Anda di halaman 1dari 1

Fenomena urbanisasi dan pertumbuhan kota

Perkembangan dan pertumbuhan kota > fisik struktural untuk dapat memenuhi fungsi dan peran
kota sesuai dengan perkembangan yang terjadi sehingga kebutuhan ruang meningkat

Ruang informal adalah ruang yang tidak memiliki legalitas, contohnya kawasan sempadan kereta,
pasar, pertokoan, perumahan kumuh yang biasanya diisi oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Diperlukan peremajaan pada ruang-ruang informal

Dinamika Kota > seperti pertumbuhan yang cepat, perkembangan penerapan teknologi baru di
dalam pemenuhan kebutuhan kota, perkembangan teknologi pergerakan dan dinamika lain seperti
bencana pandemi yang mengubah perilaku atau kehidupan kota

Dari masa ke masa dibutuhkan peremajaan kota

Prinsip peremajaan kota

 Meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana


 Menjaga agar tidak meluasnya kekumuhan

Lingkup wilayah peremajaan kota

 Pada bagian wilayah kota atau suatu kawasan fungsional kota


 Bagian wilayah kota atau kawasan fungsional yang tertua telah mengalami kemunduran fisik

Dalam isitilah peremajaan kota ada istilah lain yaitu peremajaan lahan. Peremajaan bisa melingkupi
reboisasi hutan atau penanaman kembali hutan atau sawah.

Perbedaan kota dengan desa,

 Desa sektor utamanya adalah agraris seperti pertanian, perikanan, dan lain-lain
 Kota sektor utamanya adalah non agraris seperti pusat pemerintahan dan industri

Lingkup peremajaan lahan : Kawasan sempadan pantai, sungai, waduk, cagar budaya. Kawasan
pelestarian alam, kawasan lindung geologi, pertania dan lai-lain.

Kedudukan Peremajaan Kota

Revitalisasi diperlukan agar vitalitas kota tidak terus menerus merosot. Peran serta masyarakat dan
swasta dari segi keruangan kawasan sehingga kawasan tersebut akan lebih terintegrasi dalam satu
kesatuan yang utuh dengan sistem kota.

Peremajaan kota dilakukan pada skala kawasan RTRW > RDTR > RTBL

Anda mungkin juga menyukai