Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan atas kehadiran allah SWT yang tlah memberikan kita
berbagai macam nikmat diantaranya nikmat sehat dan sempat karena dengan nikmat
tersebut kita bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam kepada junjungan
nabi besar kita\Muhammad SAW yang telah menentukan kita dari alam jahiliah sampai
kealam terang benderang disinari cahaya ilmu seperti saat sekarang ini.

Dalam pembuatan makalah Perkembangan Janin ini kami mengakui masih banyak
kekurangan didalamnya sehingga saya mengharap kritik dan saran dari pembaca yang dapat
membangun sehingga makalah ini menjadi lebih baik.

Terimakasih saya ucapkan kepada dosen yang telah membimbing saya dalam proses
pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua Amin.

Makassar, 1 juli 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................

BAB II Pembahasan

A. Perkembangan janin......................................................................................
B. Perkembangan fisik pada janin.......................................................................
C. Fungsi Pembentukan Plasenta.......................................................................
BAAB IV PENUTUP...........................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa dan ovum. Setiap spermatozoa terdiri
dari tiga bagian yaitu kaput atau kepala yang berbentuk lonjong atau gepeng dan
mengandung bahan nukleus, ekor dan bagian yang silindrik (leher) menghubungkan kepala
dengan ekor.Dengan getaran ekornya spermatozoa dapat bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel-sel prinitif tubulus-tubulus
testis. Setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan
sampai mengalami pubertas tiba. Pada masa pubertas sel-sel spermatogonium tersebut dalam
pengaruh sel-sel interstial leydig mulai aktif melakukan mitosis dan terjadilah proses
spermatogenesis yang sangat kompleks. Setiap spermatogonium membelah dua dan
menghasilkan spermatosit skunder, kemudian spermatosit skunder membelah lagi dan
menghasilkan dua spermatid yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang
khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini tumbuh spermatozoa.

Pertumbuhan embrional oogonium yang tidak menjadi ovum terjadi genetalriddge janin
dan didalam janin jumlah oogonium bertambah terus sampai pada usia kehamilan 6 bulan.
Pada waktu dilahirkan bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750 oogonium, jumlah ini
berkurang akibat pertumbuhan dan negenasi polikel-polikel anak berumur 6-15 tahun
ditemukan 439.000 oogonium dan pada umur 16-25 tahun . Hanya 34.000oogonium . Pada
masa monopause semua oogonium menghilang.

Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan


pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium ke arah korteks ovarium sehingga pada
waktu dilahirkan korteks ovarium terisi dengan polikel ovarium primordial. Primordial dapat
dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNA-nya berduplikasi,yang berarti bahwa
sel menjadi tetraploid

B. Rumusan Masalah
-. Bagaimana Perkembangan Janin ?
- bagaimana perkembangan fisik pada janin ?

C. Tujuan
- Untuk mengetahui perkembangan pada janin
- Untuk mengetahui pekembngan fisik pada janin
BAB II

Pembahasan
A. Perkembangan janin

Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum
dengan inti spermatozoa.saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma dikeluarkan dari
organ reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ
genetalia internal wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain : lender
vagina yg bersifat vagina yg bersifat asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta
sillia yg ada di tube fallopi. Untuk bias menghadapui rintangan tsb , maka sperma harus
mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan
melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju
tuba fallop. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah ampula tube.
Sebelum keduannya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu :

 Tahap penembusan korona radiate


Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube fallopi yg bias menembus korona
radiate karena sudah mengalami proses kapasitasi.
 Penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yg
mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma dan menginduksi reaksi
akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya
satu yg bisa menembus oosit.
 Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yg mempunyai kromosom diploid ( 44
autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan
XY untuk laki-laki)

Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar.
Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut
morula (4 hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida
masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar
sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut
Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim
( endometrium ) dan siap berimplentasi.

Nidasi/Implantasi

Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista ) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir
Rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ).Blastoksista tingkat
lanjut diselubungi oleh suatu simpati disebut trofoblas yg mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa endometrium
berada dalam massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua
yaitu sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh dan menutup lagi.

B. PERKEMBANGAN FISIK PADA JANIN

 Masa pre-embrionik

Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses pembelahan


sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell mass akan membentuk 3 lapisan utama
yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, yang merupakan lapisan sel tunggal yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit,rambut,kuku,jaringan saraf,alat indera,kelenjar
ludah,cavitas nasi,bagian bawah canalis analis,traktus genetalis, glandula mamae ;
Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus,hepar,pancreas,laring,trakea,paru,vesika urinaria,dan uretra; serta mesoderm,
lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell mass, terletak di
sekitar cakram emrio, menghasilkan sistim sirkulasi dan
limfatik,tulang,otot,ginjal,ureter,organ genetalia, dan jaringan subcutan.

 Massa embrionik

Berlangsung sejak 2-8 minggu.sistim utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk
rudimenter ( mengecil, menciut, dan menghilang ). Jantung menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut. Sering kali disebut massa organogenesis atau massa pembentukan organ. Sebagai
akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.

Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang
memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat,sistim saraf tepi,epitel
sensori telinga,hidung,dan mata,kulit termaksud rambut dan kuku,kelenjar hipofisis,kelenjar
mamae,kelenjar keringat, dan email gigi.

Lapisan mesoderm,terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana somit
tsb membentuk miotom ( jaringan otot ) skleretom(tulang rawan dan hidung), dan
dermatotom ( jaringan subkutan kulit). Nadi ,pembuluh balik,pembulih getah bening,serta
semua sel darah dan sel getah bening .

Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan ,saluran pernapasan


,kandung kemih,membentuk perenkim tiroid, kelenjar paratiroid,hati dan kelenjar
pancreas,serta kavum timpani dan tuba eustachius.

 Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini adalah
pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk
membelah diri sampai fase morula - blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.

 Minggu 2
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium bilaminer). Kedua
lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi
endoderm).
Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).

 Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm dengan
penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah primitive streak. Embrio
disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive
streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian
kranial. Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya
akan menjadi tabung saraf (neural tube).

 Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit)
sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif.

 Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan
yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya
membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan
tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan
pundi kencing.

 Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba
saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung
bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,
pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak

 Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan
yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru

 Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda
bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi,
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan
semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir,
mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

 Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki
dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm
dan beratnya sekitar 4 gram.

 Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

 Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan
tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah
bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus
memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

 Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya
volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan
beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar
beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan
kelopak mata.

 Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi
dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang
sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi
membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk
mengejar pembesaran kepala.

 Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya
semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan
melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang
dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat
tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.

 Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih tertutup.

 Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan
ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak
kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi
Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.

 Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ?
Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut,
kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik
jari sudah mulai terbentuk.

 Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa
terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya
cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan
beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.
Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

 Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

 Minggu ke-20 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

 Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

 Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional.

   Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki
kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki
secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan
sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

 Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.

 Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah
mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi
sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

 Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si
kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

 Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38
cm.

 Minggu ke-28
Pada akhir minggu ke 28, psnjsng ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm dan BJ sekitar
1.100 g.Endapan lemak subkutis meningkat sehingga janin berbentuk membulat/menggemuk.
Pada usia ini telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasan, kardiovaskular,
meskipun sangat minimal. Mata mulai membuka dan menutup

 Minggu ke-29 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang
dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya
belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah
dapat bertahan hidup.

 Minggu ke-30 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat
kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu
badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

 Minggu ke-31 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400
gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai
belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk
menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa
mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim
bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan
bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

 Minggu ke-32 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di
dalam air ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat
badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah
dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan
mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm

 Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin
pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain,
bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa
mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-
laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-
1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

 Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci
pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.

 Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah
mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai
memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah
sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
 Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah
mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan
baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja
baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450
gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.

 Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya
menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku
terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi
pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang
belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam
air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

 Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :


Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

System sensorik pada janin


Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata/ mangkuk
optik (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke
permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan/ nervus optikus merupakan derivat ektoderm,
memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic veikel)
bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh
inervasi sensorik dari nervus fasialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan),
memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis. Hidung yang berasal
dari bakal olfaktorik (olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di
daerah wajah, memperoleh inervasi sensorik dari nervus olfaktorius.
Lidah berasal dari lengkungan faring dari endoderm, kemudian memperoleh inervasi
sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus
hipoglosus dan nervus laringeus superior.
Sistem Neuromaskuler pada janin
Sel-sel dari sistem saraf yang spesifik jenis dan bentuk selama hidup organisme. Neuron
bentuk dan bentuk sambungan dari waktu ketika organisme embrio atau janin. Neuron sesuai
mengembangkan dalam jumlah yang tepat dan bermigrasi ke lokasi mereka diperlukan
sebelum kelahiran. Akson dan dendrites yang membentuk koneksi kemudian memperpanjang
dari sel-sel saraf sehingga mereka mencapai target.

Permulaan system syaraf pada janin dimulai setelah janin dikandung, dibutuhkan sekitar
tiga sampai empat minggu sebelum salah satu lapisan dua sel embrio manusia gelatinlike,
sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang, mulai menebal dan membangun sepanjang
tengah.

Sel-sel tumbuh dan membentuk area datar disebut lempeng saraf dengan pegunungan
paralel di seluruh permukaannya. Selama beberapa hari bukit tersebut lipat dalam terhadap
satu sama lain dan bergabung untuk membentuk saraf tabung berongga.Tabung mengental di
bagian atas dan membentuk tiga tonjolan yang membentuk hindbrain, otak tengah, dan otak-
depan. Tanda-tanda pertama mata dan belahan otak muncul kemudian dalam
pengembangan.Embrio terdiri dari tiga lapisan yang mengalami banyak perubahan untuk
membentuk organ, tulang, otot, kulit, atau jaringan saraf. Kulit dan jaringan saraf yang timbul
dari satu lapisan yang disebut eksoderm. Hal ini terjadi dalam menanggapi lapisan yang
berdekatan, mesoderm.Setelah eksoderm mulai menjadi jaringan saraf karena sinyal tertentu,
interaksi signaling lebih menentukan jenis bentuk sel otak. Beberapa bentuk neuron
sementara orang lain membentuk sel-sel glial.

System saraf neuromascular ini merupakan system yang paling awal mulai menunjukkan
aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu berupa kontraksi otot yang timbul jika terjadi
stimulasi local. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan refleksi alat-alat gerak,
dengan reflex-refleks dasar yang sangat sederhana. Terjadi juga gerakan spontan. Akan
tetapi, ukuran janin pada akhir trimester pertama ini masih kecil sehingga gerakan-gerakan
janin belum dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14 minggu, gerakan-gerakan janin beru
mulai dirasakan oleh ibunya.
Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dan aktiftas janin. Hal ini disebabkan
oleh pengaruh variasi kadar hormone adrenali ibu yang juga di transfer ke janin melalui
sirkulasi plasenta.
Pembentukan Susunan Saraf Pusat
Seperti telah dikemukakan pembantukan susunan saraf pusat terutama otak yang diikuti
oleh tulang kepala merupakan tumbuh kembang janin yang dominan. Selanjutnya diikuti oleh
sum-sum tulang belakan dan serabut saraf panca indera yaitu :
1.    Spinal cord (sum-sum tulang belakang)
a.   Minggu ke-24 sampai S1
b.  Bayi aterm sampai L3
c.  Dewasa sampai L1
2.      Miclinisasi berlangsung terus sampai berumur sekitar 1 tahun
3.      Lebih lanjut dapat dijabarkan menurut umur sbb:
a. Minggu ke 8
Sinapsis berfungsi dan Dapat menimbulkan reflek tulang leher dan tulang punggung
b. Minggu ke 10
Reflex membuka mulut, Menutup jari tangan sebagian,  Flexi sebagian jari-jari k
aki,Dapat terjadi reflex menelan
c. Minggu ke 14-16
Pernapasan dapat berfungsi dan dapat dipantau melalui USG,Minggu ke-16 jari-jari
tangan sudah menutup sempurna
d. Trimester ke-3
Integrasi serabut saraf dan musculus telah berfungsi baik,Gerak janin sudah dirasakan
ibu sekitar 3x per 10 menit,
4. Panca indera
a. Respirator rasa mulai tumbuh minggu ke-7 dan sudah lengkap minggu ke-12
b. Janin dalam rahim dapat mendengar suara sekitar minggu ke 24-minggu ke 26
c. Sinar dapat diterima umur 28 minggu tapi belum dapat membedakan warna.

System Perkemihan Pada Janin


Pembentukan system perkemihan terdiri dari dua komponen penting, pronevros dan
nesonevros. Pronevros hanya berlangsung singkat sampai minggu kedua, sedangkan
mesonevros telah mampu membentuk urin pada minggu kelima dan selanjutnya mrngalami
obliterasi.
Kegagalan kedua system ini membentuk system perkemihan dan menimbulkan berbagai
kelainan konngenital. Pada minggu ke 9 sampai ke 12, bakal ureter telah terbentuk,
sedangkan ansahenle mulai berfungsi pada minggu ke-14.
Pembentukan urin intra uteri yang disebabkan oleh aliran darah menuju ginjal hanya
sekitar 2-4%. Setelah lahir, liran darah menuju ginjal meningkat 10-15%, sehingga dapat
membentuk urine lebih banyak (Gilbert 1980)
Ginjal janin telah mampu membentuk urin pada minggu ke-12 dan minggu ke-18 urine
yang berjumlah sekitar 7-14ml per hari dan menjelang aterm sekitar 27cc per hari. Fungsi
utama pembentukan urine adalah mengatur jumlah air ketuban sehingga keseimbangan dapat
terjadi.
Glumerulus ginjal terbentuk sejak umur 8 minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah
glumerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester
kedua dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra
dan bercampur dengan cairan amion. Produksi urine kira-kira 0,05-o,10cc per menit. Ginjal
belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vascularisasi juga
relative masih sedikit
C. Fungsi Pembentukan Plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan
tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan denga
plasenta biasanya di tengah; keadaan ini disebut insersio sentralis. Bila hubungan ini agak ke
piggir, disebut intersio lateralis, dan bila di pinggir plasenta, disebut insersio marginalis.
Kadang-kadang tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan dengan plasenta melalui
selaput janin, jika demikian, disebut intersio velamentosa.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu
dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar
sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja, tidak sampai
melekat korion.
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kea
rah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih
luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Billa diteliti benar, maka plasenta
sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari
korion, dan sebagaian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di
desidua basilis. Pada systole darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air
mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-
kotiledon lain. Darah tersebut membasahi semua villi coriales dan kembali perlahan-lahan
dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua.
Di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar
(sinus) untuk menampung darah kembali. Pada pinggir plasenta di beberapa di beberapa
tempat terdapat pula suatu ruang vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari
ruang interviller atas. Ruang ini disebut sinus marginalis.
Darah ibu yang mengalir di seluruh tubuh diperkirakan naik dari 300ml tiap menit
pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu. Seluruh
ruang intervillertanpa villi koriales mempunyai volume lebih kurang 150-250 ml. permukaan
semua villi koriales diperkirakan seluas lebih kurang 11 m2 . dengan demikian, pertukaran
zat-zat makanan terjamin benar.
Perubahan-perubahan terjadi pula pada jonjot-jonjot selama kehamilan berlangsung.
Pada kehamilan 24 minggu lapisan sinsitium dari villi tidak berubah, akan tetapi dari lapisan
sitotrofoblas sel-sel berkurang dan hany ditemukan sebagai kelompok-kelompok sel-sel,
stroma jonjot menjadi lebih padat, mengandung fagosit-fagosit, dan pembuluh darahnya
menjadi lebih besar dan lebih mendekati lapisan trofoblas. Pada kehamilan 36 minggu
sebagaian besar sel-sel sitotrofoblas tidak ada lagi, akan tetapi antara sirkulasi antara ibu dan
janin selalu ada lapisan trofoblas. Lagi pula terjadi klasifikasi pembulluh darah dalam jonjot
dan pembentukan fibrin di permukaan berupa jonjot. Kedua hal terakhir ini mengakibatkan
pertukaran zat-zat makanan, zat asam, dan sebagainya antara ibu dan janin mulai terganggu.
Deposit fibrin ini dapat terjadi selama masa kehamilan,sedangkan banyaknya juga
berbeda-beda. Jika banyak maka deposit ini dapat menutu villi dan villi itu kehilangan
hubungan dengan darah ibu, lalu berdegenerasi. Dengan demikian timbullah infark. Di
samping itu, spiral artiries yang member darah ke ruang intervillerdapat mengadakan spasme
oleh salah satu sebab, sehingga darah mengalir perlahan-lahan, sehingga timbul pembekuan
setempat. Dapat dimengerti villi di sekitar tempat tersebut dapat mengalami proses
degenerasi dengan deposit fibrin dan klasifikasi. Timbul pulalah di sini apa yang dinamakan
infark. Peradaran darah antara uterus dan plasenta dewasa ini dapat diukur secara Doppler
Ultrasound hingga dapat diperkirakan adanya kelainan pada janin dengan mengukur flow
velocity waveforms (FVM) bentuk kecepatan gelombang sirkulasi darah.
Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan
ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke
jani, pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Dapat dikemukakan bahwa fungsi plasent adalah :
 Alat yang member makanan pada janin (nutritife)
 Alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (eskresi)
 Alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
 Alat yang membentuk hormone
 Alat yang menyalurkan berbagai antibody ke janin
Perlu dikemukakan bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obat
tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janindan sebaliknya harus melewati
lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada
konsentrasinya di kedua belah lapisan trofoblas, besarnya permukaan yang memisahkan, dan
jenis zat.
BAB III
KESIMPULAN

setelah pembuahan maka akan terjadi stadium Zygote ( Ovum yang sudah
dibuahi dan terbentuk 2 sel jaringan ). setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi
tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola.
Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel
yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas
inilah yang kelak akan menjadi plasenta
Dalam 3 hari akan terbentuk sel yang sama besarnya dan masuk pada stadium
Morula,. Stadium ini terus berkembang dan menjadi stadium Blastula. Pada stadium ini
terbentuk sel-sel yang membentuk dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai
yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan menghancurkan dan
mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium (lapisan paling dalam dari
Rahim). Nidasi terjadi pada dinding depan atau dinding belakang rahim. Jika Nidasi ini
terjadi barulah dapat disebut adanya kehamilan. Setelah itu Blastula tumbuh pesat dan
membentuk jaringan Embryo yang selanjutnya terbentuk jaringan Ektoderm, Mesoderm
dan Entoderm. Masing-masing jaringan akan membentuk masing-masing organ yang
berbeda-beda (tulang,rambut,paru-paru,jantung,dll). Embryo ini terus tumbuh dan
menjadi Janin.
Daftar Pustaka

Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun Diskusi Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Hanni, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba
Merdeka
Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta :
Salemba Merdeka
Https :// www.Biologionline.blogspot.com/2011/04/urutan-perkembangan-janin.html (Online)
http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2013/02/makalah-tumbuh-kembang-janin.html

Anda mungkin juga menyukai