Anda di halaman 1dari 7

DESAIN BASIS DATA ADMINISTRASI RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG

Erlyana Nurul Huda1)


1) Jurusan Sistem Informasi UDINUS, Semarang 60111, email: hudaerlyana@gmail.com

Abstrak

Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat merupakan suatu hal yang mutlak pada era saat ini.
Keterlambatan dalam menyajikan sistem informasi akan sangat menghambat kinerja sistem yang ada. Dengan
demikian suatu sistem yang baik harus mampu memberikan informasi tepat pada waktunya, dengan data-data
yang akurat dan tepat dalam proses pengolahannya.

Sistem Basis Data akan lebih menyederhanakan proses-proses pengolahan data transaksi,
meningkatkan mutu sumber daya keseluruhan, dengan memanfaatkan teknologi informatika jaringan
komunikasi data. Sehingga pengolahan atas data-data yang ada akan lebih cepat dan akurat, serta
menghilangkan duplikasi data yang timbul antar bagian yang ada. Disamping itu sisi keamanan dan keutuhan
data dapat lebih terjamin karena diterapkannya batasan-batasan atas pemakaian data, sehingga penyebaran
informasi hanya akan diterima oleh yang berhak saja.

Desain sistem informasi meliputi pencatatan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap,
pengelolaan biaya pemeriksaan, tindakan dan jasa dokter, serta biaya obat-obatan. Pada tahap akhir
pengembangan perangkat lunak, dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk pengembangan perangkat
lunak.

Kata kunci : Basis Data, Administrasi, Rawat Inap, Rumah Sakit, Rekam Medis

1. PENDAHULUAN semua hal yang diharapkan, maka pihak rumah


Untuk meningkatkan pelayanan yang baik bagi sakit melakukan beberapa pengembangan,
masyarakat, perlu adanya perubahan dalam hal diantaranya adalah peningkatan sumber daya
sistem yang digunakan. Hal ini memicu pihak manusia pada staff / karyawan melalui seminar
rumah sakit untuk memperbaiki dalam pelayanan maupun pelatihan-pelatihan, guna meningkatkan
informasi. Untuk meningkatkan pelayanan tersebut kwalitas dan kinerja pegawai.
maka semua jenis sumber daya harus dapat
Pendataan dan pengarsipan telah menjadi suatu
dikerahkan secara maksimal dan profesional dalam
kewajiban dalam kegiatan rutinitas suatu rumah
meningkatkan pelayanan bagi para pasien agar
sakit. Karena pentingnya akan data yang disimpan,
tersedianya informasi yang tentunya merupakan
maka diperlukan suatu sistem basis data yang baik
hasil dari pengolahan basis data yang handal dari
untuk mengelola / mengoorganisasikan data pada
rumah sakit tersebut.
rumah sakit tersebut. Dengan adanya pengelolaan
Berangkat dari visi dan misi, Rumah Sakit basis data, maka data pada suatu rumah sakit akan
Bhayangkara AKPOL Semarang berusaha untuk terstruktur rapi dalam suatu file, sehingga apabila
selalu meningkatkan kualitas kerja. Agar tercapai data dibutuhkan akan dapat digunakan dengan
cepat dan akurat. Dalam aplikasi basis data perlu
didesain suatu sistem yang diharapkan tidak Kegunaan Basis Data
mengandung suatu masalah pada data, seperti
Penyusunan basis data digunakan untuk
masalah redudansi, inkonsistensi, keamanan, dan
mengatasi berbagai masalah pada penyususnan
dapat memanipulasi data yang sangat kompleks.
data, yaitu redudansi dan inkonsistensi data,
Oleh karena itu, struktur basis data perlu
kesulitan pengaksesan, isolasi data untuk
direncanakan dengan baik untuk menjaga
standarisasi, multiple user atau banyak pemakai,
keakuratan datanya.
masalah keamanan, masalah kesatuan dan
Rumah Sakit Bhayangkara AKPOL Semarang kebebasan data [2].
merupakan suatu rumah sakit yang bergerak di
bidang kesehatan. Permasalahan yang penulis Komponen Basis Data

dapatkan setelah menganalisa sistem administrasi


Basis data (database) merupakan kumpulan data
rawat inap pada Rumah Sakit Bhayangkara
yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan
AKPOL Semarang diantaranya adalah sistem
yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer
administrasi masih dilakukan menggunakan
dan menggunakan perangkat lunak untuk
microsoft office excel, dimana hal tersebut dapat
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis
menimbulkan pemasalahan diantaranya redudansi
data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data,
lanjut. Data di dalam basis data perlu
isolasi dan untuk standarisasi, multiple user,
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
masalah keamanan, masalah data independence
yang dihasilkan berkualitas.
pembuatan desain basis data administrasi rawat
inap pada Rumah Sakit Bhayangkara AKPOL
Definisi Rawat Inap
Semarang diharapkan bisa meminimalisasikan
permasalahan tersebut. Rawat inap adalah pemeliharaan
kesehatan rumah sakit dimana penderita tinggal /
II. LANDASAN TEORI
mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan

Konsep Dasar Basis Data dari pelaksana pelayanan kesehatan atau rumah

Basis data terdiri atas 2 (dua) kata, yaitu sakit pelaksana pelayanan kesehatan [3]. Rawat

Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang

markas atau gudang tempat bersarang / meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,

berkumpul. Sedangkan data adalah representasi keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap

fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek di ruang inap pada sarana kesehatan rumah sakit

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pemerintah dan swasta serta puskesmas perawatan

pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya

keadaan, dsb yang direkam dalam bentuk penderita harus menginap.

angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau


Siklus Hidup Pengembangan Sistem
kombinasinya [1].
Adapun tahapan utama dalam siklus
pengembangan sistem, yaitu :
1. Perencanaan Sistem ( Systems Planning) mendefinisikan data pada sebuah database,
2. Analisis Sistem (System Analysis) adapun query yang dimiliki adalah :
3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Create, Drop, Alter.
Umum
2. DML (Data Manipulation Language)
4. Seleksi Sistem (System Selection)
5. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara DML adalah sebuah metode
Umum query yang dapat digunakan apabila DDL
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini
(System Implementation & Maintenance) adalah untuk melakukan pemanipulasian
database yang telah ada atau telah dibuat
Penggambaran dari siklus hidup
sebelumnya, adapun query yang termasuk
pengembangan sistem dapat dilihat pada gambar
didalamnya adalah : Insert, Update,
berikut:
Delete, Select.

Metode Pengembagan Sistem

Metode pengembangan sistem yang


digunakan adalah SDLC (System Development
Life Cycle). Adapun tahap – tahap pengembangan
sistem tersebut adalah :

1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan adalah mengenali dan
mendefinisikan masalah pengembangan
Structure Query Language (SQL) sistem basis data Rumah Sakit
Bhayangkara AKPOL Semarang.
SQL (Structure Query Language) adalah
2. Tahap Analisis Sistem
sebuah bahasa permintaan database yang
terstruktur. Bahasa SQL dibuat sebagai bahasa Tahapan dalam analisis sistem adalah :
yang dapat merelasikan antar database. Bahasa
SQL ditulis langsung dalam sebuah program a. Mengidentifikasi Masalah

database sehingga seorang pengguna dapat melihat


Tujuan : Untuk mencari apakah
langsung permintaan yang diinginkan sekaligus
ada permasalahan di dalam sistem
melihat hasilnya.
yang berjalan.

SQL (Structure Query Language) dibagi


Hasil : Masalah pengelolaan
menjadi dua bentuk Query, yaitu [4]:
dan penyimpanan data yang kurang

1. DDL (Data Definition Language) efektif.

DDL adalah sebuah metode


query SQL yang berguna untuk
b. Memahami Kerja Sistem yang ada 3) Pembuatan Relationship table
4) Pembuatan Kamus Data
Tujuan : Untuk mendeskripsikan
5) Pembuatan Desain Database
sistem yang berjalan dengan
penekanan pada area dimana masalah
4. Tahap Implementasi Sistem
tersebut timbul.
Tahap-tahap dalam tahap implementasi ini
Hasil : Deskripsi sistem
adalah :
penyimpanan data yang sedang
berjalan. 1. Menguji dan mengevaluasi sistem

Tujuan : Memastikan apakah


c. Analisis Sistem
sistem dapat berjalan dengan baik dan
Tujuan : Untuk mendeskripsikan untuk mengevaluasi sistem
tentang perlunya perubahan sistem menggunakan pengujian black box.
untuk memenuhi kebutuhan informasi
2. Penerapan sistem
pengguna sehingga dapat mengatasi
permasalahan antara sistem yang Tujuan : Melakukan
berjalan dengan sistem yang ideal. implementasi sistem agar
mendapatkan informasi yang
Hasil : Deskripsi analisis
dibutuhkan.
kebutuhan.

3. Memelihara sistem
d. Membuat Laporan Hasil Analisis

Tujuan : Memelihara perangkat


Tujuan : Untuk menuliskan
lunak dan perangkat keras yang
laporan masalah yang ditemui.
digunakan.
Hasil : Laporan hasil analisis.
4. Tahapan Testing (Uji Coba)
3. Tahapan Desain Sistem (Perancangan) Pengetesan sistem ini adalah
untuk memastikan bahwa elemen–elemen
Desain sistem ini dibangun dalam
atau komponen–komponen dari sistem
bentuk prototipe, tahapan dalam desain
telah berfungsi sesuai dengan yang
sistem meliputi :
diharapkan. Pengetesan dilakukan untuk

a. Membuat model perancangan sistem mencari kesalahan–kesalahan atau

1) Pembuatan Context Diagram kelemahan–kelemahan yang mungkin

2) Pembuatan Decomposition masih terjadi.

Diagram
3) Pembuatan DFD Levelled 5. Tahap Perawatan (Maintenance)
b. Perancangan database Fase ini merupakan fase

1) Pembuatan ERD perawatan terhadap sistem yang telah

2) Pembuatan Normalisasi data dikembangkan dan diimpelementasikan.


Cakupan fase ini berupa proses perawatan
terhadap sistem maupun proses terhadap Penelitian adalah teknik yang sering
perbaikan dengan perawatan sistem digunakan berdasarkan studi terhadap aplikasi
manakala sistem menghadapi kendala lain yang serupa. Kunjungan situs merupakan
dalam operasionalnya akibat masalah bentuk penelitian yang khusus, dengan
teknis yang tidak terindikasi dalam proses menjelajahi internet kita dapat memperoleh
pengembangan sistem yang telah informasi yang tidak terhingga.
dikembangkan sebelumnya dalam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menghadapi atau mengantisipasi
Perancangan Sistem
perkembangan maupun perubahan sistem
a) Context Diagram
yang bersangkutan.

III. METODE PENELITIAN


Obyek Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini
mengambil objek penelitian pada Rumah Sakit
Bhayangkara Akademi Kepolisian yang berlokasi
Jl. Sultan Agung Candi Baru No. 131 Semarang.
Metode Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan


data yang dilakukan melalui tatap muka dan
wawancara antara pengumpulan data dengan
b) Entity Relantionship Diagram
responden [5].
b. Observasi
Merupakan proses pencatatan pola
perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya
pertanyaaan atau komunikasi dengan
individu– individu yang diteliti [5].
c. Metode Dokumentasi

Adalah penelitian dengan mempelajari


karangan ilmiah yang relevan dalam
pembahasan ini dan buku–buku yang
memiliki hubungan dengan masalah yang
akan dibahas [5].

d. Metode Research and Site Visits (Penelitian


dan Mengunjungi Situs)
c) Decomposisi Diagram 3. Pengubahan Isi Tabel Pasien

4. Penghapusan Isi Tabel Pasien

Implementasi Desain Basis Data Administrasi


Rawat Inap

1. Input Pasien

5. Menampilkan Laporan Pasien

2. Isi Tabel Pasien


V. KESIMPULAN
Pengelolaan data pasien rawat inap yang
selama ini terjadi pada Rumah Sakit Bhayangkara
Akademi Kepolisian Semarang masih belum
tersimpan dalam sebuah database yang terstruktur,
hal tersebut sering mengakibatkan inkonsistensi
data, kerusakan bahkan kehilangan data, sehingga
dapat menghambat kinerja karyawan dan
mengakibatkan pelayanan kepada
pasien/masyarakat menjadi kurang maksimal.
Dengan menggunakan database MySql tersebut
diharapkan dapat menyajikan data atau informasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna supaya lebih
mudah.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Sutanta, Edhy. (2004). Sistem Basis Data. Edisi


Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[2].http://tjipto62.files.wordpress.com/2008/06/min
ggu-012.pdf, diupdate pada tanggal 20
Maret 2009.

[3]. MPH, Azwar, Azrul, dr (1980).

[4]. Nugroho, Bunafit. (2005). Database Relasional


dengan MYSQL. Yogyakarta : Andi.

[5]. Nugroho, Bunafit. (2005). Database Relasional


dengan MYSQL. Yogyakarta : Andi.

Anda mungkin juga menyukai