Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA KONSELING

PENGATURAN NUTRISI DAN OLAHRAGA PADA KLIEN DENGAN HIV

Topik : Konseling pada klien dengan HIV


Sub Topik : Pengaturan diit dan olahraga pada klien HIV
Sasaran : Klien dengan HIV
Tempat : Puskesmas Pakisaji
Hari/Tanggal : Rabu, 22 September 2021
Penyuluh : Kelompok 3 SAP 2020

A. SKENARIO SINGKAT
Human Immunodeficiency Virus (HIV) biasanya dapat ditularkan melalui
kontak secara langsung antara lapisan kulit dalam (lapisan mukosa) seperti darah,
sperma, cairan vagina, dan ASI. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim
(vaginal, anal, maupun oral), transfusi darah, penggunaan jarum suntik bergantian,
transplasenta dari ibu ke bayi (WHO,2019). Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rentan
mengalami penurunan status nutrisi meski ODHA sedang menjalani terapi
antiretroviral. Hasil penelitian (Liani, 2018) menunjukkan bahwa masih terdapat
banyak ODHA yang mengalami status nutrisi pada kategori berat badan kurang
(30,8%, n=24) dan berisiko KEK (28,8%, n=22). IMT kategori normal dan berat
badan lebih memiliki proporsi asupan energi kategori kurang dan buruk yang cukup
tinggi (IMT normal : 62,5%, IMT berat badan lebih : 50,0%). Pemberian edukasi
mengenai eating wisely dan food safety perlu diberikan segera setelah ODHA
mengetahui statusnya positif HIV. Penekanan materi edukasi terutama mengenai
variasi jenis makanan untuk mengatasi kurangnya asupan dan meningkatkan
imunitas tubuh, serta pemilihan makanan yang bernutrisi dan aman dikonsumsi.

B. IDENTITAS KONSELI
1) Identitas Klien
Nama : Ny. A
Usia : 37Th
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Agama : Islam
Alamat : Malang
2) Identitas Keluarga
Nama Ibu : Ny. S
Usia : 58Th
Status Pernikahan : Cerai Mati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Malang

C. LATAR BELAKANG KONSELI


1. Latar belakang keluarga
Klien merupakan anak pertama dari Ny. S dan Tn. P. Klien menikah 10 tahun
lalu dan dikaruniai seorang anak perempuan. Suami Ny. A adalah seorang sopir
truk ekspedisi luar pulau dan jarang pulang ke rumah, suaminya pulang setiap 1
bulan sekali. Sehari-hari Ny. A bekerja sebagai buruh pabrik untuk memenuhi
kebutuhan sekolah anaknya. Ny. A mengatakan jika 6 bulan yang lalu suaminya
pulang ke rumah dan mendapati keadaan suaminya berbeda dari biasanya,
suaminya tampak kurus kering dan suaminya sering mengalami diare. Ny. A
berpikir mungkin suaminya salah konsumsi makan atau terlalu lelah bekerja.
Suaminya kemudian meninggal 4 bulan yang lalu dan keluarga mengira kematian
suaminya karena diare yang berkepanjangan dan gaya hidup yang buruk seperti
merokok dan minum-minuman keras tanpa memeriksakan ke fasilitas Kesehatan.
Ny. A mengeluh 2 bulan terakhir sering mengalami diare dan sariawan yang tak
kunjung sembuh, hal tersebut yang membuat berat badannya turun drastis dan
tidak nafsu makan. Ny. A hidup dalam keluarga yang sangat sederhana, hasil
kerjanya hanya cukup untuk membeli beras dan sayur saja, Ny. A dan keluarga
jarang sekali makan dengan lauk pauk.

2. Latar belakang pendidikan


Pendidikan terkahir Ny.A adalah SD, klien mengatakan sempat melanjutkan
Pendidikan ke jenjang SMP tetapi tidak sampai lulus karena keterbatasan biaya
saat itu.

3. Latar belakang sosial


Ny.A merupakan seorang single parents yang sehari-hari bekerja sebagai
buruh pabrik. Klien bekerja dari pukul 6 pagi sampai pukul 4 sore, sehingga hari-
hari klien banyak dihabiskan ditempat kerja. Hubungan social klien ditempat kerja
baik. Sejak 4 bulan yang lalu klien hidup berdua dengan anaknya tetapi jarak
rumah Ny.A dengan orangtuanya cukup dekat sehingga saat Ny. A bekerja
anaknya dititipkan ke rumah orangtua. Hubungan klien dengan keluarga dan
tetangga baik. Klien merupakan pribadi yang ramah dengan tetangganya,
sesekali klien bermain ke rumah tetangga bersama anaknya. Saat dilakukan
pengkajian klien terlihat gelisah dengan sakit yang dialaminya karena hampir
sama dengan suaminya. Klien curiga suaminya meninggal karena HIV sehingga
klien takut jika di tes akan positiv HIV juga, klien berpikiran jika dirinya positif
bagaimana dengan nasib anaknya.

D. GEJALA YANG NAMPAK


1. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh
2. Klien tampak kurus, pucat dan lesu

E. KELUHAN YANG DIALAMI


Klien mengeluh mengalami penurunan berat badan sebanyak 20% dari Berat Badan
sebelumnya, sering mengalami diare, kurang lebih 2 bulan sariawannya tidak
sembuh-sembuh dan sebulan terakhir badannya terasa lemas.

F. MASALAH YANG SEBENARNYA


1. Defisit nutrisi
2. Hipovolemia
3. Defisit pengetahuan dan manajemen kesehatan tidak efektif
Berdasarkan kasus
Ny. A datang ke poli VCT karena keluhan sering mengalami diare, kurang lebih 2
bulan sariawannya tidak sembuh-sembuh dan sebulan terakhir badannya terasa
lemas.

G. PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN


1. Nama Pendekatan
Kognitif Support
2. Alasan Penggunaan Pendekatan
Dengan metode ini diharapkan perawat dapat mengubah pola pikir dan
respons klien, dari negatif menjadi positif. Pola pikir seseorang terhadap
sesuatu dapat mempengaruhi emosi dan perilakunya.
3. Teknik Yang Digunakan
1) Pemberian informasi dan pengetahuan umum mengenai HIV
2) Pemberian informasi dan pengetahuan mengenai nutrisi dan olahraga
3) Mendengarkan keluhan klien
4) Serta memberikan nasehat kepada klien mengenai masalah yang
saat ini dihadapi, perawat mencoba memberikan solusi dan tidak
menghakimi.

H. TUJUAN KONSELING
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, Klien dapat mengerti dan 
memahami pemenuhan nutrisi dan pengaturan olahraga pada kondisi HIV
AIDS.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pengaturan diit dan olahraga pada
penderita HIV/AIDS dan keluarga selama 1 x 20 menit, diharapkan dapat:
a. Menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang
b. Menjelaskan kembali tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
c. Menyebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP
d. Menyebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindari
e. Menyebutkan kembali jenis olahraga pada pasien HIV
f. Menjelaskan kembali manfaat dari olahraga ringan pada pasien HIV

I. PELAKSANAAN KONSELING

Waktu Kegiatan Konseling Kegiatan Klien

3 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam


1. Mengucapkan salam 2. Mengenal perawat
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan 4. Peserta
tujuan menyetujui kontrak
4. Kontrak waktu dengan klien waktu
dan keluarga

12 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian 1. Klien dan keluarga
nutrisi pada pasien HIV mendengarkan
2. Menjelaskan arti dari pola
menu seimbang
3. Menjelaskan tujuan diit
TKTP dengan baik dan
benar
4. Menjelaskan pembagian
makanan tambahan sesuai
diit TKTP
5. Menjelaskan makanan
yang harus diberikan dan
dihindari
6. Menjelaskan jenis-jenis
olahraga yang bisa
dilakukan oleh pasien HIV
7. Menjelaskan manfaat dari
olahraga ringan pada
pasien HIV

5 menit Penutup :
1. Memberi kesempatan 1. Memperhatikan
untuk bertanya 2. Menjawab
2. Menjawab pertanyaan yang 3. Menjawab salam
diajukan
3. Menanyakan kembali
kepada klien tentang apa
yang telah dijelaskan
4. Memberikan reinforcement
positif atas jawaban
peserta
5. Menyimpulkan dan
menutup sesi konseling
6. Mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai