Anda di halaman 1dari 9

Ujian Akhir Smester Mata Kuliah KUP

Nama : ALIFA PUTRI NILAMSARI

Kelas :D

NIM :40011402650247

Prodi D4 Akuntansi Perpajakan Sekolah Vokasi UNDIP Waktu120 menit

Kerjakan semua soal di bawah ini!

1. Dirjen Pajak berwenang melakukan pemeriksaan. Jelaskan yang dimaksud dengan


pemeriksaan pajak! Jelaskan pula perbedaan pemeriksaan, penelitian dan penyidikan!
Sebutkan kewajiban WP yang sedang diperiksa dan sebut dan jelaskan hak WP yang di
periksa.
Jawaban :
 Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun serta mengolah
data, keterangan, dan bukti yang dilaksanakan secara objektif serta profesional
berdasarkan standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan.
 Pemerikasaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban pajak dan
bertujuan untuk melaksanakan peraturan perundang undangan pajak. Penelitian
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian
Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya. Penyidikan adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari bukti untuk pidana di
bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
 Kewajiban WP yang sedang diperiksa :

a) memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan tepat waktu;


b) memperlihatkan dan/atau meminjamkan dokumen yang menjadi dasar
penghitungan penghasilan;
c) memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang
dikelola secara elektronik
d) memberikan kesempatan tim pemeriksa untuk memasuki dan memeriksa
ruangan yang menjadi tempat penyimpanan dokumen serta meminjamkannya;
e) memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, yang dapat berupa:
f) meminjamkan Kertas Kerja Pemeriksaan yang dibuat oleh akuntan publik;
g) menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan; dan
h) memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.

 Wajib Pajak berhak (PMK No. 184/PMK.03/2015 Pasal 13):


a) meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa
Pajak dan Surat Pemberitahuna Pemeriksaan
b) meminta kepada Pemeriksa untuk memberikan Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan dalam hal pemeriksaan dilakukan dengan jenis
pemeriksaan lapangan
c) meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan surat yang berisi
perubahan tim Pemeriksa apabila susunan keanggotaan tim pemeriksa
mengalami perubahan
d) meminta kepadaPemeriksa untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan
tujuan pemeriksaan
e) menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP)
f) menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah
ditentukan
g) memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh
Pemeriksa melalui pengisian kuesioner pemeriksaan.

2. Salah satu keajiban WP adalah menyelenggarakan Pembukuan. Jelaskan yang dimaksud


dengan pembukuan! Jelaskan perbedaan pembukuan dan pencatatan! Sebut dan jelaskan
siapa saja yang wajib menyelenggarakan pembukuan! Dan jelaskan ketentuan
pembukuan yang diatur oleh UU KUP!
Jawaban :
 Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan
laba  rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
 Yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah wajib pajak badan dan wajib
pajak pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Sedangkan
yang wajib menyelenggarakan pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto dalam
satu tahun kurang dari 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak orang pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
 wajib pajak badan dan wajib pajak pribadi
 Ketentuan pembukuan yang diatur oleh UU KUP
a) diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan
keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya;
b) diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab,
satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
c) diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas;
d) Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
dapat diselenggarakan oleh wajib pajak setelah mendapat izin Menteri
Keuangan; dan
e) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.
3. Secara khusus UU KUP juga mengatur tentang tindak pidana perpajakan. Jelaskan
beberapa kategori tindak pidana perpajakan yang dapat dilakukan oleh WP! Sebut dan
jelaskan tindak pidana yang dapat dilakukan oleh petugas pajak! Jelaskan perbedaan
tindak pidana perpajakan yang diatur oleh UU KUP dan yang diatur oleh UU KUHP!
Jawaban :
 Tindak Pidana di Bidang Perpajakan atau Tindak Pidana Perpajakan adalah
informasi yang tidak benar mengenai laporan yang terkait dengan
pemungutan pajak dengan menyampaikan surat pemberitahuan (SPT), tetapi yang
isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak
benar sehingga dapat menimbulkan kerugian negara dan kejahatan lain yang
diatur dalam undang-undang perpajakan.
 Prosedur Pengungkapan
a) Pemeriksaan Pajak, tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian
hukum, keadilan, dan pembinaan kepada wajib pajak
b) Pemeriksaan Bukti Permulaan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana perpajakan Pemeriksaan bukti
permulaan dilakukan oleh Kanwil Ditjen Pajak atau Direktorat Intelijen dan
Penyidikan Ditjen Pajak.
c) Penyidik Pajak, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta
menemukan tersangkanya. Penyidikan pajak hanya dapat dilakukan
oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Ditjen Pajak yang
diberi wewenang khusus sebagai penyidik pajak. 

4. Pengadilan pajak berwenang mengadili perkara Banding dan Gugatan. Jelaskan yang
dimaksud Gugatan dan banding! Jelaskan pula proses penyelesaian gugatan dan banding!
Jawaban :
 Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau
penanggung pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, Sedangkan
gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau
penanggung pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku
 Proses penyelesaian gugatan dan banding
a) Keberatan
Dikategorikan keberatan apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa
ketetapan jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau pemungutan pajak
tidak sebagaimana mestinya.
b) Ruang Lingkup Gugatan
Wajib pajak dapat mengajukan gugatan terhadap
- Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan atau
Pengumuman Lelang
- Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak
- Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan

c) Ruang Lingkup Banding

Apabila Wajib Pajak tetap tidak setuju dengan materi nilai pajak dalam
Surat Keputusan Keberatan, wajib pak hanya dapat mengajukan permohonan
banding hanya kepada pengadilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan yang berlaku.

d) Peninjauan Kembali

Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan permohonan peninjauan


kembali hanya satu kali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah
Agung. Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan.

5. PT Berkat Usaha Keras menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan Tahun
Pajak 2017 (tahun buku = tahun kalender) pada tanggal 30 Mei 2019, setelah KPP
mengirimkan Surat Teguran untuk menyampaikan SPT paling lambat tanggal 2 Juni
2019. Atas SPT tersebut dilakukan pemeriksaan dan pada saat Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan (PAHP) Wajib Pajak tidak setuju seluruhnya atas koreksi pemeriksa. Hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya PPh yang kurang dibayar sebesar Rp 50.000.000. Atas
kekurangan pembayaran pajak tersebut Di-rektur Jenderal Pajak menerbitkan ketetapan
pajak pada tanggal 12 Februari 2020.
a. Sebutkan ketetapan pajak apa saja yang akan dikenakan kepada Wajib Pajak!
Jawaban : Dikenakan sanksi administrasi, bunga 2% per bulan, sejak tanggal jatuh
tempo hingga dibayarkan, bagian bulan dihitung satu bulan penuh.
b. Hitung besarnya pajak yang masih harus dibayar dalam ketetapan pajak yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak tersebut
Jawaban : Besarnya pajak yang harus dibayar dalam ketetapan pajak yang diterbitkan
oleh direktur jenderal pajak
Sanksi denda pph = 9 bulan x 2% x Rp50.000.000
= Rp 9.000.000
c. Apabila PT. Berkat Usaha Keras melunasi seluruh ketetapan pajak pada tanggal 5
Juni 2020 dan tidak mengajukan keberatan, ketetapan pajak apa yang akan diterbitkan
oleh Direktur Jenderal Pajak. Hitung besarnya pajak yang masih harus dibayar dalam
ketetapan pajak tersebut!
Jawaban : Besarnya pajak yang masih harus dibayar:
Pph kurang bayar = Rp50.000.000
Sanksi denda = 12 bulan x 2% x Rp50.000.000
= Rp 12.000.000
6. Atas WP PT Tegar Usaha Jaya diterbitkan SKPKB sebesar Rp 12.000.000 pada tanggal 2
Januari 2019. Sampai dengan jatuh tempo pembayaran ternyata WP tidak melakukan
pembayaran, sehingga KPP bermaksud akan melaksanakan tindakan penagihan.
a. Jelaskan yang dimaksud dengan penagihan dalam Undang-Undang KUP!
Jawaban : Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita
b. Selain SKPKB, sebutkan dasar penagihan pajak sesuai pasal 18 UU KUP!
Jawaban : Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, serta Surat Putusan Peninjauan Kembali.
c. Apabila PT Tegar Usaha Jaya mengajukan Keberatan, dapatkah KPP melaksanakan
penagihan? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawaban : Bila PT Tegar Usaha Jaya mengajukan keberatan, KPP diperbolehkan
melaksanakan penagihan karena salah satu syarat mengajukan keberatan
adalah WP telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui WP dalam PAHP.
d. Apabila Wajib Pajak tersebut mengajukan permohonan untuk mengangsur
pembayaran SKPKB dalam jangka waktu 5 (lima) bulan, dapatkah permohonan
tersebut dikabulkan? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawaban : Batas waktu dari pengajuan permohonan pengangsuran SKPKB sendiri
selama 9 hari dari masa jatuh tempo pajak tahunan. Karena PT.Tegar
Usaha Jaya tidak mengajukan surat permohonan selama waktu yang
diberikan maka permohonan tidak bisa diterima atau ditolak. Namun, jika
PT Tegar Usaha Jaya dapat membuktikan keadaan yang membuat Wajib
Pajak tidak dapat membayar dari waktu yang ditentukan maka
permohonan masih dapat dipertimbangkan.
7. PT. Indonesia Jaya menerima SKPKB sebesar Rp 50.000.000,- dari KPP Pratama Pondok
Aren untuk tahun pajak 2016 tertanggal 1 Februari 2019 yang diterima pada tanggal 4
Februari 2019. Dari SKPKB tersebut, PT. Indonesia Jaya menyetujui sebesar Rp.
20.000.000,- pada saat pembahasan.
a. Atas SKPKB tersebut, PT. Indonesia Jaya akan mengajukan keberatan. Jelaskan
persyaratan pengajuan keberatan yang harus dipenuhi oleh PT. Indonesia Jaya !
Jawaban : Syarat pengajuan keberatan:
a) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
b) Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai
alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan;
c) 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1
(satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
d) Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan
disampaikan;
e) Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal:
- surat ketetapan pajak dikirim; atau
- pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga;
Kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak;
f) Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal Surat Keberatan
ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3)
Undang-Undang KUP; dan
g) Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36 Undang-Undang KUP.
b. Apabila permohonan keberatan PT. Indonesia Jaya diterima sebagian yaitu menjadi
Rp. 40.000.000,- dan Wajib Pajak tidak mengajukan banding, hitunglah sanksinya !
Jawaban : Apabila permohonan keberatan PT. Indonesia Jaya diterima sebagian yaitu
menjadi Rp. 40.000.000,- dan Wajib Pajak tidak mengajukan banding, hitunglah
sanksinya!
Sanksi kenaikan = 50% x (40.000.000-20.000.000)
Pajak pokok = 10.000.000
Jumlah yang harus dibayar = 20.000.000+10.000.000 = 30.000.000
c. Apabila Wajib Pajak mengajukan banding, jelaskan mengenai persyaratannya !
Jawaban : Syarat mengajukan banding:
a) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan.
b) Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang
jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan
dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
c) Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.
8. PT. Indonesia Jaya menyampaikan SPT Lebih Bayar Restitusi (Pasal 17B) PPh Wajib
Pajak Badan untuk tahun pajak 2017 pada tanggal 30 April 2018 dengan lebih bayar
sebesar Rp.250.000.000,-.Berdasarkan hasil pemeriksaan Wajib Pajak kurang bayar
sebesar Rp. 50.000.000,-.
a. Kapan paling lambat keputusan harus diterbitkan ? Sebutkan jenis keputusannya ?
Jawaban : 12 bulan terhitung sejak surat permohonan diterima atau sesuai dengan
keputusan Ditjen Pajak. Jika terlambat diterbitkan, wajib pajak berhak
menerima imbalan bunga 2% sebulan terhitung sejak berakhirnya jangka
waktu yang ditentukan.
b. Jelaskan apabila keputusan baru terbit tanggal 15 Mei 2019 ?
Jawaban : Apabila baru diterbitkan tanggal 15 Mei 2019, maka
PPN Keluaran Rp. 50.000.000
PPN masukan sebelum pengukuhan 0
PPN kurang bayar Rp. 50.000.000
Sanksi Denda = 24 x 2% x 50.000.000
= Rp. 24.000.000
Pajak yang harus dibayar = Rp. 50.000.000 + Rp. 24.000.000
= Rp. 74.000.000
c. Jelaskan apabila keputusan baru diterbitkan pada tanggal 20 Desember 2019 ?
Jawaban : Apabila baru diterbitkan tanggal 20 Desember 2019, maka Imbalan bunga
dihitung sejak berakhirnya jangka waktu sampai dengan saat diterbitkan
SKPLB. Dalam ketentuan sebelumnya, imbalan bunga dipatok sebesar 2%
per bulan. Maka dapat imbalan sebesar 7 (2% x 5.000.000) = Rp700.000

Anda mungkin juga menyukai