Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bilal Al givari

NIM : L1B020021

UAS Sistem Komunikasi Indonesia (Kelas A)

Dosen : Eka Putri Paramita

1. Dalam penyiaran berita di televisi tanah air, apakah telah berpihak pada
masyarakat?

Jika memaknai keberpihakan kepada masyarakat ini sebagai suatu


implementasi dari peran media massa yang fungsinya untuk memenuhi
kebutuhan informasi masyarakat, maka saya bisa katakana Iya. Karena
dari apa yang saya lihat berita berita di siaran televisi sifatnya terbuka,
baik dalam pemberitaan Ekonomi hingga Politik dan menurut saya sesuai
dengan kebutuhan Informasi Masyarakat.

Saat ini sudah ada aturan main bagi industri penyiaran di Indonesia yaitu
untuk penyiaran radio dan televisi melalui Undang-undang Nomor 32
Tahun 2002, Pasal 2 tentang Penyiaran. Aturan ini menyatakan bahwa asas
penyiaran di Indonesia antara lain adalah asas manfaat, adil dan merata,
kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian,
kebebasan, dan tanggung jawab. Dari asas tersebut bisa kita lihat
meskipun dalam penerapannya belum sepenuhnya sempuurna, namun
sampai saat ini industri penyiaran di Indonesia masih terus dalam proses
menyesuaikan dengan apa yang diamanahkan oleh undang-undang tersebut.

dalam regulasi yang mengatur tentang pertelevisian tercantum jelas dalam


Pasal 34 ayat 4 UU 32/2002 tentang penyiaran yang menyebut, “Isi siaran
wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan
golongan tertentu.”

2. Teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dalam sejarah dimulai


dengan tradisi media lisan berkomunikasi dengan cara verbal dan tulisan
pada daun-daun ataupun tanah liat.

Pada periode perkembangan selanjutnya, tradisi media lisan kemudian


berkembang seiring dengan ditemukannya sejenis alat cetak buku. Pada
era ini informasi dan komunikasi kemudian dilakukan melalui  paper-based
communication. Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan
individu-individu sebagai pengantar pesan. Contohnya tukang pos, loper
koran, kurir pribadi kalangan borjuis, dll.

Lalu di fase selanjutnya penyampaian informasi yang tadinya


menggunakan jasa kurir ataupun tukang post kemudian berkembang dimana
penyampaiannya menggunakan gelombang elektronik. Ini merupakan era
kemunculan TV (hitam-putih), Radio, LP Records, Amplifier. dimana
informasi yang diberikan tidak lagi terbatas dalam lingkup domestik saja,
namun lebih global lagi. Era ini merupakan awal dari divergensi media,
dimana terdapat penggabungan media yang lebih memudahkan masyarakat
untuk memperoleh informasi, Lalu difase selanjutnya

Memasuki era digital, dengan munculnya internet, digital mobile phones,


mobile data, laptop, notebook. Kemunculan internet menjadi sedemikan
dahsyat penggunaannya dan menjadi kultur global. Keterbukaan dalam
internet merupakan sebuah daya tarik yang sangat kuat. Siapapun bukan
hanya dapat membaca apa yang ada di internet melainkan juga dapat
memberi sumbangsih pemikiran, komentar-komentar terhadap sajian
informasi yang diberitakan.

3. Mengenai fenomena maraknya ketidakpastian sumber berita pada media


sosial saat ini menurut saya merupakan salah satu dampak negatif dari
kemajuan era digital. Fenomena semakin mudahnya akses terhadap berita/
informasi memang membuat kita sebagai umat manusia dipermudah untuk
memproleh suatu informasi, namun hal tersebut juga membuka peluang
yang sama untuk informasi-informasi atau berita berita yang belum jelas
sumbernya dengan mudah beredar dan sampai kemasyarakat.

Hal itulah menurut saya menjadi alasan perlunya membentengi diri dengan
intelektualitas, sehingga nantinya kita tidak mudah terhasut/mempercayai
suatu berita tanpa menyaring dan mencari tahu kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai