Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
OLEH : KELOMPOK V
IRNAWATI (105041101021)
MASRIANTO (105041103121)
NURFADILLAH (105041103321)
HARTIA MAULIDA (105041102721)
NURUL ISTIQOMAH (105041102521)
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri
seseorang. Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku
perbuatan seseorang, seperti sifat sabar, kasih sayang, atau malah
sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki, sehingga
memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang
pada posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun
makalah ini, agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam
menjalani hidup, dan dapat menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena
sesungguhanya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi
kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akhlak?
2. Bagaimana akhlak menurut islam?
C. Tujuan
1. Untuk menginformasikan kepada pembaca, apa itu akhlak sesama
manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana akhlak yang sebenarnya diajarkan islam,
demi terciptanya kehidupan yang islami menuju keridhoan Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong
oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang
baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa
Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang
akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan
bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih
dahulu.
1. Definisi
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah
laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya
sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya
didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak
pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-
ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila
perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan
dari akhlak. Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut
sebagai ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi
yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk,
seharusnya benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat
diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga
sebagai filsafat moral
2. Syarat Berakhlak
Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak
1. Perbuatan yang baik atau buruk.
2. Kemampuan melakukan perbuatan.
3. Kesadaran akan perbuatan itu
4. Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik
atau buruk
3. Pembagian Akhlak
1. Jujur (Ash-Shidqu)
3. Malu (Al-Haya')
6. Sabar (Ash-Shobr)
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah
merelakannya, berkata, "Rasulullah SAW. bersabda", "Ketika Allah
mengumpulkan segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah
Penyeru", "Di manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka
berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya
mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka,
lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga,
sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang
utama (ahlul fadhl)". "Apa keutamaan kalian ?", tanya para malaikat. Orang-
orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami bersabar. Jika
diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain khilaf pada kami,
kamipun tetap bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada mereka, "Masuklah
ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-
orang yang beramal". Setelah itu menyerulah lagi penyeru, :"Di manakah itu,
orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?". Maka berdirilah sekelompok
manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju
syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka.
"Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-
orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang sabar (ahlush shabr).
"Kesabaran apa yang kalian maksud ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini
memperjelas, "Kami sabar bertaat pada Allah, kamipun sabar tak
bermaksiat padaNya. Akhirnya Dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam
syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang
beramal". (Hilyatul Auliyaa'/ Juz III/ Hal. 140)
4.Ruang Lingkup Akhlak
1. Akhlak pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka
hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena
hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal
kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari
jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai fitrah sendiri,
dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja
manusia mempunyai perbuatan.
2.Akhlak berkeluarga
A. Kesimpulan
Akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang
menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan
pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu baik dan
terpuji menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang
mulia. Sebaliknya apabila keluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan
akhlak yang buruk.
Oleh karena itu kita sebagai muslim, haruslah menanamkan sifat-sifat
yang baik, agar akhlak yang keluar dari diri kita, merupakan akhlak yang
terpuji, yang disukai oleh Allah, dan hanya Rasulullah yang pantas kita
jadikan idola dalam kehidupan.
B. SARAN
Bagi para pembaca diperlukan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah selanjutnya.