Fairuz Disya 02111540000117 Tugas EAS
Fairuz Disya 02111540000117 Tugas EAS
Hidro oceanografi
Pelabuhan Pulau Baai terletak di bekas rawa dengan dasar pasir lembut
dan panjang kolam 4 km, lebar 2,5 km dengan kedalaman -7 M LWS. Pelabuhan
ini juga didukung dengan breakwater (penahan gelombang) sebelah kiri
sepanjang
595m dan kanan sepanjang 420m.
Arus
Arus pasang surut terbesar yaitu pada saat pasang dengan kecepatan 0,54
meter/detik dan arahnya dari baratlaut menuju tenggara yang menunjukkan pada
saat air pasang, air laut memasuki kolam. Sebaliknya pada saat air pelabuhan
keluar menuju laut dengan arah dari tenggara menuju barat laut memiliki
kecepatan terbesra 0,03 meter/detik.
Pasang surut.
Tinggi muka laut tertinggi adalah 2,33 meter atau 70 dm diatas muka laut rata-
rata. Sedangkan muka laut terendah adalah 83 dm di bawah muka laut rata-rata.
tipe pasang surut di Pelabuhan Pulau Baai adalah tipe mixed semi diurnal, artinya
pasang dan surut akan terjadi sekali atau dua kali dalam sehari.
Selain pada mulut pelabuhan, terdapat pula sedimentasi yang terjadi pada
lima stasiun lain pada pelabuhan tersebut. Keenam stasiun tersebut ditunjukkan
oleh gambar (….), sedangkan koordinat keenam stasiun tersebut ditunjukkan pada
tabel(…)
Kualitas air pada keenam staisun tersebut ditunjukkan oleh tabel (…). kualitas air
pada keenam stasiun diketahui dengan beberapa parameter yaitu temperature, pH,
Salinitas, dan Kecerahan.
Tabel (…) kualitas air pada keenam lokasi (Hutari dkk, 2018)
Lokasi Parameter
Temperatur Salinitas pH Kecerahan Kedalaman
(oC) (%) (%) (m)
Stasiun I 28,50 28,00 7,40 53,00 7
Stasiun II 28,25 27,75 7,30 21,00 16
Stasiun III 29,75 28,00 7,30 25,00 10
Stasiun IV 32,00 28,50 7,40 60,00 2,5
Stasiun V 32,00 28,50 7,40 62,00 2
Stasiun VI 30,00 27,50 7,00 77,00 2
Tabel (…) tekstur sedimen Pelabuhan Pulau Baain Bengkulu (Hutari dkk,
2018)
Lain halnya pada stasiun IV, lokasi ini terdapat fraksi pasir kasar yang
dominan yang diduga berasal dari limbah batubara. Selain faktor alam, aktivitas
manusia juga mempengaruhi terjadinya sedimentasi. Aktivitas manusia pada area
sekitar ini memiliki andil dalam mensuplau poorly sorted sediment. Poorly sorted
sediment adalah perbedaan besar butir yang mencolok sehingga partikel yang
dianalisis besaran butirnya dapat dilihat secara visual.
Posisi stasiun VI adalah berada pada dekat muara sungai. Pada area ini,
faraksi sedimen adalah pasir berukuran sedang. Fraksi sedang dapat dijumpai di
muara sungai dan sebaran sedimen bergantung pada pola arus dasar perairan.
Fraksi pada keenam stasiun ditunjukkan pada tabel (…). Dari keenam
stasiun tersebut, yang paling banyak adalah fraksi pasir halus. Fraksi pasir halus
paling dominan pada stasiun I,II,III, dan V. fraksi pada stasiun IV adalah pasir
kasar dan fraksi pasir sedang pada stasiun VI.
Fraksi pasir halus yang ditemukan pada lokasi I,II, III, dan V
mengindikasikan bahwa pada lokasi-lokasi tersebut dilalui oleh arus yang lemah
karena arus tersebut tidak terlalu kuat untuk mentransport fraksi pasir kasar.
Akan tetapi hal ini tidak berlaku pada stasiun IV. Stasiun ini sebenarnya dilewati
arus yang lemah pula akan tetapi area tersebut didominasi oleh fraksi pasir kasar.
Hal ini disebabkan oleh limbah batubara yang tersebar pada area tersebut. Stasiun
VI memiliki fraksi pasir sedang karena berdapa pada dekat muara sungai.
Tabel (…) Laju sedimentasi pada enam stasiun (Hutari dkk, 2018)
Lokasi Laju Sedimentasi
(mg/cm2/hari)
Stasiun I 1.501,20
Stasiun II 840,04
Stasiun III 2.879,56
Stasiun IV 761,90
Stasiun V 70,37
Stasiun VI 39,70
Dari tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa laju sedimentasi yang
paling besar adalah pada stasiun I dan III. Hal ini disebabkan salah satunya oleh
kualitas air. Temparatur pada satsiun I relatif lebih rendah dari stasiun lainnya.
Hal ini menyebabkan semakin besarnya laju sedimentasi pada area tersebut.
Stasiun ini memiliki dampak terjadinya pendangkalan, lokasi ini terdapat di Pantai
Teluk Sepang dengan kecepatan arus sekitar 0,13 m/s yang berasal dari arah barat
laut yang memutar balik ke arah timur atau mulai bergerak dari laut lepas menuju
kolam pelabuhan.
Stasiun III terletak di mulut pelayaran sebelah kiri dengan kedalaman
perairan 10 m. sedimentasi terjadi di mulut alur bagian luar diakibatkan oleh arus
yang keluar dari kolam pelabuhan kecepatannya tidak cukup besar untuk
membawa sedimen ke laut lepas kembali, sehingga sedimen tertahan dan terjadi
penumpukan. Meskipun area ini memiliki temperatur yang cukup tinggi, laju
sedimentasinya begitu besar karena adanya pergerakan air yang
melemah dan partikel tertahan di breakwater.
Sumber :
Arifin dkk. (2003, Desember).pendangkalan Alur Pelayaran di Pelabuhan Pulau
Baai Bengkulu. Dikutip 13 Mei 2019 dari :
ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/jgk/article/view/101