TUGAS KELOMPOK
KELOMPOK 3:
PADANG
2020
Example 2 : Penggadaian Rumah
Deskripsi
Pada 6 tahun lalu, pasangan suami istri membeli rumah dengan biaya $80.000 selama 20 tahun.
Pembayaran dilakukan setiap bulannya sebanyak $880,87 dengan bunga 1%. Mereka telah
melakukan pembayaran sebanyak 72 kali dan ingin mengetahui berapa banyak mereka berhutang
kepada hipotek yang sedang mereka pertimbangkan untuk membayar dengan uang warisan yang
mereka terima. Atau mereka bisa mempertimbangkan kembali untuk membayar hipotek dengan
beberapa opsi suku bunga, tergantung pada lamanya waktu pengembalian modal. Perubahan
jumlah utang setiap periode bertambah dengan jumlah bunga dan berkurang dengan jumlah
pembayaran :
Untuk memperoleh bn+1 dengan memasukkan kondisi awal, menghasilkan model sistem dinamis:
dimana b0 = 80.000
Orang tua anda sedang mempertimbangkan hipotek 30 tahun senilai $200.000 dengan bunga
0,5% setiap bulannya. Rumuskan model dalam hal pembayaran bulanan p yang memungkinkan
hipotek (pinjaman) dilunasi dalam 360 kali pembayaran. Petunjuk: Jika an mewakili jumlah
hutang setelah n bulan, berapakah a0 dan a360?
Jawab
Karena dalam 30 tahun pembayaran dilakukan sebanyak 360 kali, maka pembayaran dilakukan
setiap bulannya.
Perubahan jumlah utang setiap bulan bertambah dengan jumlah bunga dan berkurang dengan
jumlah p pembayaran :
Untuk memperoleh an+1 dengan memasukkan kondisi awal, menghasilkan model sistem dinamis:
an+1 = 1.005 an – p
dimana a0 = 200.000
Data pada Tabel 1 memberikan densitas sel Escherichia coli (biasa disebut sebagai
E. coli) yang diukur setiap 30 menit selama 3 jam. Kultur sel ditanam dalam larutan nutrisi
pada suhu 37◦C.
Keterangan :
Escherichia coli: Disingkat E. coli, bakteri ini hidup di usus bawah endoterm
(organisme berdarah panas), termasuk manusia. Ada berbagai jenis E. coli di
antaranya merupakan bagian dari mikrobioma alami saluran usus endoterm. Namun,
ada beberapa jenis E. coli yang dapat menyebabkan reaksi parah dan merugikan
pada inangnya termasuk muntah, demam, nyeri, dan diare (pada manusia).
Jika data pada Tabel 1 diplot, akan didapatkan grafik pada Gambar 1 di bawah ini.
Densitas sel (OD600)
Waktu (jam)
Gambar 1. Densitas kultur sel E. coli diukur setiap 30 menit selama 3 jam
Saat data ini dilihat lagi maka akan tampak kepadatan pertumbuhan sel secara
eksponensial.
Selanjutnya adalah bagaimana memodelkan pertambahan kepadatan sel ini dengan menggunakan
model matematika ?
Untuk data yang disajikan dalam Tabel 1, misalkan x n adalah kepadatan sel dari titik data ke-n
yaitu :
x 0=0.055 , x 1=0.120 , x2 =0.231 , x 3=0.360 , x 4=0.561, x 5=0.821 , x6 =1.300 (2)
Dengan variabelnya yaitu waktu (jam).
Jika diasumsikan rasio suku-suku berurutan akan konstan jika bukan karena kesalahan
pengukuran, maka berapa nilai ?
Maka dapat digunakan rata-rata semua rasio yaitu 1,7. Atau juga dapat menggunakan rata-rata
empat terakhir rasio yaitu 1,5.
Gambar 2 di bawah ini menunjukkan plot urutan data asli (abu-abu) terhadap urutan yang
dihasilkan oleh model 1 (biru) dan model 2 (merah).
Jika dilihat, maka model 1 yang lebih mendekati data asli meskipun tidak sempurna, tetapi model
1 lebih baik merepresentasikan data asli daripada model 2.
Gambar 2: Densitas kultur sel E. coli asli (titik abu-abu), dan perkiraan kepadatan optik
menggunakan model 1 (solid blue) dan model 2 (striped red).
Keterangan :
Densitas Optik : Bagaimana seseorang menghitung jumlah sel dalam kultur sel?
Sedangkan jumlah sel dalam kultur bisa menjadi cukup besar (dalam jutaan atau
milyaran). Jumlah ini tentu membuat jumlah tersebut sangat sulit untuk dihitung.
Bahkan jumlah sel tersebut terus bertambah, dan pada saat hitungan mencapai 200
sel pertama, sel tersebut sudah tidak lagi memiliki jumlah yang sama dan terus
bertambah. Bukannya menghitung jumlah sel dalam kultur volume V, kami
mengambil sampel kultur, yaitu, kami mengambil sebagian dari kultur dan
menghitung jumlah sel dalam sampel. Misalkan sampel memiliki sel Ns, dan
volume Vs. Jika kita menganggap itu sel kepadatan (sel per satuan volume) adalah
sama di seluruh kultur seperti pada sampel, kemudian N / V = Ns / Vs, di mana N
adalah jumlah total sel dalam sampel. Jadi, N = V (Ns / Vs). Rasio Ns / Vs
sebanding dengan kerapatan optik (mis. Ns / Vs = a · OD dengan a konstanta dan
OD adalah optical density) dan diukur menggunakan spektrofotometer. Itu sampel
ditempatkan dalam kuvet (pada dasarnya tabung reaksi persegi panjang) dan
spektrofotometer menyinari berkas cahaya (dari panjang gelombang tertentu)
melalui kuvet. Semakin padat kultur sel, semakin sedikit cahaya yang bersinar
melalui kuvet. Dengan mengukur jumlah cahaya yang tidak berhasil melewati kuvet
(cahaya yang berhamburan karena sel-sel di dalam kuvet), spektrofotometer
mengukur kepadatan optik sampel kultur sel. Intensitas cahayanya hamburan, dan
dengan demikian ukuran densitas optik, bergantung pada panjang gelombang cahaya
yang digunakan. Panjang gelombangnya cahaya yang digunakan, diukur dalam
nanometer (nm), dilambangkan dengan subskrip OD. Dengan demikian, dilakukan
pengukuran densitas optik menggunakan lampu dengan panjang gelombang 600 nm
ditunjukkan dengan OD600.