Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tegar Ardiyan Akbar

NIM : 21050118120006
UTS Teknik dan Analisa Kehandalan
Dr. Eng. Gunawan Dwi Haryadi, ST. MT

1. Mengapa seorang engineer mempelajari Teknik Keandalan?


Jawab :
Teknik kehandalan merupakan suatu teknik untuk melakukan pengukur
seberapa handal sebuah komponen, produk, atau sistem ketika digunakan dalam
aplikasi tertentu untuk jangka waktu tertentu. Salah satu kewajiban seorang engineer
adalah merancang dan memelihara produk sehingga status gagal ditangguhkan.
Pendidikan engineering secara tradisional berkaitan dengan pengajaran cara kerja
produk manufaktur. Cara dimana produk gagal, efek kegagalan dan aspek desain,
manufaktur, pemeliharaan dan penggunaan yang mempengaruhi kemungkinan
kegagalan biasanya tidak diajarkan, terutama karena perlu untuk memahami bagaimana
suatu produk bekerja sebelum mempertimbangkan cara-cara yang mungkin gagal. Oleh
karena itu memahami hukum peluang dan sebab serta akibat dari variabilitas dalam
teknik kehandalan diperlukan untuk menciptakan produk yang andal dan untuk solusi
masalah yang tidak dapat diandalkan.

2. Mengapa Produk Rekayasa Gagal?


Jawab :
Produk rekayasa mengalami kegagalan disebabkan beberapa faktor utama antara lain:
a. Desain secara inheren tidak mumpuni. Dapat terlalu lemah, mengonsumsi banyak
daya, atau bahkan mengalami resonansi pada frekuensi yang salah, dll. setiap
masalah desain menghadirkan potensi kesalahan, kelalaian dan kekeliruan.
Semakin kompleks desain atau sulitnya masalah diatasi, semakin besar potensi ini.
b. Produk mungkin terlalu ditekan/menerima tekanan yang besar. Jika tegangan yang
diberikan melebihi kekuatan maka akan terjadi kegagalan.
c. Kegagalan dapat disebabkan oleh keausan, contoh yang cukup sering adalah
kelelahan material, keausan antar permukaan antar permukaan dalam kontak yang
bergerak , korosi, kerusakan isolasi dan mekanisme keausan bola lampu dan tabung
floorescent.
d. Kegagalan dapat disebabkan oleh mekanisme lain yang bergantung pada waktu,
contonya adalah kerusakan baterai, retakan yang disebabkan oleh suhu tinggi dan
tegangan tarik secara bersamaan, seperti pada cakram turbin dan sambungan solder
halus dan penyimpangan progresif nilai parameter komponen elektronik.
e. Kegagalan disebabkan oleh sneak. Sneak adalah kondisi dimana sistem tidak
bekerja dengan baik meskipun setiap bagian berfungsi.
f. Kegagalan dapat disebabkan oleh eror/kesalahan, seperti spesifikasi, desain atau
pengkodean perangkat lunak yang salah, perakitan atau pengujian yang salah,
perawatan yang tidak tepat, atau penggunaan yang salah.

3. Jelaskan konsep dan perhitungan dan parameter Probabilistic Reliability.


Jawab :
Konsep reliabilitas sebagai probabilitas berari bahwa setiap upaya untuk
mengukurnya harus melibatkan penggunaan metode statistik. Oleh karena itu,
pemahaman tentanng statistik yang dapat diterapkan pada rekayasa keandalan
merupakan dasar yang diperlukan, kecuali untuk kasus khusus ketika keandalan
sempurna (produk tidak akan pernah gagal) atau nol (produk todak akan pernah
berfungsi).

4. Jelaskan komponen/barang yang dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki.


Jawab :
a. Untuk komponen yang tidak dapat diperbaiki seperti bola lampu, transistor, motor
roket, atau pesawat ruang angkasa tak berawak, keandalan adalah kemungkinan
bertahan selama masa pakai komponen tersebut, atau untuk periode selama masa
pakainya.Untuk komponen yang tidak dapat diperbaiki dapat menggunakan
perhitungan Mean Time To Failure (MTTF) sebagai parameter keandalan.
b. Untuk komponen yang dapat diperbaiki ketika mengalami kerusakan atau gagal,
reliabilitas adalah probabilitas bahwa kegagalan tidak akan terjadi dalam periode
diinginkan, ketika lebih dari satu kegagalan dapat terjadi. Untuk komponen yang
dapat diperbaiki dapat menggunakan perhitungan Rate of Occurrence of Failures
(ROCOF). Keandalan komponen yang dapat diperbaiki juga dapat menggunakan
Mean Time Between Failure (MTBF), tetapi hanya untuk kondisi tertentu dari
tingkat kegagalan yang konstan.
5. Jelaskan pengertiandari mean time to failure (MTTF),the rate of occurrence of failures
(ROCOF), dan berikan parameter-parameter untuk dapat menghitungnya.
Jawab :
Mean Time to Failure (MTTF) merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan
untuk reparasi MTTF digunakan untuk komponen yang tidak dapat diperbaiki, seperti
bearing dan transistor. Rumus MTTF adalah :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑀𝑇𝑇𝐹 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖
The Rate of Occurrence of Failure (ROCOF) digunakan untuk memodelkan
tren (konstan, meningkat, menurun) dalam waktu interarrival kegagalan pada kecepatan
yang konstan . ROCOF digunakan untuk komponen yang dapat diperbaiki. Dapat juga
didefinisikan sebagai rata-rata tingkat kegagalan persatuan waktu. Pendekatan yang
berbeda digunakan untuk memodelkan The Rate of Occurrence of Failure dengan
komponen yang dapat diperbaiki. Waktu diukur dengan jam operasional hidup dari
sistem sejak awal dioperasikan hingga akhir masa pemakaian dari sistem. Kegagalan
terjadi seiring pertambahan usia dari sistem dan sistem dilakukan perbaikan sesuai
dengan keadaan yang diusahakan sama dengan saat baru, lebih baik maupun lebih
buruk.
Parameter dalam ROCOF ini meliputi N (t) yaitu diasumsikan dengan fungsi
perhitungan yang melacak jumlah komulatif kegagalan yang telah dimiliki sisitem dari
waktu 0 hingga waktu t. N (t) merupakan fungsi langkah yang melompat satu setiap
kali kegagalan terjadi dan tetap di level baru sampai kegagalan berikutnya. Setiap
sistem akan memiliki fungsi N (t) yang diamati sendiri dari waktu ke waktu. Jika kita
mengamati kurva N (t) untuk sejumlah besar sistem serupa dan "dirata-ratakan" kurva
ini, kita akan memiliki perkiraan M (t) = jumlah yang diharapkan (jumlah rata-rata) dari
kegagalan kumulatif pada waktu t untuk sistem ini . Turunan dari M (t), dilambangkan
dengan m (t), didefinisikan sebagai Tingkat Perbaikan atau Tingkat Terjadinya
Kegagalan pada Waktu t, atau ROCOF. Model untuk N (t), M (t), dan m (t) akan
dijelaskan pada bagian Model Tingkat Perbaikan.
6. Jelaskan definisi dari Reliability Economics and Management.
Jawab :
Kegiatan program realibilitas yang dijelaskan bisa mahal. Melakukan
maintenance didasarkan pada pilihan bisnis yang paling ekonomis. Perawatan
dilakukan bukan saat komponen perlu perlakuan khusus atau saat rusak saja, tetapi
perawatan dilakukan untuk memperpanjang usia komponen yang berujung pada
penghematan biaya. Semua upaya pada program keandalan yang efektif merupakan
investasi, biasanya dengan pengembalian modal yang besar dalam waktu yang singkat.
Satu-satunya masalah adalah tidak mudah untuk mengukur efek dari aktivitas program
keandalan yang diberikan, seperti sejumlah pengujian pada keandalan yang dicapai.

7. Jelaskan gambar bathtube (diagram) di bawah ini;

Jawab :
Karakteristik kegagalan suatu komponen secara umum adalah mengikuti pola bak
mandi (bath tub). Tren diagram bathtub dikategorikan menjadi :
a. Constant Failure Rate (CFR) adalah indikasi kegagalan yang diinduksi secara
eksternal, seperti dalam situasi tingkat bahaya konstan untuk item yang tidak dapat
diperbaiki. CFR juga merupakan tipikal dari sistem kompleks yang dapat diperbaiki
dan dirombak, dimana bagian yang berbeda menunjukkan pada kerusakan yang
berbeda seiring waktu dan suku cadang memiliki usia yang berbeda sejak perbaikan
atau penggantian.
b. Descreasing Failure Rate (DFR) ketika keandalan ditingkatkan dengan perbaikan
progresif, karena suku cadang yang rusak relatif rusak lebih awal diganti dengan
suku cadang yang baik.
c. Increasing Failure Rate (IFR) terjadi dalam sistem yang dapat diperbaiki karena
mode kegagalan keausan suku cadang mulai mendominasi.

Anda mungkin juga menyukai