MEIYOLA ARISKA - Tugas Analisis Isu Kontemporer
MEIYOLA ARISKA - Tugas Analisis Isu Kontemporer
ISU KONTEMPORER
Oleh :
Kelompok 1 Angkatan 3
1. Identifikasi dan diskripsikan isu aktual di instansi saudara yang terkait dengan
TUSI minimal ada 3 isu
2. Analisis isu tersebut dengan menggunakan teknik –teknik analisis yang saudara
ketahui
3. Tentukan penyebab terjadinya isu tersebut
4. Jelaskan dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan.
5. Buatlah rekomendasi penyelesaian terhadap isu tersebut dengan mengedepan
gagasas kreatif.
1. Identifikasi dan diskripsikan isu aktual di instansi saudara yang terkait
dengan TUSI minimal ada 3 isu.
1) Kurangnya kepedulian petugas Kesehatan di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Sikucur untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat jam pelayanan.
Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh sumber daya manusia dari potensi bahaya di fasilitas
pelayanan kesehatan. Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari
sumbernya, hanya saja mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh.
Kesadaran yang tinggi akan keselamatan diri turut memotivasi dalam
memperlengkapi diri dengan kapatuhan penggunaan APD sebelum
bersentuhan lansung dengan pasien. Di masa pandemi Covid 19 ini, masih
banyak ditemukan petugas Kesehatan yang tidak menggunakan APD saat
melakukan pelayanan terhadap pasien, padahal kerugian yang ditimbulkan
akibat tidak menggunakan APD tidak hanya berdampak pada para pasien
tetapi juga bagi petugas Kesehatan yang memberikan pelayanan. Petuga
Kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan petugas laboratorium yang
paling sering bersentuhan dengan pasien memiliki resiko yang tinggi untuk
terinfeksi penyakit. Oleh karena itu untuk mengurangi dan menghindari
penularan penyakit di Puskesmas maka setiap tenaga Kesehatan hendaknya
memiliki kesadaran dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat jam pelayanan.
2) Kurangnya kesadaran masyarakat yang bergejala atau kontak erat dengan
pasien Covid 19 untuk melakukan tes Swab Covid 19.
Pasien Covid-19 masih mendapatkan stigma negatif di masyarakat,
baik yang baru memeriksakan dirinya maupun yang sudah sembuh dari
penyakit ini. Bahkan masih banyak orang yang enggan memeriksakan
dirinya karena faktor ekonomi dan stigma negatif yang diterima. Persepsi
inilah yang harus diluruskan di tengah masyarakat, agar bukan hanya
protokol kesehatan tetapi juga testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan)
dan treatment (perawatan). Dengan melakukan tes Covid-19 seseorang akan
mengetahui upaya perawatan secara dini dengan isolasi mandiri sehingga
mencegah penularan di masyarakat. Saat ini pandangan masyarakat
mengenai langkah 3T terutama testing berbeda-beda, dan pendapat dari
masing-masing yang belum tentu benar. Akibatnya ada stigma negative dari
masyarakat mengenai Covid-19, baik dari sisi yang penyintas, tenaga
kesehatan bahkan orang yang hanya sekedar memeriksakan diri yang
mengakibatkan masyarakat tidak mau untuk melakukan tes Covid 19.
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alur pelayanan vaksinasi Covid
19 di Puskesmas Sikucur.
Pemerintah telah mendistribusikan vaksinasi Covid19 ke
kabupaten/kota sejak bulan Februari 2021. Pada tahap pertama vaksinasi
diberikan kepada tenaga kesehata, tahap kedua untuk pelayanan publik
seperti guru, polisi dan tentara. Tahap ketiga vaksinasi diberikan kepada
masyarakat umum. Pada vaksinasi tahap ke tiga, terdapat penurunan jumlah
capaian vaksinasi. Hal ini juga diakibatkan oleh masih banyak masyarakat
yang belum divaksinasi karena bingung bagaimana alur untuk bisa
mendapatkan vaksinasi Covid 19. Sementara itu kasus Covid 19 trendnya
masih meningkat dan partisipasi masyarakat sangat penting guna
menurunkan kasus Covid 19 yang sudah satu tahun menjadi pandemic di
Indonesia.
4. Jelaskan dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera
diselesaikan.
1) Kurangnya kepedulian petugas Kesehatan di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Sikucur untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat jam
pelayanan.
Dampak :
- Petugas Kesehatan yang tidak menggunakan APD saat jam pelayanan
memungkinkan untuk terpajan oleh kuman yang berasal dari pasien.
- Tingginya kemungkinan terkena infeksi nosocomial.
- Dalam masa pandemic Covid 19 dapat mengakibatkan tingkat penularan
Covid 19 menjadi tinggi.
- Jika petugas Kesehatan terinfeksi penyakit akibat dari tidak
menggunakan APD maka akan menurunkan efektivitas public health dan
deficit tenaga Kesehatan.
2) Kurangnya kesadaran masyarakat yang bergejala atau kontak erat dengan
pasien Covid 19 untuk melakukan tes Swab Covid 19 di wilayah kerja
Puskesmas Sikucur.
Dampak :
- Masyarakat yang bergejala Covid 19 menjadi terlambat mendapat
penanganan dari tenaga kesehatan.
- Apabila terdapat masyarakat terkonfirmasi positif akan tetapi tidak
menyadarinya diakibatkan tidak dilakukan tes Swab maka akan dengan
mudah menularkan kepada orang lain karna kurangnya pengendalian dari
tenaga Kesehatan.
- Program pemerintah dalam penanganan Covid 19 menjadi terhambat.
- Tenaga Kesehatan menjadi kesulitan memutus rantai penyebaran Covid
19 di masyarakat.
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alur pelayanan vaksinasi Covid
19 di Puskesmas Sikucur.
Dampak :
- Tidak adanya informasi mengenai alur pelayanan Vaksinasi Covid 19
mengakibatkan terjadinya penumpukan antrian di ruang tunggu
pendaftaran pasien berobat.
- Masyarakat yang melakukan vaksinasi Covid 19 menjadi tidak teratur
dalam pelaksanaannya.
- Proses pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 menjadi terhambat.
- Banyak masyarakat menjadi malas untuk melakukan Vaksinasi Covid 19
karena mengira proses pelaksanaan nya sulit.