Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATA KULIAH MATERIAL CERDAS C

“MATERIAL CERDAS UNTUK IMPLAN TULANG MANUSIA”

Oleh:
Rayhan Win 02311840000031
Meidy Elshieradj Masyitho 02311840000065
Achmad Rijal F. 02311840000107
Mohammad Fahmi Al Alam .........5009201095

DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1 Implan Tulang ............................................................................................................. 3
2.2 Smart Biomaterial ....................................................................................................... 3
2.3 Self Healing ................................................................................................................. 4
2.4 Biodegradable Material ............................................................................................... 5
2.5 Bio kompatibilitas ....................................................................................................... 5
2.6 Biomimetik .................................................................................................................. 6
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 7
BAB 4 KESIMPULAN............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tulang merupakan bagian terpenting pada tubuh manusia. Bersama dengan otot, maka
manusia dapat bergerak dan melakukan aktifitas sehari-hari. Manusia dewasa memiliki 206
tulang yang menyusun kerangka tubuhnya dan lebih dari 600 otot yang melekat padanya.
Tulang dan otot pada manusia bekerja sama dalam sistem gerak manusia. Tulang adalah alat
gerak pasif, sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Tulang setidaknya memiliki 6 peran
penting fungsi tulang pada manusia diantaranya yaitu melindungi organ internal, menyimpan
dan melepaskan lemak, memproduksi sel darah, menyimpan dan melepaskan mineral,
memfasilitasi gerak, dan menyangga tubuh (Biga, et al., 2020)
Namun, sebagai alat penggerak tubuh, tulang rawan mengalami kerusakan akibat
kecelakaan atau terjadinya fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang akibat dari
adanya benturan atau trauma tumpul dari objek tertentu (Ismail Maryanto, 2013). Penyebab
terbanyak dari fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas dan
sebagainya. Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses degeneratife dan
patologi (RI, 2007). Umumnya fraktur disebabkan oleh trauma atau aktifitas fisik dimana
terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang. Biasanya saat terjadi kecelakaan dengan spontan
tangan dan lengan menjadi tumpuan untuk menyangga beban tubuh saat jatuh sehingga
menyebabkan fraktur di sekitar daerah lengan tangan (Thomas & Hoppenfield, 2011)
Kerusakan pada jaringan tulang itu apabila tidak diperbaiki akan berakibat cacat
permanen pada penderitanya, untuk mengatasi itu semua perlu diobati atau diperbaiki. Hal ini
menyebabkan kebutuhan akan material implan di dunia setiap tahun terus meningkat.
Persyaratan untuk dapat menjadi material implan adalah memiliki sifat biocompatible,
bioactive, tidak beracun dan lain-lain. Selain itu pemasangannya mudah dan harganya juga
murah. Untuk bisa mengetahui karakteristik implan yang baik dan sesuai dengan karakteristik
tulang manusia, maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik sifat-sifat tulang
tersebut sebagai referensi dalam desain material implan. (Spilzman & Orlowski, 2012).
Selama ini untuk mengganti dan memperbaiki fungsi tulang dilakukan dengan
memanfaatkan material logam. Namun penggunaan logam ini memiliki beberapa kelemahan
antara lain: harganya mahal, pemasangannya berjangka artinya dalam jangka tertentu harus
dibuka kembali, bersifat korosif dan memberikan efek negatif lainnya. Untuk mengatasi
kelemahan yang dimiliki oleh material logam ini dicarikan material alternatif, yaitu dengan
memanfaatkan material alami yang memberikan keuntungan-keuntungan dan memiliki fungsi
yang lebih baik dalam memperbaiki dan mengganti tulang manusia. Selain itu juga harganya
relatif lebih murah dan ketersediaannya juga sangat melimpah. Oleh karena itu perkembangan
teknologi material terus dilakukan.
Dewasa ini pemanfaatan biomimetik material sudah sangat berkembang baik di dunia
industri, olahraga bahkan dunia medis. Di dunia medis salah satu pemanfaatan material ini
adalah untuk graft tulang atau untuk implan. Pemakaian biomimetik material ini diharapkan
mampu memperbaiki dan mengganti fungsi tulang yang ada, sehingga kelangsungan hidup
manusia itu tetap terjaga. Biomimetik material yang diharapkan untuk graft tulang tersebut
harus memenuhi kriteria-kriteria yang ada pada tubuh manusia yaitu dapat tumbuh dalam
tulang, dapat menyesuaikan dengan tubuh manusia dan tidak memberi efek negatif atau
beracun.
Biomimetik, berasal dari 2 suku kata yaitu bio (hidup) dan mimetic (meniru), pada
metode ini dibuat lingkungan yang meniru atau menyerupai atau mengambil ide dari alam.
Dengan menggunakan material biomimetik ini, diharapkan akan dapat menciptakan material
baru yang dapat beradaptasi dengan sempurna dengan tubuh manusia tanpa merubah komposisi
atau merubah struktur dari jaringan tubuh manusia. Pengembangan bahan biomimetic material
sintetis sebagai bahan rehabilitasi jaringan tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan sel jaringan yang digantikan sehingga dapat berfungsi dengan sendirinya seperti
semula (cell functional).

1.2 Rumusan Masalah


1. Material biomimetik yang seperti apa yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan implan?
2. Material biomimetik apakah yang memadai untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
implan?
3. Bagaimana respon tubuh pada material biomimetik yang telah dipilih?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui material biomimetik yang dimanfaatkan dalam pembuatan implan
2. Mengetahui material biomimetik yang memadai untuk dijadikan sebagai bahan baku
3. Mengetahui respon tubuh terhadap material biomimetik yang dipilih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implan Tulang


Tulang merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi utama sebagai pembentuk
rangka dan alat gerak tubuh, pelindung organ-organ internal, serta tempat penyimpanan
mineral (kalsium-fosfat). Pen atau implan yang digunakan untuk menangani patah tulang
adalah alat yang terbuat dari logam, biasanya dari stainless steel atau titanium. Pemasangan
pen atau implan digunakan untuk menjaga posisi tulang yang patah agar tetap berada pada
posisi normal. Pemasangan pen tulang hanya dilakukan untuk menangani kasus patah tulang
yang parah atau berlangsung serius yang mana tidak bisa ditangani dengan menggunakan gips
atau belat
Dalam ortopedi, terdapat dua jenis implan, yakni bersifat permanen atau sementara.
Pada implan permanen, ini akan dipertahankan dalam jangka panjang. Biasanya terdiri dari
penggantian sendi pinggul, lutut, atau sendi lain. Sementara itu, implan yang bersifat sementara
akan diangkat setelah beberapa bulan atau tahun. Sebelum proses pengangkatan implan
dilakukan, dokter akan memastikan bahwa tulang sudah benar-benar menyatu melalui
pemeriksaan rontgen. Proses pemasangan pen pada tulang dilakukan dengan melalui beberapa
langkah diantaranya yaitu Pemeriksaan dokter, anestesi, membuat sayatan, memasang pen
memasang gips

2.2 Smart Biomaterial


Biomaterial adalah material yang mengalami kontak langsung dengan sistem biologis
pada makhluk hidup, material tersebut diharuskan memiliki beberapa persyaratan, antara lain
tidak menimbulkan pengaruh buruk pada tubuh, memiliki ketahanan terhadap korosi dan
memiliki kekuatan yang baik terutama kekuatan fatik dan ketangguhan. Biomaterial dalam
aplikasinya digunakan untuk menggantikan atau mengembalikan fungsi dari komponen tulang
yang mengalami kegagalan/kerusakan
Biomaterial telah digunakan untuk meningkatkan fungsi tubuh dan/atau mengganti
jaringan yang rusak. Secara historis, ada tiga generasi biomaterial yang berbeda yang dapat
diberi label sebagai "bioinert", "biokompatibel" dan "bioaktif" tergantung pada tingkat
interaksinya dengan tubuh. Istilah Smart Biomaterial pertama kali diciptakan pada tahun 2004
yang menggambarkan bahan dapat yang merespons sinyal seluler tertentu. Biomaterial
responsif dapat merespons rangsangan eksternal seperti kekuatan mekanik, medan listrik atau
magnet, suhu, pH, dan perubahan enzimatik untuk memicu respons atau perilaku tertentu.
Beberapa smart material ini mampu berinteraksi dengan jaringan dan sel yang mendorong
diferensiasi sel, proliferasi, dan akhirnya meningkatkan osseointegrasi dan regenerasi tulang.
Lainnya dapat digunakan untuk pelepasan obat yang terkontrol, faktor pertumbuhan, atau
pengembangan perangkat medis.

2.3 Self Healing


Self healing merupakan kemampuan suatu material untuk dapat memulihkan atau
memperbaiki keretakan secara otomatis atau secara mandiri. Self-Healing memiliki dua tipe,
yaitu autonomic (tanpa intervensi dari luar ataupun manusia) dan non autonomic healing
(dengan intervensi dari luar atau bantuan manusia). Secara umum, semua material atau bahan
sintetis yang dapat memperbaiki kerusakannya sendiri tanpa campur tangan manusia saat
proses perbaikan tersebut dapat kita sebut self-healing materials. Self-healing materials dapat
berupa keramik, kayu, polimer, hingga logam, selama material tersebut dapat menutup
kerusakan yang terjadi pada dirinya. Mekanisme self healing sendiri yaitu perbaikan intrinsic
material, penambahan pengantara perbaikan yang terkandung dalam wadah mikroskopis, Lalu
untuk bahan polimer self-healing, dapat aktif sebagai respon terhadap stimulus eksternal untuk
memulai proses healing
Self-healing material dapat dihasilkan dengan menggunakan salah satu dari tiga macam
strategi. Strategi pertama adalah pembentukan ikatan silang reversible pada polimer. Kelebihan
dari ikatan silang yang bersifat reversible adalah re-fabrication dan dapat di-recycle, serta dapat
memiliki sifat self-healing. Ikatan silang pada material polimer dapat diubah menjadi reversible
melalui reaksi Diels-Alder (DA)/retro DA, ionomer dan polimer supramolekuler. Proses ini
merupakan non-autonomic healing karena memerlukan intervensi dari luar seperti panas, foto
dan aktifasi menggunakan bahan kimia (Ghosh, 2009). Strategi kedua adalah menambahkan
healing agent ke dalam suatu sistem polimer ketika memproduksi polimer. Proses ini tidak
memerlukan intervensi dari luar (autonomic). Bahan Healing dapat berupa monomer, dyes,
katalis dan hardener yang dimasukkan di dalam kapsul mikro, hollow fibers atau channels.
Penggerak utama proses ini adalah propagation of cracks / permulaan keretakan (Ghosh, 2009).
Konsep ini telah diterapkan pada penelitian dalam sintesis elastomer self-healing. Ketika
terjadi keretakan, tempat penampung bahan healing akan pecah dan bahan healing akan
mengalir ke posisi keretakan dengan gaya kapiler. Katalis akan mengeras dan memulihkan
keretakan. Strategi ketiga adalah menggunakan teknologi khusus yang dapat memperbaiki
keretakan atau kerusakan dari suatu material, teknologi tersebut diantaranya konduktiviti,
electro-fluid dynamics (EFD), migrate of nanoparticle, effect of shape memory dan co-
deposition. Konduktiviti dan EFD diaplikasikan untuk listrik. Co-deposition untuk pelapisan
(coatings). Migrasi partikel nano untuk polimer dan shape memory effect untuk campuran
logam.

2.4 Biodegradable Material


Biodegradable material adalah bahan yang hancur dari waktu ke waktu setelah
implantasi dalam tubuh. Biodegradable material merupakan termasuk jenis biomaterial.
Biodegradable material dapat diartikan sebagai zat atau benda yang mampu terurai secara alami
oleh bakteri atau organisme hidup lainnya, juga dapat dimaknai sebagai bahan yang harus bebas
polutan, karena kegunaan lanjutannya adalah untuk berada di dalam tubuh makhluk hidup.
Implan yang dapat terurai dan meluruh dalam tubuh, yang disertai dengan penurunan
sifat mekanik dari bahan implan, memiliki keistimewaan berupa pengurangan beban secara
bertahap, dan unsur-unsur di dalamnya akan luruh dan tertransfer ke jaringan tulang keras
(cortical bone) dan jaringan lunak. Selain itu, biodegradable material tidak perlu diambil dari
dalam tubuh setelah diimplan. Seiring dengan pertumbuhan jaringan tulang, maka bahan
implan biodegradable akan meluruh dan larut di dalam tubuh

2.5 Bio kompatibilitas


Prasyarat penting dari biomaterial adalah biokompatibilitas yaitu kemampuan suatu
material untuk melakukan aplikasi spesifik dengan respons inang yang sesuai. Menurut IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry) biokompatibilitas (biomedical therapy)
disebutkan sebagai kemampuan respons host terhadap sebuah aplikasi yang spesifik atau
kemampuan kontak dengan jaringan host tanpa menimbulkan efek samping.
Terdapat lima pengklasifikasian pemahaman tentang biokompatibilitas, yaitu :
1. kondisi yang tidak mengalami toksik atau injury sebagai efek dari sistem biologi host
2. kemampuan material beradaptasi dengan respons imun dalam sebuah aplikasi spesifik
3. Membandingkan hasil respons material implan dengan efek samping respons jaringan
host
4. Berhubungan dengan kemampuan biomaterial melakukan fungsinya tanpa
menimbulkan kerusakan lokal dan efek sistemik terhadap host
5. kapasitas adaptasi implan protesa dalam badan yang memiliki korelasi dengan
pengaruh terhadap hormon, sel, dan jaringan tanpa menimbulkan perubahan
Penggunaan material implan pada host dapat menimbulkan respons imun yang
merupakan faktor penting dari aspek biokompatibilitas. Ketika nanopartikel berinteraksi
dengan tubuh, berbagai respons akan terjadi termasuk perubahan sistem imun atau interaksi
dengan komponen darah. Biokompatibilitas sangat penting karena perangkat medis harus tidak
berbahaya bagi pasien, tidak beracun atau merugikan dan tidak menyebabkan respon
imunologis. Setiap produk material implan atau berbagai alat kedokteran yang diaplikasikan
pada host harus bersifat Imuno- biokompatibilitas, agar tidak menimbulkan efek toksisitas,
imunogenitas, dan genotoksisitas juga bersifat imunosupresor

2.6 Biomimetik
Biomimetik merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan material,
mekanisme dan sistem yang dibuat oleh manusia dengan jalan meniru desain dan sistem yang
terdapat di alam, yang dalam penggunaannya hanya membutuhkan sebuah stimulasi atau
rangsangan dari luar. Hal ini digunakan pada bidang-bidang: robotika, teknologi nano,
kecerdasan buatan, teknologi kedokteran, dan juga pertahanan. Biomimetik merupakan bahan
yang dikembangkan dengan menggunakan inspirasi dari alam. Ini juga berguna dalam desain
material komposit. biomimetik material pada dasarnya bahan sintetis buatan manusia yang
meniru objek biologis alami dalam kehidupan kita sehari-hari.
Prinsip pembentukan biomimetik yaitu pertama, penelitian bahan biomimetik dimulai
dengan penjelasan hubungan struktur-fungsi dalam bahan biologis. Langkah penting kedua
adalah mengekstrak prinsip fisika/kimia dari hubungan struktur-fungsi ini (menggunakan baik
eksperimen maupun teori) agar tersedia sebagai konsep yang berguna dalam ilmu dan teknik
material. Langkah terakhir adalah mengembangkan jalur untuk sintesis dan pembuatan bahan
biomimetik berdasarkan prinsip fisika/kimia ini, dengan mempertimbangkan kemampuan dan
kendala yang ada yang disebabkan oleh teknik dan ekonomi
.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam kasus ini, hal yang menjadi permasalahan utama adalah bagaimana cara
membuat implan tulang yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan tubuh
sehingga tidak diperlukan proses pengangkatan kembali implan yang telah dipasang apabila
tulang telah kembali ke bentuk awalnya. Hal ini tentunya dapat dilakukan dengan
penggunaan bentuk aplikatif dari smart material yang ada di alam. Namun, tentunya dalam
penentuan smart material yang akan digunakan perlu mengacu pada beberapa parameter
utama, seperti biodegradabilitas dan biokompatibilitas material.
Sementara itu, Hidroksiapatit, merupakan suatu bentuk mineral yang terdapat di
alam dari kalsium apatit dengan rumus Ca5(PO4)3(OH), namun biasanya ditulis sebagai
Ca10(PO4)6(OH)2 untuk menyatakan bahwa sel satuan kristal dari bahan tersebut terdiri dari
dua entitas (Hidroksiapatit - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 2021).
Hidroksiapatit adalah endmember hidroksil dari kompleks gugus apatit. Ion OH− dapat
digantikan oleh fluorida, klorida atau karbonat, menghasilkan fluorapatit atau klorapatit.
Senyawa ini mengkristal dalam sistem kristal heksagonal.
Apabila ditinjau dari biodegradabilitas dan biokompabilitasnya, tentunya
Hidroksiapatit memiliki kemampuan biodegradabilitas dan biokompabilitas yang cukup
baik mengingat pada dasarnya tulang yang terdapat pada tubuh kita terdiri atas 68%
Hidrosiapatit(Siswanto, 2020). Sehingga, hal ini tentunya dapat menjadi indikasi besar
bahwa Hidrosiapatit dapat diaplikasikan sebagai bahan dasar pembentukan implan tulang.
Di sisi lain, apabila ditinjau dari sisi pembentukannya Hidrosiapatit dapat diperoleh
melalui proses pembakaran asam fosfat dengan suhu 900℃. Oleh karena itu, tentunya
Hidrosiapatit dapat diperoleh dengan mudah dan diproduksi secara masal. Sehingga, dengan
kata lain penggunaan Hidrosiapatit sebagai bahan dasar pembentuk implan tulang dapat
menjadi solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
BAB 4
KESIMPULAN

Daripada problem based learning implan tulang yang telah dilakukan, dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Material biomimetik yang dapat digunakan sebagai implan tulang adalah material
yang memiliki biodegradablitas dan biokompabilitas yang cukup tinggi.
2. Hidrosiapatit dapat menjadi salah satu pilihan tepat sebagai bahan dasar
pembentukan implan tulang.
3. Tidak terdapat respon negatif pada tubuh terhadap Hidrosiapatit mengingat 68%
tulang manusia terdiri atas Hidrosiapatit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Biga, L. M., Dawson, S. & Harwell, A., 2020. Anatomy & Physiology. Oregon:
OpenStax & Oregon State University.
2. Ismail Maryanto, d. S., 2013. Buku saku Ringkasan orthopaedi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
3. RI, D., 2007. Riset Kesehatan Dasar Tulang. Jakarta: Depkes RI.
4. Spillzman, D. & Orlowski, J. P., 2012. Current Concept. N Engl J Med, Volume 366,
pp. 2102-2010.
5. Thomas, M. A. & Hoppenfield, S., 2011. Treatment and Rehabilitation of Fracture :
Terapi dan Rehabilitasi Fraktur. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Ghosh, S. K. (Ed.). 2009. Self-Healing Materials : Fundamentals, Design Strategies,
and Applications. Weinheim : Wiley-VCH.
7. Bombac, D., B, Miha., Fajfar, P., Kosel, F., dan Turk, R. 2007, “Review of Materials
in Medical Applications”. RMZMaterials and Geoenvironment., 54, 471- 499.
8. Ige, O.O., Umoru, L.E., Adeoye, M.O., Adetunji, A.R., Olorunniwo, O.E., dan
Akomolafe, I.I. 2009. “Monitoring, Control, and Prevention Practises of Biomaterials
Corrosion-An Overview”, Trends Biomaterials Artificial Organs., 23, 93-104
9. Id.wikipedia.org. 2021. Hidroksiapatit - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas. [online] Available at: <https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksiapatit> [Accessed
15 November 2021].
10.Siswanto, Hikmawati, D., Benecdita, N. and Nurmala, S., 2020. Synthesis of
Hydroxyapatite Based on Nano Coral Using precipitation Method For Bone
Substitution. Journal of Physics: Conference Series, 1445, p.012015.
11.Anonim. 2021. “What Does Biocompatibility Mean? 15 Biocompatible Materials”.
[online] Available at: https://www.cascobaymolding.com/biocompatibility [Accessed
8 November 2021].

Anda mungkin juga menyukai