Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MEMBUAT PARAGRAF

Dosen Pengampu :

Rini Maidastri. M.A

Disusun Oleh :

Ahmad Apial Wari

(2110301013)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI (IAIN)


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
ILMU AL-QURA’AN DAN TAFSIR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya makalah
sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia . Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai
Membuat paragraf dalam kalimat.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah
ini. Oleh karena itu sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami
yakni Ibuk Rini Maidastri. M.A yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada
kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih terbatas. Dalam makalah ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.

Kami berharap, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami. Kami juga berharap
agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Sabtu, 29 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1


2.1 Rumusan Masalah....................................................................................................1
3.1 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

2.1 Pengertian Paragraf..................................................................................................4


2.2 Ciri-Ciri Paragraf.....................................................................................................5
2.3 Fungsi Paragraf........................................................................................................5
2.4 penulisan paragraf yang baik dan benar..................................................................6
2.5 Jenis-jenis Paragraf..................................................................................................8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu
kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga
dapat terbentuk suatu karangan. Pada suatu karangan, tentunya akan mengacu pada maksud
dari penulisan karangan tersebut terutama dalam menentukan topik yang ada dalam bagian
karangan, sehingga pembaca dapat mengerti maksud dari karangan tersebut.

Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf tersebut berisi
pikiran utama dan diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Sebuah paragraf belum tentu dapat
berwujud keseluruhan karangan. Namun, sebuah paragraf sudah bisa memberikan suatu
informasi kepada pembaca karena ada kalanya suatu karangan hanya berisi satu paragraf saja
sehingga dalam karangan tersebut hanya berisi satu pikiran pokok.

Membuat suatu karangan, penulis diharapkan dapat menguasai struktur paragraf yang
digunakan agar dalam penulisan karangan tersebut dapat tersusun suatu paragraf yang baik.
Dalam menyusun paragraf dimulai dengan menyusun tema dan kerangka karangan yang
kemudian dilanjutkan dengan menyusun kalimat-kalimat secara runtut, logis, dan dalam satu
kesatuan ide yang kemudian dikembangkan dan akan terbentuk beberapa kalimat yang dapat
mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai titik pusatnya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya.

Adanya suatu paragraf, penulis akan lebih mudah mengekspresikan seluruh gagasannya
secara utuh, runtut, lengkap dan menyatu sehingga dapat bermakna dan mudah untuk
dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan si penulis. Paragraf yang tersusun pada suatu
karangan akan lebih mendinamiskan karangan tersebut agar lebih indah sehingga pembaca
akan lebih tertarik untuk membacanya. Oleh karena itu, paragraf mempunyai fungsi tersendiri
pada suatu karangan dalam menyalurkan gagasan si penulis kepada pembacanya

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

1
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.1

Paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di perkenalkan pada siswa


sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama, pendidikan
menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang
mahasiswaakan terus meningkat mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis
paragraf dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit.
Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di kalangan pelajar baik ting
kat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi keilmuan secara tertulis
menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam karya ilmiah.
Penyebab dari permasalahtersebut, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam
mengasah kemampuanya dalammenulis sebuah paragraf. Selain itu, kemampuan mahasiswa
dalam berpikir kritis mengenaisuatu permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut
erat kaitannya dengankemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf. Sebagai
seorang terpelajar,menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan jalan terbaik yang
harus di tempuhdemi terciptanya kompetisi dalam diri mahasiswa untuk menghasilkan karya
1
Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

2
terbaiknyadalam bidang tulisan berupa karya ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya
denganmenemukan beberapa metode atau model pembelajaran yang sesuai kerakteristik
mahasiswa.Selain itu, menemukan beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam
membuatsebuah paragraph juga perlu dilakukan oleh pengajar demi tercapainya hasil yang
maksimaldalam pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dicapai

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :


1. Apa yang dimaksud dengan paragraf menurut para ahli?
2. Apa saja ciri-ciri dari paragraf?
3. Apa fungsi paragraf?
4. Bagaimana penulisan paragraf yang baik dan benar dalam kalimat?
5. Apa saja jenis-jenis paragraf?

1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :


1. Agar dapat mengatahui apa yang dimaksud dengan paragraf menurut para ahli?
2. Agar dapat mengatahui apa saja ciri-ciri dari paragraf?
3. Agar dapat mengatahui apa fungsi paragraf?
4. Agar dapat mengatahui bagaimana penulisan paragraf yang baik dan benar dalam
kalimat?
5. Agar dapat mengatahu apa saja jenis-jenis paragraf?2

BAB II

2
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta     
Penciptaan Gaya Bahasa. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

3
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian paragraf
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Paragraf yaitu bagian dari suatu bab pada
suatu karangan yang di dalamnya mengandung gagasan utama dan penulisannya di mulai
dengan garis baru. Di dalam paragraf terdapat beberapa kalimat atau lebih dan pemakaiannya
dilakukan secara tertulis.
Paragraf dibentuk melalui perjuangan seorang penulis dengan menemukan topik utama,
kemudian merangkai topik tersebut dengan kata-kata menjadi suatu kalimat. Kalimat tersebut
saling berkaitan satu sama lain sehingga memiliki makna yang utuh. Kalimat tersebut disusun
secara konsisten berdasarkan topik yang diulas, sehingga terbentuklah suatu paragraf yang
dapat dipahami pembaca.
Paragraf secara umum merupakan bagian dari suatu bab pada sebuah karangan bebas atau
karya ilmiah. Paragraf juga sering disebut sebagai alinea. Paragraf dibuat agar mempermudah
pembaca dalam memahami perbedaan alinea dan paragraf meskipun artinya hampir sama.
Adapun pengertian paragraf menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Akhaidah, dkk. (1988)
Paragraf merupakan inti penuangan ide atau gagasan dalam sebuah karangan. Di dalam
paragraf terkandung satu unit ide pokok atau gagasan yang didukung oleh seluruh kalimat
dalam karangan di suatu paragraf. Kalimat tersebut baik berupa dari kalimat pengenal,
kalimat penjelas, maupun kalimat penutup.
2. Menurut Ramlan (2010)
Paragraf merupakan bagian dari suatu kalimat yang tersusun atas sejumlah pilihan kata
yang membentuk kalimat. Kalimat tersebut tersusun rapi dan mengungkapkan kesatuan
informasi berdasarkan acuan ide pokok atau gagasan yang terkandung di dalamnya.
3. Menurut Widjono (2007) Paragraf memiliki beberapa pengertian, diantaranya yaitu: 3
a. Paragraf merupakan karangan kecil atau karangan mini, artinya unsur-unsur di
dalam karangan yang panjang seluruhnya ada dalam paragraf.
b. Paragraf adalah suatu kesatuan bahasa yang terdiri atas beberapa kalimat yang
tersusun secara urut dan logis, lengkap, utuh, dan padu.
c. Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari beberapa kalimat
dengan jumlah tertentu yang mengungkapkan sejumlah informasi berdasarkan ide
3
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta     
Penciptaan Gaya Bahasa. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

4
pokok sebagai acuan dan pengendalinya, kemudian kalimat pendukung yang
tercantum merupakan pendukung dari karangan tersebut.
d. Paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat saja merupakan paragraf yang
menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan karangan. Paragraf dengan satu
kalimat ini dapat digunakan sebagai bentuk peralihan antar paragraf, juga dapat
diartikan sebagai efek untuk memperluas dinamika bahasa. Namun, sebagai
kesatuan yang utuh hendaknya paragraf dibangun dengan sekelompok kalimat
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan mengembangkan satu ide
pokok di dalamnya.
2.2 Ciri-ciri paragraf
Berikut adalah ciri-ciri paragraf menurut pendapat ahli.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa,
misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya:
makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karangan yang berbentuk lurus dan tidak
bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih
banyak daripada jarak antarbaris lainnya.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat
topik
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran
utama yang ada dalam kalimat topik;
4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan
kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang spesifik, dan
tidak mengulang pikiran penjelas lainnya (Widjono Hs, 2007:174)4
5.

2.3 Fungsi paragraf


Selain memiliki ciri-ciri paragraf juga mempunyai fungsi, misalnya dalam karangan yang
panjang, paragraf mempunyai arti dan fungsi yang penting. Dengan paragraf seorang penulis
4
Widjono Hs. (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

5
karangan dapat mengekspresikan seluruh gagasan secara utuh, lengkap, dan menyatu
sehingga mudah dipahami bagi pembaca seperti yang diharapkan penulis paragraf dan
pembaca pun tidak cepat merasa bosan. Berikut adalah fungsi-fungsi paragraf yang sudah
kami rangkum.
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yabg tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman
bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil, dan.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa
variabel (Widjono Hs, 2007:175).
2.4 Paragraf yang baik dan benar
a. Kepaduan Paragraf
Yang dimaksud keterpaduan paragraf adalah kemampuan untuk merangkai kalimat satu
dengan kalimat yang lain sehingga kalimat tersebut mudah dipahami. Suatu paragraf disebut
padu jika hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur
dan makna paragraf. Jadi di dalam keseluruhan paragraf itu terdapat pertalian-pertalian antara
kalimat topik atau kalimat utama dengan kalimat pengembang atau kalimat penjelas. 
Untuk membentuk keterpaduan antara paragraf dapat dilakukan dengan cara
menggunakan kata penghubung, terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung
intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Yang dimaksud kata penghubung
intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.5
contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan yang dimaksud kata penghubung
antarkalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang
lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.
Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang
tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna
menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan.
5
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta     
Penciptaan Gaya Bahasa. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

6
Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para
pendahulunya.
b. Kesatuan Paragraf
Suatu paragraf memiliki kualitas kesatuan (unity) atau keutuhan, jika semua bagiannya
berfungsi bersama-sama di dalam pengembangan gagasan utamanya (main idea) atau efek
emosionalnya (Ahmadi, 1991:4).
Sedangkan menurut Widjono (2007:180) untuk menjamin adanya kesatuan paragraf,
setiap paragraf hanya berisi satu pikiran, paragraf dapat berupa beberapa kalimat.
Tetapi, seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimat pun yang sumbang yang
tidak mendukung kesatuan paragraf. Jadi yang dimaksud kesatuan paragraf adalah setiap
paragraf hanya mempunyai satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama dan
dalam sebuah paragraf yang baik tidak diperbolehkan ada lebih dari satu pokok pikiran. 
Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut dengan paragraf deduktif,
sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut dengan paragraf induktif.
Deduktif adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan utama yang bersifat umum
dan dilanjutkan dengan gagasan yang bersifat khusus.
c. Penempatan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf
Paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak
mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide.
Kalimat-kalimat tersebut haruslah dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi paragraf yang
baik, yaitu paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas dalam paragraf haruslah menggunakan cara
yang  jelas sehingga dapat diketahui strukturnya.6
Kalimat-kalimat dalam paragraf dapat dikategorikan menjadi (1) kalimat utama, dan (2)
kalimat penjelas. Ada pula yang menambah satu lagi yaitu kalimat penegas. Kalimat penegas
pada hakikatnya sama dengan kalimat topik, hanya saja kalimat penjelas biasanya merupakan
penyimpulan, sehingga tidak pernah terdapat pada awal paragraf.7 

6
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta     
Penciptaan Gaya Bahasa. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

7
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta     
Penciptaan Gaya Bahasa. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

7
Struktur paragraf biasanya dikaitkan dengan pengurutan letak kalimat utama, dan kalimat-
kalimat penjelas. Khusus paragraf naratif dan deskriptif tidak dapat ditemukan kalimat utama
dan kalimat penjelas.
Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut, secara garis besar struktur paragraf
(selain paragraf narasi dan deskripsi) dapat dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu:
1. Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas,
2. Kalimat pada akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-kalimat penjelas, serta
3. Kalimat utama terdapat pada awal dan akhir paragraf, diselingi dengan kalimat-
kalimat penjelas.
Sesuatu yang bisa dijadikan sebagai objek karangan deskripsi yaitu ada empat. Yaitu
berupa benda seperti telefon seluler, ruang atau tempat seperti kamar tidur, orang atau
personal seperti ibu atau ayah, dan peristiwa atau kejadian (tetapi bukan kronologi). 
Adapun objek berupa ruang atau tempat ada 3 pengembangan, antara lain (1) pola statis,
tetap atau tidak bergerak yaitu mendeskripsikan tempat dengan menggunakan urutan tertentu,
misalnya: atas bawah atau sebaliknya, kanan kiri atau sebaliknya, dekat jauh atau sebaliknya;
(2) pola bergerak yaitu mendeskrisipkan tempat atau objek secara berubah-ubah, kesan yang
menarik atau yang ditonjolkan; (3) pola kerangka yaitu mendeskripsikan objek secara garis
besarnya saja. Sedangkan deskripsi objek berupa orang atau personal antara lain bisa dilihat
dari fisik, watak, sifat, dan perasaan.

2.5 Jenis-jenis Paragraf


Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi
runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
8
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan
ataupun menghasilkan sesuatu.

8
Maimunah, Siti Annijat. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Malang:
UIN Maliki Press.

8
Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, tersenyum
dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu
keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut
merasakan, melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut.

Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna. 

3. Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik
kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas
pengetahuan si pembaca.

Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak


pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

4. Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,
ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta ( yang benar terjadi ).
Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah
benar adanya dan terbukti.

Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa


kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang

9
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di
TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan
keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua
mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana. 

5. Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan
membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan
menggunakan data dan juga fakta.

Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai
sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian
dan saling men

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat
pokok dan beberapa kalimat penjelas. Menurut Maimunah, & Siti. A. (2011) Yang di
maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan

10
masalah yang terdapat di kalimat pokok. Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan
karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragrap, Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya, Penanda bahwa pikiran baru
dimulai, Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis, Dalam
rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan   penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu : Paragraf Narasi,
Paragraf Deskripsi, Paragraf Persuasi, Paragraf Eksposisi, Paragraf Argumentasi.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah
disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, M. (1991). Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta  Penciptaan Gaya Bahasa.


Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Maimunah, & Siti. A. (2011). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Malang: UIN Maliki
Press.
Widjono Hs. (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

11
http://alpial04.blogspot.com

12

Anda mungkin juga menyukai