Disusun Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “Sejarah
Pendidikan Indonesia Zaman Kolonialisme” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas tentang kondisi pendidikan di Indonesia pada
masa penjajahan Portugis, Spanyol, dan Belanda.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber buku yang berhubungan dengan obyek
penulis. Dengan harapan makalah ini dapat membantu memahami dan menjelaskan
seperti apa pendidikan di Indonesia zaman dahulu itu bagi mahasiswa maupun
pembaca. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran atau kritik yang dapat
membangun guna penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia.....................................................2
B. Pendidikan Pada Masa Kolonial
1. Pendidikan Zaman Pengaruh Portugis dan Spanyol...........................2-3
2. Pendidikan Pada Zaman Pengaruh Belanda.......................................3-7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada abad ke-16 Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia adalah
Portugis, dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Tujuan mereka datang ke
Indonesia adalah untuk berdagang serta menyebarkan agama, selain itu mereka
juga mencari rempah-rempah yang akan dijual ke Eropa dengan harga yang lebih
mahal. Pada tahun 1511 Portugis mendarat di Maluku untuk pertama kalinya.
Kedatangan Portugis berikutnya pada 1513.
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia segera diikuti oleh bangsa
Spanyol. Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore, yang
saat itu sedang bermusuhan dengan kerajaan Ternate. Selanjutnya, pada tahun
1596 Belanda datang ke Indonesia dipimpin oleh Cornelis de Houtman dengan
tujuan berdagang. Pada 20 Maret 1605, Belanda membentuk organisasi
perdagangan atau biasa disebut VOC.
Masuknya Portugis, Sepanyol, dan Belanda tentu memberikan pengaruh bagi
Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan dari Eropa pertama kali
masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya agama Kristen Katolik. Kala
itu Portugis membangun sekolah yang mengajarkan ajaran agama Katolik untuk
para pribumi dari daerah Timur Indonesia di sekitar daerah Maluku.
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan
dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan
pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kondisi pendidikan pada masa kedudukan Portugis, Spanyol,
dan Belanda?
2. Bagaimanakah sistem pendidikan pada masa tersebut?
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan dan membantu memahami
bagi mahasiswa maupun pembaca tentang bagaimana sistem pendidikan di
Indonesia pada zaman kolonial. Selain itu, dalam makalah ini kita juga dapat
mempelajari bagaimana keadaan pendidikan pada masa itu serta sekolah-sekolah
yang di selenggarakan oleh para penjajah.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki, menyebabkan terputusnya
jalur perdagangan dan menyebabkan Bangsa Eropa kesulitan mendapatkan
rempah-rempah yang pada saat itu sangat berperan penting dalam kehidupan
masyarakat Eropa. Pada akhirnya, Bangsa Eropa melakukan penjelajahan untuk
mencari dunia timur yang terkenal dengan rempah-rempahnya. Selain itu,
perjalanan mencari dunia timur juga didukung oleh kisah Marcopolo tentang
dunia timur, serta ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat dan didukung oleh
penemuan kompas atau arah mata angin.
Bangsa Eropa yang datang pertama kali ke Indonesia adalah Portugis, lalu
disusul oleh Spanyol dan Belanda. Tujuan mereka sama, yaitu ingin berdagang
dan menyebarkan agama. Namun selanjutnya mereka juga berusaha untuk
menguasai wilayah Indonesia. Masuknya Portugis, Spanyol, dan Belanda
memberikan dampak bagi Bangsa Indonesia, terutama dibidang pendidikan.
Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh
pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan
dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan
pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan.
3
pribumi. Sekolah ini merupakan sekolah keagamaan, namun pelajaran seperti
membaca, menulis, dan menghitung juga diajarkan. Biasanya yang memberikan
pelajaran ini adalah seorang pastur dengan metode yang diajarkan bersifat
ceramah, dan menghafal. Pendidikan yang dilaksanakan Bangsa Portugis dan
Spanyol tidak dapat lepas dari keinginan untuk menyebarkan agama Katholik .
Oleh karena itu, misionaris memiliki peran penting dalam pelaksanaan
pendidikan di Indonesia. Dengan mendirikan sekolah Seminari, misionaris dapat
melaksanakan pendidikan bagi kaum pribumi.
Bangsa Portugis dan Spanyol di Nusantara banyak meninggalkan berbagai
peninggalan seperti bangunan, budaya, dan lain sebagainya. Namun, peninggalan
Spanyol lebih sedikit dibanding peninggalan Portugis, karena perjanjian saragosa
yang mengakibatkan wilayah daerah kekuasaan dibagi menjadi utara dan selatan.
Spanyol mendapatkan wilayah Utara yang akhirnya mengharuskan Spanyol
meninggalkan Maluku dan lebih memusatkan di Filipina.
Berikut peninggalan-peninggalan dari Portugis:
1. Berkembangnya musik Keroncong yang berasal dari Portugis.
2. Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis (Benteng
Victoria di Ambon).
3. Nama orang Indonesia menggunakan nama Portugis (da Costa, Dias, de Fretes,
Mendoza ddl.)
4. Benda-benda peninggalan Portugis berupa Meriam yang ditempatkan di
Museum.
Karena sering timbul pemberontakan-pemberontakan terutama dari Sultan
Ternate, serta banyak peperangan yang harus diselesaikan dengan orang-orang
Spanyol, maka pada akhir abad ke 16 selesailah kekuasaan Portugis di Indonesia.
Ini berarti pula dengan habisnya riwayat missi Katholik di daerah Maluku.
Jatuhnya Portugis menyebabkan berhentinya usaha-usaha menyebarkan agama
melalui pendidikan.
4
merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia
dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan komersial.
5
b.) Zaman Pemerintahan Belanda Setelah VOC
Setelah VOC dibubarkan, para Gubernur/ komisaris jendral harus memulai
sistem pendidikan dari dasarnya, karena pendidikan zaman VOC berakhir dengan
kegagalan total. Pemerintahan baru yang diresapi oleh ide-ide liberal aliran
aufklarung yaitu menaruh kepercayaan akan pendidikan sebagai alat untuk
mencapai kemajuan ekonomi dan sosial. Selain itu, adanya politik Etis atau
politik balas budi yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang
tanggung jawab moral bagi kesejahteraan bumiputera.
Pada tahun 1808 Deandels seorang Gubernur Belanda mendapat perintah
Raja Lodewijk untuk meringankan nasib rakyat jelata dan orang-orang pribumi
poetra, serta melenyapkan perdagangan budak. Usaha Deandels tersebut tidak
berhasil, bahkan menambah penderitaan rakyat, karena ia mengadakan dan
mewajibkan kerja paksa (rodi).
Bentuk baru dalan lapangan pengajaran yaitu dengan memberikan perintah
bagi bupati-bupati di Pulau Jawa untuk melakukan penyebaran pengajaran bagi
kalangan rakyat. Selain itu, pada tahun 1809 untuk pertama kalinya
diselenggarakan pendidikan bidan, yang merupakan usaha untuk pemeliharaan
kesehatan rakyat. Yang menjadi guru adalah dokter di Batavia dengan
menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar.
Tahun 1826 lapangan pendidikan dan pengajaran terganggu oleh adanya
usaha-usaha penghematan karena adanya perang jawa yang mengakibatkan
Belanda mengalami kesulitan keuangan. Urusan-urusan pengajaran sangat
disederhanakan. Tidak heran jika pada masa itu masih belum juga ada perhatian
pada pengajaran rakyat umum. Sekolah yang ada hanya bagi anak anak Belanda
dan anak-anak Indonesia yang memeluk agama Nasrani/anak bangsawan.
6
3) Sekolah Bumi putra Belanda HIS (Hollands inlandsche school), yaitu
sekolah rendah untuk golongan penduduk Indonesia asli.
7
2. Sekolah pertukangan (Ambachtsschool) adalah sekolah pertukangan
berbahasa pengantar Belanda.
3. Sekolah teknik (Technish Onderwijs).
4) Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs).
5) Pendidikan pertanian (landbouw Onderwijs).
6) Pendidikan kejuruan kewanitaan (Meisjes Vakonderwijs).
7) Pendidikan Rumah Tangga (Huishoudschool).
8) Pendidikan keguruan (Kweekschool).
Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)
Karena terdesak oleh tenaga ahli, maka didirikanlah:
1) Sekolah Tehnik Tinggi (Technische Hoge School).
2) Sekolah Hakim Tinggi (Rechskundige Hoge school)
3) Pendidiakan tinggi kedokteran.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masukknya Portugis dan Spanyol ke Indonesia adalah untuk melakukan
perdagangan serta adanya tugas misionaris untuk menyebarkan Agama Katholik.
Pendidikan pada masa ini lebih menitik beratkan pada aspek keagamaan, namun
pelajaran seperti membaca dan menukis juga diajarkan. Mereka membangun sekolah
sminari dengan guru yang mengajar adalah seorang pastur, namun penddikan yang
diselenggarakan memiliki tujuan sendiri yaitu bertujuan agar Portugis dan Spanyol
dapat berlama-lama di Indonesia serta melakukan persaingan dagang.
Belanda juga memiliki peran dalam pendidikan di Indonesia. Selama penjajahan
Belanda dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar, yaitu pada masa VOC
(Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda
(Nederlands Indie) kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari
maksud dan kepentingan komersial. Mereka mendirikan sekolah di bekas jajahan
Portugis dengan tujuan mengganti Agama Katholik yang di bawa Portugis dengan
Agama Kristen.
Sistem persekolahan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda Secara umum
sistem didasarkan kepada golongan penduduk menurut keturunan atau lapisan kelas
sosial yang ada dan menurut golongan kebangsaan yang berlaku waktu itu.
B. SARAN
Setelah kita mempelajari pembahasan diatas maka kita dapat mengetahui sejarah
pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Portugis, Spanyol, dan Belanda.
Alangkah baiknya kita bukan hanya mengetahui sejarahnya saja akan tetapi kita harus
bisa mengambil pembelajarannya agar dapat mengambil baik buruknya untuk di
aplikasikan di kehidupan sekarang maupun masadepan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10