Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MA NW Korleko

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : X ( Sepuluh) / I ( Ganjil)

Materi : Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur

Alokasi Waktu : 4 Minggu X 3 Jam Pelajaran @30 Menit

A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social, dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif dalam pengetahuan teknologi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan keberadaban terkait penyebab fenomina dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya disekolah secara mandiri dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Komponen Dasar Indikator


3.2 Menganalisis perkembangan model 3.2.1 Menggambarkan model-model atom
atom dari model atom Dalton, menurut Dalton, Thomson,
Thomson, Rutherfoard, Bohr, dan Rutherfoard, Bohr, dan Mekanika
Mekanika Gelombang. Gelombang.
3.2.2 Memahami bahwa atom tersusun
dari partikel dasar, yaitu elektron,
proton, dan neutron serta proses
penemuannya.
3.2.3 Menganalisis dan menyimpulkan
bahwa nomor atom, nomor massa,
dan isotop berkaitan dengan jumlah
partikel dasar penyusun atom.

3.3 Menjelaskan konfigurasi elektron dan 3.3.1 Menentukan bilangan kuantum dari
pola konfigurasi elektron terluar setiap elektron
untuk setiap golongan dalam tabel 3.3.2 Menjelaskan prinsip dan aturan
periodik penulisan konfigurasi elektron
3.3.3 Menuliskan konfigurasi elektron
dalam bentuk diagram orbital

4.2 Menjelaskan fenomena alam atau 4.2.1 Menjelaskan fenomena alam atau
hasil percobaan menggunakan model hasil percobaan menggunakan
atom model atom

4.3 Menentukan letak suatu unsur dalam 4.3.1 Menentukan letak unsur dalam
tabel periodik berdasarkan sistem periodik berdasarkan
konfigurasi elektron konfigurasi elektron atau
sebaliknya
4.4 Menyajikan hasil analisis data-data 4.4.1 Menganalisis tabel atau grafik sifat
unsur dalam kaitannya dengan keperiodikan unjur( jari-jari atom,
kemiripin dan sifat keperiodikan afinitas elektron energi ionisasi,
unsur dan keelektrogenatifan.

C. Tujuan Pembelajaan
1. Siswa dapat menggambarkan model-model atom menurut Dalton, Thomson,
Rutherfoard, Bohr, dan mekanika gelombang.dengan tepat.
2. Siswa dapat menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan menggunakan model
atom dengan benar.
3. Siswa dapat memahami bahwa atom tersusun dari partikel dasar yaitu elektron,
proton, neutron, serta penemuannya dengan tepat.
4. Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwa nomer atom, nomer massa dan
isotop berkaitan dengan jumlah partikel dasar penyusun atom dengan benar
5. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum dari setiap elektron dengan tepat.
6. Siswa dapat menjelaskan prinsipdan aturan penulisan konfigurasi elektron dengan
benar.
7. Siswa dapat menuliskan konfigurasi elektron dalam bentuk diagram orbital dengan
tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Partikel dasar penyusun atom
Pada materi sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa atom terdiri dari inti atom
yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Secara
umum, atom terdiri dari proton, netron dan elektron. Partikel dasar penyusun atom
adalah proton, netron dan elektron. Inti atom terdiri dari proton dan netron dan
dikelilingi elektron yang terletak pada kulit atom. Atom bersifat netral berarti jumlah
proton (muatan positif) sama dengan jumlah elektron (muatan negaif).

Tabel Partikel Atom


Jenis Penemu/tahun Massa Muatan Lambang
Partikel
Elektron JJ Thomson 0 -1 e0
-1

1897
Proton Goldstein 1 +1 +1 p1
1886
Neutron J. Chadwick 1 0 0n1
1932

2. Perkembangan Teori Atom dan Model Atom


Struktur atom adalah susunan partikel dasar dalam atom. Atom sebagai partikel
penyusun materi dapat menentukan sifat materi. Berukuran sangat kecil dan kita
tidak sanggup untuk melihatnya. Sedangkan para ahli memperkirakan bentuk
molekul dari berbagai percobaan dan fakta yang ada dengan suatu model. Kebenaran
suatu model atau teori atom tidak mutlak. Dalam perkembangannya model atau teori
atom terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan.

No Gambar Teori Atom Penjelasan


1. Dalton - atom bagian terkecil suatu
materi yang tidak dapat
dibagi lagi
- atom-atom suatu unsur
sama dalam segala hal,
tetapi berbeda dengan atom-
atom unsur lain
- atom tidak dapat diciptakan
dan dimusnahkan
- pada reaksi kimia terjadi
penggabungan dan
pemisahan atom
- senyawa adalah hasil reaksi
atom-atom penyusunnya
2. JJ. Thomson - dalam atom terdapat
elektron tersebar merata
dalam bola muatan +
- disebut model atom roti
kismis, rotinya bola muatan
+ kismisnya elektron
tersebar merata
3. Rutherford Atom terdiri atas inti yang
menjadi pusat massa atom dan
muatan positifnya, sedang
elektron berputas di
sekelilingnya.
Rutherford tidak dapat
menjelaskan mengapa
elektron tidak tertarik pada
inti. Dalam inti atom terdapat
proton dan neutron. Dasar
pemikiran tentang spektrum
unsur.
4. Niels Bohr - Elektron dalam atom
bergerak melalui lintasan
yang merupakan tingkat
energi tertentu, dengan
demikian elektron juga
mempunyai energi tertentu
- Selama bergerak dalam
lintasannya elektron tidak
memancarkan energi
disebut keadaan stationer
atau dasar.
- Elektron dalam atom dapat
menyerap energi dan pindah
ke lintasan/tingkat energi
yang lebih tinggi (disebut
eksitasi atau promosi).
5. Modern Dasar pemikiran: materi
(Mekanika mempunyai sifat gelombang.
Gelombang) Elektron-elektron yang
bergerak dalam atom juga
mempunyai sifat gelombang.
Sehingga kedudukan elektron
tidak jelas. Kita hanya dapat
berbicara tentang
kebolehjadian untuk
menemukan suatu elektron
pada berbagai jarak dari inti
dan pada berbagai arah dalam
ruang. Daerah-daerah dalam
atom dengan kebolehjadian
menemukan elektron paling
besar disebut orbital bukan
orbit.

3. Lambang Atom
Suatu unsur dapat dilambangkan dengan:
A = Nomor Massa menyatakan jumlah p dan n
X = lambang unsur
Z = Nomor Atom menyatakan jumlah p atau e
Nomor atom menunjukkan jumlah proton yang terdapat
pada atom. Pada atom netral, jumlah elektron samadengan
jumlah proton, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron yang
mengelilingi inti atom.
Pada saat menerima atau melepas elektron ke atom lain, nomor atom, jumlah
proton dan jumlah neutron akan tetap, sedangkan jumlah elektronnya berubah.
Nomor massa atom (A) menunjukkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada
inti atom. Semua unsur mengandung ketiga partikel tersebut, kecuali unsur hidrogen
yang tidak memiliki neutron dan hanya memiliki satu proton.
4. Isotop, Isobar dan Isoton
Isotop ialah atom dari unsur yang sama tetapi berbeda massanya.
Contoh:
6C12 : 6 proton, 6 elektron, 6 neutron
6C13 : 6 proton, 6 elektron, 7 neutron
Perbedaan massa pada isotop disebabkan perbedaan jumlah neutron.
Isobar ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh: 6C14 dengan 7 N14; 11Na24 dengan 12Mg24
Isoton ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh : 6 C13 dengan 7 N14; 15P31 dengan 16 S32
5. Massa Atom dan Massa Atom Relatif
Massa atom relatif (Ar) didasarkan pada massa isotop C-12, karena isotop
tersebut merupakan isotop yang paling stabil. Ar dirumuskan sebagai berikut
Massarata−rata1 atom X
ArX = 1
x massa 1atom C−12
12
6. Bilangan Kuantum
Beradasarkan persamaan Schrodinger, diahasilkan bilangan kuantum yang
merupakan bilangan bulat sederhana yang menunjukkan peluang adanya elektron di
sekeliling inti atom. Bilangan kuantum yang dihasilkan persamaan Schrodinger
meliputi:
a) Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menunjukkan tingkat energi elektron yang oleh
Bohr disebut kulit atom. Makin besar nilai n, makin besar ukuran orbital yang
dihuni elektron itu. Seperti dalam model atom Bohr, n dapat bernilai 1,2,3,....
Sampai tak berhingga. Hubungan bilangan kuantum utama (n) dengan lambang
kulit sebagai berikut.

b) Bilangan Kuantum Azimut (l)


Bilangan kuantum ini menunjukkan pada subkulit dimana elektron
bergerak dan juga menunjukkan bentuk orbital sehingga sering disebut dengan
bilangan kuantum orbital. Bilangan kuantum azimut (l) dapat memiliki nilai
yang bergantung pada nilai n dengan proporsi l=0,1,2,3,...., (n-1). Setiap
kemungkinan nilai bilangan l diberi nama sebagai berikut. Untuk l=0, dinamakan
s (sharp), untuk l=1 dinamakan p (principle), untuk l=2 dinamakan d (diffuse),
dan untuk l=3 dinamakan f (fundamental).
Hubungan bilangan kuantum utama (n)dengan bilangan kuantum azimut
(l)

c) Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum ini menentukan kedudukan atau orientasi orbital, atau
juga menunjukkan adanya satu atau beberapa tingkat energi setingkat yang
merupakan penyusun suatu subkulit. Bilangan kuantum magnetik mempunyai
harga -1,....,0,....+1. Hubungan antara subkulit dengan bilangan kuantum
magnetik dinyatakan dalam tabel berikut:

d) Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan kuantum spin menunjukkan arah (rotasi) elektron. Elektron
digambarkan berotasi menurut sumbunya pada saat dia bergerak mengelilingi
inti, sama halnya seperti bumi yang berotasi pada sumbunya pada saat
mengelilingi matahari. Terdapat 2 kemungkinan rotasi elektron, sehingga
bilangan kuantum yang menyatakan rotasi elektron yaitu s dapat mempunyai 2
nilai yaitu s=+1/2 dan s=-1/2.
Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli menyelidiki tidak adanya garis pada
spektrum pancaran yang seharusnya ada menurut teori yang berlaku.
Berdasarkan penyelidikannya, ia menyimpulkan bahwa tidak ada elektron dalam
sebuah atom yang boleh memiliki bilangan kuantum yang sama. Kesimpulan itu
selanjutnya dikenal dengan nama asas eksklusi Pauli.
Menurut asas ini, dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan
m yang sama tetapi harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda. Jadi
asas ini membatasi jumlahelektron dalam tiap orbital. Tiap orbital maksimum
diisi oleh dua elektron dan keduanya harus memiliki rotasi yang berlawanan.
Berdasarkan asas pengucilan Pauli, jumlah elektron maksimum disetiap
orbital adalah dua. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditempatkan pada
subkulit s, p, d, dan f sebagai berikut:

Jumlah maksimum elekron disetiap tingkatan energi (kulit atom) dapat


diketahui dengan persamaan: jumlah maksimum elektron=2n2
7. Bentuk Orbital
Bentuk orbital ditentukan oleh bentuk trigonometri dalam ruang karena bilangan
kuantum azimut diperoleh dari suatu persamaan matematika yang mengandung
trigonometri (sinus dan cosinus). Bentuk orbital meliputi s,p,d,dan f. Berikut
merupakan gambar dari beberapa bentuk orbital:
a. Bentuk orbital s

b. bentuk orbital p

c. bentuk orbital d

Hubungan antara bentuk orbital dengan bilangan kuantum magnetik (m) dan
jenis orientasinya ditunjukkan dalam tabel berikut:

Bentuk Bilangan Kuantum Jenis orientasi


orbital Magnetik (m)
s 0 Tidak ada
p -1,0,+1 Px, Py, Pz
d -2,-1,0,+1,+2 dxy, dxz, dyz,dx2-y2,dz2
8. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron pada subkulit atom dalam orbital
atom atau molekulnya. Harus diingat bahwa masing-masing orbital memiliki batas
electron yang dapat mengisinya. Berikut penjelasannya
 Orbital s mampu diisi 2 elektron
 Orbital p mampu diisi 6 elektron
 Orbital d mampu diisi 10 elektron
 Orbital f mampu diisi 14 elektron

Konfigurasi elektron tersebut didasarkan pada prinsip Aufbau, aturan Hund, dan
prinsip larangan Pauli.

1. Aturan Membangun (Aufbau)


Berdasarkan asas Aufbau, pengisian elektron pada orbital dimulai dari
subkulit yang memiliki tingkat energi lebih rendah ke tingkat energi yang lebih
tinggi.

Dengan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energy
elektron-elektron dalam orbital adalah sebagai berikut. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p <
4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < ….
2. Aturan Hund
Berdasarkan aturan Hund, jika elektron tersebar dalam orbital dengan
tingkat energi yang sama, elektron tidak akan berpasangan sebelum orbital
tersebut terisi penuh.
Contoh:

3. Prinsip Larangan Pauli


Berdasarkan larangan Pauli, dalam suatu atom tidak boleh terdapat dua
electron yang memiliki keempat bilangan kuantum (n, l, m, dan s) yang sama.
Jika dua elektron menempati orbital yang sama, maka bilangan kuantum spin
dua elektron ini harus berbeda.

E. Metode Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah
2. Pendekatan : Saintifik
3. Model : Discovery Learning

F. Media, Alat,dan Sumber belajar


1. Media : papan tulis, spidol, LKS
2. Sumber belajar
a. Lanjar Sariyanto, Modul Pengayaan Kimia Peminatan untuk SMA/MA Kelas X
Semester 1 Kurikulum 2013. Surakarta: Putra Nugraka
b. Internet

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama

No Kegiatan Aktivitas Belajar Alokasi


Waktu
1. Pendahuluan Orientasi 10 menit
 Memberikan salam dan berdoa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Guru melakukan setting ruang dan kesiapan
belajar peserta didik termasuk mengatur
tempat duduk siswa dalam kelompok
Apersepsi
 Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa dengan materi pelajaran sebelumnya
yaitu keselamatan kerja dilaboratorium
 ``sebelumnya kalian sudah mempelajari
keselamatan kerja dilaboratorium?
Sekarang coba jelaskan
1. coba sebutkan simbol-simbol bahan
kimia berbahaya
2. sekarang ada yang tau apa itu atom?”
Motivasi
 Guru memberi gambaran kepada siswa
manfaat mempelajari atom
 Penyampaian Tujuan pembelajaran
 Guru membagi kelompok dengan teman
sebangku

2. Kegiatan inti  Mengamati (Observing) 40 menit


- Peserta didik mengamati partikel-partikel
penyusun atom, serta mengamati
perkembangan model atom dengan
mencari informasi dari membaca LKS
yang telah dibagikan.
 Menanya (Questioning)
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan partikel-partikel penyusun atom,
misalnya adakah unsur yang sama
mempunyai neutron berbeda?.
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan parkembangan teori atom,
misalnya jika suatu atom digambarkan
sebagai bola pejal yang sangat kecil
termasuk dari teori siapa?.
 Pengumpulan data (Experimenting)
- guru meminta siswa untuk berdiskusi
untuk menjawab pertanyaan terkait
partikel penyususn atom dan
perkembangan teori atom.
 Mengasosiasi (Associating)
- menyimpulkan perkembangan teori dan
model atom, kelebihan, kekurangan
masing-masing teori atom
- guru meminta salah satu siswa untuk
menyimpulkan perkembangan teori dan
model atom, kelebihan, kekurangan
masing-masing teori atom dari hasil
diskusi kelompoknya.
 Mengkomunikasikan (Communicating)
- mempresentasikan perkembangan model
atom dari model atom Dalton, Thomson,
Rutherfoard, Bohr, dan mekanika
gelombang.dengan menggunakan tata
bahasa yang benar.
- guru memberikan penguatan jawaban
yang telah disampaikan.
3. Penutup - Guru dan siswa merumuskan kesimpulan 10 menit
dari jawaban-jawaban setiap kelompok.
- Guru mengakhiri pelajaran dan
menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
- Guru meminta ketua kelas untuk
meminpin do’a setelah belajar.
- Guru mengucapkan salam .

Pertemuan Kedua

No Kegiatan Aktivitas Belajar Alokasi


Waktu
1. Pendahuluan Orientasi 10 menit
 Memberikan salam dan berdoa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Guru melakukan setting ruang dan kesiapan
belajar peserta didik termasuk mengatur
tempat duduk siswa dalam kelompok
Apersepsi
 Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa dengan materi pelajaran sebelumnya
yaitu perkembangan model atom.
 ``sebelumnya kalian sudah mempelajari
perkembangan model atom? Sekarang coba
jelaskan secara singkat
a. coba sebutkan salah satu model
perkembangan atom yang kalian
ketahui
b. sekarang ada yang tau lambang suatu
atom dinyatakan dengan huruf apa
saja?”
Motivasi
 Guru memberi gambaran kepada siswa
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
 Penyampaian Tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti  Mengamati (Observing) 40 menit
- Peserta didik mengamati cara
menentukan nomor atom dan nomor
massa suatu unsur, serta isotop, isobar,
isoton
 Menanya (Questioning)
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan lambang atom misalnya
diberikan suatu lambang unsur yang
terdapat nomor massa dan jumlah
protonnya, apakah dapat menentiukan
jumlah elektron dan jumlah neutronnya?.
- guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan isotop, isobar, dan isoton,
misalnya suatu unsur sejenis yang
memiliki nomor atom yang sama, tetapi
nomer massa yang berbeda disebut apa?
 Pengumpulan data (Experimenting)
- peserta didik mengamati nomor atom dan
nomor massa beberapa unsur untuk
menentukan jumlah elektron, proton, dan
neutron unsur tersebut
- peserta didik menganalisis jumlah proon,
elektron, dan neutron suatu unsur untuk
menentikan isotop isobar, dan isoton..
 Mengasosiasi (Associating)
- menyimpulkan penentuan jumlah proton,
elektron dan neutron dari notasi atom,
serta klasifikasikan unsur ke dalam
isotop, isoton, dan isobar.
 Mengkomunikasikan (Communicating)
- Menyampaikan alasan mengenai
jawaban yang telah disampaikan terkait
cara penentuan jumlah proton, elektron
dan neutron dari notasi atom, serta
klasifikasikan unsur ke dalam isotop,
isoton, dan isobar..
- guru memberikan penguatan jawaban
yang telah disampaikan.
3. Penutup - Guru dan siswa bersama-sama 10 menit
merumuskan kesimpulan pembelajaran.
- Guru mengakhiri pelajaran dan
menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
- Guru meminta ketua kelas untuk
meminpin do’a setelah belajar.
- Guru mengucapkan salam .

Pertemuan Ketiga

No Kegiatan Aktivitas Belajar Alokasi


Waktu
1. Pendahuluan Orientasi 10 menit
 Memberikan salam dan berdoa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Guru melakukan setting ruang dan kesiapan
belajar peserta didik termasuk mengatur
tempat duduk siswa dalam kelompok
Apersepsi
 Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa dengan materi pelajaran sebelumnya
yaitu isotop, isobar, isoton..
 ``sebelumnya kalian sudah mempelajari
isotop, isobar, isoton? Sekarang coba
jelaskan
1. coba klasifikasikan unsur apa saja yang
termasuk ke dalam isotop, isoton, dan
isobar
2. sekarang ada yang tau kira-kira apa
pengertian dari nomor massa relatif?”
Motivasi
 Guru memberi gambaran kepada siswa
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
 Penyampaian Tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti  Mengamati (Observing) 40 menit
- Peserta didik mengamati cara
menentukan massa atom relatif serta
menentukan bilangan kuantum dengan
cara membaca atau melihat LKS yang
telah dibagikan dan penjelasan yang
telah disampaikan
 Menanya (Questioning)
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan massa relatif atom misalnya
mengapa massa C-12 dijadikan sebagai
standar penentuan massa atom relatif?.
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan bialangan kuantum, misalnya
dimana kemungkinan keberadaan
elektron dalam orbital (bilangan
kuantum)
 Pengumpulan data (Experimenting)
- Peserta didik mengumpulkan informasi
untuk menjawab pertanyaan tentang
massa Ar dan bilangan kuantum yang
mencakup bilangan kuantum utama,
bilangan kuantum azimut, bilangan
kuantum magnetik, dan bilangan
kuantum spin.
 Mengasosiasi (Associating)
- Menyimpulkan penentuan massa atom
relatif.
- Menyimpulkan bilangan-bilangan
kuantum (kemungkinan elektron berada),
serta kulit, subkulit, dan hubungannya
dengan bilangan kuantum.
 Mengkomunikasikan (Communicating)
- Menyampaikan alasan mengenai
jawaban yang telah disampaikan terkait
penentuan massa atom relatif serta
penentuan bilangan-bilangan kuantum
(kemungkinan elektron berada)
- Guru memberikan penguatan jawaban
yang telah disampaikan.
3. Penutup - Guru dan siswa bersama-sama 10 menit
merumuskan kesimpulan pembelajaran.
- Guru mengakhiri pelajaran dan
menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
- Guru meminta ketua kelas untuk
meminpin do’a setelah belajar.
- Guru mengucapkan salam .

Pertemuan Keempat

No Kegiatan Aktivitas Belajar Alokasi


Waktu
1. Pendahuluan Orientasi 10 menit
 Memberikan salam dan berdoa
 Mengondisikan kelas dan pembiasaan
 Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
 Guru melakukan setting ruang dan
kesiapan belajar peserta didik termasuk
mengatur tempat duduk siswa dalam
kelompok
Apersepsi
 Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa dengan materi pelajaran
sebelumnya yaitu bilanagan kuantum.
 ``sebelumnya kalian sudah mempelajari
bilangan kuantum? Sekarang coba
jelaskan
a. Coba sebutkan jenis-jenis bilangan
kuantum!
b. Sekarang ada yang taubentuk orbital
dari S?”
Motivasi
 Guru memberi gambaran kepada siswa
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari
 Penyampaian Tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti  Mengamati (Observing) 40 menit
- Peserta didik mengamati cara
menentukan bentuk orbital dan
konfigurasi elektron berdasarkan
tingkat energi dengan cara membaca
atau melihat LKS yang telah dibagikan
dan penjelasan yang telah disampaikan
 Menanya (Questioning)
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan bentuk orbital misalnya,
gambarkan bentuk orbital dari Na?.
- Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan konfigurasi elektron, misalnya
buatlah konfigurasi lektron dari atom
Na berdasarkan tingkat energi?
 Pengumpulan data (Experimenting)
- Peserta didik mengumpulkan
informasi untuk menjawab pertanyaan
tentang bentuk orbital dan konfigurasi
elektron yang mencakup aturan
aufbau, laerangan pauli, dan aturan
hund.
 Mengasosiasi (Associating)
- Menyimpulkan aturan aufbau,
laerangan pauli, dan aturan hund dalam
penentuan konfigurasi elektron
 Mengkomunikasikan (Communicating)
- Menyampaikan alasan mengenai
jawaban yang telah disampaikan terkait
dengan bentuk orbital dan konfigurasi
elektron berdasarkan tingkat energi
- Guru memberikan penguatan jawaban
yang telah disampaikan.
3. Penutup - Guru dan siswa bersama-sama 10 enit
merumuskan kesimpulan pembelajaran.
- Guru mengakhiri pelajaran dan
menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
- Guru meminta ketua kelas untuk
meminpin do’a setelah belajar.
- Guru mengucapkan salam .

H. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Pengamatan
b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan (lampiran)
c. Kisi-Kisi :
No Sikap/ Nilai Butir Instrumen
1. Mensyukuri 1

2. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Pengamatan
b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan (lampiran)
c. Kisi-Kisi :

No Sikap/ Nilai Butir Instrumen


1. Tepat waktu datang 1
kesekolah
2. Mengerjakan tugas 1
sesuai waktu yang
telah ditentukan
3. Menunjukan 1
perilaku hormat
dan menghargai
pendapat sesama
pada saat
melakukan
kegiatan diskusi

3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian
- Tes : Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal tes uraian (lampiran)
c. Kisi-Kisi :

LAMPIRAN 1: INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL


Berdoa Berdoa
Sebelum Sesudah
Rata-
No Nama Jumlah
Pelajaran Pelajaran
Rata

(1-4) (1-4)
1

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

LAMPIRAN 2: INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Kompetensi yang dinilai : Penilaian Sikap (Observasi)

Format Lembar Pengamatan Perilaku Ilmiah Peserta Didik

Nama Peserta Didik :


Nomor Absen :

Materi saat diobservasi :

Tanggal Observasi :

Hasil

No. Sikap Kriteria Pengamatan

Ya Tidak

1 Jujur
1. Melaporkan data sesuai dengan
kenyataan/sesuai dengan apa yang
diamati.
2. Menyampaikan pendapat disertai data
konkret/data yang diamati.

2 Disiplin
1. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang
ditetapkan.
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan
tepat waktu.

3 Tanggung 1. Melaksanakan tugas yang diberikan


jawab oleh guru.
2. Menyelesaikan pekerjaan sampai
tuntas.
4 Peduli
1. Membersihkan meja dan kursi yang
lingkungan
ditempatinya/meja dan kursi yang
ditempati dalam keadaan bersih/ rapi.
2. Menata/menempatkan kembali
alat/bahan/buku/sumber belajar
lainnya dengan rapi atau
menempatkan kembali pada tempat
semula.

5 Kerjasama 1. Menghargai pendapat teman

2. Mengambil bagian dalam kerja


kelompok

Skor maksimum

Catatan:

Skor Prolehan
Nilai = x 100% (Ya=score 1, Tidak=score 0)
10

LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kompetensi yang akan dinilai : pengetahuan

Bentuk Penilaian : Tes Tulis

Satuan Pendidikan : MA NW KORLEKO

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : X/A Ganjil

Soal essay
1. Jelaskan tentang teori atom Thomson beserta kelemahannya!
2. lengkapi tabel dibawah ini

3. Di antara berbagai atom berikut yang merupakan isotop dari X adalah .… 31 15


4. Tentukan bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik yang mungkin dimiliki oleh
elektron yang menempati subtingkatan energi (subkulit) 3d!
5. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari unsur K (Z = 19) adalah..

Jawaban:

1. Menurut teori atom Thomson, atom terdiri atas materi bermuatan positif yang didalamnya
tersebar elektron seperti roti kismis. Kelemahan: tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
2. d

3.
4. Subkulit 3d, berarti harga n=3 dan l=2. Jika l=2 maka m=-2, -1, 0, +1, +2 (pilih salah satu
karena energinya setara
5. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S1

Nilai = (skor yang diperoleh/skor maksimal) x 100

Korleko, 23 September 2021

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa Magang

Habib Azhari, S.Pd Wardiatul Himmi


NIM : 180109041

Kepala MA NW Korleko Dosen Pembimbing Lapangan

Lalu Zulkurnain, S.Pd M. Anwar Sani, M. Pd.I


NSM :131252030017 NIP :198610132019031009

Anda mungkin juga menyukai