Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pasien mengalami mata kanan merah, penurunan pengelihatan yang disertai rasa nyeri, rasa
mengganjal dikarenakan trauma kimia yang bersifat asam (cairan pembersih lantai).
- Mata merah pada pasien disebabkan karena iritasi akibat bahan kimia asam.
- Penurunan tajam penglihatan dapat terjadi karena kerusakan epitel kornea.
- Edema palpebra terjadi karena reaksi inflamasi terhadap bahan asam/basa tersebut
Struktur ini menerima persarafan dari cabang ophtalmik dari nervus trigeminalis. Kornea sendiri
adalah sebuah struktur vital pada mata dan karenanya juga bersifat sangat sensitif. Sensasi taktil
minimal telah dapat menimbulkan refleks penutupan mata. Adapun lesi pada kornea akan membuat
ujuang saraf bebas terpajan dan sebagai akibatnya, akan timbul nyeri hebat diikuti refleks
pengeluaran air mata beserta lisozim yang terkandung di dalamnya (epifora) dan penutupan mata
secara involunter (blefarospasme) sebagai mekanisme proteksinya.
2. Apa hubungan pasien terkena percikan cairan pembersih dengan keluhan sekarang?
Trauma Asam
a. Asam merusak dan memutus ikatan intramolekul protein koagulasi protein dapat
merupakan barier menghambat penetrasi zat ke intraokular (nekrose koagulase).
b. Bila trauma disebabkan oleh asam kuat menembus stroma kornea berubah warna
menjadi kelabu dalam 24 jam dan juga timbul kerusakan pada badan siliar.
Trauma basa
Alkali persabunan disertai dengan disosiasi asam lemak membran sel mempermudah
penetrasi alkali mukopolisakarida jaringan akan menghilang penggumpalan sel kornea atau
keratosit serat kolagen kornea akan menjadi bengkak dan stroma kornea akan mati edem
kornea terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea disertai dengan
masuknya neovaskularisasi epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas
epitel yang baru terbentuk plasminogen aktivator & kolagenase keluar gangguan
penyembuhan epitel.
Mixed injection
a. Trauma kimia kerusakan konjunctiva s/d kornea reaksi peradangan vasodilatasi a.
conjunctiva posterior & a. ciliaris anterior pengeluaran sel radang seperti sel PMN.
b. Vasodilatasi a. conjunctiva posterior & a. ciliaris anterior mata merah.
4. Apa dx dan dd
a. Trauma Kimia
Bahan kimia yang dapat mengakibaIkan kelainan pada mata dapat dibedakan dalam bentuk:
1. Trauma Asam
2. Trauma Basa atau Alkali.
Pengobatan
Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera.
lrigasi daerah yang terkena trauma kimia merupa tindakan yang segera harus dilakukan
karena dapat memberikan penyulit yang lebih berat.
Pembilasan dilakukan dengan memakai garam fisiologi atau air bersih lainnya selama
mungkin dan paling sedikit 15-30 menit.
Luka bahan kimia harus dibilas secepatnya dengan air yang tersedia pada saat itu seperti
dengan air keran, larutan garam fisiologik, dan asam berat.
Anestesi topikal diberikan pada keadaan dimana terdapat blefarospasme berat.
Untuk bahan asam digunakan larutan natrium bikarbonat 3% sedang untuk basa larutan
asam borat, asam asetat 0.5% atau bufer as asetat pH 4.5% untuk menetralisir.
Diperhatikan kemungkinan terdapat benda asing penyebab luka tersebut.
Untuk bahan basa diberikan EDTA. Pengobatan yang diberi adalah antibiotika topikal,
sikioplegik dan bebat mata selama mata masih sakit.
Regenerasi epitel akibat asam lemah dan alkali sangat lambat yang biasanya sempurna
setelah 3-7 hari.
Klasifikasi
Trauma Asam
Etiologi
Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorga organik (asetat, forniat),d an
organik anhidrat (asetat).
Patofisiologi
Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun
penggumpalan protein permukaan sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan
bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya akan terjadi kerusakan hanya pada bagian
superfisial saja. Bahan asam dengan konsentrasi tinggi dapat bereaksi seperti terhadap
trauma basa sehingga kerusakan yang diakibatkannya akan lebih dalam.
Pengobatan
a. Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama
mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan
trauma.
b. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehingga tajam penglihatan
tidak banyak terganggu.
Penjelasan :
a. Sangat gawat
Yang dimaksud dengan keadaan sangat gawat adalah keadaan atau kondisi pasien memerlukan
tindakan yang harus sudah diberikan dalam waktu beberapa menit. Terlambat sebentar saja
dapat mengakibatkan kebutaan. Adapun keadaan atau kondisi pasien yang termasuk dalam
kategori ini adalah :
- Luka karena bahan kimia (karena alkali, basa atau asam)
b. Gawat
Yang dimaksud dengan keadaan gawat adalah keadaan atau kondisi pasien memerlukan
diagnosis dan pengobatan yang harus sudah diberikan dalam waktu satu atau beberapa jam.
Adapun keadaan atau kondisi yang termasuk dalam kategori ini adalah :
- Laserasi kelopak mata
- Konjungtivitis gonorrhoea
- Erosi kornea
- Laserasi benda asing
- Benda asing di kornea
- Descemetocele
- Tukak kornea
- Hifema
- Skleritis
- Iridosiklitis akut
- Endoftalmitis
- Glaukoma kongestif
- Glaukoma sekunder
- Ablasi retina
- Selulitis orbita
- Trauma tembus mata
- Trauma radiasi
c. Semi gawat
Yang dimaksud dengan keadaan semi gawat adalah keadaan atau kondisi pasien memerlukan
pengobatan yang harus sudah diberikan dalam waktu beberapa hari atau minggu. Adapun
keadaan atau kondisi pasien yang termasuk dalam kategori ini adalah :
- Defisiensi vitamin A
- Trakoma yang disertai dengan entropion
- Oftalmia simpatika
- Katarak kongenital
- Glaucoma kongenital
- Glaucoma simpleks
- Perdarahan badan kaca
- Retinoblastoma (tumor ganas retina)
- Neuritis optika/papilitis
- Eksoftalmus atau lagoftalmus
- Tumor intraorbita
- Perdarahan retrobulbar
-
6. Apa penyebab dari kasus di skenario?
)
7. Bagaimana pertolongan pertama akibat trauma kimia yang dapat di lakukan oleh dokter?
Penatalaksanaan emergency
a. IRIGASI
Merupakan hal yang krusial untuk meminimalkan durasi kontak mata dengan bahan kimia dan
untuk menormalisasikan pH pada saccus konjungtiva yang harus dilakukan sesegera mungkin.
Cara :
- Irigasi mata sebaiknya menggunakan larutan saline atau ringer laktat selama minimal 30 menit.
Speculum kelopak mata dan anestetik topical dapat digunakan sebelum melakukan irigasi. Tarik
kelopak mata ke bawah dan eversi kelopak mata atas untuk dapat mengirigasi fornices.
- 5-10 menit setelah irigasi dihentikan, ukurlah pH dengan menggunakan kertas lakmus. Irigasi
diteruskan hingga mencapai pH netral (pH=7.0)
- Jika pH masih tetap tinggi, konjungtiva fornices di swab dengan menggunakan moistened
cotton-tipped applicator atau glass rod. Penggunaan desmarres eyelid retractor dapat
membantu dalam pembersihan partikel dari fornix dalam
c. Debridement
Pada daerah epitel kornea yang mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re-epitelisasi pada
kornea. Selanjutnya diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek, dan artificial tear
(air mata buatan)
Pembedahan
9. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien tersebut?
Jawab :
-