Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN


PUSKESMAS

4.1 ANALISIS PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS


Upaya pelayanan kesehatan masyarakat yang essensial dianggap baik, pengembangan tersebut
diselenggarakan secaa menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, serta berorientasi kepada kepuasan
masyarakat. Dalam pelaksanaannya, program dari pelayanan kesehatan yang esensial dan pengembangan
tersebut, perlu dilakukan analisis agar dalam pelaksanaannya tidak banyak mengalami kendala sehingga
derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai secara optimal.
Analisis adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis terhadap kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) suatu organisasi dan kesempatan
(opportunities), serta ancaman (threats) dari lingkungan yang merumuskan strategi organisasi. Pendekatan
dengan menggunakan matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Porche, 2003; dalam Susanto, dkk, 2021).
Tabel 9.1 menampilkan matriks SWOT dalam menganalisis program di Puskesmas.
Matriks SWOT

IFAS Kekuatan Kelemahan


EFAS (strengths = S) (weaknees = W )

Kesempatan Strategi Strategi


(Oportunities S–O W–O
= O)
1.Meningkatkan mutu pelayanan 1.memberikan pelatihan program PTM untuk para
menggunakan sistem berbasis internet dalam tenaga kesehatan
kegiatan 2.mengajak kader untuk bekerja sama mendorong
2.mempromosikan program melalui kader masyarakat untuk mengikuti program PTM
yang tersedia dan melalu secara online
Ancaman S-T W-T
(Threats = T ) 1.Memberikan penyuluhan terkait PTM 1.Meningkatkan tenaga kesehatan yang
professional
2.mengajak kader agar mendorong masyarakat
untuk mengikuti program PTM 2.melakukan,sosialisasi,dan pembinaan secara
berkesinambungan
3.Terus memberikan pelayanan yang terbaik
3.memberikan kegiatan mendidik untuk individu
seperti memberi pengetahuan dan informasi dan
berbagai kemampuan agar dapat membentuk
sikap dan prilaku hidup yang seharusnya

Dalam melakukan analisis SWOT program pelayanan di Puskesmas, kita dapat melakukan
pengumpulan dan pengelompokkan data umum Puskesmas berdasarkan data capaian pelayanan program
dan profil Puskesmas. Wawancara mendalam juga diperlukan dalam menganalisis capaian dan
pelaksanaan program tersebut.

S Man (Ketenagaan)
Money (APBD, BLN, income Puskesmas)
Internal Material (saranan/prasarana, bahan
Method (struktur organisasi, tupoksi, SOP, visi/misi, program)
W Machine (peralatan pelayanan kesehatan, kendaraan)
O Man (lintas program/lintas sektoral, TOGA, TOMA, LSM, kader, PSM) Money (dana sehat/JPKM,
Askes, Kartu Sehat)
Eksternal Material (sarana dan prasarana masyarakat/institusi lain/infra-merah struktur sosial
lain)
Method (peraturan perundangan, program pemerintah, program masyarakat)
T Machine (pelayanan kesehatan formal pemerintah/swasta atau
informal/BATTRA)

4.2 Pelaksanaan Analisis SWOT Program Puskesmas


Pelaksanaan Analisis SWOT Program Puskesmas
No. Uraian Kegiatan Hasil
1 a. Pahami situasi dan informasi yang ada dengan melihat data eksternal
maupun data internal. Informasi dapat bersifat sebagai data numerik, hasil
observasi, atau hasil wawancara
b. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar Puskesmas,
misalnya: data kependudukan, geografis, sosial budaya, kesehatan,
biologi, lingkungan, dan lain-lain
c. Data internal dapat diperoleh dari dalam Puskesmas, misalnya: SP2TP,
PWS-KIA, PTM, Stratifikasi Puskesmas, SKDN, dan lain-lain
2 Pahami permasalahan yang terjadi, baik masalah yang bersifat umum maupun
spesifik kesehatan
3 Buatlah matriks SWOT
4 Sel KESEMPATAN (O), tentukan 5-10 faktor peluang eksternal yang
dihadapi Puskesmas. Sel ini harus mempertimbangkan perangkat
perundangan yang terkait dan sebagai satu faktor strategis
5 Sel ANCAMAN (T), tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal yang dihadapi
Puskesmas
6 Sel KEKUATAN (S), tentukan 5-10 faktor kekuatan internal yang dimiliki
Puskesmas, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang
7 Sel KELEMAHAN (W), tentukan 5-10 faktor kelemahan internal yang
dimiliki Puskesmas
8 Buatlah kemungkinan strategis dari Puskesmas atau menciptakan berbagai
alternatif pemecahan masalah berdasarkan pertimbangan kombinasi empat sel
faktor strategis tersebut:
a. Sel Strategis S-O, ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
b. Sel Strategis S-T, ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
c. Sel Strategis W-O, ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
d. Sel Strategis W-T, ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
9 Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif yang terbaik dengan
mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki Puskesmas

Nama Program : PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR


Nama puskesmas : Tunggak Jati
Alamat puskesmas : Jl.Raya rengas dengklok NO.354,Tunggak
jati,kecamatan karawang barat,kabupaten
karawang

NO STRANGE WEAKNESS OPORTUNITIS THREAST


(KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
(KEKUATAN)
1 Adanya komunikasi dan kerja Masih banyak Kerja sama RT yang Adanya isu negative
sama yang baik antara tenaga masyarakat yang bersedia di berikan tentang program
kesehatan dan kader dalam belum menegtahui pelayanan kesehatan PTM
pelaksanaan PTM program prolanis
(PTM)

2 Tersedianya petugas kesehatan Kurang nya tenaga Adanya kebijakan Kurang nya
yang pernah belajar kesehatan tentang PTM pengetahuan
/berpengalaman mengenai sebagian masyarakat
PTM tentang manfaat
program PTM
3 Adanya dukungan pemerintah Kurang minat nya Adanya program PTM Masyarakat yang
dalam pelaksanaan program masyarakat untuk yang terus dilakukan sibuk dengan
PTM sebagai program mengikuti program setiap kelurahan pekerjaan nya
menurunkan angka kasus PTM masing masing jadi
tidak sempat
penyakit menular
mengikuti program
PTM
4 Adanya alat prasarana yang Adanya alat
lengkap transfortasi
5 Terdapat dana yang di Belum ada nggaran Terhambatnya
keluarkan oleh bpjs untuk khusus untuk program PTM di
program PTM, Adanya program PTM di karenakan pendanaan
anggaran dari pemerintah yang puskesmas tunggak yang dapat di
gunakan sebagai
masukuntuk semua UKM di jati
media penkes
puskesmas

d. Langkah penyelesaian berdasarkan analisis SWOT yang disarankan ketersediaan sumber daya
manusia (man)

Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup merupakan salah satu faktor keberhasilan
suatu program. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan yang untuk jenis tertetu memerlukan kewenagan untuk melakukan upaya
kesehatan. Manusia merupakan aset utama organisasi dalam kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Tenaga kesehatan kurang terampil menjadi salah satu penyebab
pekerjaan tidak terselesaikan secara optimal. Sumber daya manusia sangat penting
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Sumber daya
manusia diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan program PTM
(Penyakit tidak menular) yang berhubungan dengan hasil dari program PTM.
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan kesehatan. Program PTM di
Puskesmas Tunggakjati yang sedang berjalan baru pengobatan saja, tentunya dengan
dukungan tenaga kesehatan yang dimiliki baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Berdasarkan hasil wawancara jumlah sumber daya manusia untuk kegiatan PTM
ini belum tercapai dikarenakan pandemi Covid-19. Puskesmas Tunggakjati Baru
memiliki koordinator PTM yang bertugas mengkoordinir pelaksana kegiatan PTM,
pelaksana PTM membantu mengelola agar tidak terjadinya penyakit menular, dan kader
yang tersebar di 2 kelurahan untuk membantu pelaksanaan kegiatan PTM di lapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan didapati bahwa kader yang ada pada saat
pelaksanaan program ada dua orang hal ini menunjukkan bahwa kenyataan yang
didapati tidak sesuai dengan pernyataan informan 2 kader merupakan anggota
masyarakat yang bersedia dan memiliki waktu unutuk menyelenggarakan kegiatan
program tersebut secara sukarela (Kemenkes, 2011). Jumlah tenaga kesehatan tersebut
belum tercapai dalam kegiatan PTM di Puskesmas Tunggakjati.

Menurut Kemenkes RI (2013), salah satu upaya untuk meningkatan kompetensi


pelaksana program dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan digunakan sebagai
metode untuk meningkatkan kualitas aparatur yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku aparatur kesehatan ke arah yang positif.

Anda mungkin juga menyukai