Anda di halaman 1dari 19

NAMA:Muhammad Hafizi

KELAS:X BDP 2

PELAJARAN:Profil Pelajar Pancasila

BAB II PEM MAKALAH TENTANG


MENGENAL DAN MENGHARGAI BUDAYA

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas
taufik dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Keragaman Sosial Budaya di Indonesia ini. Shalawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya
hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang
kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada
tahap penyusunan hingga selesainya makalah Keragaman
Sosial Budaya di Indonesia ini. Harapan kami semoga
makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya
saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari
banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun
kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini
murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.
PALANGKA RAYA 21 September 2021
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan
BAHASAN
A. Pengertian Sosial Budaya
B. Unsur-unsur Keragaman Sosial Budaya
1. Suku Bangsa dan Ras
2. Agama dan keyakinan
3. Ideologi dan politik
4. Tata karma
5. Kesenjangan ekonomi dan social
C. Faktor Penyebab Keragaman Sosial Budaya
1. Latar belakang historis
2. Perbedaan kondisi geografis
3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
D. Contoh Keragaman Sosial Budaya
1. Keragaman suku bangsa
2. Keragaman bahasa
3. Rumah adat
4. Pakaian tradisional
5. Senjata tradisional
6. Makanan khas
7. Upacara adat
8. Kesenian
9. Keragaman religi
E. Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
F. Masalah yang Timbul Akibat Keragaman Sosial Budaya
1. Konflik
2. Integrasi
3. Disintegrasi
4. Reintegrasi
G. Manfaat Keragaman Sosial Budaya
1. Sebagai Identitas Bangsa kepada Dunia Internasional
2. Sebagai Ikon Pariwisata yang Menarik
3. Sebagai Mata Pencarian Warga Setempat
4. Menambah Pendapatan Negara
H. Peran Masyarakat dalam Menjaga Keragaman Budaya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman sosial budaya atau “cultural diversity” adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman sosial
budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman
masyarakat
majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari
berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di
daerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka
tinggal tersebar dipulau-pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga
berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku
bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di
Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan
yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan
kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional
hingga ke modern, dan kewilayahan.
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosial Budaya
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang
lain. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan
karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah cultural-determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai super organik.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B. Unsur-unsur Keragaman Sosial Budaya
1. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang
sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras
muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang
memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran, tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain
sebagainya.
2. Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaib yang tak dapat ditangkap dengan pancaindra.
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus
karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan
yang fundamental.
4. Tata krama
Tata krama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “adat,
sopan santun, basa basi”. Pada dasarnya ialah segala tindakan,
perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai
kaidah atau norma tertentu. Seperti norma agama dan norma
kesopanan.
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.
1. Latar belakang historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian
Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di
berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama,
bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim
di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan
lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum
melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan
pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku
bangsa dengan budaya yang beraneka ragam di Indonesia.
2. Perbedaan kondisi geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan
berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia.
Hal itu berkaitan dengan: pola kegiatan ekonomi, perwujudan
kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian,
kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan
mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok
dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu
kebudayaan yang lainnya.
3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk
keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina,
dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang
membawa kebudayaan yang beraneka ragam.

Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai


umumnya tidak banyak terpengaruh budaya luar, sehingga
kebudayaannya berkembang dengan corak khas. Contoh:
Jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak
kebudayaan yang cukup beragam yaitu dengan adanya
Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan
India. Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang
datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya pembauran
kebudayaan.
D. Contoh Keragaman Sosial Budaya
Kebudayaan dibagi menjadi dua yakni kebudayaan jasmani
dan kebudayaan rohani. Kebudayaan jasmani dapat dirasakan,
dilihat, dan diraba. Sebagai contoh keragaman sosial budaya
adalah alat musik tradisional, pakaian adat, dan arsitektur
bangunan. Sedangkan contoh keragaman sosial budaya rohani
adalah kebudayaan yang hanya bisa dirasakan namun tidak
dapat diraba dan dilihat contohnya kepercayaan dan ideologi.
Contoh keragaman sosial budaya di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Keragaman suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari
golongan sosial lainnya karena memiliki ciri paling mendasar
dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal dan
kebudayaannya. Ciri suku bangsa, antara lain bersifat tertutup
dari kelompok lain, memiliki nilai-nilai dasar yang tercermin
dalam kebudayaan, memiliki komunikasi dan interaksi.
2. Keragaman bahasa
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi baik lewat tulisan, lisan ataupun gerakan.
Fungsi budaya secara umum adalah alat berekspresi,
komunikasi dan adaptasi sosial. Contoh bahasa Aceh (Aceh),
Batak (Sumut), Minangkabau (Sumbar), Betawi (DKI
Jakarta), Sunda (Banten dan Jabar), Jawa (Jateng, Jatim dan
DIY).
3. Rumah adat
SeTiap suku di Indonesia memiliki rumah adat yang berbeda
dengan suku yang lainnya. Seperti contoh Rumah adat Bolon
(Sumut), Gadang (Sumbar), Joglo (Jawa), Lamin (Kaltim),
Tongkonan (Sulsel dan Sulbar), dan Honai (Papua).
4. Pakaian tradisional
Pakaian adat dipakai pada acara khusus. Contoh pakaian adat
antara lain: Blangkong dan Baju Beskap (Jawa Tengah), Baju
Surjan dan blangkon (Yogyakarta), baju teluk belangan dan
daster (Riau), Ulos dan Sabe-sabe (Sumut).
5. Senjata tradisional
Saat ini senjata tradisional dipakai sebagai pelengkap dalam
pakaian adat. Contoh Rencong (Aceh), Keris (Jawa), Mandau
(Kalimantan), Badik (Betawi), Celurit (Madura) Badik
(Sulsel), Jenawi (Riau) dan Trisula (Sumsel).
6. Makanan khas
Contoh: Gudeg (Yogyakarta), Rendang (Padang), Pempek
(Palembang), Rujak Cingur (Surabaya), Ayam Betutu (Bali),
Pepeda (Maluku dan Papua).
7. Upacara adat
Upacara adat berhubungan dengan adat istiadat dan
kepercayaan suatu masyarakat. Contoh: Upacara Kasodo
(Tengger), Lompat batu (Nias), Grebeg Suro (Solo), Ngaben
(Bali).
8. Kesenian
Bentuk-bentuk kesenian antara lain: Tarian Tradisional,
contoh tarian tradisional: Saudati dan Saman (Aceh),
Serampang dua belas dan Tor-tor (Sumut), Piring dan Payung
(Sumbar), Gending Sriwijaya (Sumsel), Topeng, Ondel-ondel
dan Ronggeng (DKI Jakarta), Jaipon dan Merak (Jabar),
Serimpi, Bambangan Cakil dan Gandrung (Jateng), Jaran
Kepang, Jejer Remong, Ketek Ogleng (Jatim), Kecak dan
Pendet (Bali) Alat Musik Tradisional, Contoh Tambo (Aceh),
Anglung (Jabar), Gamelan (Jawa), Sasando (NTT dan NTB),
Kolintang ( Sulut dan Gorontalo), Tifa (Papua), Babun
(Kalsel).
Seni Pertunjukan contoh: Ketoprak dan Wayang (Jateng),
Ludrok (Jatim), Lenong (DKI Jakarta) dan Mamanda (Kalsel)
Lagu Daerah Contoh: Bungong Jeumpa (Aceh), Ayam den
lapeh (Sumbar), Soleram (Riau), Injit-injit semut (Jambi),
Jali-jali (DKI), Bubuy Bulan dan Dadali (Jabar), Gundul
Pacul, Gambang Suling dan Lir-ilir (Jateng), Pitik Tukung
(Yogyakarta), Karapan Sapid an Tanduk Majeng (Jatim),
Desaku, Potong bebek, anak kambing saya (NTT), Indung-
indung (Kaltim), Ampar-ampar pisang (Kalsel), O ina ni keke
(Sulut), burung kaka tua (Maluku) dan Apuse (Papua) Cerita
Rakyat contoh: Malinkundang (Minangkabau), Sangkuriang
(Jabar), Kleting Kuning dan Keong Mas (Jateng).
9. Keragaman religi
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui oleh negara
yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Setiap agama memiliki hari raya masing-masing seperti Hari
Raya Idul Fitri dan Idul Adha (Islam), Natal (Kristen), Paskah
(Katolik), Nyepi (Hindu), Waisak (Budha) dan Capgome
(Konghucu). Setiap agama memiliki lembaga keagamaan
sendiri yaitu MUI (Islam), PGI (Kristen), KWI (Katolik),
PHDI (Hindu), Walubi (Budha) dan Matakin (Konghucu).
E. Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang
tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari
berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan
keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.
Indonesia
mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika
interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi sosial antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi
antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga
meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-
kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya
telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia
internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat
dan pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting dalam
membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia.
Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah
membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam
berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi yang lain bangsa
Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka
tinggal terbesar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-
kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang
berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di
Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya
agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan
kebudayaan agama tertentu. Bias dikatakana bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Dengan
keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan
mempunyai keunggulan di bandingkan dengan negara
lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. 
F. Masalah yang Timbul Akibat Keragaman Sosial Budaya
1. Konflik
Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah
kesatuan dalam masyarakat. Meskipun demikian, tak
selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang
perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat
tersebut dapat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak
jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan
kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun.
Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu
konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik tingkat
politik.
2. Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan
erat antar bagian dalam organisme hidup atau antar anggota di
dalam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang
dianggap harmonis.
3. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang
tidak serasi pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar
masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada
keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila
norma-norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam diri
warga masyarakat. Berikut ini merupakan pengaruh
kemajemukan Indonesia terhadap potensi politik.
keberagaman sosial budaya memberikan manfaat bagi bangsa
kita. Beberapa manfaat keragaman sosial budaya di Indonesia,
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Identitas Bangsa kepada Dunia Internasional
Salah satu manfaat keragaman sosial budaya yaitu, adanya
sosial budaya yang beraneka ragam di Indonesia menjadikan
ciri tersendiri untuk bangsa. Di mana ragam budaya yang
begitu banyak hanya ada di Indonesia. Di mana negara lain
boleh juga memiliki budaya, mungkin hanya beberapa.
Namun tidak seperti Indonesia yang memilikinya dengan
beraneka ragam. Sehingga akan menjadikan ragam budaya ini
sebagai ciri khusus di mata internasional.
2. Sebagai Ikon Pariwisata yang Menarik
Biasanya kalau mendengar kata wisata, mungkin banyak di
antara kita yang berasumsi adalah sebuah tempat yang indah.
Dengan melestarikan budaya yang dimiliki setiap daerah di
Indonesia akan dapat menjadikan tambahan wisata atau
bahkan menjadi ikon tersendiri sebagai pariwisata yang
berbeda dengan negara lain. Sehingga akan mempunyai daya
tarik sendiri bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.
3. Sebagai Mata Pencarian Warga Setempat
Ketika para warga dari setiap wilayah yang memiliki
kebudayaan unik melestarikannya maka kebudayaannya akan
tetap ada.
4. Menambah Pendapatan Negara
Dengan adanya keragaman budaya yang dapat mendatangkan
banyak wisatawan akan menambah pendapatan negara apabila
dikelola dengan baik oleh pemerintah. Sehingga keragaman
budaya menjadi obyek wisata khusus bagi negara serta dapat
menambah jumlah obyek wisata yang ada. Bisa dipastikan
bertambahnya obyek wisata yang bagus dapat menambah pula
pendapatan bangsa.
H. Peran Masyarakat dalam Menjaga Keragaman Budaya
Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai
dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat,
tidak mementingkan kelompok, ras, etnik, atau kelompok
agamanya;
Meninggalkan sikap primordialisme terutama yang menjurus
pada sikap etnosentrisme dan ekstremismu (berlebih-lebihan);
Menegakkan supremasi hukum yang artinya suatu peraturan
formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa
memandang kedudukan sosial, ras, etnik, dan agama yang
mereka anut;
Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui
penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun
menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada
sikap ekstrem dan menutup diri akan perbedaan yang ada
dalam masyarakat;
Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif
melalui mediasi, kompromi, dan adikasi;
Mengembangkan kesadaran sosial.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang merupakan puncak
tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan
nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada
dasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam,
namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal
itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksistensi kebudayaan bangsa
kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan
lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan
kebudayaan nasional sehingga akan terjagalah kebudayaan
kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar.
Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa
bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena
pada dasarnya segalanya bertolak pada ideologi Pancasila.

Contoh keragaman sosial budaya Indonesia adalah suku


bangsa bahasa, rumah adat, pakaian tradisional, senjata
tradisional, makanan khas, upacara adat, kesenian, dan
keragaman religi. Beberapa manfaat keragaman sosial budaya
di Indonesia, yaitu sebagai identitas bangsa kepada dunia
internasional, sebagai ikon pariwisata yang menarik, sebagai
mata pencarian warga setempat, dan menambah pendapatan
negara.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu
perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat
menangkis kesalahpahaman dan membangun benteng saling
pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam
konteks ini adalah mulkulturalisme dan sikap toleransi dan
empati.
B. Saran
Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem
politik nasional yang dapat mengakomodasikan apresiasi
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan
berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Koentjaraningrat. (2010). Manusia dan Kebudayaan di
Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Sudarmi, Sri dan Waluyo. (2008). Galeri Pengetahuan Sosial
Terpadu 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Wijayanti, Diatmika., et.al. (2013). Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai