelanggan seperti pada New
Public Management (NPM). Karena Indonesia saat ini, Pemerintah mulai ingin
memberikan layanan yan lebih transparansi, akuntabilitas, kesamaan hak dalam
mengakses pelayanan dan kemudahan akses bagi penerima layanan.
Di dalam penerapan New Public Service di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai
macam kendala, yaitu :
1. Pengaruh budaya lama (budaya feodal)
2. Politisasi Administrator Daerah Tuntutan otonomi daerah pada saat reformasi tahun
1998, merupakan bentuk dari ketidakpuasan daerah dalam rangkapembagian
kekayaan daerah dengan pusat, walaupun hanya daerah-daerah tertentu (daerah yang
kaya, seperti Riau, Aceh, Kaltim, dsb) yang menuntut ruang yang lebih besar dalam
pengelolaan kekayaannya, atau mereka akan melepaskan diri dari NKRI.
3. Kurangnya sosialisasi
10
dari Pemerintah
Semua urusan sebenarnya sudah ada peraturannya, tapi sayangnya, peraturan-
peraturan itu kurang disosialisasikan. Jadi kita seperti buta saat mencoba mencari
tahu tentang sesuatu, seperti masuk ke dalam labirin. Informasi mengenai kejelasan
mengenai peraturan dan prosedur baku (SOP-Standart Operating Procedure) yang
berlaku masih sangat kurang. Padahal, ini sangat penting, terutama di pos-pos
pelayanan masyarakat yang strategis. Misalnya perihal pengurusan administrasi
kependudukan, seperti KTP, Sertifikat Tanah, Paspor, atau Surat Nikah.
4. Kinerja Pegawai Rendah
Ini termasuk masalah kedisiplinan yang rendah, attitude dalam memberikan
pelayanan yang kurang baik, maupun kurang tegasnya sanksi bagi pegawai yang
berkinerja buruk.
11
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET
http : //bytetihasnawati.blogspot.com- penjelasan mengenai OPA, NPM, NPS
http : //ejurnalwiraraja.com -Pelayanan Publik, New Public Service, BPJS Kesehatan
12