51
52 Hendra Gunawan
Pengantar Analisis Real 53
6. FUNGSI
Konsep fungsi telah dipelajari oleh Gottfried Wilhelm von Leibniz sejak akhir
abad ke-17, namun definisi fungsi yang kita kenal sekarang berakar pada rumusan
Leonhard Euler pada 1749, yang disempurnakan kemudian oleh Joseph Fourier pada
1822 dan Lejeune Dirichlet pada 1837.
Sebuah fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang
mengaitkan setiap x ∈ A dengan sebuah elemen tunggal y ∈ B, ditulis
f :A→B
x 7→ y.
Elemen y yang terkait dengan x disebut peta dari x (di bawah f ) dan kita tulis
y = f (x). Bila f (x) mempunyai rumus yang eksplisit, fungsi f sering dinyatakan
sebagai persamaan
y = f (x).
Dalam buku ini, kita membatasi pembahasan kita pada fungsi dari A ⊆ R ke
B ⊆ R, yakni fungsi bernilai real dengan peubah real. Dalam hal ini, kita dapat
menggambar grafik fungsi f : A → B sebagai grafik persamaan y = f (x) pada sistem
koordinat Cartesius (lihat Gambar 6.1). Definisi di atas menjamin bahwa setiap garis
vertikal yang memotong A akan memotong grafik tepat pada satu buah titik (tidak
mungkin lebih).
Jika f adalah sebuah fungsi dari A ke B dan H ⊆ A, maka kita katakan
bahwa f terdefinisi pada H. Himpunan terbesar pada mana f terdefinisi adalah A.
Himpunan A dalam hal ini disebut sebagai daerah asal f . Sebagai contoh, sebuah
barisan merupakan fungsi dengan daerah asal himpunan bilangan asli N.
54 Hendra Gunawan
Jika f terdefinisi pada H, maka kita definisikan peta dari H di bawah f sebagai
Untuk ilustrasi, lihat Gambar 6.2 di bawah ini. Dalam hal H = A, himpunan f (A)
disebut sebagai daerah nilai f . Catat bahwa f (A) tidak harus sama dengan B.
grafik y = x2 tepat pada sebuah titik. Daerah asal fungsi ini adalah R dan daerah
nilainya adalah [0, ∞). Peta dari (−0.5, 1], misalnya, adalah [0, 1].
memenuhi aturan y 2 = x. Dalam Gambar 5.5, amati bahwa setiap garis vertikal yang
memotong sumbu-x pada x0 ≥ 0 akan memotong grafik y 2 = x, y ≥ 0, tepat pada
sebuah titik.
Soal Latihan
y = x3 − 3x2 + 2x
merupakan polinom berderajat 3 (atau ‘polinom kubik’). Grafik fungsi ini dapat
dilihat dalam Gambar 6.6. Perhatikan bahwa grafik memotong sumbu-x pada tiga
buah titik (yang merupakan akar persamaan kubik x3 − 3x2 + 2x = 0).
x2 +4
Gambar 6.7 Grafik fungsi y = x2 −4
Soal Latihan
(f g)(x) := f (x)g(x), x ∈ H;
Sebagai contoh, jika f dan g adalah polinom, maka f /g merupakan fungsi rasional.
Pengantar Analisis Real 59
(f ◦ g)(x) := f (g(x)), x ∈ A.
x 7→ g(x) 7→ f (g(x)).
Di sini fungsi g beroperasi terlebih dahulu terhadap x, dan setelah itu fungsi f ber-
operasi terhadap g(x).
x2 − 1
f (x) = , x ∈ R,
x2 + 1
dan g : R → R didefinisikan sebagai
g(x) = x2 .
{g(x)}2 − 1 x4 − 1
(f ◦ g)(x) = f (g(x)) = = .
{g(x)}2 + 1 x4 + 1
Misalkan A dan B adalah himpunan dan f adalah fungsi dari A ke B. Ini berarti
bahwa bahwa setiap anggota a ∈ A mempunyai sebuah peta tunggal b = f (a) ∈ B.
Kita sebut f −1 fungsi invers dari f apabila f −1 merupakan fungsi dari B ke A dengan
sifat
x = f −1 (y) jika dan hanya jika y = f (x).
Tidak semua fungsi mempunyai fungsi invers. Dari definisi di atas jelas bahwa
f : A → B mempunyai fungsi invers f −1 : B → A jika dan hanya jika setiap b ∈ B
merupakan peta dari sebuah anggota tunggal a ∈ A. Fungsi dengan sifat ini disebut
sebagai suatu korespondensi 1 − 1 antara A dan B.
Secara geometris, f : A → B merupakan korespondensi 1 − 1 antara A dan
B jika dan hanya jika setiap garis vertikal yang memotong A juga memotong grafik
f tepat pada sebuah titik dan setiap garis horisontal yang memotong B juga akan
memotong grafik f tepat pada sebuah titik. Kondisi pertama memastikan bahwa
60 Hendra Gunawan
f −1 (x) = x2 , x ≥ 0.
Soal Latihan
g(x) = 4x − 4x2 , 0 ≤ x ≤ 1.
f (x) ≤ M.
f (H) = {f (x) : x ∈ H}
terbatas di atas oleh M . Jika f terbatas di atas pada H, maka menurut Sifat Ke-
lengkapan f (H) mempunyai supremum. Misalkan
Definisi fungsi terbatas di bawah dan nilai minimum dapat dirumuskan secara
serupa. Jika f terbatas di atas dan juga di bawah pada himpunan H, maka f
dikatakan terbatas pada H. Menurut Proposisi 2 pada Bab 1, f terbatas pada H
jika dan hanya jika terdapat K > 0 sedemikian sehingga untuk tiap x ∈ H berlaku
|f (x)| ≤ K.
62 Hendra Gunawan
f (x) = 1 − x.
Fungsi ini terbatas pada [0, 1], mencapai nilai maksimumnya (yaitu 1) di 0, dan juga
mencapai nilai minimumnya (yaitu 0) di 1.
Soal Latihan
g(x) = 4x − 4x2 , 0 ≤ x ≤ 1.
Diberikan sebuah fungsi f yang terdefinisi pada interval (a, b) kecuali mungkin
di sebuah titik c ∈ (a, b), kita tertarik untuk mengamati nilai f (x) untuk x di sekitar
c. Khususnya, kita bertanya: apakah f (x) menuju suatu bilangan tertentu bila x
menuju c? Berikut ini adalah definisi limit sepihak, yaitu limit kiri dan limit kanan,
di suatu titik.
Misalkan f terdefinisi pada interval (a, c) dan L ∈ R. Kita katakan bahwa f
menuju L bila x menuju c dari kiri, dan kita tulis
f (x) → L bila x → c−
atau
lim f (x) = L,
x→c−
f (x) → M bila x → c+
atau
lim f (x) = M,
x→c+
Bilangan L dan M disebut sebagai limit kiri dan limit kanan dari f di c. Nilai
|f (x) − L| (atau |f (x) − M |) menyatakan jarak antara f (x) dan L (atau jarak antara
f (x) dan M ), yang dapat kita interpretasikan sebagai kesalahan dalam menghampiri
nilai L atau M dengan f (x) (atau sebaliknya menghampiri nilai f (x) dengan L atau
M ). Kesalahan ini dapat dibuat sekecil yang kita kehendaki dengan cara mengambil
x sedekat-dekatnya ke c dari kiri atau kanan.
Maka,
lim f (x) = 0 dan lim f (x) = 2.
x→1− x→1+
Misalkan f terdefinisi pada interval (a, b) kecuali mungkin di titik c ∈ (a, b),
dan L ∈ R. Kita katakan bahwa f menuju ke L bila x menuju c, dan kita tuliskan
f (x) → L bila x → c
atau
lim f (x) = L,
x→c
Pengantar Analisis Real 65
Dalam hal ini, bilangan L disebut sebagai limit f di c, dan f dikatakan mempunyai
limit L di c.
Proposisi 2. lim f (x) = L jika dan hanya jika lim− f (x) = L dan lim+ f (x) = L.
x→c x→c x→c
f (x) → 2 bila x → 1− .
Bila kita amati nilai f (x) untuk x > 1, maka kita dapatkan bahwa
f (x) → 2 bila x → 1+ .
66 Hendra Gunawan
Jadi, limit kiri dari f di c sama dengan limit kanannya, yaitu 2. Karena itu
lim f (x) = 2.
x→c
Bukti. (i) Diberikan > 0, pilih δ > 0 sembarang. Jika 0 < |x − c| < δ, maka
|k − k| = 0 < . Ini membuktikan bahwa lim k = k.
x→c
(ii) Diberikan > 0, pilih δ = . Jika 0 < |x − c| < δ, maka |x − c| < δ = . Ini
membuktikan bahwa lim x = c.
x→c
Soal Latihan
5. Buktikan jika f (x) ≤ g(x) ≤ h(x) untuk x di sekitar c dan lim f (x) = lim h(x) =
x→c x→c
L, maka lim g(x) = L.
x→c
6. Buktikan jika lim f (x) = L > 0, maka terdapat δ > 0 sehingga f (x) > 0 untuk
x→c
c − δ < x < c + δ, x 6= c.
Pengantar Analisis Real 67
Dalam definisi lim f (x), nilai f di c sama sekali tidak diperhatikan. Kita hanya
x→c
tertarik dengan nilai f (x) untuk x menuju c, bukan dengan nilai f di c. Jadi mungkin
saja f mempunyai limit L di c sekalipun f tidak terdefinisi di titik c. Dalam hal f
terdefinisi di c, dapat terjadi f (c) 6= L.
Misalkan f terdefinisi pada (a, b) dan c ∈ (a, b). Kita katakan bahwa f kontinu
di titik c jika dan hanya jika
lim f (x) = f (c).
x→c
Berdasarkan Proposisi 2, f kontinu di c jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat
δ > 0 sedemikian sehingga jika |x − c| < δ, maka
Teorema 6. Misalkan f terdefinisi pada (a, b) kecuali mungkin di c ∈ (a, b). Maka,
lim f (x) = L jika dan hanya jika, untuk setiap barisan hxn i di (a, b) dengan xn 6=
x→c
c (n ∈ N) dan lim xn = c, berlaku lim f (xn ) = L.
n→∞ n→∞
yakni, limit dapat ‘bertukar’ dengan f . Hasil serupa berlaku untuk limit kiri dan
limit kanan.
Soal Latihan
1. Buktikan Teorema 6.
√
2. Buktikan bahwa f (x) = x kontinu di setiap c > 0.
5. Misalkan f terdefinisi pada (a, b) dan kontinu di suatu titik c ∈ (a, b). Buktikan
jika f (c) > 0, maka terdapat δ > 0 sehingga f (x) > 0 untuk x ∈ (c − δ, c + δ).
f
Akibat 8. Jika f dan g kontinu di c, maka λf + µg, f g, dan g kontinu di c (asalkan
g(c) 6= 0).
Akibat 9. Fungsi polinom kontinu di setiap titik. Fungsi rasional kontinu di setiap
titik dalam daerah asalnya.
Teorema 10. Jika g kontinu di c dan f kontinu di g(c), maka f ◦ g kontinu pada c.
Bukti. Ambil > 0 sebarang. Karena f kontinu di b := g(c), maka terdapat δ > 0
sedemikian sehingga
|f (y) − f (b)| <
untuk |x − c| < γ. Akibatnya, jika |x − c| < γ, maka |g(x) − b| = |g(x) − g(c)| < δ,
sehingga
|f ◦ g(x) − f ◦ g(c)| = |f (g(x)) − f (b)| < .
Soal Latihan
1. Buktikan Proposisi 7.
70 Hendra Gunawan
2. Berikan contoh fungsi f dan g dengan lim f (x) tidak ada, lim g(x) ada, dan
x→0 x→0
lim f (x)g(x) ada. Apakah ini bertentangan dengan Proposisi 7(ii) atau 7(iii)?
x→0
3. Benar atau salah: Jika lim g(x) = L dan lim f (y) = M , maka lim f (g(x)) =
x→c y→L x→c
M?
4. Buktikan jika lim g(x) = L dan f kontinu di L, maka lim f (g(x)) = f (L).
x→c x→c
5. Kita katakan bahwa lim+ f (x) = +∞ apabila, untuk setiap M > 0 terdapat
x→c
δ > 0 sehingga f (x) > M untuk c < x < c+δ. Buktikan bahwa lim+ √1 = +∞.
x→0 x
Pengantar Analisis Real 71
Secara geometris, f kontinu di suatu titik berarti bahwa grafiknya tidak terputus
di titik tersebut. Serupa dengan itu, f kontinu pada suatu interval apabila grafiknya
tidak terputus pada interval tersebut. Secara intuitif, f kontinu pada suatu interval
apabila kita dapat menggambar grafik fungsi f pada interval tersebut tanpa harus
mengangkat pena dari kertas.
Secara formal, sebuah fungsi f dikatakan kontinu pada suatu interval buka I
jika dan hanya jika f kontinu di setiap titik pada I. Fungsi f dikatakan kontinu pada
interval tutup I = [a, b] jika dan hanya jika f kontinu di setiap titik c ∈ (a, b), kontinu
kanan di a, dan kontinu kiri di b. (Lihat Gambar 8.1 dan 8.2.)
Soal Latihan
Selidiki apakah f kontinu di setiap titik pada interval [0, 5]. Selidiki kekontinuan
f pada interval [0, 1] dan pada interval [1, 5]. Sketsalah grafiknya.
Pengantar Analisis Real 73
|f (x) − f (y)| ≤ K |x − y|
Sebagai akibat dari Proposisi 8 dan Teorema 11 yang telah dibahas pada Bab
7, kita mempunyai Proposisi 4 dan Proposisi 6 di bawah ini.
Contoh 7. (i) Fungsi h(x) = |1+x| kontinu pada sebarang interval, karena f (x) = |x|
dan g(x) = 1 + x kontinu pada sebarang interval.
√
1−√x
(ii) Fungsi h(x) = 1+ x
kontinu pada sebarang interval I ⊆ [0, ∞).
Soal Latihan
1
• f (x) = 1+|x| .
√
• g(x) = 1 + x2 .
74 Hendra Gunawan
2. Misalkan f kontinu pada suatu interval I dan untuk setiap bilangan rasional
r ∈ I berlaku f (r) = r2 . Buktikan bahwa f (x) = x2 untuk setiap x ∈ I.
untuk suatu konstanta C dengan 0 < C < 1. Konstruksi barisan hxn i dengan
x1 ∈ I dan xn+1 = f (xn ), n ∈ N. Buktikan bahwa hxn i konvergen ke suatu
L ∈ [0, 1], dan L = f (L).
Sebagaimana telah disinggung dalam Bab 2, interval [a, b] yang tertutup dan
terbatas merupakan himpunan kompak di R. Sekarang kita akan mempelajari keis-
timewaan yang dimiliki oleh fungsi kontinu pada interval kompak [a, b].
Teorema 8. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f ([a, b]) juga merupakan
suatu interval kompak.
Teorema 9. Misalkan f kontinu pada suatu interval I. Maka daerah nilainya, yaitu
f (I), juga merupakan suatu interval.
Catatan. Teorema 10 setara dengan Teorema 9. Oleh karena itu kita cukup mem-
buktikan salah satu di antara mereka.
Bukti Teorema 10. Tanpa mengurangi keumuman, asumsikan a < b dan f (a) <
u < f (b). Tinjau himpunan H := {x ∈ [a, b] : f (x) < u}. Jelas bahwa H 6= ∅
karena a ∈ H. Karena H juga terbatas, maka H mempunyai supremum, sebutlah
c = sup H. Di sini a < c < b. Selanjutnya tinggal membuktikan bahwa f (c) = u,
dengan menunjukkan bahwa tidak mungkin f (c) < u ataupun f (c) > u.
Pengantar Analisis Real 75
c = sup H. Sekarang andaikan f (c) > u. Sekali lagi, karena f kontinu di c, maka
terdapat δ > 0 sedemikian sehingga f (x) > u untuk c − δ < x ≤ c (?). Jadi tidak
ada satu pun anggota H pada interval (c − δ, c]. Ini juga bertentangan dengan fakta
bahwa c = sup H.
Teorema 11. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f terbatas pada [a, b].
Bukti. Misalkan f tak terbatas pada [a, b]. Maka terdapat suatu barisan hxn i di [a, b]
sedemikian sehingga
|f (xn )| → +∞ untuk n → ∞. (1)
Karena hxn i terbatas, maka menurut Teorema Bolzano - Weierstrass terdapat suatu
sub-barisan hxnk i yang konvergen ke suatu titik c ∈ [a, b]. Tetapi f kontinu di c,
sehingga f (xnk ) → f (c) untuk k → ∞. Ini bertentangan dengan (1). Jadi mestilah
f terbatas pada [a, b].
Teorema 12. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f mencapai nilai mak-
simum dan nilai minimum pada [a, b].
Bukti. Dari Teorema 11 kita tahu bahwa f terbatas pada [a, b]. Misalkan v :=
sup f ([a, b]). Konstruksi barisan hxn i di [a, b] dengan f (xn ) → v untuk n → ∞.
Karena hxn i terbatas, terdapat sub-barisan hxnk i yang konvergen ke suatu titik c ∈
[a, b]. Namun kekontinuan di c mengakibatkan f (xnk ) → f (c) untuk k → ∞. Jadi
mestilah v = f (c), dan ini berarti bahwa v merupakan nilai maksimum. Serupa
dengan itu, f juga mencapai nilai minimumnya.
Contoh 13. Persamaan 10x7 − 13x5 − 1 = 0 mempunyai sebuah akar c ∈ (−1, 0).
Untuk menunjukkannya, misalkan f (x) = 10x7 − 13x5 − 1. Maka, f (−1) = 2 dan
f (0) = −1. Karena f kontinu pada [−1, 0] dan 0 terletak di antara f (−1) dan
f (0), maka menurut Teorema Nilai Antara terdapat c ∈ (−1, 0) sedemikian sehingga
f (c) = 0. Bilangan c dalam hal ini merupakan akar persamaan di atas.
Contoh 14. Misalkan f : [a, b] → [a, b] kontinu pada [a, b]. Maka, terdapat c ∈ [a, b]
sedemikian sehingga f (c) = c. [Bilangan c demikian disebut sebagai titik tetap f .]
Perhatikan bahwa peta dari [a, b] merupakan himpunan bagian dari [a, b], sehingga
f (a) ≥ a dan f (b) ≤ b. Sekarang tinjau g(x) = f (x) − x, x ∈ [a, b]. Karena f
76 Hendra Gunawan
kontinu pada [a, b], maka g juga kontinu pada [a, b]. Namun g(a) = f (a) − a ≥ 0
dan g(b) = f (b) − b ≤ 0. Menurut Teorema Nilai Antara, mestilah terdapat c ∈ [a, b]
sedemikian sehingga g(c) = 0. Akibatnya f (c) = c.
Soal Latihan
1. Lengkapi Bukti Teorema Nilai Antara, khususnya bagian yang diberi tanda
tanya (?).
Contoh 16. Kita telah mengetahui bahwa f (x) = x1 kontinu pada (0, 1]. Diberikan
2
x ∈ (0, 1] dan > 0 sebarang, kita dapat memilih δ = min x2 , x2
sedemikian
sehingga untuk y ∈ (0, 1] dengan |x − y| < δ berlaku
1 1 x − y 1 1 1 2 x2
− = = · · |x − y| < · · = .
x y xy x y x x 2
Dalam kasus tertentu, nilai δ hanya bergantung pada , tidak pada x. Hal ini
terjadi pada, misalnya, f (x) = px + q, x ∈ R, dengan p 6= 0. Diberikan > 0, kita
dapat memilih δ = |p| sedemikian sehingga
Teorema 17. Fungsi f : I → R tidak kontinu seragam pada I jika dan hanya jika
terdapat 0 > 0 dan dua barisan hxn i dan hyn i di I sedemikian sehingga |xn −yn | < n1
dan |f (xn ) − f (yn )| ≥ 0 untuk setiap n ∈ N.
Teorema 18. Jika f kontinu pada [a, b], maka f kontinu seragam pada [a, b].
Bukti. Andaikan f tidak kontinu seragam pada [a, b]. Maka, menurut Teorema 17,
terdapat 0 > 0 dan dua barisan hxn i dan hyn i di [a, b] sedemikian sehingga |xn −yn | <
1
n dan |f (xn ) − f (yn )| ≥ 0 untuk setiap n ∈ N. Karena hxn i terbatas di [a, b], maka
menurut Teorema Bolzano-Weierstrass terdapat sub-barisan hxnk i yang konvergen,
sebutlah ke c ∈ [a, b]. Karena |xn − yn | < n1 untuk setiap n ∈ N, maka sub-barisan
hynk i akan konvergen ke c juga. Selanjutnya, karena f kontinu di c, maka hf (xnk )i
dan hf (ynk )i konvergen ke f (c). Akibatnya, |f (xnk ) − f (ynk )| → 0 untuk k → ∞. Ini
mustahil karena |f (xn ) − f (yn )| ≥ 0 untuk setiap n ∈ N.
78 Hendra Gunawan
Soal Latihan
9. TURUNAN
f (x) − f (c)
lim
x→c x−c
ada, dan dalam hal ini nilai limit tersebut disebut turunan dari f di titik c, yang
biasanya dilambangkan dengan f 0 (c) atau Df (c).
Jadi, untuk fungsi f yang mempunyai turunan di c, kita mempunyai
f (x) − f (c)
f 0 (c) = lim .
x→c x−c
Dengan mengganti x dengan c + h, kita peroleh
f (c + h) − f (c)
f 0 (c) = lim .
h→0 h
Catat bahwa f mempunyai turunan di c jika dan hanya jika terdapat suatu
bilangan L = f 0 (c) sedemikian sehingga
f (c + h) − f (c) − Lh = (h)
(h)
dengan h → 0 untuk h → 0.
Secara intuitif, sebuah fungsi f mempunyai turunan di titik c berarti bahwa
grafik fungsi y = f (x) mempunyai garis singgung di titik (c, f (c)) dan gradien garis
80 Hendra Gunawan
singgung tersebut adalah f 0 (c). Untuk ilustrasi, lihat Gambar 9.1. Persamaan garis
singgung pada grafik fungsi y = f (x) di titik (c, f (c)) dalam hal ini adalah
Persamaan ini merupakan hampiran linear untuk y = f (x). Jika x berubah dari c ke
c + h, maka y akan bertambah kira-kira sebesar hf 0 (c). Jadi, dengan mengetahui f 0 ,
kita mengetahui bagaimana f berubah (bila x berubah).
Sebagai catatan, masalah menentukan persamaan garis singgung pada kurva
di titik tertentu pertama kali dipelajari oleh Rene Descartes pada 1620-an. Namun,
kalkulus diferensial dan integral yang kita kenal sekarang ini ‘ditemukan’ oleh Isaac
Newton pada 1665 (namun dipublikasikan pada 1704) dan Gottfried Wilhelm von
Leibniz pada 1684.
f (x) − f (1) x2 − 1
lim = lim = lim (x + 1) = 2.
x→1 x−1 x→1 x − 1 x→1
Proposisi 3. Misalkan f terdefinisi pada suatu interval terbuka I yang memuat titik
c. Jika f mempunyai turunan di c, maka f kontinu di c.
Soal Latihan
4. Berikan sebuah contoh fungsi f yang kontinu di 0 tetapi tidak mempunyai tu-
runan di sana, selain f (x) = |x|.
Teorema 4. Misalkan f dan g terdefinisi pada suatu interval terbuka I yang memuat
titik c. Misalkan λ dan µ bilangan real sembarang. Jika f dan g mempunyai turunan
di c, maka λf + µg, f g, dan f /g mempunyai turunan di c, dan
f 0 (x) = nxn−1 .
Fakta ini dapat dibuktikan secara induktif. Untuk n = 1 atau f (x) = x, jelas bahwa
f 0 (x) = 1. Sekarang misalkan pernyataan di atas benar untuk n = k, yakni jika
Pengantar Analisis Real 83
f (x) = xk , maka f 0 (x) = kxk−1 . Maka, untuk n = k + 1 atau f (x) = xk+1 , kita
peroleh
Namun, bila g konstan (misalnya), maka argumentasi di atas gugur. Untuk meng-
atasinya, definisikan
(
f (y)−f (g(c))
y−g(c) , y 6= g(c),
h(y) := 0
f (g(c)), y = g(c).
Soal Latihan
3. Misalkan n ∈ N. Buktikan
D(xr ) = rxr−1
asalkan x > 0.
Jika f mempunyai turunan di setiap titik dalam suatu interval terbuka I, maka
kita katakan f mempunyai turunan pada I. Dalam hal ini turunan dari f , yaitu f 0 ,
merupakan fungsi yang juga terdefinisi pada I.
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan turunan kedua dari f sebagai turunan
dari f 0 , yang nilainya di c adalah
f 0 (x) − f 0 (c)
f 00 (c) = lim ,
x→c x−c
asalkan limit ini ada. Dapat diperiksa bahwa bila f mempunyai turunan kedua di c,
maka
h2
f (c + h) − f (c) − hf 0 (c) − f 00 (c) = (h),
2
(h)
dengan h2 → 0 untuk h → 0.
Turunan kedua dari f berkaitan dengan kecekungan grafik fungsi f . Jika f 00
bernilai positif pada suatu interval, maka grafik fungsi f cekung ke atas pada interval
tersebut. Sementara itu, jika f 00 bernilai negatif pada suatu interval, maka grafik
fungsi f cekung ke bawah pada interval tersebut. Dengan mengetahui f 00 , kita juga
mengetahui bagaimana f 0 berubah.
Pengantar Analisis Real 85
Setelah menghitung turunan pertama dan kedua dari f , turunan ketiga dan
seterusnya dapat didefinisikan secara serupa. Secara umum, f (n) (x) menyatakan tu-
runan ke-n, n ∈ N, dari f .
1
f 0 (x) = − ;
x2
2
f 00 (x) = ;
x3
6
f 000 (x) = − 4 ;
x
dan seterusnya. (Dapatkah anda menentukan rumus umum f (n) (x) untuk n ∈ N?)
Bila f mempunyai turunan ke-n pada suatu interval yang memuat titik c, maka
f dapat dihampiri oleh suatu polinom berderajat n − 1 dan kesalahannya dapat
ditaksir dengan turunan ke-n. Lihat Teorema Taylor pada bab berikutnya.
Soal Latihan
h2 00
f (c + h) − f (c) − hf 0 (c) − f (c) = (h),
2
(h)
dengan h2 → 0 untuk h → 0.
2. Tentukan pada interval mana grafik fungsi f (x) = x3 cekung ke atas dan pada
interval mana ia cekung ke bawah.
5. Misalkan p(x) adalah polinom berderajat n. Buktikan bahwa p(m) (x) = 0 untuk
m > n.
6. Berikan sebuah contoh fungsi yang mempunyai turunan pertama tetapi tidak
mempunyai turunan kedua di 0.
86 Hendra Gunawan
Misalkan f terdefinisi pada suatu interval terbuka (a, b) dan c ∈ (a, b). Kita
katakan bahwa f mencapai nilai maksimum lokal di c apabila
f (x) ≤ f (c)
untuk setiap x dalam suatu interval terbuka I yang memuat c. Titik c dalam hal ini
disebut sebagai titik maksimum lokal.
Nilai dan titik minimum lokal didefinisikan secara analog.
Jika f (c) merupakan nilai maksimum f pada seluruh interval (a, b), maka ten-
tunya f mencapai nilai maksimum lokal di c. Namun sebaliknya belum tentu benar,
nilai maksimum lokal belum tentu merupakan nilai maksimum f .
Teorema 2. Misalkan f mempunyai turunan pada (a, b) dan c ∈ (a, b). Jika f
mencapai nilai maksimum atau minimum lokal di c, maka f 0 (c) = 0.
Catatan. Kebalikan dari Teorema 2 tidak berlaku: jika f 0 (c) = 0, belum tentu f
mencapai nilai maksimum atau minimum lokal di c.
Soal Latihan
1. Berikan sebuah contoh fungsi f yang terdefinisi pada (−2, 2) dan mencapai nilai
maksimum lokal di 1 tetapi f (1) bukan merupakan nilai maksimum f pada
(−2, 2).
88 Hendra Gunawan
2. Berikan sebuah contoh fungsi f yang mempunyai turunan nol di suatu titik
tetapi f tidak mencapai nilai maksimum atau minimum lokal di titik tersebut.
Bukti. Karena f kontinu pada interval kompak [a, b], maka menurut sifat kekontinuan
f mencapai nilai maksimum M di suatu titik c1 ∈ [a, b] dan juga mencapai nilai
minimum m di suatu titik c2 ∈ [a, b].
Pengantar Analisis Real 89
Misalkan c1 dan c2 adalah titik-titik ujung [a, b]. Karena f (a) = f (b), maka
m = M dan dengan demikian f konstan pada [a, b]. Akibatnya f 0 (c) = 0 untuk
setiap c ∈ (a, b). Jika c1 bukan titik ujung [a, b], maka c1 ∈ (a, b) dan f mencapai
nilai maksimum lokal di c1 . Menurut Teorema 2, f 0 (c1 ) = 0. Hal serupa terjadi bila
c2 bukan titik ujung [a, b].
Soal Latihan
2. Beri contoh sebuah fungsi f yang terdefinisi pada [a, b], mempunyai turunan
pada (a, b), dan f (a) = f (b), namun tidak ada c ∈ (a, b) dengan f 0 (c) = 0.
Teorema 4 (Teorema Nilai Rata-rata). Misalkan f kontinu pada [a, b] dan mem-
punyai turunan pada (a, b). Maka
f (b) − f (a)
f 0 (c) =
b−a
untuk suatu c ∈ (a, b).
F (x) = f (x) − hx
dengan h konstanta. Maka F kontinu pada [a, b] dan mempunyai turunan pada (a, b).
Kita pilih konstanta h sedemikian sehingga F (a) = F (b), yakni
f (b) − f (a)
h= .
b−a
90 Hendra Gunawan
Karena F memenuhi hipotesis Teorema Rolle, maka F 0 (c) = 0 untuk suatu c ∈ (a, b).
Namun
F 0 (c) = f 0 (c) − h = 0,
Untuk x dekat c, nilai f (c) + (x − c)f 0 (c) merupakan hampiran yang ’baik’ untuk
f (x). Namun seberapa besar kesalahan dalam penghampiran ini?
Lebih jauh, misalkan f mempunyai turunan ke-(n − 1) di c. Maka polinom
(x − t)n−1 (n−1)
F (t) = f (x) − f (t) − (x − t)f 0 (t) − · · · − f (t).
(n − 1)!
Perhatikan bahwa
(x − t)n−1 (n)
F 0 (t) = − f (t).
(n − 1)!
Sekarang definisikan x − t n
G(t) = F (t) − F (c).
x−c
Pengantar Analisis Real 91
Soal Latihan
√
1. Diketahui f (x) = x. Tentukan nilai rata-rata f pada [0, 4]. Tentukan c ∈ (0, 4)
sedemikian sehingga f 0 (c) sama dengan nilai rata-rata tersebut.
2. Misalkan f kontinu pada [a, b] dan mempunyai turunan pada (a, b). Buktikan
jika f 0 (x) = 0 untuk setiap x ∈ (a, b), maka f konstan pada [a, b].
f (c + h) − 2f (c) + f (c − h)
f 00 (c) = lim .
h→0 h2
Berikan sebuah contoh fungsi yang tidak mempunyai turunan kedua di suatu
titik namun limit di atas ada.
f (x) ≤ f (y).
Jika ketaksamaan < berlaku, maka kita katakan bahwa f naik sejati pada H.
Definisi serupa dapat dirumuskan untuk fungsi turun dan turun sejati pada H.
Fungsi naik atau turun disebut fungsi monoton. Fungsi yang naik dan turun sekaligus
pada H mestilah konstan pada H.
Proposisi 2. Jika f naik pada [a, b], maka f mencapai nilai minimum di a dan nilai
maksimum di b.
Sekarang kita akan membahas limit fungsi monoton. Untuk itu, kita perke-
nalkan notasi
f (c−) = lim f (x)
x→c−
Pengantar Analisis Real 93
1
Gambar 11.1(ii) Grafik fungsi g(x) = x
dan
f (c+) = lim+ f (x),
x→c
asalkan kedua limit ini ada.
Teorema 4. (i) Jika f naik dan terbatas di atas pada (a, b), maka
(ii) Jika f naik dan terbatas di bawah pada (a, b), maka
Bukti. (i) Misalkan M = sup f (x). Diberikan > 0 sembarang, kita harus mencari
x∈(a,b)
suatu δ > 0 sedemikian sehingga jika b − δ < x < b, maka |f (x) − M | < atau
M − < f (x) < M + .
Ketaksamaan f (x) < M + selalu terpenuhi karena M merupakan batas atas
untuk f pada (a, b). Selanjutnya, karena M − bukan merupakan batas atas untuk
f pada (a, b), maka terdapat suatu y ∈ (a, b) sedemikian sehingga M − < f (y).
Namun f naik pada (a, b), sehingga untuk setiap x yang memenuhi y < x < b berlaku
Jadi, pilihlah δ = b − y.
Akibat 5. Misalkan f naik pada (a, b). Jika c ∈ (a, b), maka f (c−) dan f (c+) ada,
dan
f (x) ≤ f (c−) ≤ f (c) ≤ f (c+) ≤ f (y)
Soal Latihan
2. Buktikan jika f turun dan terbatas di bawah pada (a, b), maka
3. Buktikan jika f dan g naik (sejati) pada H, maka f + g naik (sejati) pada H.
1
4. Diketahui f (x) > 0 untuk setiap x ∈ H, dan g := f. Buktikan jika f naik
(sejati) pada H, maka g turun (sejati) pada H.
Pada bagian ini kita akan membahas bagaimana kita dapat menyelidiki kemono-
tonan suatu fungsi melalui turunannya, bila fungsi tersebut mempunyai turunan.
Persisnya, kita mempunyai teorema berikut.
Teorema 6. Misalkan f kontinu pada [a, b] dan mempunyai turunan pada (a, b).
(i) Jika f 0 (x) ≥ 0 untuk tiap x ∈ (a, b), maka f naik pada [a, b]. Jika f 0 (x) > 0 untuk
tiap x ∈ (a, b), maka f naik sejati pada [a, b].
(ii) Jika f 0 (x) ≤ 0 untuk tiap x ∈ (a, b), maka f turun pada [a, b]. Jika f 0 (x) < 0
untuk tiap x ∈ (a, b), maka f turun sejati pada [a, b].
96 Hendra Gunawan
Bukti. (i) Misalkan x dan y bilangan sembarang di [a, b] dengan x < y. Maka f
memenuhi hipotesis Teorema Nilai Rata-rata pada [x, y] dan karenanya
f (y) − f (x)
f 0 (c) =
y−x
untuk suatu c ∈ (x, y). Jika f 0 (t) ≥ 0 untuk tiap t ∈ (a, b), maka f 0 (c) ≥ 0 dan
karenanya f (x) ≤ f (y). Jadi f naik pada [a, b].
Jika f 0 (t) > 0 untuk tiap t ∈ (a, b), maka f 0 (c) > 0 dan karenanya f (x) < f (y).
Jadi f naik sejati pada [a, b].
Soal Latihan
2. Misalkan f mempunyai turunan dan naik pada suatu interval terbuka I. Buk-
tikan bahwa f 0 (x) ≥ 0 untuk tiap x ∈ I. Jika f naik sejati pada I, apakah
dapat disimpulkan bahwa f 0 (x) > 0 untuk tiap x ∈ I? Jelaskan.
Menurut Soal 11.1 No. 5, fungsi f yang naik sejati pada A mendefinisikan suatu
korespondensi 1-1 antara A dan B := f (A). Dalam hal ini f akan mempunyai invers
f −1 . Lebih jauh, f −1 naik sejati pada B.
Pengantar Analisis Real 97
Dalam kasus di mana f kontinu dan daerah asal f merupakan interval, sebutlah
I, maka daerah nilainya juga merupakan suatu interval, sebutlah J = f (I) (Teorema
10 pada Bab 8). Lebih jauh, kita mempunyai teorema berikut.
Karena itu f (c) tidak terdefinisi (buatlah ilustrasinya!), dan ini bertentangan dengan
hipotesis bahwa f terdefinisi pada I.
Soal Latihan
2. Berikan sebuah contoh fungsi f : A → R yang naik sejati dan kontinu pada A,
tetapi f −1 tidak kontinu pada B = f (A). (Petunjuk. Himpunan A tentunya
bukan suatu interval.)
98 Hendra Gunawan
Catat bahwa untuk x1 < x − 2, titik (1 − t)x1 + tx2 bergerak dari x1 ke x2 ketika t
bergerak dari 0 ke 1. Jadi jika f konveks pada I dan x1 , x2 ∈ I, maka ruas garis yang
menghubungkan titik (x1 , f (x1 )) dan (x2 , f (x2 )) berada di atas grafik fungsi f (lihat
Gambar 11.3).
Sebuah fungsi konveks tidak harus mempunyai turunan di setiap titik. Sebagai
contoh, f (x) = |x| merupakan fungsi konveks pada R tetapi tidak mempunyai tu-
runan di 0. Namun, dapat ditunjukkan jika f konveks pada interval terbuka I, maka
f mempunyai ‘turunan kiri’ dan ‘turunan kanan’ di setiap titik dalam I. Sebagai
akibatnya, setiap fungsi konveks pada interval terbuka merupakan fungsi kontinu.
Teorema berikut memperlihatkan kaitan antara fungsi konveks dan turunan
keduanya, bila fungsi tersebut mempunyai turunan kedua. Istilah konveks dalam hal
ini setara dengan istilah ‘cekung ke atas’ yang telah kita bahas pada Bab 9.
f (c + h) − 2f (c) + f (c − h)
f 00 (c) = lim .
h→0 h2
Kita pilih h cukup kecil sedemikian sehingga c − h dan c + h ada di I. Maka, c =
1
2 [(c + h) + (c − h)], sehingga
1 1 1 1
f (c) = f (c + h) + (c − h) ≤ f (c + h) + f (c − h).
2 2 2 2
(x1 − x0 )2 00
f (x1 ) = f (x0 ) + (x1 − x0 )f 0 (x0 ) + f (ξ1 )
2
dan juga terdapat ξ2 di antara x0 dan x2 sedemikian sehingga
(x2 − x0 )2 00
f (x2 ) = f (x0 ) + (x2 − x0 )f 0 (x0 ) + f (ξ2 ).
2
Perhatikan bahwa (1 − t)(x1 − x0 ) + t(x2 − x0 ) = (1 − t)x1 + tx2 − x0 = 0 dan
2 2
E := (1 − t) (x1 −x
2
0)
f 00 (ξ1 ) + t (x2 −x
2
0)
f 00 (ξ2 ) ≥ 0. Akibatnya,
Soal Latihan
1. Buktikan f konveks pada interval I jika dan hanya jika untuk setiap x1 , x2 , x3 ∈
I dengan x1 < x2 < x3 berlaku
2. Buktikan f konveks pada interval I jika dan hanya jika untuk setiap x1 , x2 , x3 ∈
I dengan x1 < x2 < x3 berlaku
f (c + h) − f (c) f (c + h) − f (c)
lim dan lim
h→0− h h→0+ h
ada untuk setiap c ∈ I, dan sebagai akibatnya f kontinu pada I.
f (xn )
xn+1 = xn − , n = 1, 2, 3, . . . .
f 0 (xn )