Anda di halaman 1dari 9

8

ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN


MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN
PEKALONGAN
Musdalifatul Jannah1, Aslam Fatkhudin2, Edi Subowo3

Manajemen Informatika
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig – Kajen Kab. Pekalongan
Telp.: (0285) 385313, e-mail: fastikom.umpp@gmail.com

ABSTRAK

Aset adalah barang atau benda yang bergerak dan juga tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak ber wujud
(intangible), dimana keseluruhan hal tersebut mencangkup aset atau harta aset dari suatu organisasi, instansi,. Dalam suatu organisasi atau
instansi tentu terdapat aset yag perlu di data atau di catat atau di laporkan secara berkala atau bisa di sebut dengan iventarisasi aset. Iventarisasi
aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pedataan pecatatan, dan pelaporan hasil pedataan aset, dan medokumentasikanya baik aset
berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. Iventarisasi aset yang ada di persyarikatan muhammadiyah di wilayah
kabupaten Pekalogan sekarang ini dapat di katakan masih kurang efisien. Iventarisasi masih dilakukan secara manual melalui pencatatan buku
yang kemudian direkap tiap tahunya. Laporan yang berbentuk hard file ini akan mempersulit pengecekan karena dilakukan secara manual yang
rawan akan human eror. Selain itu, perubahan aset persyarikatan terjadi di suatu lokasi akan sulit di ketahui karena perlu menuggu laporan
dari cabang. Dengan adanya perkembagan internet dan tekonologi komputer maka iventarisasi aset dapat lebih mudah dan efisien dengan
meggunakan sistem informasi aset. Oleh karena itu, perlu di kembangkan sebuah sistem informasi aset persyarikatan Muhammadiyah berbasis
Android dengan tujuan dapat memudahkan pimpinan cabang muhammadiyah untuk merekap aset di wilayah Kabupaten Pekalongan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Aset, Peerserikatan Muhammadiyah, Aplikasi Android, dan Android Studio.

ABSTRACT
Assets are goods or objects that move and are also immovable, both tangible or intangible, wherein the whole thing includes assets or
assets of an organization, agency, or entity. In an organization or institution, of course there are assets that need to be data or recorded or
reported periodically or can be referred to as asset inventory. Asset inventory is a series of activities to carry out records, and report the
results of asset assets, and document both tangible assets and intangible assets at a certain time. The asset inventory in Persawarikatan
Muhammadiyah in the Pekalogan district area can now be said to be still inefficient. Inventory is still done manually through recording books
which are then recapitulated every year. This report in the form of hard files will make it difficult to check because it is done manually which
is prone to human error. In addition, changes in the assets of a company in a location will be difficult to know because it needs to wait for
reports from the branch. With the development of the internet and computer technology, asset inventory can be easier and more efficient by
using an asset information system. Therefore, an Android-based Persyarikatan Muhammadiyah asset information system needs to be developed
in order to facilitate Muhammadiyah branch leaders to recapitulate assets in the Pekalongan Regency area.

Keywords : Information Systems, Assets, Muhammadiyah Engagement, Android Applications, and Android Studio.

1. Pendahuluan kita dalam memperoleh informasi kapan pun dan di mana pun
1.1 Latar Belakang kita berada, semua itu kita dapatkan hanya dengan cara
Aset adalah barang atau benda yang bergerak dan juga menghubungkan komputer atau Smartphone ke jaringan
tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang internet maka kita bisa melakukan akses tanpa batas. Selain
tidak ber wujud (intangible), dimana keseluruhan hal tersebut mendapatkan informasi, tekologi iformasi juga memudahkan
mencangkup aset atau harta aset dari suatu organisasi, kita dalam melakukan komunikasi dengan pihak lain di
instansi, badan usaha, ataupun perorangan (Anita & Hidayat, seluruh dunia (Ginanjar & Viranti, 2018).
2015). Iventarisasi aset yang ada di persyarikatan
Dalam suatu organisasi atau instansi tentu terdapat aset muhammadiyah di wilayah kabupaten Pekalogan sekarang
yag perlu di data atau di catat atau di laporkan secara berkala ini dapat di katakan masih kurang efisien. Iventarisasi masih
atau bisa di sebut dengan iventarisasi aset. Iventarisasi aset dilakukan secara manual melalui pencatatan buku yang
adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pedataan kemudian direkap tiap tahunya, tiap pimpinan cabang akan
pecatatan, dan pelaporan hasil pedataan aset, dan melakukan rekap atas aset yang berada di wilayahnya dan
medokumentasikanya baik aset berwujud maupun aset tidak kemudian melaporkanya kepada pimpinan di daerahnya.
berwujud pada suatu waktu tertentu (Pambudi & Sumantri, Laporan yang berbentuk hard file ini akan mempersulit
2017).. pengecekan karena dilakukan secara manual yang rawan akan
Teknologi informasi semakin berkembang dari waktu human eror. Selain itu, perubahan aset persyarikatan terjadi
ke waktu, perkembangan teknologi informasi di dunia banyak di suatu lokasi akan sulit di ketahui karena perlu menuggu
memberikan dampak positif bagi kita, antara lain mudahnya laporan dari cabang. Dengan adanya perkembagan internet

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


9
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

dan tekonologi komputer maka iventarisasi aset dapat lebih 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
mudah dan efisien dengan meggunakan sistem informasi 2.1 Tinjauan Pustaka
asset berbasis android. Oleh karena itu, perlu di kembangkan Bab ini akan membahas tinjauan pustaka terdahulu yang
sebuah sistem informasi aset persyarikatan Muhammadiyah sejenis dengan penelitian ini, beberapa penelitian tentang
berbasis Android dengan tujuan dapat memudahkan Sistem Informasi aset Persyarikatan Muhammadiyah yang
pimpinan cabang muhammadiyah untuk merekap aset di pernah dilakukan sebelumnya, diantaranya.
wilayah Kabupaten Pekalongan. Sistem Informasi Manajemen Aset SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura (Noviandri, 2017). Dalam
1.2 Identifikasi Masalah penelitian ini penulis menggunakan sistem informasi berbasis
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah web. Penulis merancangkan sebuah web yang bisa memberi
diuraikan di atas, maka dapat ditemukan beberapa manfaat untuk organisasi, penulis menggunakan sistem
permasalah sebagai berikut : informasi manajemen aset sebagai salah satu alternative
1. Iventarisasi aset masih dilakukan secara manual melalui untuk meningkatkan kinerja penata usahaan di SMP
pencatatan buku sehingga masih kurang efesien. Muhammadiyah 1 Kartasura, dengan di buatnya sistem
2. Perubahan aset persyarikatan muhammadiyah yang informasi manajemen aset, maka pengelolaan aset yang
terjadi di suatu lokasi akan sulit di ketahui karena perlu berada di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura akan lebih tertata
menunggu laporan dari cabang. dengan efektif dan efesien, sistem informasi ini terbagi
3. Laporan yang berbentuk hard file ini akan mempersulit menjadi 2 level pengguna yaitu admin dan user. Pada
pengecekan dan rawan akan humam eror. halaman admin terbagi menjadi beberapa menu yaitu menu
home, alat, aset, user, laporan, verifikasi dan aksi logout,
1.3 Rumusan Masalah sedanngkan pada halaman user peminjam terbagi menjadi
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan menu yaitu home dan admin, halaman menu home memiliki
diatas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan tampilan sama seperti halaman admin tetapi tidak mempunyai
sebagai berikut. Bagaimana cara merancang sistem informasi hak akses untuk melihat detail aset. Pada menu peminjaman
aset persyarikata Muhammadiya di wilayah Kabupaten memiliki beberapa submenu yaitu keranjang pinjam,
Pekalongan. menunggu verifikasi, sedang dipinjam, dan histori pinjam.
Sistem informasi aset berbasis web studi kasus SD
1.4 Batasan Masalah Negeri 1 Gatak Delanggu (Poetro, 2017). Perubahan fungsi
Dalam perancangan pembuatan aplikasi ini hanya oleh komputer seperti mengirimkan informasi dengan cepat
membahas masalah, sebagai berikut : dan mudah sekarang dapat dilakukan oleh mobile phone atau
1. Data aset berasal dari 5 Pimpinan Cabang lebih di kenal dengan smartphone. Dengan adanya
Muhammadiyah (PCM) yaitu PCM Kajen, PCM Pengembangan Apikasi Sistem maka penulis akan
Karanganyar, PCM Wonopringgo, PCM Bojong, PCM mengangkat sebuah penelitian dimana penelitian merancang
Kesesi. sebuah Sistem Informasi Aset dan di implementasikan di SD
2. Data aset berasal dari aset tidak bergerak (tanah dan Negeri 1 Gatak. Sehingga dengan adanya implementasi
bangunan) dan aset bergerak (kedaraan dan barang). sistem informasi tersebut dapat memudahkan petugas dalam
3. Data aset di input oleh admin atau bagian inverentasi melakukan pencarian data aset yang di butuhkan, pembuatan
dan validasi oleh ketua Pimpinan Cabang laporan serta pemeliharaan dan monitoring aset yang lebih
Muhammadiyah (PCM). efektif dan efesien. Website ini memiliki bebeapa tampilan
yaitu halaman utama, login, dan menu data aset.
1.5 Tujuan Persamaan dari penelitian-penelitian diatas dengan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan penelitian ini adalah tujuan dari pembuatan sistem itu sendiri,
diatas, tujuan dari penelitian ini adalah membuat Sistem yaitu untuk memberikan kemudahan bagi pengguna untuk
Informasi aset persyarikatan muhammadiyah di wilayah memperoleh informasi tentang aset dan pengelolaanya,
kabupaten pekalongan berbasis android. karena pengguna hanya perlu membuka Sistem dan melihat
atau melakukan pengelolaan aset didalamnya.
1.6 Manfaat Perbedaan dari penelitian-penelitian diatas dengan
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai penelitian ini adalah pembuatan Sistem ini menggunakan
berikut: tools android studio dan berbasis android. dilengkapi dengan
1. Bagi penulis fitur cetak laporan yang mana fitur ini menampilkan laporan
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu aset, sehingga Perubahan aset persyarikatan Muhammadiyah
pengetahuan penulis yang di dapat di bangku kuliah dan yang terjadi di suatu lokasi akan mudah di ketahui tanpa perlu
mengimplementasikannya kedalam lingkungan masyarakat. menunggu laporan langsung dari cabang.
2. Bagi pengguna aplikasi
Sebagai media yang memudahkan dalam proses 2.2 Landasan Teori
perekapan aset persyarikatan muhammadiyah di wilayah 2.2.1 Sistem
Kabupaten Pekalongan. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
3. Bagi Politeknik Muhammadiyah Pekalongan prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
Sebagai bahan tambahan referensi di perpustakaan sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan
Politeknik Muhammadiyah Pekalongan dan dapat dijadikan sasaran yang tertentu (Hutahaean, 2015).
referensi jurnal untuk mahasiswa angkatan selanjutnya.
2.2.2 Informasi

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


10
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan ERD adalah pemodelan awal basis data yang akan
mempunyai arti yang menggambarkan suatukejadian- dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
kejadian atau kegiatan-kegiatan (Fauzi, 2017). matematika untuk pemodelan basis data relasional (Sukamto
2.2.3 Sistem Informasi & Salahuddin, 2014).
Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur
dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi 2.2.12 Android Studio
dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (Irviani & Terpadu - Integrated Development Environment (IDE) untuk
Anggraeni, 2017). pengembangan aplikasi Android, berdasarkan IntelliJ IDEA
(Android Studio, 2018).
2.2.4 ASET
Aset adalah sebagai sumber daya yang dikuasai oleh 2.2.13 JAVA
entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah
manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan
(Martani, 2016). menjalankan perangkat lunak pada
komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan.
2.2.5 Sistem Informasi ASET Java 2 adalah generasi kedua dari java platform (Rosa &
Sistem Informasi Aset melakukan serangkaian Shalahuddin, 2014).
kegiatan untuk melakukan pedataan pecatatan, dan 2.2.14 PHP
pelaporan menjadi lebih mudah. Serta mempermudah tiap PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang
tiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah dalam mencari merupakan server-side programing, yaitu bahasa
informasi mengenai aset persyarikatan muhammadiyah di pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama
wilayah kabupaten pekalongan. PHP adalah untuk melakukan pengolahan data pada
database. Data akan dimasukkan ke database, diedit,
2.2.6 Android dihapus, dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat PHP bisa digunakan bersamaan dengan HTML (Abdullah,
mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, 2015).
middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi 2.2.15 MySQL
mereka (Nazruddin, 2015). MySQL merupakan software RDBMS atau server
2.2.7 Basis Data database yang dapat mengelola database dengan sangat
Sebuah basis data adalah sebuah kumpulan data yang cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar,
saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah dapat diakses oleh banyak user/multi-user, dan dapat
penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk melakukan suatu proses secara sinkron atau
menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi berbarengan/multi-threaded (Raharjo & Rosdiana, 2015).
(Indrajani, 2015).
3. Perancangan dan Implementasi
2.2.8 DBMS 3.1 Perancangan Sistem
DBMS (Database Management System) adalah a. Diagram Konteks
prangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai
membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis
data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam
pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda
(Kadir, 2014).

2.2.9 Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu
program (Indrajani, 2015).
Gambar 1. Diagram Konteks
2.2.10 DFD
Dari sistem yang diusulkan terdapat dua entitas yang
Data Flow Diagram (DFD) atau yang disingkat DFD
saling berkaitan, yaitu entitas user dan admin. User akan
merupakan suatu diagram yang menggambarkan aliran data
meng-input data Inventaris ke sistem yang kemudian diproses
dalam suatu entitas ke sistem atau sistem ke entitas. DFD juga
menjadi laporan inventaris. Sedangkan admin dapat meng-
diartikan sebagai teknik grafis yang menggambarkan alir data
input informasi user, dan laporan inventaris.
dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari
input atau masukan menuju keluaran atau output (Sukamto &
Salahuddin, 2014).

2.2.11 ERD b. DFD Level 0

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


11
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

Gambar 4. Rancangan Halaman Login User

b. Rancangan Halaman Menu Utama


Halaman ini merupakan tampilan menu utama dari
Gambar 2. DFD Level 0 aplikasi untuk user dan menampilkan menu-menu yang ada
pada aplikasi, seperti cetak laporan, tambah laporan dan
Dari DFD Level 0 diatas terdapat 3 proses, 3 data store, akun.
dan 2 entitas yaitu User dan Admin. Kedua entitas tersebut
harus melewati proses Login terlebih dahulu agar bisa
melakukan proses yang lainnya.

3.2 Entity Relationship Diagram

Gambar 5. Rancangan Halaman Menu Utama


Gambar 3. Entity Relationship Diagram
3.3 Perancangan Desain Sistem
a. Rancangan Halaman Login User
Halaman ini akan muncul pertama kali saat pelanggan
membuka aplikasi dan belum pernah login sebelumnya.
Pengguna harus mengisi form yang tersedia untuk login.
.

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


c. Rancangan Halaman Tambah Laporan e. Rancangan Halaman Cetak Laporan Aset
Halaman ini merupakan tampilan menu tambah Halaman ini digunakan untuk mencetak laporan yang
laporan, yang digunakan untuk menambahkan laporan aset akan dikirimkan ke PDM agar terlebih dahulu ditinjau oleh
pada masing - masing PCM. Pimpinan Cabang.

Gambar 6. Rancangan Halaman Tambah Laporan Gambar 8. Rancangan Halaman Cetak Laporan Aset

d. Rancangan Halaman Cek Laporan f. Rancangan Halaman Profil


Halaman ini merupakan tampilan menu cek laporan Halaman ini merupakan tampilan menu Profil PCM,
inventaris, untuk melihat apakah laporan telah di setujuioleh didalamnya terdapat menu ubah profil.
PDM, didalamnya terdapat menu cetak laporan.

Gambar 9. Rancangan Halaman Berita


Gambar 7. Rancangan Halaman Cek Laporan
13
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

g. Rancangan Halaman Dashboard Admin j. Rancangan Halaman Cetak Laporan Aset


Halaman ini merupakan rancangan Dashboard untuk Halaman ini digunakan untuk mencetak laporan aset
Admin dan menampilkan menu-menu, seperti Anggota tahunan.
PDM, konfirmasi laporan Inventaris, cetak laporan, dan
akun.

Gambar 10. Rancangan Halaman Dashboard Admin Gambar 13. Rancangan Halaman Cetak Laporan Aset

h. Rancangan Halaman Anggota PDM 3.4 Hasil Tampilan Sistem


Halaman ini dirancang untuk menampilkan data Hasil tampilan sistem ini merupakan implementasi dari
Anggota PDM. perancangan desain sistem. Berikut tampilannya :

a. Tampilan Halaman Login User


Halaman ini akan muncul pertama kali saat user
membuka aplikasi dan belum pernah login sebelumnya. User
harus mengisi form yang tersedia untuk bisa masuk ke
aplikasi.

Gambar 11. Rancangan Halaman Anggota PDM

i.Rancangan Halaman Laporan Aset


Halaman ini dirancang untuk melihat dan
mengkonfirmasi laporan aset terbaru.

Gambar 14. Tampilan Halaman Login User

Gambar 12. Rancangan Halaman Laporan Aset

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


14
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

b. Tampilan Halaman Menu Utama d. Tampilan Halaman Cek Laporan


Halaman ini merupakan tampilan menu utama dari Halaman ini merupakan tampilan menu Cek Laporan
aplikasi untuk user dan menampilkan menu-menu yang ada aset yang didalamnya terdapat status konfirmasi dari PDM.
pada aplikasi, seperti cetak laporan, tambah laporan dan
akun.

Gambar 15. Tampilan Halaman Menu Utama Gambar 17. Tampilan Halaman Cek Laporan

c. Tampilan Halaman Tambah Laporan e. Tampilan Halaman Cek Laporan Aset


Halaman ini merupakan tampilan menu tambah Halaman ini digunakan untuk mencetak laporan yang
laporan, yang digunakan untuk menambahkan asset baru telah diinput untuk dicek terlebih dahulu oleh Pimpinan
pada masing - masing PCM. Cabang.

Gambar 16. Tampilan Halaman Tambah Laporan


Gambar 18. Tampilan Halaman Cek Laporan Aset

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


15
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

f. Tampilan Halaman Profil h. Tampilan Halaman Anggota PDM


Halaman ini merupakan tampilan menu Profil yang Halaman ini menampilkan daftar anggota PDM
didalamnya user dapat mengubah profil atau Password. Kabupaten Pekalongan, Admin juga dapat menambah PCM
baru.

Gambar 21. Tampilan Halaman Menu Admin

i. Tampilan Halaman Laporan Aset


Halaman ini berisi Laporan Aset tiap PCM untuk
kemudian dikonfirmasi oleh admin.

Gambar 19. Tampilan Halaman Profil

g. Tampilan Halaman Dashboard Admin


Halaman ini merupakan halaman yang pertama muncul
saat admin berhasil login. Pada halaman ini admin dapat
melihat pemberitahuan tentang laporan Aset terbaru.

Gambar 20. Tampilan Halaman Laporan Aset

j. Tampilan Halaman Cetak Laporan Aset


Halaman ini dapat di gunakanoleh admin untuk
mencetak laporan asset tahunan untuk di jadikan hardcopy.

Gambar 20. Tampilan Halaman Dashboard Admin

Gambar 20. Tampilan Halaman Cetak Laporan Aset

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN


16
ISSN : 2477-3042 SURYA INFORMATIKA, VOL . 8, No. 1, Mei 2020

4. Kesimpulan dan Saran Noviandri, A. M. (2017). Sistem Informasi Manajemen aset


4.1 Kesimpulan SMP Muhammadiyah 1 Kartasusra. Universitas
Berdasarkan hasil analisis pada bab-bab sebelumnya, Muhammaduyah Surakarta. Surakarta: UMS.
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pambudi, J. E. (2017, 17 april). Jurnal. Jurnal Inverentasi
1. Sistem Informasi Aset Persyarikatan Muahammadiyah di Aset.
Wilayah Kabupaten Pekalongan berbasis Android ini Pambudi, J. E., & Sumantri, F. A. (2017, 17 april). Jurnal
telah berhasil dibuat dengan menggunakan Android Inverentasi Aset. Jurnal.
Studio, sebagai front-end, PHP sebagai back-end, dan Poetro, R. D. (2017). Sistem Informasi Aset berbasis Web
MySQL sebagai database. Studi Kasus SD Negeri 1 Gatak Delanggu.
2. Sistem Informasi Aset Persyarikatan Muahammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta:
Wilayah Kabupaten Pekalongan berbasis Android ini, UMS.
akan memudahkan Admin PCM untuk memasukan Raharjo, B., & R. K. (2015). Modul Pemrograman Web
informasi Aset baru tanpa harus datang langsung ke HTML, PHP & MySQL (2 ed.). Bandung: Modula.
Kantor PDM Kabupaten Pekalongan. Rosa, S. A., & Shalahuddin, M. (2014). Rekaya Perangkat
3. Sistem Informasi yang telah dibuat berisi menu untuk Lunak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
menginformasikan data-data yang berhubungan dengan Sukamto, R. A., & Salahuddin, M. (2014). Rekayasa
Aset Persyarikatan Muahammadiyah Kabupaten Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Pekalongan. Objek. Bandung: Informatika.

4.2 Saran
Berkaitan dengan terselesaikannya penulisan jurnal
ini, ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu
sebagai berikut :
1. Pada Sistem Informasi ini belum terdapat room chat yang
bertujuan untuk berkomunikasi secara langsung antara
User dan Admin.
2. Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya untuk
ditambahkan fitur notifikasi real time.
3. Pada program Aplikasi ini belum dapat mengolah data
bulanan untuk di tampilkan kepada User.

Daftar Pustaka

Abdullah, R. (2015). Web Programing is Easy. Jakarta: Elek


Media Komputindo.
Android Studio. (2018). Developer Android Studio. Dipetik
5 11, 2018, dari
https://developer.android.com/studio/intro/
Anita, S., & Hidayat, I. (2015). Pengaruh Hutang dan
Modal Sendiri. jalarta: STIESIA.
Fauzi, R. A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis
Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
Ginanjar, A., & Viranti, F. A. (2018). Teknologi. Dipetik
Maret 21, 2019, dari
http://jurnal.uinjkt.ac.id/index.php/tauhidinomics/ar
ticle/download/3323/2553
Ginanjar, F. A. (2018). Teknologi. Perkembangan
Teknologi.
Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi.
(Yogyakarta, Penyunt.) Deeppublish.
Indrajani. (2015). Database Design (Case Study All in One).
Jakarta: PT Elex Media.
Irviani, R., & Anggraeni, E. Y. (2017). Pengantar Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi.
Martani, D. (2016). Pengertian aset. Jakarta.
Nazruddin, S. H. (2015). Pemrograman Aplikasi Mobile
Smartphone dan Tablet PC berbasis Android.
Bandung: Informatika.

SISTEM INFORMASI ASET PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN

Anda mungkin juga menyukai