Oleh :
Rilis Yuliyanti
G42182189
JURUSAN KESEHATAN
2021
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
ANASLISIS KETENAGAKERJAAN RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Oleh :
JURUSAN KESEHATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : G42182189
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan
Penyelesaian laporan studi ini banyak berbagai pihak yang membantu dalam
pelaksanaan dan penyelesaian laporan ini, oleh karena itu kami ucapkan banyak
terima kasik kepada:
Penyusun
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
DIREKTUR
SEKRETARIAT
UNIT / INSTALASI
DIREKTUR
Ka.UNIT GIZI
Kategori SDM
Kode Faktor Keterangan
A Hari kerja 313 Hari/tahun
B Cuti tahunan 12 Hari/tahun
Pendidikan dan 3
C Hari/tahun
pelatihan
Hari libur 15
D Hari/tahun
nasional
Ketidakhadiran 12
E Hari/tahun
kerja
Waktu kerja 8 – 1 jam istirahat = 7
F Jam/hari
jam
Hari KerjaTersedia 271 Hari/Tahun
= (313 – 42) x 7
3) Standar Kelonggaran
377
= = 0,19 = 19%
1897
81.571
Menit/Tahun
Total 1356 -
1359,51
Jam/Tahun
1356
Kebutuhan Tenaga Kerja = + 0,19 = 1,19 ~ 1 Orang
1359,51
1) Melaksanakn pelayanan
asuhan gizi sesuai dengan 113.820 3794 14.600
30
terstandar (PAGT) pada seluruh
pasien rawat inap
2) Melaksanakan
konsultasi/penyuluhan/edukasi
gizi pada pasien rawat inap dan 40 113.820 2845,5 14.600
rawat jalan
6) Mengkoordinir pemesana
nmakanan pasien dari ruang 113.820 3794 14.600
30
rawat inap ke Unit Gizi
7) Menyusun laporan
rekapitulasi jumlah pasien yang 30 113.820 3794 14.600
mendapat konsultasi gizi
8) Melaksanakan system
pencatatan dan pelaporan
pelayanan asuhan gizi rawat 113.820 3794 14.600
30
inap secara berkala (Bulanan
&tahunan) kepada ka.unit gizi
9) Melakukan koordinasi
dengan petugas ruang rawat 30 113.820 3794 14.600
inap
10) Kerjasama dengan tim
kesehatan lain di ruangan dalam 113.820 3794 14.600
30
penentuan diet pasien
822 -
Standar Beban Kerja (Jam/Tahun)
Jam/Tahun
3) Standar Kelonggaran
365
= = 0,19 = 19%
1897
Kuantitas
Standar Standar Beban Kerja
No. Kegiatan/Tugas Pokok Kegiatan
Kelonggaran (Menit/Tahun)
Pokok
Melaksanakan pelayanan
asuhan gizi sesuai dengan
1 52 0,19 3794
terstandar (PAGT) pada
seluruh pasien rawat inap.
Melaksanakan
konsultasi/penyuluhan/edukasi
2 313 0,19 2845,5
gizi pada pasien rawat inap
dan rawat jalan.
Melakukan pemantauan
3 terhadap diet pasien rawat 313 0,19 3794
inap.
Mengkoordinir pemesanan
6 makanan pasien dari ruang 313 0,19 3794
rawat inap ke Unit Gizi.
Melaksanakan system
pencatatan dan pelaporan
pelayanan asuhan gizi rawat
8 12 0,19 3794
inap secara berkala (Bulanan
& tahunan) kepada ka.unit
gizi.
Merekapitulasi permintaan
11 makanan pasien harian untuk 12 0,19 1897
dijadikan laporan bulanan.
49.322 Menit/Tahun
Total 1339 -
822 Jam/Tahun
Standar Kelonggaran 0,19
1339
= + 0,19 = 1,81 ~ 1 orang
822
1) Membuat buku
pedoman/ juklak/juknis di 60 113.820 1.897 14.600
bidang gizi, makanan dan
dietetik
2) Mengembangkan
teknologi tepat guna di bidang 60 113.820 1.897 14.600
gizi, makanan dan dietetik
3) Merumuskan sistem
pelayanan di bidang gizi 60 113.820 1.897 14.600
makanan dan dietetik
4) Membuat buku standar
di bidang gizi, makanan dan 60 113.820 1.897 14.600
dietetik
5) Menyusun dan
menyajikan proposal 60 113.820 1.897 14.600
penelitian
6) Menyusun, menganalisa,
dan melaporkan peningkatan 60 113.820 1.897 14.600
mutu pelayanan gizi Rumah
Sakit Citra Husada
TOTAL 360 - 11.382 87.600
3) Standar Kelonggaran
365
= = 0,19 = 19%
1897
2) Mengembangkan
teknologi tepat guna di bidang 12 0,19 1.897
gizi, makanan dan dietetik
3) Merumuskan sistem
pelayanan di bidang gizi 12 0,19 1.897
makanan dan dietetik
4) Membuat buku standar di
bidang gizi, makanan dan 12 0,19 1.897
dietetik
5) Menyusun dan menyajikan 12 0,19 1.897
proposal penelitian
6) Menyusun, menganalisa,
dan melaporkan peningkatan 12 0,19 1.897
mutu pelayanan gizi Rumah
Sakit Citra Husada
11.382
Menit/Tahun
TOTAL 72 -
190
Jam/Tahun
72
= + 0,19 = 0,56 ~ 1 orang
190
1) Menyusun rancangan
kebutuhan bahan makanan 113.820 3794 14.600
30
setiap minggu
7) Melakukan monitoring
suhu pengolahan, 30 113.820 3794 14.600
penyimpanan bahan makanan
basah dan kering
8) Melakukan dan
melaporkan penilaian mutu 30 113.820 3794 14.600
makanan setiap hari
9) Melakukan dan
melaporkan pemantauan diet 30 113.820 3794 14.600
pada makanan pasien setiap
hari
10) Melakukan pemeriksaan
pada penyediaan makanan 30 113.820 3794 14.600
cair komersial dan formula
rumah sakit
11) Mencatat dan
melaporkan pemakaian bahan 30 113.820 3794 14.600
makanan kepada Ka. Unit
Gizi setiap minggu
12) Menyusun permintaan
biaya makanan pasien 30 113.820 3794 14.600
riwayat inap setiap minggu
13) Membantu tugas-tugas
lain yang diberikan Ka. Unit 30 113.820 3794 14.600
Gizi
14) Menjalin kerjasama
yang baik dengan staf lainnya 30 113.820 3794 14.600
di Unit Gizi
53.116 204.400
TOTAL 420 -
Menit/Tahun
885 -
Standar Beban Kerja (Jam/Tahun)
Jam/Tahun
3) Standar Kelonggaran
365
= = 0,19 = 19%
1897
4) Kebutuhan Tenaga Kerja
Menyusun rancangan
1 kebutuhan bahan makanan 52 0,19 3794
setiap minggu.
Melakukan pemesanan
2 52 0,19 3794
kebutuhan bahan makan
Melakukan pengecekan
3 barang yang dipesan 52 0,19 3794
sesuai faktur pemesanan.
Memasukkan faktur
barang ke dalam buku
4 pencatatan serta mengecek 52 0,19 3794
kebenaran barang yang di
terima.
Melakukan pengecekan
5 pemakaian bahan 52 0,19 3794
makanan setiap harinya.
Mengecek persediaan
bahan makanan kering dan
6 bahan makanan basah 52 0,19 3794
sesuai dengan siklus
menu.
Melakukan monitoring
suhu pengolahan,
7 penyimpanan bahan 313 0,19 3794
makanan basah dan
kering.
Melakukan dan
melaporkan pemantauan
9 313 0,19 3794
diet pada makanan pasien
setiap hari.
Melakukan pemeriksaan
pada penyediaan makanan
10 52 0,19 3794
cair komersial dan
formula rumah sakit.
Menyusun permintaan
12 biaya makan pasien rawat 52 0,19 3794
inap setiap minggu
Membantu tugas-tugas
13 lain yang diberikan 52 0,19 3794
Ka.Unit Gizi.
53.116
885
JamTahun
Standar Kelonggaran 0,19
1459
= + 0,19 = 1,83 ~ 1 Orang
885
4.3.6 Koordinator Pengolahan Makanan
1) Waktu Kerja Tersedia = 1.897 Jam/Tahun
= 113.820 Menit /Tahun
2) Standar Beban Kerja
1) Membantu dalam
pengecekan barang yang
dipesan sesuai faktur 20 113.820 5691 14.600
pemesanan bahan makanan
2) Melakukan
pennyimpanan bahan makan 20 113.820 5691 14.600
basah dan kering
3) Menata barang datang
sesuai tempat masing-masing 60 113.820 1897 14.600
dan memberi tanggal sesuai
dengan FIFO dan FEFO
4) Memelihara bahan 30 113.820 3794 14.600
makanan serta keamannya
5) Melayani permintaan
makanan pasien atas dasar 60 113.820 1897 14.600
permintaan ruangan
6) Mencatat dan menyiapkan
pemakaian bahan makanan
dan bumbu setiap harinya 30 113.820 3794 14.600
sesuai dengan jumlah pasien
yang dilayani
7) Menyiapkan bahan 30 113.820 3794 14.600
makanan untuk diolah
8) Memastikan pengolahan
makanan sesuai dengan siklus 30 113.820 3794 14.600
menu
9) Memantau dalam proses 30 113.820 3794 14.600
pengolahan makan
10) Melakukan intervensi
alat makan setelah makanan 20 113.820 5691 14.600
disajikan dan dikonsumsi
oleh pasien
11) Melakukan monitoring
kebersihan ruangan gizi,
kebersihan penyimpanan 30 113.820 3794 14.600
bahan makan, kebersihan alat
makan pasien, dan kebersihan
alat pengolahan makanan
12) Menjelaskan tugas-tugas
lain yang diberikan Kepala 30 113.820 3794 14.600
Unit Gizi
13) Menjalin kerjasama 30 113.820 3794 14.600
yang baik dengan staf lainnya
di Unit Gizi
51.219 189.800
TOTAL 420 -
Menit/Tahun
854
Standar Beban Kerja (Jam/Tahun)
Jam/Tahun
3) Standar Kelonggaran
51.219
Total 1407 - Menit/Tahun
854 JamTahun
Standar Kelonggaran 0,19
= 1,83 ~ 1 Orang
1) Melakukan penyimpanan
bahan makanan di tempat
penyimpanan bahan makanan 30 113.820 3782 14.600
727 -
Standar Beban Kerja (Jam/Tahun)
Jam/Tahun
3) Standar Kelonggaran
Kuantitas
Kegiatan/Tugas Pokok (Ka. Unit Standar Standar Beban Kerja
No. Kegiatan
Gizi) Kelonggaran (Menit/Tahun)
Pokok
41.614 Menit/Tahun
Total 3234 -
727 JamTahun
Standar Kelonggaran 0,19
= 4,63~5 orang
4.3.8 Pramusaji
1) Waktu Kerja Tersedia = 1.897 Jam/Tahun
= 113.820 Menit /Tahun
2) Standar Beban Kerja
1) Melakukan pengantaran
makan pagi dan siang sesuai 60 113.820 1897 14.600
jadwal makan
2) Melakukan pembersihan
ruang dapur kering dan 30 113.820 3782 14.600
gudang
3) Mengambil alat makan
pasien dan membagikan 60 113.820 1897 14.600
snack sesuai dengan nama
pasien
4) Melakukan pencucian alat 30 113.820 3782 14.600
makan pasien
5) Melakukan pembersihan 30 113.820 3782 14.600
ruangan Unit Gizi
6) Melakukan pengantaran 60 113.820 1897 14.600
makan siang sesuai jadwal
7) Melakukan pembersihan
troli dan pembersihan alat 30 113.820 3782 14.600
makan pasien
8) Melakukan kegiatan clear 60 113.820 1897 14.600
up atau pengambilan alat
makan pasien pada jam
makan siang
9) Melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan Kepala 30 113.820 3782 14.600
Unit Gizi
10) Menjalin kerjasama
yang baik dengan staff 30 113.820 3782 14.600
505 -
Standar Beban Kerja (Jam/Tahun)
Jam/Tahun
3) Standar Kelonggaran
Standar Beban
No Kegiatan/Tugas Pokok (Ka. Unit Kuantitas Standar
Kerja
. Gizi) Kegiatan Pokok Kelonggaran
(Menit/Tahun)
30.280
Menit/Tahun
Total 2608 -
505
Jam/Tahun
Standar Kelonggaran 0,19
= 5,35 ~ 6 orang
4.3.9 Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Kualifikasi di RS. Citra Husada
- STR
Koordinator Minimal D3 Gizi - Ijazah
Asuhan Gizi - SIK 1 1 Sesuai
- STR
Koordinator Minimal D3 Gizi - Ijazah
Penelitian dan - SIK 1 1 Sesuai
Pengembangan - STR
Dapur Gizi di RS. Citra Husada mempunyai fungsi untuk mengolah serta
mengatur makanan pasien setiap harinya. Gambar diatas adalag denah dapur di RS.
Citra Husada Jember.
Berdasarkan Lay out dapur RS. Citra Husada arus kerja dan arus
bahan tidak bolak balik, yaitu satu arah. Pada denah Instalasi Gizi RS.
Citra Husada dapat dilihat bahwa arus kerja dan arus bahan dimulai dari
pintu paling selatan, dimana pintu paling selatan merupakan pintu masuk
ruang penerimaan bahan yang kemudian ke pintu ruang penyimpanan
bahan, ruang persiapan, ruang pengolahan (dapur) lalu keruang distribusi
yang kemudian akan didistribusikan kepada pasien. Proses distribusi
menggunakan Trolly penyajian yang kemudian dikeluarkan melalui pintu
ruang distribusi. Kelebihan dari arus bahan dan arus kerja yang satu arah
ini yaitu dapat mencegah terjadinya kontaminasi pada bahan makanan dan
makanan yang akan disajikan serta dapat meminimalisir terjadinya
kecelakaan antar tenaga kerja saat bekerja.
F. Area Utama
Berdasarkan Lay out dapur RS. Citra Husada area utama terdiri
dari area persiapan, pengolahan, dan penyimpanan. Area persiapan,
pengolahan, dan penyajian diletakkan diruangan yang berbeda. Ruang
penyajian berada dipintu pertama instalasi gizi, dimana pada bagian
tersebut sudah disediakan trolly makanan yang dapat langsung
didistribusikan kepada pasien saat makanan sudah siap untuk disajikan.
G. Serving Area
Berdasarkan Lay out dapur RS. Citra Husada, serving area terletak
pada pintu masuk pertama instalasi gizi, yang dimana area tersebut
berdekatan dengan area pengolahan. Pada tempat penyajian ini bahan
makanan yang telah diolah akan diporsikan pada tempat makan yang telah
disediakan. Tempat makan pasien semua disamaratakan yaitu
menggunakan plato. Makanan yang sudah di siap kemudian
didistribusikan kepada pasien menggunakan trolly yang sudah disediakan.
B. Kelas I
2. Siklus Menu
2. Aroma 5 4 4 13
3. Rasa 3 3 5 11
4. Tekstur 5 5 5 15
Berdasarkan hasil uji orgamoleptik pada nasi tim yaitu di dapatkan total nilai
keseluruhan 12 untuk warna, 13 untuk aroma, 11 untuk rasa, 15 untuk tekstur. Secara
keseluruhan semuanya sudah sangat memuaskan, mulai dari warna yang putih bersih,
aroma khas nasi, rasa yang khas nasi (hambar) , tetapi pada panelis ke dan ke 2
memberikan nilai 3 pada rasa degan alasan karena panelis 1 dan 2 tidak begitu
menyukai nasik tim, dan Tekstur yang lembek.
Berdasarkan hasil uji organoleptik untuk tumis sawi tempe yaitu didapatkan
total 12 untuk warna, 15 untuk aroma, 13 untuk rasa, dan 12 untuk tekstur. Secara
keseluruhan semuanya sudah sangat memuaskan, mulai dari warna masakan yang
menarik dari sayuran yang digunakan, aroma yang sangat tajam (khas masakan
tumis), rasa yang sedap tidak asin dan tidak manis, tetapi pada rasa panelis 1
memberikan nilai 3 dengan alasan karena panelis 1 tidak begitu menyukai sayuran,
danyang terakhir yaitu tekstur, tesktur pada tumis sawi tempe ini yaitu kental.
Berdasarkan hasil dari uji organoleptik telur puyuh rebus didapatkan hasil
total keseluruhan yaitu 13 untuk warna, 12 untuk aroma, 15 untuk rasa, dan 13 untuk
tekstur. Secara keseluruhan semuanya sudah sangat memuaskan, mulai dari warna,
aroma, rasa, dan testur. Warna telur rebus yaitu warna putih bersih, beraroma amis
(khas telur), memiliki rasa yang khas (khas telur), dan memiliki tekstur yang matang
sempurna.
Berdasarkan hasil uji organnoleptik yang terakhir yaitu sari jambu merah.
Hasil dari uji organoleptik sari jambu merah didapatkan hasil yaitu 15 untuk warna,
14 untuk aroma, 11 untuk rasa, dan 12 untuk tekstur. Secara keseluruhan semuanya
sudah sangat memuaskan, mulai dari warna, aroma, rasa, tekstur. Warna dari sari
jambu merah yaitu merah muda, memiliki aroma khas jambu, memiliki rasa yang
khas (khas jambu), tetapi pada panelis ke – 1 memberikan nilai 3 dengan alasan,
karena panelis ke – 1 tidak menyukai buah jambu, dan yang terakhir yaitu tekstur dari
jus jambu merah yaitu kental cair.
E. Tujuan Diet DM
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, dengan
obat penurun glukosa oral, dan aktivitas fisik.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat
badan normal.
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka
pendek, dan jangka lamaserta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal.
F. Syarat Diet DM
1. Energi cukup yaitu 25 – 30 kkal/kg BB normal, ditabah kebutuhan
untuk aktivitas fisik dan keadaa khusus, misalnya kehamilan atau
laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi menjadi 3
porsi besar, yaitu makanan pagi (20%), siang (20%), dan sore
(25%), serta 2 – 3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-
masing 10 – 15 %).
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energi
total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20 – 25% dalam kebutuhan energi
total.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total,
yaitu 60 – 70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila
kadar glukosa darah sudah terkendali, maka diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat didalam sayur dan buah.
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan untuk
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan
garam harus dikurangi.
9. Cukup vitamin dan mineral, apabila asupan dari makanan cukup,
penambahan vitamin dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
G. Nilai gizi modifikasi menu “Oseng Bihun Wortel” (20%)
Energi = 1900 kkal
= 20% x 1900 = 380
Min = 342
Max = 418
Protein = 15% x 1900 = 285 / 4 = 71 gram
= 20% x 71 = 14,2
Min = 12,78
Max = 15,62
Lemak = 25% x 1900 = 475 / 9 = 53 gram
= 20% x 53 = 10,6
Min = 9,54
Max = 11,66
Karbohidrat = 60% x 1900 = 1.140 / 285 gram
= 20% x 285 = 57
Min = 51,3
Max = 62,7
Distribusi
C. Identifikasi Mutu dan Keamanan Pangan
1) Identifikasi bahaya dan cara pencegahan pada bahan
Keterangan :
M : Bahaya Mikrobiologi
K : Bahaya Kimia
B : Bahaya Biologi
F : Bahaya Fisika
Keterangan
A = kelompok makanan khusus yang terdiri dari makanan non steril
yang ditunjukan untuk bayi, balita, orang sakit, lanjut usia, dn ibu
hamil
B = makanan yang mengandung bahan sensitif terhadap bahaya
biologis, kimia, dan fisik
C = didalam proses pengolahan makanan tidak terdapat tahapan yang
dapat membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah /
menghilangkan bahaya kimia / fisik
D = makanan kemungkinan mengalami pencernaan kembali setelah
pengolahan sebelum pengemasan dan penyajian
E = kemungkinan dapat terjadi kontaminasi kembali atau penanganan
yang salah selama distribusi, penanganan oleh konsumen / pasien
sehingga makanan menjadi bahaya bila dikonsumsi
F = tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan / penyajian atau
waktu dipersiapkan ditingkat konsumen atau pasien yang dapat
memusnahkan atau menghilangkan atau menghancurkan bahaya
biologis atau tidak ada cara lain bagi konsumen untuk mendeteksi,
menghilangkan, menghancurkan bahaya kimia atau fisik.
6) Kategori resiko makanan
Karakterisik
Kategori Resiko Keterangan
Bahaya
0 (tidak ada 0 Tidak mengandung bahaya A s.d F
bahaya)
(+) I Satu bahaya B s.d F
(++) II Dua bahaya B s.d F
(+++) III Tiga bahaya B s.d F
(++++) IV Empat bahaya B s.d F
(+++++) V Lima bahaya B s.d F
A+ (kategori VI Kategori resiko paling tinggi (semua
khusus tanpa/ produk yang mempunyai bahan A)
dengan B-F)
7) Penentuan titiik krisis
Tidak
Ya Tidak CCP
1) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang
atau karyawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja
dalam hal ini menyangkut kondisi kerja, seperti ventilasi, suhu,
penerangan dan situasinya.
2) Alat kerja dan bahan
Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok
dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang.
Dalam memproduksi barang, alat-alat kerja sangatlah vital yang
digunakan oleh para pekerja dalam melakukan kegiatan proses
produksi dan di samping itu adalah bahan-bahan utama yang
akan dijadikan barang.
3) Cara melakukan pekerjaan
Setiap bagian-bagian produksi memiliki cara-cara
melakukan pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh
karyawan. Cara-cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan
dalam melakukan semua aktivitas pekerjaan, misalnya
menggunakan peralatan yang sudah tersedia dan pelindung diri
secara tepat dan mematuhi peraturan penggunaan peralatan
tersebut dan memahami cara mengoperasionalkan mesin.
5. Prinsip-prinsip keselamatan kerja
1) Pengendalian teknis
a. Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan
dan memenuhi syarat yang telah ditentukan (Argonomis).
b. Ruang dapur cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja
dan dapur dibuat dari bahan-bahan atau konstruksi yang
memenuhi syarat.
c. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat
penyimpanan yang praktis.
d. Penerapan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
Tersedianya ruang istirahat untuk karyawan.
2) Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggung
jawab dan terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh
karyawan.
3) Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan
kemampuan kerja dari karyawan.
4) Volume kerja yang dibebankan disesuaikan dengan jam kerja
yang telah ditetapkan.
5) Maintenance (perawatan) alat dilakukan secara rutin oleh
petugas Unit Pemeliharaan Sarana sesuai jadwal.
6) Adanya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi
karyawan.
7) Adanya fasilitas atau peralatan pelindung dan peralatan
pertolongan pertama yang cukup.
6. Prosedur keselamatan kerja dibagian proses persiapan bahan makanan
1) Menggunakan peralatan yang sesuai dengan apa yang akan dimasak
2) Tidak menggaruk dan batuk selama mengerjakan persiapan bahan
makanan
3) Menggunakan berbagai alat yang tersedia sesuai dengan petunjuk
pemakaian
4) Bersihkan mesin menurut petunjuk dan matikan mesein sebelumnya
5) Menggunakan serbet sesuai macam peralatan yang akan dibersihkan
6) Berhati-hati bila akan membuka dan menutup, menyalakan dan
mematikan mesin, lampu, gas, dan lainnya.
7) Meneliti semua peralatan sebelum digunakan
8) Pada saat selesai menggunakan, teliti kembali apakah semua peralatan
sudah dimatikan mesinnya
9) Mengisi panci-panci menurut ukuran semestinya, dan jangan melebihi
porsi yang ditetapkan
10) Tidak emmuat kereta persiapan bahan makanan melebihi kapasitasnya
11) Meletakkan alat menurut tempatnya dan diatur rapi.
7. Penyebab kecelakaan
1) Penyebab yang dikarenakan oleh manusia
a. Posisi bekerja yang salah
b. Faktor umur
c. Pendidikan atau pengetahuan
d. Tidak menggunakan perlengkapan alat pelindung diri (APD)
e. Tidak pernah mengikuti pelatihan K3
2) Penyebab yang disebabkan karena lingkungan sekitar
a. Lantai yang licin
b. Penempatan peralatan masak yang tidak sesuai sehingga ruangan
menjadi sempit dan bisa mengakibatkan pekerja tersandung dan
terjatuh
c. Lingkungan kerja yang tidak teratur
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan pengadaan bahan maknaan meliputi pemesanan, penerimaan,
penyaluran.
2. Kegiatan produksi makanan dilakukan sesuai dengan siklus menu, standar resep,
dan standar bumbu dari masing-masing kelas rawat inap.
3. Lay out dapur RS. Citra Husada menggunakan tipe combined preparation and
finishing kitchen. Tata letak dapur menggunakan tipe pulau dan alur kerja dapur
sudah sesuai yaitu searah dan beruntutan.
4. Hasil dari modifikasi menu yaitu mengganti dada ayam dengan sayur wortel
dengan tujuan untuk menambah karbohidrat bagi pasien yang menjalami diet DM.
5. Pendidikan dan pelatihan dilakukan sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan,
dilakukan secara kelompok, dan dilakukan sesuai dengan waktu yang sudah
ditetapkan.
5.2 Saran
Kegiatan penyelenggaraan makanan di RS. Citra Husada Jember sudah sesuai
dengan prosedur penyelenggaraan makanan. Untuk dapur Instalasi Gizi RS.Citra
Husada lebih baik jika mempunyai alat perlengapan masak yang lebih lengkap lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Menu Tempe dan Tahu Goreng + Tumis Wortel + Kubis + Abon Cakalan
C. Menu Modifikasi
D. Pengeditan Laporan
Mengidentifikasi dan
membahas data yang telah
diberikan CI RS mengenai
sumberdaya manusia
menggunakan metode WISN
Mengidentifikasi dan
membahas data yang sudah
diberikan oleh CI RS tentang
Lay Out Dapur
Mengidentifikasi dan
membahasdata yang telah
diberikan CI RS mengenai
Evaluasi Biaya / Food Cost
Pembuatan modifikasi
menu
Menganalisis HACCP
Diskusi grup
wa mengenai
Pembuatan
pendidikan
vidio diklat
dan pelatihan
gizi
Materi diklat
Pengeditan laporan
PKL MSPM
Leatflet diklat