Dalam melakukan analisis SWOT program pelayanan di Puskesmas, kita dapat melakukan
pengumpulan dan pengelompokkan data umum Puskesmas berdasarkan data capaian pelayanan program
dan profil Puskesmas. Wawancara mendalam juga diperlukan dalam menganalisis capaian dan
pelaksanaan program tersebut.
S Man (Ketenagaan)
Money (APBD, BLN, income Puskesmas)
Internal Material (saranan/prasarana, bahan
Method (struktur organisasi, tupoksi, SOP, visi/misi, program)
W Machine (peralatan pelayanan kesehatan, kendaraan)
O Man (lintas program/lintas sektoral, TOGA, TOMA, LSM, kader, PSM) Money (dana sehat/JPKM,
Askes, Kartu Sehat)
Eksternal Material (sarana dan prasarana masyarakat/institusi lain/infra-merah struktur sosial
lain)
Method (peraturan perundangan, program pemerintah, program masyarakat)
T Machine (pelayanan kesehatan formal pemerintah/swasta atau
informal/BATTRA)
2 Tersedianya petugas kesehatan Kurang nya tenaga Adanya kebijakan Kurang nya
yang pernah belajar kesehatan tentang PTM pengetahuan
/berpengalaman mengenai sebagian masyarakat
PTM tentang manfaat
program PTM
3 Adanya dukungan pemerintah Kurang minat nya Adanya program PTM Masyarakat yang
dalam pelaksanaan program masyarakat untuk yang terus dilakukan sibuk dengan
PTM sebagai program mengikuti program setiap kelurahan pekerjaan nya
menurunkan angka kasus PTM masing masing jadi
tidak sempat
penyakit menular
mengikuti program
PTM
4 Adanya alat prasarana yang Adanya alat
lengkap transfortasi
5 Terdapat dana yang di Belum ada nggaran Terhambatnya
keluarkan oleh bpjs untuk khusus untuk program PTM di
program PTM, Adanya program PTM di karenakan pendanaan
anggaran dari pemerintah yang puskesmas tunggak yang dapat di
gunakan sebagai
masukuntuk semua UKM di jati
media penkes
puskesmas
d. Langkah penyelesaian berdasarkan analisis SWOT yang disarankan ketersediaan sumber daya
manusia (man)
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup merupakan salah satu faktor keberhasilan
suatu program. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan yang untuk jenis tertetu memerlukan kewenagan untuk melakukan upaya
kesehatan. Manusia merupakan aset utama organisasi dalam kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Tenaga kesehatan kurang terampil menjadi salah satu penyebab
pekerjaan tidak terselesaikan secara optimal. Sumber daya manusia sangat penting
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Sumber daya
manusia diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan program PTM
(Penyakit tidak menular) yang berhubungan dengan hasil dari program PTM.
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan kesehatan. Program PTM di
Puskesmas Tunggakjati yang sedang berjalan baru pengobatan saja, tentunya dengan
dukungan tenaga kesehatan yang dimiliki baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Berdasarkan hasil wawancara jumlah sumber daya manusia untuk kegiatan PTM
ini belum tercapai dikarenakan pandemi Covid-19. Puskesmas Tunggakjati Baru
memiliki koordinator PTM yang bertugas mengkoordinir pelaksana kegiatan PTM,
pelaksana PTM membantu mengelola agar tidak terjadinya penyakit menular, dan kader
yang tersebar di 2 kelurahan untuk membantu pelaksanaan kegiatan PTM di lapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan didapati bahwa kader yang ada pada saat
pelaksanaan program ada dua orang hal ini menunjukkan bahwa kenyataan yang
didapati tidak sesuai dengan pernyataan informan 2 kader merupakan anggota
masyarakat yang bersedia dan memiliki waktu unutuk menyelenggarakan kegiatan
program tersebut secara sukarela (Kemenkes, 2011). Jumlah tenaga kesehatan tersebut
belum tercapai dalam kegiatan PTM di Puskesmas Tunggakjati.