Dosen:
dr. Euis Heryati, M.Kes
disusun oleh:
Lutviawati Nur Sabika Amani 2004108
Putri Rohanah Nurjehan 2006476
NO OP Mata Kanan
1. OP 1 20/20
2. OP 2 20/20
viii. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa mata kanan dari OP 1
dan OP 2 itu normal.
2
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGLIHATAN
viii. Kesimpulan :
Dari percobaan tersebut kedua OP memiliki lantang pandang yang cukup baik.
3
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGLIHATAN
vii. Hasil :
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGLIHATAN
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGLIHATAN
vii. Hasil
Hasil yang didapat setelah melakukan percobaan ini adalah apabila senter disinari
secara bergantian pada mata kanan dan mata kiri maka pupil mata OP 1 dan OP 2 akan
menyusut atau lebih kecil. Saat senter dimatikan, pupil OP akan menjadi lebih besar.
viii. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan pupil mata kedua OP
dalam keadaan normal karena terdapat refleks pada cahaya, dan reaksi pupil dalam
menanggapi intensitas cahaya tersebut normal dengan membesar dan mengecilnya
pupil kedua mata OP.
6
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGLIHATAN
SISTEM PENDENGARAN
VIII. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa OP 1 dan OP 2 tidak
mengalami gangguan pendengaran.
9
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENDENGARAN
I. Judul Percobaan : Tes Webber
II. Nama PP :
1. Putri Rohanah Nurjehan
2. Lutviawati Nur Sabika Amani
Nama OP :
1. Lutviawati Nur Sabika Amani
2. Putri Rohanah Nurjehan
III. Tujuan Percobaan :
Untuk membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga OP.
IV. Dasar Teori :
Tes webber adalah tes untuk membandingkan hantaran tulang pada telinga kiri
dan telinga kanan. Hasil tes weber dan penjelasannya :
1. Bila terdengar lebih keras ke salah satu telinga : lateralisasi ke telinga
tersebut.
2. Bila tidak dapat membedakan mana yang lebih keras terdengar : tidak
ada lateralisasi (normal).
3. Bila terjadi lateralisasi pada telinga yang sakit : tuli konduktif.
4. Bila terjadi lateralisasi pada telinga yang sehat/tidak sakit : tuli
sensorineural.
V. Alat Yang Digunakan :
1. Garpu tala
VI. Jalannya Percobaan :
1. Pastikan ruangan sunyi.
2. PP menggetarkan garpu tala lalu ditempel pada tulang ubun-ubun,
3. OP kemudian dengarkan getaran pada telinga kanan dan kiri, apakah ada
perbedaan atau tidak?
VII. Hasil :
No OP Telinga Kanan Telinga Kiri Hasil
Lutviawati Nur Tidak dapat Tidak dapat
1. Sama
Sabika Amani membedakan membedakan
Putri Rohanah Tidak dapat Tidak dapat
2. Sama
Nurjehan membedakan membedakan
VIII. Kesimpulan :
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa OP 1 dan OP 2 tidak dapat
membedakan atau tidak ada lateralisasi. Jadi OP 1 dan OP 2 tidak mengalami
gangguan pendengaran.
10
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENDENGARAN
I. Judul Percobaan : Tes Schwabach
II. Nama PP :
1. Putri Rohanah Nurjehan
2. Lutviawati Nur Sabika Amani
Nama OP :
1. Lutviawati Nur Sabika Amani
2. Putri Rohanah Nurjehan
III. Tujuan Percobaan :
Untuk membandingkan hantaran tulang PP dan OP.
IV. Dasar Teori :
Tes Schwabach adalah tes untuk membandingkan hantaran tulang telinga orang
yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal. Hasil dan
interpretasi tes schwabach:
1. Normal : Sama.
2. Tuli konduktif : Memanjang.
3. Tuli sensorineural : Memendek.
V. Alat Yang Digunakan :
1. Garpu tala
VI. Jalannya Percobaan :
1. Pastikan di ruangan yang sunyi.
2. Getarkan garpu tala.
3. Lalu tempelkan ke tulang belakang telinga PP.
4. Setelah tidak terdengar / tidak ada suara pindahkan ke daun telinga OP,
apakah bunyi masih terdengar atau tidak.
VII. Hasil :
No OP Telinga Kanan Telinga Kiri Hasil
Lutviawati Nur
1. Sama Sama Sama
Sabika Amani
Putri Rohanah
2. Sama Sama Sama
Nurjehan
VIII. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa OP 1 dan OP 2
mendengar getaran yang sama dan memiliki pendengaran normal. Jadi OP 1
dan OP 2 tidak mengalami gangguan pendengaran.
11
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENCIUMAN
Bunga
Durian
Bawang
Terasi
Bunga
Durian
Bawang
Terasi
viii. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan, bahwa OP 1 dan OP 2 tidak memiliki
gangguan penciuman.
12
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGECAPAN
viii. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan, bahwa OP 1 dan OP 2 tidak memiliki
gangguan pengecapan.
13
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM MOTORIK
viii. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, OP 1 dan OP 2 tidak mengalami gangguan rentang
sendi, dan mampu gerak penuh tanpa hambatan. Artinya kedua OP rentang gerak
sendi pada sikut normal.
14
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM MOTORIK
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM MOTORIK
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM MOTORIK
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM SENSIBILITAS
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM SENSIBILITAS