Konseptual Administrasi
• Administrasi adalah tindakan rasional yang kooperatif. • Tindakan rasional adalah tindakan yang
diperhitungkan dengan cermat untuk merealisir tujuan tertentu yang dikehendaki dengan pengorbanan
yang minimum. • Administrasi adalah rangkaian kegiatan usaha kerja sama manusia secara rasional atau
efisien untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan. • Sebagai demikian, maka pengertian
tersebut mempunyai empat unsur :
1. Kegiatan
2. Efisien/rasional
3. Kerjasama
4. Tujuan
Pengertian Administrasi
• Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. •
Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. • Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari
administrasi. • Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan
administrasi atau tidak. • Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi
dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi
mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara.
• Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. •
Kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal
yang berkaitan dengan publik.
1. Pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi
negara, pendekatan rasional dalam administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap
perkembangan administrasi negara.
2. Pendekatan perilaku
4. Pendekatan ekologis Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang
lebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu
masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Karena
1
administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan metodologi dalam
administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis.
Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek
administrasi tertentu.
Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut sesuai dengan
aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.
Pengawas Kota, Pengawas agora, dan Pengawas tempat ibadah serta menggambarkan tugas dan
kewajiban, bagaimana menentukan jumlah serta proses seleksinya.
• Marchiavelli (The Prince) Administrasi sebagai pelayan publik yang membantu negara
• bahwa ketika negara semakin besarRosseau ( The Sosial Contract ) beban administrasi akan
menjadi besar dalam mendukung berlangsungnya negara.
• Vivien (Etudes administratives) ada dikotomi antara administrsi dan politik, Fungsi eksekutif
dibagi dua yaitu fungsi politik (membuat kebijakan/aturan) dan administrasi (yang menjalankan
aturan/kebijakan)
• Administrasi sebagai pelayan publik fungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani.Hegel
( the Philosophy Of Rights )
2
ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU
Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu mengalami beberapa proses pergantian
cara pandang. Menurut Nicholas Henry (publicAdministration and public affairs ) menyatakan
terdapat krisis definisi administrasi dalam administrasi negara dan lebih jauh Nicholas Henry
menyarankan bahwa pemahaman administrasi bisa dipahami lewat paradigma. Henry mengutip
pendapat Robert T. Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu mencakup Locus dan Focus.
Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya Politics and Administration menyatakan
dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda:
Penekanan pada Paradigma ini terletak pada Locusnya, menurut Goodnow Locusnya berpusat
pada (government Bureucracy) birokrasi Pemerintahan. Sedangkan Focusnya yaitu metode atau
kakian apa yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas.
Administrasi negara memperoleh legitimasi akademiknya lewat lahirnya Introduction To the
study of Public Administration oleh Leoanrd D White yang menyatakan dengan tegas bahwa
politik seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi, dan administrasi negara harus bersifat
studi ilimiah yang bersifat bebas nilai.
Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F Willoughby. Pada fase
ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari bidang-bidang lain seperti
industri dan manajemen, berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang besar pada
timbulnya prinsip-prinsip administrasi. Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian
Administrasi Publik, sedangkan Locus dari paradigma ini kurang ditekankan karena esensi
prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua
tatanan, lingkungan, misi atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian
administrasi bisa hidup dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi.
Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kelasik sangat besar Tokoh-tokohnya adalah :
F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu mengembangkan ilmu Manajemen
sejati untuk memperoleh kinerja terbaik ; perlu dilakukan proses seleksi pegawai secara ilmiah
agar mereka bisa tanggung jawab dengan kerjanya ; perlu ada pendidikan dan pengembangan
pada pegawai secara ilmiah ; perlu kerjasama yang intim ( prinsip management ilmiah Taylor )
antara pegawai dan atasan Kemudian disempurnakan oleh Fayol (POCCC ) dan Gullick dan
Urwick ( Posdcorb )
3
Paradigma III: Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini menerapkan suatu
usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara administrasi saat Itu, karena hal
itulah administrasi pulang kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya
terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi
konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan bidang ini dalam hubungannya
dengan focus keahliannya yang esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini
yaitu timbulnya studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari
Administrasi negara.
Istilah Administrative Science digunakan dalam paradigma IV ini untuk menunjukkan isi dan
focus pembicaraan, sebagai suatu paradigma pada fase ini Ilmu Administrasi hanya menekankan
pada focus tetapi tidak pada locusnya, ia menawarkan teknik-teknik yang memerlukan keahlian
dan spesialisasi, pengembangan paradigma ke-4 ini bukannya tanpa hambatan, banyak persoalan
yang harus dijawab seperti misal adalah apakah jika fokus tunggal telah dipilih oleh administrasi
negara yakni ilmu administrasi, apakah ia berhak bicara tentang public (negara) dalam
administrasi tersebut dan banyak persoalan lainnya.
Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu dikembangkan dalam disiplin
Administrasi Negara:
1. Ahli Administrasi Negara meminati pengembangan suatu ilmu Administrasi Negara yang
murni.
2. Satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai Kebijaksanaan publik.
Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah ilmu kebijaksanaan (Policy Science)
dan cara pengukuran dari hasil- hasil kebijaksanan yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat
dianggap sebagi mata rantai yang menghubungkan antara fokus administrasi negara dengan
locusnya. Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public policy dan tekhnik administrasi ataupun
manajemen yang sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada birokrasi pemerintahan dan
persoalan-persoalan masyarakat (Public Affairs).
4
Tags : Ilmu administrasi, konsep dasar administrasi publik, paradigma administrasi negara,
pengertian administrasi, definisi adminstrasi, perkembangan administrasi publik