Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan TIK


Pada masa pandemi seperti saat ini, SMAN 1 Menganti Gresik menggunakan
sistem hybrid. Dalam sistem ini, proses pembelajaran akan dilakukan melalui kegiatan
synkronus (tatap muka) dan asynkronus (online). Beralihnya pembelajaran tatap muka ke
online, membawa perubahan besar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. sistem
pembelajaran ini tentunya sangat bergantung pada pemanfaatan TIK. Dimana saat
pembelajaran asynkronus, kehadiran berbagai platfrom teleconference seperti zoom
meetings, google meets, microsoft team, dan sebagainya akan sangat membantu dalam
proses pembelajaran.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring di SMAN 1 Menganti
Gresik, penggunaan zoom meetings, google meets dan juga google classroom menjadi
alternatif terbaik untuk menunjang proses pembelajaran. Berdasarkan pengalaman kami
selama mengajar dimasa pandemi ini, kehadiran google classroom sangat membantu,
khususnya untuk kegiatan penggumpulan tugas. Karena pada saat kami melaksanakan
pembelajaran secara daring maka kegiatan pembelajaran anak di alihkan kepada
penugasan, dan penyampaian materi akan diberikan pada saat proses pembelajaran tatap
muka di waktu setelahnya.
Dengan menggunakan berbagai platfrom teleconference yang ada, maka proses
kegiatan pembelajaran akan dapat tetap berlangsung walau masih ada beberapa kendala
baik dari mahasiswa PLP sebagai pengajar maupun siswa. Kendala yang paling sering
terjadi adalah kendala jaringan yang tidak stabi, sehingga beberapa kali proses
pembelajaran secara daring tidak berjalan baik. Namun, kendala tersebut masih bisa
diatasi dan diperbaiki pada saat pembelajaran tatap muka.

D. Pengelolaan Kelas
Dengan berlakunya sistem pembelajran hybrid, maka kegiatan pengelolahan kelas
harus disesui dengan keadaan saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga menuntut
para pendidik untuk lebih kreatif dalam penerapan berbagai model pembelajaran yang
disesuaikan dengan keadaan saat ini. Online learning saat ini menjadi pilihan yang tepat
dalam proses pembelajaran dimasa pandemi saat ini, namun salam proses pelaksanaannya
harus disesuaikan dengan media yang tepat. Pada proses kegiatan belajar mengajar, guru
tidak hanya bertindak sebagai satu-satunya penentu keberhasilan siswa, namun guru juga
bertindak sebagai fasilitator, pemandu, atau bahkan narasumber ahli. Hal ini dikarenakan
guru bertindak sebagai operator atau pengarah dalam proses pembelajaran secara daring.
Dalam proses pembelajaran secara daring, mahasiswa PLP sebagai pendidik
menyiapkan materi pembelajaran yang akan diakses oleh siswa. Selain itu, mahasiswa
PLP juga menyiapkan silabus, RPP, mempersiapkan materi, lembar penilaian, dan lain
sebagainya.
E. Pelaksanaan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Dalam pelaksanaan kegiatan penilaian dan evaluasi, guru melakukan tiga bentuk
penilaian yaitu penilaian sikap spiritual , penilaian pengetahuan, dan penilaian
keterampilan peserta didik. Penilaian sikap spiritual dapat dilakukan melalui pembiasaan
mengaji sebelum pelajaran di pagi hari. Dengan cara mengamati dan menuliskan
partisipasi siswa pada saat mengaji. Penilaian pengetahuan peserta didik, guru
memberikan stimulus kepada peserta didik berupa isu-isu yang sedang terjadi sekitar dan
mengaitkannya dengan teori-teori yang ada dalam materi yang dibahas. Sedangkan untuk
penilaian keterampilan peserta didik, guru membebankan penugasan kepada peserta didik
yang diberikan pada saat pembelajaran secara daring melalui google classroom. Semua
jenis penilaian ini sudah ada dalam RPP yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai