Tugas Pengantar Ilmu Hukum
Tugas Pengantar Ilmu Hukum
3. Apa saja kekuasaan yang dipusatkan oleh Montesquieu dengan Trias Politikanya ?
Jawab : Montesquieu dengan Trias Politikanya memusatkan Pemerintahan dalam 3
kekuasaan yaitu, kekuasaan membuat Undang – undang (badan legislatif), kekuasaan
melaksanakan Undang – undang (badan eksekutif), dan kekuasaan mengadili pelanggar
Undang – undang (badan yudikatif).
10. Aliran apa saja yang muncul oleh Paham Freie Rechtslehre ?
Jawab : Paham Freie Rechtslehre berkembang menjadi 2 aliran yaitu aliran hukum bebas
sosiologis dan aliran hukum bebas natuurrechtelijk.
15. Sebisa mungkin semua metode penafsiran dilakukan agar mendapat makna-makna yang
tepat, jika metode tersebut tidak menghasilkan makna yang sama apa yang perlu dilakukan
?
Jawab : Yang perlu dilakukan adalah wajib mengambil metode penafsiran yang membawa
keadilan setinggi tingginya, karena memang keadilan itulah yang dijadikan sasaran
pembuat undang-undang pada waktu mewujudkan undang-undang yang bersangkutan.
2
18. Apa tujuan dari Sosiologi hukum ?
Jawab : Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap praktik-praktik
hukum.
22. Apa saja cara pendekatan yang membuat sifat studi kesejahteraan hakikatnya bersifat
displiner ?
Jawab : Pendekatan sosiologis, antropologis dan positivistis.
27. Sejarah hukum dapat mengungkapkan fungsi dan efektivitas lembaga-lembaga hukum
tertentu yang berarti ?
3
Jawab : Berarti pada situasi – situasi semacam apakah suatu lembaga hukum benar-benar
dapat berfungsi atau malahan tidak berfungsi sama sekali.
28. Mengapa Scholten berpendapat bahwa hukum itu merupakan suatu sistem terbuka (open
system) ?
Jawab : Pendapat ini timbul karena berdasarkan pertimbangan tentang pesatnya kemajuan
dan pertumbuhan masyarakat.
31. Memperlakukan hukum sedemikian rupa (secara halus) sehingga seolah olah tidak ada
pihak yang disalahkan merupakan pengertian dari ?
Jawab : Penghalusan hukum.
34. Jelaskan mengapa penafsiran a contrario bertolak belakang dengan penafsiran analogis ?
Jawab : Pada hakikatnya penafsiran a contrario adalah sama dengan penafsiran analogis
hanya hasilnya berlawanan. Analogi membawa hasil positif sedangkan penafsiran a
contrario hasilnya negatif, kedua cara menjalankan undang-undang ini sama-sama
berdasarkan konstruksi hukum.
35. Sebutkan salah satu perbedaan penggunaan undang-undang secara analogi dan berdasarkan
argumentum a contrario ?
Jawab : Menggunakan undang-undang secara analogi memperluas berlakunya ketentuan
hukum atau peraturan perundang-undangan sedangkan secara a contrario mempersempit
berlakunya ketentuan undang-undang.