Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PABP

UKHUWAH

Kelompok 3
Anggota : 1. Uyuliya marhami(34)
2. Nevisa Indri mania(26)
3. Raditya Sigit(28)
4. Rodiyatul Adawiyah(30)
5. Salsabila Januarti(32)
6. Nabil Firdaus Albimawi (24)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,dengan judul
UKHUWAH.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan
tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatas nya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang.
Praya, 28 Oktober 2021
Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...........................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
• Rumusan masalah............................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
1.Pengertian Ukhuwah.......................................................
2.Macam macam Ukhuwah................................................
3.Tingkatan ukhuwah Islamiyah..........................................
4. Hukum Dasar ukhuwah...................................................
5. Hikmah dan manfaat ukhuwah.......................................
BAB 3 PENUTUP
• Kesimpulan.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan masalah :
1. Apa itu Ukhuwah?
2. Apa macam macam Ukhuwah?
3. Apa saja tingkatan ukhuwah Islamiyah?
4. Apa dasar hukum ukhuwah?
5. Apa hikmah dan manfaat ukhuwah?
BAB 2 PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN UKHUWAH
Islam mengenal konsep persaudaraan yang
dikenal dengan ukhuwah. Secara bahasa, ukhuwah
berasal dari kata akha yang makna dasarnya berarti
“memberi perhatian”. Arti akha kemudian berkembang
menjadi saudara atau kawan.
Karena adanya arti dasar "memperhatikan", maka
ukhuwah dapat dimaknai sebagai konsep yang
mengajarkan bahwa setiap orang yang bersaudara
mengharuskan ada perhatian di antara mereka.
Dalam Islam, ajaran ukhuwah bermakna suatu
ikatan persaudaraan antara dua orang atau lebih
berdasarkan keimanan yang sama, kesepakatan atas
pemahaman serta pembelaan kepada Islam sebagai
agama yang diridhai Allah SWT.
2. MACAM MACAM UKHUWAH
Secara umum, ukhuwah dibedakan menjadi tiga,
yakni Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, dan
Ukhuwah Wathaniyah. Berikut ini adalah penjelasannya:
1) Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwwah islâmiyyah mengandung arti persaudaraan
yang bersifat keislaman atau persaudaraan antar sesama
pemeluk Islam. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap
muslim merupakan saudara bagi muslim lainnya.
Seorang muslim harus menganggap muslim lainnya
sebagai saudaranya tanpa memandang latar belakang
keturunan, kebangsaan, atau pertimbangan
-pertimbangan lainnya.
2) Ukhwah Wathaniyah
Wathan artinya tanah air, tempat kelahiran, tanah
tumpah darah, atau kampung halaman. Sehingga
ukhuwah wathaniyah yakni saudara dalam arti sebangsa
walaupun tidak seagama atau satu suku.Menurut M.
Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran, untuk
memantapkan ukhuwah kebangsaan, Al-Quran
menggarisbawahi bahwa perbedaan merupakaan
keniscayaan. Seperti yang tercantum dalam Surat Al-
Maidah ayat 48
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan".
Adanya Piagam Madinah juga menjadi cerminan
ukhuwah wathaniyah.
3) Ukhuwah Insaniyah
Insan berarti manusia. Maka, ukhuwah insâniyah
merupakan persaudaraan yang cakupannya lebih luas,
yaitu antarsesama umat manusia di seluruh dunia.
Salah satu ayat yang menjadi dasar ukhuwah insaniyah
adalah surat al-Hujurat ayat 11.
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman
janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik
dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-
olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah
kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
Ayat ini menekankan bahwa setiap manusia hendaknya
tidak saling berburuk sangka dan membenci untuk
memantapkan solidaritas kemanusiaan.
3. TINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH
Untuk mencapai indah serta nikmatnya ukhuwah
Islamiyah perlu kita ketahui 5 tingkatannya. Yaitu :
1) Ta’aruf (Saling Mengenal)
Ta’aruf atau saling mengenal adalah tingkatan
pertama yang paling dasar, biasanya kita lakukan saat
pertama kali bertemu dengan seseorang dengan saling
berkenalan namanya, bagaimana perawakan, wajah, dan
hal lain yang bisa mata kita tangkap. Hal ini disebut juga
dengan pengenalan fisik atau jasadiyah.
Setelah mengenali saudara kita dari segi fisiknya,
tentu perkenalan itu akan berlanjut dengan saling
berdialog membicaraan seputar permasalahan umum
yang terjadi disekitar untuk berbasa-basi atau sebagai
topik yang menarik perhatian, dengan interaksi ini kita
akan mengenali saudara kita dari segi pemikiranya dan
tahap ini disebut dengan fikriyah.
Setelah terjadi dialog hal terakhir di tahap ta’aruf ini
adalah dengan mengenali emosi atau karakter saudara
kita, serta tingkah lakunya.
2) Tafahum (Saling Memahami)
Setelah kita mengenali 3 aspek dalam ta’aruf kita
akan berlanjut ke tahap tafahum secara otomatis. Dalam
tahap ini kita akan mulai mengenali apa yang saudara
kita sukai dan apa yang tidak saudara sukai, atau hal yang
ditakuti. Dan disinilah adanya ujian untuk bisa menerima
kekurangan serta kelebihan yang saudara kita miliki.
3) Ta’awun (Saling Menolong)
Pemahaman yang baik akan menghasilkan ta’awun
dalam ukhuwah kita, dengan kita yang paham apa yang
menjadi kekurangan serta kelebihan saudara kita, maka
kita akan tahu hal apa yang bisa kita lakukan untuk
meringankan beban saudara kita jika memang dia dalam
keadaan yang butuh dibantu. Selain membantu dengan
amalan kita juga bisa membantunya dengan
mendo’akannya. Sudahkah kita mendo’akan saudara kita
hari ini?

4) Takaful (Saling Menanggung)


Tidak selesai dengan hanya menolong dan
mendo’akan saudara kita saja Fren, tapi kemudian
bagaimana cara kita juga memunculkan sebuah empati
besar merasakan apa yang dirasakan saudara kita.
Merasakan kesedihan yang sama karena memang hati
yang terikat itu menyalurkan emosi yang sedang
dirasakan oleh saudara kita.
Contohnya adalah saat kemarin aku pertama kali menaiki
gunung bersama dengan kedua temanku. Mereka sudah
seperti merawat bayi besar, aku yang terpeleset karena
tanah yang licin akibat hujan itu dibantu sekuat tenaga
oleh kedua temanku untuk bisa berjalan normal kembali.
Disana aku sungguh melihat kesungguhan yang mereka
berikan. Saling menanggung berat badanku hehe.
5) Itsar (Mendahulukan Orang Lain)
Tingkatan tertinggi sebuah ukhuwah yang kita
sering menjumpainya dalam kisah para sahabat
Rasulullah, yang mereka mencintai saudaranya melebihi
dirinya sendiri. Dengan selalu mengedepankan
kepentingan orang lain atas dasar cinta karena
keterikatan aqidah.

4. DASAR HUKUM UKHUWAH


QS. Al-Hujrat ayat: 10
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara.
Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan
bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian
mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat :10).
QS. Ali Imran:103
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali
Allaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan
ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu
bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara
hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali
Imran :103).
Hadist Nabi
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: Rasulullah
saw. bersabda: “Seorang muslim itu adalah saudara
muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan
meremehkannya dan jangan pula menyakitinya.” (HR.
Ahmad, Bukhori dan Muslim).
5. HIKMAH DAN MANFAAT UKHUWAH
Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil
pelajaran untuk menjalin ukhuwah Islamiyah dalam
kehidupan kita sehari-hari sehingga Allah SWT senantiasa
menurunkan berkah di dunia ini antara lain
1. Terciptanya solidaritas yang kuat antar sesama
muslim
2. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
3. Terciptanya kerukunan hidup antar sesama
masyakarat
4. Timbulnya sikap tolong menolo
5. Tumbuh rasa saling memahami
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
Ukhuwah adalah persaudaraan yang menurut Islam
yang sangat kuat yang tidak dapat ditangani oleh ikatan
lainnya dalam bentuk apapun.
Islam menanamkan rasa ukhuwah dan mengajarkan
kepada manusia bahwa dalam kehidupan,kita saling
membutuhkan sehingga diantara sesama harus saling
melengkapi agar betul betul kita merasakan nikmatnya
bentuk persaudaraan sebagai ciri utama seorang
mukmin.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5731755/ukhuwah-
artinya-persaudaraan-dan-4-asasnya-dalam-islam

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-ukhuwah-
islamiyah-wathaniyah-dan-insaniyah-dalam-islam-1uP0i8GeyI6

https://m.republika.co.id/amp/pdqvzu313

https://www.ilmusaudara.com/2015/09/pengertian-dalil-dan-
hikmahmamfaat.html?m=1

https://m.mediaindonesia.com/opini/115970/ukhuwah-islamiah

Anda mungkin juga menyukai