KELAS:X BDP 2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas
taufik dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Keragaman Sosial Budaya di Indonesia ini. Shalawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya
hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang
kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada
tahap penyusunan hingga selesainya makalah Keragaman
Sosial Budaya di Indonesia ini. Harapan kami semoga
makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya
saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari
banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun
kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini
murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.
PALANGKA RAYA 21 September 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan
BAHASAN
A. Pengertian Sosial Budaya
B. Unsur-unsur Keragaman Sosial Budaya
1. Suku Bangsa dan Ras
2. Agama dan keyakinan
3. Ideologi dan politik
4. Tata karma
5. Kesenjangan ekonomi dan social
C. Faktor Penyebab Keragaman Sosial Budaya
1. Latar belakang historis
2. Perbedaan kondisi geografis
3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
D. Contoh Keragaman Sosial Budaya
1. Keragaman suku bangsa
2. Keragaman bahasa
3. Rumah adat
4. Pakaian tradisional
5. Senjata tradisional
6. Makanan khas
7. Upacara adat
8. Kesenian
9. Keragaman religi
E. Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
F. Masalah yang Timbul Akibat Keragaman Sosial Budaya
1. Konflik
2. Integrasi
3. Disintegrasi
4. Reintegrasi
G. Manfaat Keragaman Sosial Budaya
1. Sebagai Identitas Bangsa kepada Dunia Internasional
2. Sebagai Ikon Pariwisata yang Menarik
3. Sebagai Mata Pencarian Warga Setempat
4. Menambah Pendapatan Negara
H. Peran Masyarakat dalam Menjaga Keragaman Budaya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman sosial budaya atau “cultural diversity” adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman sosial
budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman
masyarakat
majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari
berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di
daerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka
tinggal tersebar dipulau-pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga
berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku
bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di
Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan
yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan
kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional
hingga ke modern, dan kewilayahan.
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosial Budaya
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang
lain. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan
karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah cultural-determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai super organik.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B. Unsur-unsur Keragaman Sosial Budaya
1. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang
sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras
muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang
memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran, tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain
sebagainya.
2. Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaib yang tak dapat ditangkap dengan pancaindra.
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus
karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan
yang fundamental.
4. Tata krama
Tata krama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “adat,
sopan santun, basa basi”. Pada dasarnya ialah segala tindakan,
perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai
kaidah atau norma tertentu. Seperti norma agama dan norma
kesopanan.
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.
1. Latar belakang historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian
Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di
berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama,
bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim
di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan
lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum
melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan
pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku
bangsa dengan budaya yang beraneka ragam di Indonesia.
2. Perbedaan kondisi geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan
berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia.
Hal itu berkaitan dengan: pola kegiatan ekonomi, perwujudan
kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian,
kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan
mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok
dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu
kebudayaan yang lainnya.
3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk
keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina,
dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang
membawa kebudayaan yang beraneka ragam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang merupakan puncak
tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan
nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada
dasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam,
namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal
itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksistensi kebudayaan bangsa
kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan
lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan
kebudayaan nasional sehingga akan terjagalah kebudayaan
kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar.
Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa
bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena
pada dasarnya segalanya bertolak pada ideologi Pancasila.