Anda di halaman 1dari 5

MASA DEWASA AWAL

PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL

Ciri masa dewasa awal:


Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-
harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami atau
istri, orang tua, dan pencari nafkah, mengembangkan sikap-sikap baru keinginan-keinginan dan nilai-nilai
baru sesuai dengan tugas-tugas baru ini.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Pengaturan"


Saat mencapai usia dewasa, hari-hari kebebasan telah berakhir dan saatnya untuk menerima tanggung
jawab sebagai orang dewasa. Ini berarti bahwa pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan
ditanganinya sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab
sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Penjajakan terlalu singkat sering mengakibatkan terbentuknya
bibit-bibit ketidakpuasan karena terlalu cepat memilih pekerjaan atau teman hidup. Oleh karena itu,
banyak orang muda mencoba berbagai pekerjaan untuk menentukan mana yang paling sesuai memenuhi
berbagai kebutuhan yang akan memberi kepuasan yang lebih permanen. Sementara itu, banyak juga
pemuda yang mencoba mendekati beberapa wanita untuk menemukan: apakah mereka itu merupakan
wanita yang bisa menjadi seorang istri yang akan mendampingi seumur hidup.
Beberapa wanita muda mencoba-coba berbagai pekerjaan sebelum mereka menentukan pilihan. Mereka
bekerja untuk mengetahui apakah mereka lebih suka bekerja daripada berumah tangga atau apakah
mereka ingin melakukan keduanya. Rata-rata pemuda dewasa menentukan pola hidupnya dan memilih
pasangan hidupnya sekitar umur 30-an, walaupun banyak juga yang sudah mulai menetap pada usia yang
lebih muda dari itu. Orang dewasa awal memulai hidup rumah tangga tergantung pada dua faktor:
Pertama, cepat tidaknya mereka mampu menemukan pola hidup yang memenuhi kebutuhan mereka kini
dan pada masa depan. Seorang wanita yang sejak waktu Ia bermain boneka sudah ingin menjadi seorang
istri dan ibu, setelah tamat sekolah tidak akan memerlukan waktu lama lagi untuk menentukan peran yang
sesuai baginya; seorang laki-laki yang selalu berkeinginan menjadi dokter tidak memerlukan usaha coba
coba lagi untuk menentukan pekerjaan yang memenuhi suara hatinya.
Kedua, yang menentukan kemantapan pilihan seseorang bekerja tanggung jawab yang harus dipikulnya
sebelum ia mulai berkarya. Pria yang memilih ilmu kedokteran sebagai karirnya Tentu saja tidak dapat
cepat cepat Siap bekerja sampai usianya mendekati umur 30-an Karena ia harus menyelesaikan Sekolah
Lanjutan atas dulu kemudian menyelesaikan pendidikan dokter. Dokter muda harus mengikuti pelatihan
di rumah sakit, dan baru kemudian dapat berpraktek sebagai dokter penuh. Sebaliknya, teman sebaya
yang memutuskan untuk langsung bekerja sebagai buruh kasar dapat lebih cepat dewasa sesudah mereka
tamat sekolah, karena mereka tidak membutuhkan Pendidikan dan Pelatihan formal untung jenis
pekerjaan semacam ini.

Ketika seseorang menemukan pola hidup yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhannya, Ia akan
mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya
selama sisa hidupnya. Setiap keharusan mengubah pola ini pada usia setengah baya atau usia lanjut akan
sulit dan dapat menimbulkan gangguan emosional. tidak disangsikan lagi, berbagai ketidakpuasan dan
ketidakbahagiaan yang didapati seseorang pada usia ini adalah akibat keputusan berumah tangga atau
bekerja yang tergesa-gesa sebelum menemukan suatu pola hidup yang memberikan kemungkinan
kemungkinan untuk kepuasan Sepanjang Hidup.

Masa dewasa awal sebagai "Usia Reproduktif"


Peran sebagai orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa awal.
Orang dewasa awal yang telah menikah berperan sebagai orang tua pada waktu ia berusia 20-an atau pada
awal 30-an; beberapa sudah menjadi kakek atau nenek sebelum masa dewasa pertengahan berakhir.

Dosen Pengampuh: Merry Adeng,M.Pd. 1


Orang yang belum menikah hingga menyelesaikan pendidikan atau telah memulai kehidupan karirnya,
tidak akan menjadi orang tua sebelum ia merasa bahwa ia mampu berkeluarga. Perasaan ini biasanya
terjadi sesudah umurnya sekitar awal 30-an. Demikian pula, jika Wanita Ingin berkarir sesudah menikah,
ia akan Menunda untuk mempunyai anak Sampai usia 30-an. Dengan demikian, baginya hanyalah
dasawarsa terakhir dari masa dewasa awal merupakan "usia reproduktif". Bagi orang yang cepat
mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada tahun-tahun
terakhir masa remaja, kemungkinan seluruh masa dewasa awal merupakan masa reproduksi.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Bermasalah"


Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Masalah-
masalah baru Ini dari segi utamanya berbeda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya.
Seiring pertambahan usia, anak-anak muda telah dihadapkan pada banyak masalah dan mereka tidak siap
untuk mengatasinya. Dalam tahun-tahun sejak usia dewasa secara hukum sampai usia 30 tahun,
kebanyakan laki-laki dan wanita berupaya menyesuaikan diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai
orang tua, dan karir mereka. Pada umumnya pria mengadakan penyesuaian terlebih dahulu terhadap
pekerjaan, dan baru kemudian memusatkan perhatian pada upaya penyesuaian diri yang berkaitan dengan
masalah-masalah peran sebagai orangtua.
Penyesuaian diri terhadap masalah pada masa dewasa awal antara lain:
 Sedikit sekali orang muda yang mempunyai persiapan untuk menghadapi jenis-jenis masalah
yang perlu diatasi sebagai orang dewasa. Pendidikan di sekolah lanjutan dan tinggi hanya
memberikan latihan kerja yang terbatas, dan hampir tidak ada sekolah atau Akademi yang
memberikan kursus-kursus mengenai masalah-masalah yang umum ditemui dalam perkawinan
dan dalam peran sebagai orangtua. Bahkan orang yang biasa bertugas menjaga anak hanya
mempunyai pengalaman dan persiapan yang terbatas untuk berperan sebagai orang tua karena
biasanya ia bertugas sebagai penjaga anak-anak hanya beberapa jam saja apabila orang tua si
anak sedang berpergian dan tanggung jawab pertama mereka ialah menjaga keselamatan anak dan
membuat anak merasa senang sampai orangtua si anak tiba di rumah kembali.
 Mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan serempak biasanya menyebabkan kedua-duanya
kurang berhasil. Oleh sebab itu mencoba menyesuaikan diri pada dua peran secara serempak juga
tidak memberikan hasil yang baik dalam upaya penyesuaian diri. Sulit bagi orang muda yang
sedang menjadi dewasa untuk berhasil dalam memilih karir sekaligus memilih pasangan hidup.
Demikian pula, penyesuaian diri pada kehidupan perkawinan dan peran sebagai orang tua
biasanya mempersulit penyesuaian diri terhadap pekerjaan jika mereka kawin sewaktu mereka
masih sekolah.

Dosen Pengampuh: Merry Adeng,M.Pd. 2


 Orang muda tidak memperoleh bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
mereka; tidak seperti sewaktu mereka dianggap belum dewasa. Hal ini sebagian kesalahan
mereka sendiri dan sebagian kesalahan orang tua serta guru mereka. banyak orang dewasa awal
sangat membanggakan statusnya yang baru sehingga mereka segan untuk mengakui bahwa
mereka tidak siap menghadapi status itu. Oleh sebab itu mereka tidak meminta nasehat dan
pertolongan untuk mengatasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh status baru ini. Sebaliknya,
banyak orang tua dan guru ragu-ragu memberikan pertolongan karena orang-orang muda itu
menolak saran saran dan pertolongan mereka dengan mengatakan bahwa mereka mampu
mengatasi sendiri masalah-masalah mereka.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Ketegangan Emosional"


Apabila orang berada di suatu wilayah baru ia akan berusaha untuk memahami letak daerah itu dan
mungkin sekali ia agak bingung dan mengalami keresahan emosional. Sebagai manusia dalam kelompok
usia hampir dewasa atau baru saja dewasa, pada umumnya mereka masih sekolah dan di ambang
memasuki dunia pekerjaan orang dewasa. Ketika mereka melihat dunia dari dekat, mereka tidak
menyukai apa yang mereka lihat dan ingin mengubahnya. Namun setelah mereka merefleksikan
pemberontakan mereka, mereka umumnya berkesimpulan bahwa perubahan-perubahan yang mereka
inginkan sebaiknya dilakukan dari dalam dan bukan dari luar. Oleh sebab itu banyak yang mengikuti pola
yang ada yaitu pola yang dulu ingin dirombaknya, dan selanjutnya menjadi pekerja yang bekerja keras
berperan sebagai orang tua dan menjadi warga negara yang taat kepada hukum.
Sekitar awal atau pertengahan umur 30-an, kebanyakan orang muda telah mampu memecahkan masalah-
masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional. Emosi yang
menggelora merupakan ciri-ciri tahun-tahun awal kedewasaan Meskipun demikian ini masih tetap kuat
pada usia 30-an, hal ini merupakan tanda bahwa penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa
belum terlaksana secara memuaskan.
Apabila ketegangan emosi terus berlanjut sampai usia 30-an, hal itu umumnya nampak dalam bentuk
perusahaan titik apa yang dirasakan orang orang muda tergantung dari masalah penyesuaian diri yang
harus dihadapi saat itu dan berhasil tidaknya mereka dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.
Kekhawatiran utama berpusat pada pekerjaan mereka, karena mereka merasa bahwa mereka tidak
mengalami kemajuan secepat yang mereka harapkan atau mereka berpusat pada masalah perkawinan atau
peran sebagai orangtua. Apabila seseorang merasa tidak mampu mengatasi masalah masalah utama dalam
kehidupan mereka mereka sering sedemikian terganggu secara emosional sehingga mereka memikirkan
atau mencoba untuk bunuh diri.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Keterasingan Sosial"


Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa,
yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya masa remaja
menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan
terus berkurang. Sebagai akibatnya untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang
populer pun akan mengalami keterpencilan sosial atau Apa yang disebut Ericson sebagai "krisis
keterasingan".
Banyak orang muda yang semenjak masa kanak-kanak dan remaja terbiasa tergantung pada persahabatan
dalam kelompok mereka merasa kesepian sewaktu tugas-tugas mereka dalam rumah tangga ataupun
dalam pekerjaan, memisahkan mereka dari kelompok mereka. Khususnya mereka yang populer selama
sekolah dan kuliah, dan yang mencurahkan banyak waktu dalam kegiatan-kegiatan kelompok akan paling
banyak menemukan kesulitan dalam penyesuaian diri pada keterasingan sosial selama masa dewasa awal.
Kesepian yang berasal dari keterasingan ini hanya sebentar atau tetap tergantung pada cepat lambatnya
orang muda tersebut membina hubungan sosial baru untuk menggantikan hubungan hari-hari sosial
sekolah dan kuliah mereka.
Kerapkali keterasingan disebabkan oleh semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir
(keramahtamahan masa remaja terganti dengan persaingan masa dewasa) dan mereka juga harus
Dosen Pengampuh: Merry Adeng,M.Pd. 3
mencurahkan sebagian besar tenaga mereka untuk pekerjaan mereka sehingga mereka hanya dapat
menyisihkan waktu sedikit untuk sosialisasi yang diperlukan untuk membina hubungan-hubungan yang
akrab. Akibatnya, mereka menjadi egosentris dan menambah kesepian mereka.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Komitmen"


Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar
yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan
pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola-
pola hidup, tanggung jawab dan komitmen komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, pola-pola ini
menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen komitmen di
kemudian hari.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Ketergantungan"


Meskipun telah resmi mencapai status dewasa, dan status ini memberikan kebebasan untuk Mandiri,
banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain
selama jangka waktu yang berbeda-beda titik ketergantungan ini mungkin pada orang tua, orang yang
sering memberikan nasehat kepada mereka, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian
atau penuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan
mereka.
Ada orang muda yang membenci ketergantungan ini, walaupun mereka menyadari bahwa hal itu perlu
agar mereka memperoleh pendidikan yang dibutuhkan bagi pekerjaan pilihan mereka. Ada juga orang
muda yang meskipun memberontak terhadap ketergantungan akibat pendidikan panjang, menjadi begitu
terbiasa pada ketergantungan ini sehingga mereka meragukan kemampuan mereka untuk mandiri secara
ekonomi. Akibatnya, mereka sering menjadi mahasiswa Abadi yang pergi dari satu pusat pelatihan ke
pusat latihan yang lain untuk lebih mempersiapkan diri bagi karir mereka. Untuk menutupi perasaan
bersalah atau malu, karena memainkan peran mahasiswa Abadi, mereka berusaha meyakinkan diri
mereka dan orang lain bahwa semakin banyak latihan yang mereka peroleh, semakin besar kesempatan
untuk mencapai puncak dalam karya seni yang mereka pilih. Sebagai akibatnya keadaan ketergantungan
mereka sering berkepanjangan sampai akhir usia 20-an atau awal usia 30-an.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Perubahan Nilai"


Banyak nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih
luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kacamata orang
dewasa Pitik orang dewasa yang tadinya menganggap sekolah itu suatu kewajiban yang tidak berguna
jenis sadar akan nilai pendidikan sebagai batu loncatan untuk meraih keberhasilan sosial, karir dan
kepuasan pribadi. Akibat dari nilai-nilai yang berubah seperti itu, banyak orang dewasa yang semula
putus sekolah atau kuliah memutuskan untuk belajar kembali menyelesaikan pendidikan mereka. Banyak
yang merasakan kegiatan belajar sebagai perangsang semangat mereka sehingga mereka terus mengikuti
berbagai kursus-kursus setelah mereka tamat SMA atau perguruan tinggi. Alasan yang menyebabkan
perubahan nilai pada masa dewasa awal adalah:
 Jika orang muda ingin diterima oleh anggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus
menerima nilai-nilai kelompok ini, seperti juga sewaktu kanak-kanak dan remaja mereka harus
menerima nilai-nilai kelompok teman sebaya. Banyak orang muda menyadari bahwa penampilan
acak-acakan dan sikap suka memberontak terhadap aturan dan tata cara seperti pada waktu
mereka masih bersekolah, harus diganti dengan tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat
dewasa apabila mereka ingin diterima dalam kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang
dewasa.
 Kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan
keyakinan dan perilaku (menolak pandangan yang menyetujui hubungan seksual diluar nikah)
seperti juga halnya dalam penampilan, agar menjaga nilai kesopanan berbusana.

Dosen Pengampuh: Merry Adeng,M.Pd. 4


 Orang muda yang menjadi orang tua tidak hanya cenderung mengubah nilai-nilai mereka lebih
cepat daripada mereka yang belum menikah atau tidak punya anak; tetapi mereka juga bergeser
kepada nilai-nilai yang lebih konservatif (kuno/tidak modern) dan lebih tradisional. Biasanya,
nilai-nilai orang muda bergeser dari egosentris ke sosial. Anggota-anggota generasi "aku" lambat
laun akan mengembangkan kesadaran dan keterlibatan sosial apabila mereka sudah mengemban
tugas sebagai suami atau istri dan orang tua.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru"
Sementara gaya hidup dalam kehidupan dalam masa dewasa ini gaya gaya hidup baru paling menonjol di
bidang perkawinan dan peran orang tua. Sebagai pengganti masa perkenalan muda-mudi gaya tradisional,
banyak orang muda menganggap hubungan seks sebelum kawinan sebagai suatu bagian masa perkenalan
yang dapat diterima. Begitu pula penggunaan alat kontrasepsi sebelum menikah dan aborsi jika
pencegahan itu gagal, telah begitu biasa diantara orang orang muda masa kini, beberapa mahasiswa
menganggap hal itu sebagai bagian pola masa pacaran masa kini.
Diantara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda terhadap gaya hidup baru, yang
paling umum adalah penyesuaian diri pada pola peran seks atas dasar persamaan derajat yang
menggantikan perbedaan pola peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga,
termasuk perceraian, keluarga orang tua tunggal, dan berbagai pola baru di tempat pekerjaan khususnya
pada unit-unit kerja yang besar dan impersonal di bidang bisnis dan industri. Orang muda masa kini
jarang sekali dipersiapkan agar mampu memikul tanggung jawab sebagai orang tua tunggal atau tugas
ganda sebagai orang tua dan pencari nafkah di luar rumah.

Masa dewasa awal sebagai "Masa Kreatif"


Orang muda banyak yang bangga karena lain dari yang umum dan tidak menganggap hal ini sebagai
suatu tanda kekurangan, tidak seperti anak atau remaja yang selalu ingin sama dengan teman sebaya baik
dalam hal berpakaian, gaya bahasa dan tingkah laku karena mereka takut dianggap inferior (bermutu
rendah). Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan tergantung pada minat dan
kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang
memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada pula
yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

Dosen Pengampuh: Merry Adeng,M.Pd. 5

Anda mungkin juga menyukai