Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Pertemuan : 11
Topik Materi : Kebijakan Stabilitas
Nama/NIM : Elta Zahara/120190049
KEBIJAKAN STABILISASI
Perekonomian dianggap tidak stabil seperti seringnya terjadi guncangan permintaan dan
penawaran agregat. Contohnya saat ekonom Milton Friedman yang menganggap
perekonomian stabil alamiah. Kesalahannya terdapat padakebijakan ekonomi buruk yang bisa
menyebabkan fluktuasi besar juga tidak efisien yang sering terjadi pada ekonomi kita.
Pemikiran para ekonom yaitu kebijakan ekonomi yang baik bisa dan mampu mengendalikan
perekonomian. Lebih baik jika para pembuat kebijakan sadar dengan kemampuan dan hasil
kebijakkannya akan menghindari kerugian dari kebijakkan yang salah karena akan terus
berusaha memperbaiki kebijakannya. Namun pada kenyataannya kebijakan pemerintah tidak
berjalan dengan begitu baik yang bisa mengatur perekonomian rakyat. Kebijakan pemerintah
ini seperti harga yang dinaikkan meskipun harusnya diturunkan. Ada beberapa pihak yang
korupsi pada kegiatan perekonomian seperti mencari keuntungan sendiri. Pemerintah banyak
yang terlalu cepat mengambil keputusan kebijakan ekonominya tanpa adanya persiapan lebih
lanjut. Contohnya kebijakan Indonesia mengganti lampu dinding lentera dengan lampu listrik.
Adanya ketidakpercayaan dari masyarakat di awal kebijakkan juga mudah terhasut dari berita
yang tidak begitu jelas. Berikut ini merupakan macam-macam kebijakan dalam stabilisasi
perekonomian, yaitu :
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal akan seiring dengan kebijakan moneter supaya bisa mencapai keseimbangan.
Kebijakan fiskal yaitu mengatur ekonomi dengan cara menyesuaikan pengeluaran dan
pendapatan pemerintah. Kebijakan ini tentang pajak dan pengeluaran. Kebijakan ini juga
ingin mencapai laju ekonomi terutama rencana pembangunan. Kebijakan ini terkait dengan
campur tangan pemerintah terhadap perekonomian negara supaya bisa mengaturnya sesuai
keinginannya. Adanya kebijakan ini bisa banyak membantu pemerintahan seperti pendapatan
nasional yang dipengaruhi oleh pemerintah, investasi nasional tinggi renndahnya,
mempengaruhi distribusi dalam penghasilan nasional, dan lainnya.
Kata Fiskal awalnya dari bahasa latin yaitu fiscus yang merupakan nama dari seorang
penguasa tentang keuangan yang pertama di masa Romawi kuno. Fiscus ini juga memiliki arti
tas atau keranjang, dan kata ini juga dalam Bahasa Inggris artinya perbendaharaan. Jadi
berdasarkan asal kata fiscal memiliki arti bahwa kebijakan ini dibuat dengan cara untuk
mengumpulkan pendapatan pemerintah dari hasil pengeluaran masyarakat terhadap kebijakan
ini seperti pajak. Jadi pendapatan pemerintah ini bisa berlanjut digunakan untuk kegiatan
pemerintah seperti produksi dan perekonomian, alat keseimbangan ekonomi negara, juga
tingkat pendapatan nasional.
TUGAS-RESUME-INDIVIDU
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan subjek kontroversi di antara masa monetaris Keynesian. Ada
banyak pertentangan yang terjadi pada kebijakan moneter seperti prioritas, target, strategi,
taktik meskipun tujuannya disetujui. Kebijakan moneter merupakan bagian ekonomi makro
yang berasal dari sisi permintaan. Kerja dari kebijakan moneter dengan cara meminimalkan
pengeluaran barang maupun jasa. Resesi dari ekonomi yang meluas menggambarkan fluktuasi
dari permintaan agregat yang bukan bagian dari kapasitas produktif ekonomi. Kebijakan
bukan tentang penawaran tapi kebijakan ini berusaha untuk bisa menghilangkan fluktuasi itu.
Bank sentral tidak punya pegangan pada pertumbuhan ekonomi rill dan produktivitas.
Penerapan kebijakan moneter juga tidak sama di setiap wilayah.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang digunakan untuk mengatur keuangan suatu negara
supaya bisa menuju tujuan tertentu seperti sejahtera, menahan inflasi, juga mencapai pekerja
penuh. Jadi, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi untuk mengatur peredaran dan
tingkat pertumbuhan uang suatu degara dengan variabel utama yang diatur adalah
pengangguran juga inflasi. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang bertujuan bisa
TUGAS-RESUME-INDIVIDU
Bank sentral yang berperan penting sebagai penggerak kebijakan moneter berusaha mencapai
tujuan dengan cara mengendalikan inflasi. Caranya yaitu mengatur keseimbangan yang terjadi
antara keseimbangan persediaan barang dan persediaan uangnya. Tujuan yang tercapai bank
sentral dalam perannya di kebijakan moneter juga seperti lancarnya distribusi barang atau
sistem pemasokkan dan kerja penuh yang tercapai dalam berbagai kesempatan. Contoh
penerapan kebijakan moneter yang tidak terbatas seperti suku bunga, intervensi yang
dilakukan di pasar valuta asing, juga giro wajib yang minimum. Lalu bank dalam penerapan
kebijakan moneter ini sebagai pemintaman uang tingkat terakhir saat mengalami sulitnya
keseimbangan ekonomi.
Jenis kebijakan moneter kontraktif ini disebut juga sebagai kebijakan uang ketat (kontaktif).
Kebijakan uang ketat ini memiliki tujuan yaitu meminimumkan tingkat inflansi . Kebijakan
ini adalah kebijakan yang digunakan dengan rangka mengurangi banyak uang yang beredar di
sistem ekonomi, biasa ada sesuatu yang terjadi. Tujuan dan arti dari jenis kebijakan moneter
kontraktif ini memiliki arti yang sama. Tujuan dalam kebijakan ini bisa dicapai dengan cara
seperti suku bunga yang dinaikkan, obligasi pemerintah dijual, juga persyaratan cadangan
bank yang dinaikkan. Kebijakan ini sering terjadi di Indonesia, contohnya lelang sertifikat
yang dilakukan Bank Indonesia (BI) atau sejenisnya yaitu surat berharga yang dibeli di pasar
modal. Jika kondisi ekonomi baik dan sesuai perkiraan maka BI bisa meminimalkan suku
bunga. Sebaliknya jika mau membatasi peraliran ekonomi maka keuangan akan dikurangi dan
suku bunga naik. Contoh lain saat terjadi peningkatan peredaran uang yaitu saat terjadi resesi.
Dalam praktek ini yaitu mengurangi kegiatan perekonomian yang tinggi / berlebihan, maka
BI bisa mengurangi uang yang beredar di masyarakat dengan penjualan surat yang berharga.
Kebalikan dari jenis kebijakan moneter kontraktif, maka kebijakan moneter ekspansif ini
dikenal juga dengan nama kebijakan uang longgar. Sistemnya yaitu uang yang dimaksimalkan
atau dipasok dalam sistem ekonomi yang ada. Cara menjalankan kebijakan uang longgar yaitu
suku bunga yang diturunkan, persyaratan cadang bank diturunkan, dan bank sentral yang
membeli sekuritas pemerintah. Lalu output dari jenis kebijakan moneter ini contohnya adalah
TUGAS-RESUME-INDIVIDU
pengangguran akan berkurang dan merangsang kegiatan belanja yang dilakukan pihak
konsumen. Tujuan dari kebijakan uang longgar ini yaitu peningkatan pertumbuhan
perekonomian tapi inflansi akan semakin tinggi. Jadi, kebijakan moneter ekspansif ini
memiliki inti menambah peredaran uang di masyarakat sehingga roda ekonomi negara bisa
cepat berjalan. Output yang dihasilkan kebijakan ini seperti meningkatkan permintaan
konsumen, tingkat pengangguran karena sebab tertentu yang berkurang. Contoh dari kegiatan
kebijakan moneter ekspansif yaitu mengurangi pengangguran karena ketersediaan
penimpanan jumlah uang banyak bisa membuat pasar tenaga kerja melambung tinggi atau
besar. Contoh nyata di Indonesia yaitu BI yang menambah peredaran uang masyarakat dengan
cara uang cetak dibuat lebih banyak. Hasil dari contoh penerapan kebijakan ini di Indonesia
yaitu lebih murahnya mata uang Indonesia yaitu rupiah disbanding negara lainnya.
Berikut ini merupaka tujuan-tujuan yang nyata dalam Kebijakan Moneter, yaitu :
1. Kesempatan Bekerja, diawali dari produksi yang meningkat, lalu perbaikan dari nasib
karyawan pekerja. Nasib karyawan ini membaik karena adanya perbaikan upah juga
jaminan keselamatan pekerja yang bisa membuat kemakmuran bagi para pekerja.
2. Stabilitas Ekonomi, yaitu keseimbangan antara produksi atau pertumbuhan barang
maupun jasa dengan aliran arus uang. Stabilitas ekonomi ini artinya sitem ekonomi
yang ada bisa dikendalikan dan dalam jangka panjang berkelanjutan.
3. Harga Stabil, yang dibuktikan dengan kestabilan harga barang yang dijual setiap
waktunya. Kestabilan harga ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen dalam
membeli barang karena harganya sama dari waktu ke waktu.
4. Menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitasnya, ditandai dengan peredaran uang di
masyarakat yang tidak pelit. Sehingga kesempatan kerja akan meningkat da
nmemperbaiki neraca pembayaran juga neraca perdagangan saat mata uang rupiah
didevaluasi ke mata uang asing.
5. Neraca pembayaran tingkat internasional, yaitu keseimbangan antara barang ekspor
dan barang impor yang setara. Kebijakan moneter dilakukan dalam usaha pemerintah
memperoleh keseimbangan dalam neraca pembayaran, atau kegiatan ini biasa disebut
devaluasi.
3. Operasi pasar terbuka yang biasa dilakukan pemerintah untuk pengendalian jumlah
uang dalam menjual dan membeli surat berharga pemerintah. Open market selling
yaitu menjual surat berharga pemerintah yang akan dibeli masyarakat dan mengurangi
peredaran uang karena uangnya akan masuk ke otoritas moneter. Sebaliknya, open
market buying yaitu membeli surat berharga milik masyarakat dengan uang
pemerintah. Uang yang digunakan dalam transaksi akan masuk ke masyarakat
(peredaran uang).
4. Imbauan moral, biasanya digunakan bank sentral mengatur banyak peredaran uang
dalam berbagai jenis hal. Berikut ini kebijakan Bank Indonesia dalam kebijakan
moneter, yaitu :
a. Kredit langsung, yaitu kegiatan kredit langsung kepada proyek, sektor, atau
kegiatan mendesak lainnya. Kegiatan ini bisa membantu pengedaran uang di
masyarakat,
b. Intervensi rupiahyaitu Bank Indonesia yang melakukan pinjam meminjam uang di
pasar uang antar bank secara langsung dengan jangka waktu maksimal 7hari dalam
membantu OPT
c. Fasilitas Overdraft, yaitu fasilitas bank Indonesia dengan pinjaman jangka pendek
namun bunga tinggi,
d. SWBI atau sertifikat wadiah Bank Indonesia, peningkatan suku bunga bank
sehingga biaya pinjaman naik, lalu jumlah peredaran uang berkurang. Biasa
digunakan bank syariah ataupun OPT.
Kebijakan Campuran
Kebijakan campuran merupakan penggabungan dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Kebijakan ini dijalankan bersamaan karena kebutuhan negara yang bisa menggabungkan
kebijakan ini. Saat pemerintah ingin meminimalkan pengeluaran tapi perekonomian juga bisa
ekspansi pemerintah bisa menggunakan sistem kebijakan campuran. Caranya kenaikan pajak
pendapatan dan suku bunga dengan meningkatkan suku bunga sertifkat bagi bank central.
Lalu mengurangi pengeluaran pemerintah untuk simpanan biaya yang terjadi tiba-tiba. Lalu
saat pemerintah menggunakan kebijakan moneter untuk menekan pengeluaran masyarakat.
Maka fungsi kebijakan fiskal bisa membantu dengan mengatur pengeluaran dan pendapatan
pemerintah. Contoh lainnya kebijakan campuran, yaitu pemerintah yang ingin menghambat
konsumsi barang impor masyarakat dan mengalahkan barang ekspor. Tujuan dari kebijakan
campuran ini sama yaitu menjaga stabilitas ekonomi di negara sehingga pembangunan
merata.
Dalam menentukan upah ada beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu :
Upah berdasarkan prestasi atau upah potongan, yaitu banaknya upah yang diperoleh
berdasarkan banyaknya waktu dalam bekerja. Semakin lama seseorang bekerja akan
terjadi kenaikan upang yang meningkat juga. Cara ini bisa digunakan jika hasil dari
kerja bisa diukur dengan kuantitatif atau perhitungan.
Upah bagi hasil, yaitu pekerja yang ikut menerima keuntungan dari perusahaan atau
bisa juga menjadi bagian dari pemilik. Biasanya sistem ini digunakan dalam usaha
petanian juga keluarga.
Upah waktu yaitu upah berdasarkan lamanya waktu bekerja seperti upah setiap jam,
hari, minggu, atau bulanan. Cara ini bisa memperoleh keuntungan yaitu karyawan
yang tidak terburu-buru dalam bekerja. Sistem ini biasanya digunakan dalam
pekerjaan dengan hasil yang sulit terhitung setengah-setengah.
Upah premi, yaitu gabungan dari upah potongan dan upah waktu, merupakan upah
untuk prestasi normal berdasarkan total hasil maupun waktu. Premi bisa diberikan jika
pekerja mencapai prestasi yang tinggi, dan lainnya yang menguntungkan.
Upah borongan yaitu pembayaran dari balas jasa bagi pekerjaan Borongan. Cara
menghitung upah sering digunakan dalam pekerjaan yang berkelompok dalam suatu
tempat. Contohnya borongan dalam mengerjakan gedung yang diberikan tenggat
beberapa waktu dengan harga kesepakatan.
Kebijakan upah minimum ini merupakan standar yang digunakan secara minimum
yang biasa digunakan para pelaku industri juga pengusaha dalam memberi upah
kepada pekerjanya. Upah minimum ini merupakan upah yang ditetapkan secara sub
sektoral, sektor regianal, juga minimum regional. Pada tingkat provinsi kebijakan
upah minimum ini ditetapkan oleh gubernur berdasarkan KHL atau komponen layak
hidup dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi dan produktivitasnya. KHL ini
merupakan dasar menetapkan upah, yaitu standar pekerja bisa hidup dengan baik
dalam 1 bulan hidupnya. Berikut ini yang harus diperhatikan gubernur yang
menetapkan upah minimum, yaitu :
a. Pertumbuhan ekonomi, yang bagian dari pertumbuhan nilai PDRB
b. Berdasarkan hasil survei terhadap nilai KHL
c. Produktivtas makro, berdasarkan perbandingan PDRB atau produk regional bruto,
dengan banyaknya total t\pekerja dalam periode yang sama
TUGAS-RESUME-INDIVIDU
d. Kondisi usaha yang tidak bisa atau mampu berdasarkan perkembangan keberadaan
banyak usaha marginal pada waktu dan tempat tertentu
e. Kondisi pasar kerja, yaitu perbandingan dari banyak pencari kerja dan banyaknya
kesempatan kerja pada waktu dan daerah tertentu.
Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi yaitu kebijakan yang komersial secara dislaiminatif mengurangi juga
menghapus hambatan perdagangan kepada anggota kesepakatan. Integrasi ekonomi secara
umum artinya penghapusan dan meminimalisasikan hambatan pada kegiatan perdagangan
juga mengintegrasikan teknologi, ekonomi, sosial, politik juga budaya pada suatu daerah
dengan kebijakan bersama. Proses integrasi suatu wilayah biasanya terhubung dengan
perdagangan internasional yang dilakukan suatu negara dengan negara integrasi lainnya.
Perdagangan internasional ini melibatkan kegiatan ekspor impor juga investasi lebih dari dua
negara di dunia. Tujuan dari integrasi ekonomi yaitu meningkatkan kesejahteraan wilayah
juga pembangunan ekonomi.
1. Sejarah
2. Kedekatan grografis
3. Hubungan perekonomian suatu wilayah