Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

ARTI DAN RUANG LINGKUP


PERENCANAAN WILAYAH
AGRIBISNIS
1. DEFINISI PERENCANAAN

▪ Perencanaan adalah menetapkan suatu


tujuan den memilih langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
▪ Perencanaan adalah menetapkan suatu
tujuan setelah memperhatikan pembatas
internal dan pengaruh eksternal, memilih,
serta menetapan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan tersebut.
▪ Perencanaan dapat berarti mengetahui dan
menganalisis kondisi saat ini, meramalkan
perkembangan berbagai faktor
noncontrollable yang relevan,
memperkirakan faktor-faktor pembatas,
menetapkan tujuan dan sasaran yang
diperkirakan dapat tercapai, serta mencari
langkah-langkah untuk mencapai tujuan
terebut.
▪ Menurut Moekijat (1980) definisi perencanaan meliputi:
1. Perencanaan aladah memilih dan menghubungkan fakta-fakta
serta hal membuat dan menggunakan dugaan-dugaan
mengenai masa yang akan datang dalam hal menggambarkan
dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan, yang
dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
2. Perencanaan adalah suatu usaha untuk membuat suatu
rencana tindakan, artinya menentukan apa yang dilakukan,
siapa yang melakukan, dan di mana hal itu dilakukan.
3. Perencanaan adalah penentuan suatu arah tindakan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan.
4. Perencanaan adalah suatu penentuan sebelumnya dari tujuan-
tujuan yang diinginkan dan bagaimana tujuan tersebut harus
tercapai.
▪ Menurut Conyers & Hills (1994) dalam Arsyad (1999:
19) perencnaan adalah suatu proses yang
berkesinambungan yang mencakup keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternative
penggunaan sumber daya unruk mencapai tujuan-
tujuan trtentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi di atas Arsyad (1999) ada empat
elman dasar perencanaan yaitu :
1. Merancanakan berarti memilih,
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian
sumber daya,
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai
tujuan,
4. Perencanaan berorientasi ke masa depan.
2. KAITAN PERENCANAAN DENGAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan ditujukan untuk
menyelesaikan suatu masalah sedangkan
perencanaan ditujukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu di masa yang akan datang.
Perlu diingat bahwa tujuan dalam
perencanaan juga untuk menyelesaikan
masalah, hanya umumnya masalahnya
bersifat jangka panjang. Oleh karena itu,
faktor-faktor yang harus diperhatikan pun
menjadi lebih banyak.
3. URUTAN LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERENCANAAN WILAYAH
▪ Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
▪ Tetapkan visi, misi dan tujuan umum
▪ Identifikasi pembatas dan kendala.
▪ Proyeksi berbagai variable yang terkait
▪ Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam
kurun waktu tertentu.
▪ Mencari dan mngevaluasi berbagai alternative untuk
mencapai sasaran tersbut.
▪ Memilih alternative yang terbaik,
▪ Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan.
▪ Menyusun kebijakan dan strategi.
4. MENGAPA PERENCANAAN WILAYAH
DIPERLUKAN
▪ Banyak diantara potensi wilayah selain
terbatas juga tidak mungkin lagi diperbanyak
atau diperbaharui.
▪ Kemampuan teknologi dan cepatnya
perubahan dalam kehidupan manusia.
▪ Kesalahan perencanaan yang sudah diekskusi
di lapangan sering tidak dapat diubah atau
diperbaiki kembali.
▪ Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk
menopang kehidupannya.
▪ Tahanan wilwyah sekaligus menggambarkan
dari masyarakat yang berdomisili di wilayah
tersebut, di mana kedua hal tersebut adalah
saling mempengaruhi.
▪ Potensi wilayah berupa pemberian alam
maupun hasil karya manusia di masa lalu adalah
asset yang harus dimanfaatkan untuk
kemakmuran rakyat dalam jangka panjang dan
bersifat langgeng
5. TUJUAN DAN MANFAAT
PRENCANAAN WILAYAH
Tujuan perencanaan wilayah adalah
menciptakan kehidupan yang efisien,
nyaman, serta lestari dan pada tahap
akhirnya menghasilkan rencana yang
menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan
yang direncanakan, baik oleh pihak
pemerintah ataupun pihak swasta
▪ Manfaat Perencanaan
1. Perencanaan wilayah haruslah mampu menggambarkan
proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan
lahan di wilayah tersbut di masa yag akan datang.
2. Dapat membantu dan memandu para pelaku ekonomi untuk
memilih kegiatan apa yang perlu dikembangkan di masa yang
akan datang dan di mana lokasi kegiatan seperti itu masih
diizinkan
3. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan
dan mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah
pengguanaan lahan.
4. Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih
sempit tetapi lebih detail, misalnya perencanaan sektoral dan
perencanaan prasarana.
5. Lokasi itu sendiri dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan
6. BIDANG-BIDANG YANG TERCAKUP
DALAM PERENCANAAN WILAYAH
1. Subbidang perencanaan ekonomi sosial
wilayah
▪ Ekonomi sosial wilayah (mencakup hal-hal
mendasar dan berlaku umum);
▪ Ekonomi sosial perkotaan (mencakup butir a
plus masalah spesifik perkotaan);
▪ Ekonomi sosial pedesaan (mencakup butir a
plus masalah spesifik pedesaan);
2. Subbidang perencanaan tata ruang atau tata
guna lahan
▪ Tata ruang tingkat internasional;
▪ Tata ruang tingkat provinsi;
▪ Tata ruang tingkat kabupaten atau kota;
▪ Tata ruang tingkat kecamatan atau desa;
▪ Detailed design perencanaan lahan untuk
wilayah yang lebih sempit, termasuk
perencanaan teknis, terutama di wilayah
perkotaan (misalnya termasuk pengaturan IMB).
3. Subbidang perencanaan khusus
▪ Perencanaan lingkungan;
▪ Perencanaan pemukiman atau perumahan;
▪ Perencanaan transportasi.
4. Subbidang perencanaan proyek (site
planning)
▪ Perencanaan lokasi proyek pasar;
▪ Perencanaan lokasi proyek pendidikanr;
▪ Perencanaan lokasi proyek rumah sakit;
▪ Perencanaan lokasi proyek real estate;
▪ Perencanaan lokasi proyek pertanian;
7. JENIS – JENIS PERENCANAAN

▪ Perencanaan Fisik Versus Perencanaan Ekonomi


▪ Perencanaan Alokatif Versus Perencanaan Inovatif
▪ Perencanaan Bertujuan Jamak Versus Perencanaan
Bertujuan Tunggal
▪ Perencanaan Bertujuan Jelas Versus Perencanaan
Bertujuan Laten
▪ Perencanaan Indikatif Versus Perencanaan Imperatif
▪ Top Down Versus Bottom Up Planning
▪ Vertical Versus Horizontal Planning
▪ Perencanaan yang Melibatkan Masyarakat secara
Langsung Versus yang Tidak Melibatkan Masyarakat
secara Langsung.
8. TINGKAT – TINGKAT PENCANAAN
WILAYAH
▪ Tingkat Perencanaan dan Sumber Dana
▪ Perencanaan Wilayah Tingkat Provinsi
▪ Perencanaan Wilayah Tingkat Kabupaten
atau Kota
▪ Perencanaan Wilayah Tingkat Kecamatan
▪ Perencanaan pada Level Proyek
9. KELOMPOK PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
PERENCANA WILAYAH

1. Permasalahan Mikro
▪ Permasalahan Teknis
▪ Permasalah Manajerial (pengelolaan)
▪ Permasalahan finansial ( keuangan)
▪ Permasalahan ekonomi
▪ Permasalahan danpak lingkungan
▪ Sikap social masyarakat
▪ Permasalahan keamanaan
2. Permasalahan Makro
▪ Kesesuaian Lokasi
▪ Strategi Pengembangan Ekonomi Wilayah
▪ Sistem Transportasi/Penyediaan Prsarana
▪ Sistem Pembiayaan Pembangunan di Daerah
10. KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENJADI PERENCANA WILAYAH

▪ Keahlian di bidang substansi/metode/teknik


analisis dalam perencanaan wilayah;
▪ Keahlian di bidang ilmu sektoral sesuai
dengan bidang/sector yang ikut
direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai