Anda di halaman 1dari 3

C.

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia.

Yang pertama yaitu sumber Historis Pancasila. Soekarno pernah mengatakan " jangan sekali kali
melupakan sejarah". Pernyataan tersebut dimaknai karena sejarah mempunyai peran penting
dalam membangun bangsa yang bijaksana di masa depan. Pancasila merupakan pembentuk
lahirnya bangsa Indonesia atau kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan merupakan karunia dari
Allah, tuhan yang maha esa yang harus disyukuri. Seperti pada sila
pertama,Pancasila,menunjukan bahwa keberagaman agama yang ada di Indonesia,dengan
perbedaan agama tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia terpecah malah justru menjadikan
suatu persatuan yang utuh dalam suatu bangsa.
Yang kedua sumber Sosiologis Pancasila. Soekarno menegaskan bahwasanya Pancasila dan nilai
nilainya digali dari bumi Pertiwi Indonesia. Mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah sampai dengan keadilan. Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat
Indonesia. Melalui struktur sosial,perubahan sosial,dan masalah sosial yang patut disikapi bijak
dengan menggunakan nilai nilai pada Pancasila. Masyarakat Indonesia yang dikenal dengan
kemanusiaan dan persatuannya selaras dengan Pancasila pada sila ke 2 dan sila ke 3. Indonesia.
Hal ini menunjukan bahwa nilai nilai Pancasila digali dari bumi Pertiwi Indonesia itu sendiri.
Dan yang terakhir yaitu sumber Politis Pancasila yaitu dalam menjalankan sistem politik, para
The Founding Fathers menerapkan asas bermusyawarah dalam rangka merumuskan dan
menetapkan sila Pancasila. Dalam hal ini menunjukkan bahwasannya nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila bersumber dari kearifan lokal yang beredar di masyarakat. Hal tersebut
mencerminkan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila sila ke-4,selain itu, nilai keadilan juga
sering kita jumpai dalam kehidupan pedesaan atau pun perkotaan yang menggunakan asas
keadilan dalam rangka penegakan hukum tanpa pandang bulu sesuai dengan Pancasila sila ke-5.

D. Membangun Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa

1. Argumen Tentang Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa


Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam
pemahaman dan pelaksanaan nilai nilai Pancasila. Hal itu ditandai dengan adanya berbagai orde
yaitu :
a. Orde lama (1945-1966) dimasa pemerintahan Soekarno yaitu dimana masa pencarian
bentuk penerapan Pancasila dalam sistem kenegaraan. Orde lama terbagi menjadi 3
periode yaitu periode pertama (1945-1950), periode kedua (1950-1959), periode ke tiga
(1959-1966).
b. Orde baru (1966-1968) dipimpin oleh presiden Soeharto yang kemudian mengangkat
Pancasila sebagai ideologi negara dan menempatkan pada kedudukan yang sangat tinggi
dan kuat. Selain itu dilaksanakan P4 (Pedoman, penghayatan, dan pengalaman Pancasila).
c. Masa Reformasi (1998) dimana masa ini merupakan peralihan dari orde baru. Masa ini
Pancasila mengalami berbagai tantangan, mengalami pasang surut, dan bahkan pernah
hilang dari kurikulum pembelajaran , karena penyelenggara negara enggan
mewancanakan tentang Pancasila.

2. Argumen Tentang Tantangan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.


Salah satu tantangan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah meletakkan
nilai nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga membuat nilai nilai dalam Pancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Contoh: pengangkatan presiden
seumur hidup oleh MPRS dalam tap No. I.I.I/MPRS/1960 Tentang pengangkatan Soekarno
sebagai presiden seumur hidup. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia harus
menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar kita
dapat mengatasi tantangan yang ada, dan terwujud nya indonesia yang maju berlandaskan pada
nilai nilai Pancasila.

E. Mendekskripsikan Esensi dan Urgensi dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa
Depan
Esensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa, menunjukkan bahwasannya nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila merupakan cerminan dari Bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya merupakan hasil dari adat kebudayaan Bangsa Indonesia,
sehingga Pancasila sudah cocok dan tepat serta sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
Dan untuk urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa yaitu berdasarkan hasil survei yang
dilakukan oleh kompas, yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan tentang persentase
pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam, yaitu 48,4% responden yang
berusia 17 sampai 29 tahun tidak dapat menyebutkan sila-sila Pancasila secara lengkap dan
benar. Sementara itu, 42,7% salah menyebut sila-sila Pancasila. Lebih disayangkan lagi, 60%
responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebut sila-sila Pancasila. Pancasila memiliki peran
penting dalam kajian sejarah bangsa, yakni sebagai dasar negara, identitas dan kepribadian
bangsa, sebagai pandangan hidup, serta jiwa bangsa yang mempersatukan suatu negara. Jika
kehidupan masyarakat tidak didasari oleh Pancasila, dikhawatirkan negara ini akan kacau dan
kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan. Selain itu, konflik juga akan sering terjadi dan
persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia menjadi terancam atau bahkan hancur.

Anda mungkin juga menyukai