Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERPECAHAN INDIA
Dosen Pengampu: Bayu Ananta Wibowo, M.Pd

Disusun Oleh:

- Bernadeta Indah Listyorini (18144400034)


- Devi Melani (18144400032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
“Perpecahan India” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami membahas tentang konflik yang ada di India karena adanya Liga Muslim yang
menginginkan pendirian Negara Islam Pakistan, sedangkan kongres menolaknya.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber buku yang berhubungan dengan obyek
penulis. Dengan harapan makalah ini dapat membantu memahami dan menjelaskan
seperti apa proses terjadinya perpecahan India bagi mahasiswa maupun pembaca. Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran atau kritik yang dapat
membangun guna penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 26 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Awal Mula Penyebab Perpecahan India...................................................2
B. Munculnya Konflik Perpecahan India......................................................2-3
C. Puncak Konflik Perpecahan India............................................................4-6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................................................................7
B. SARAN.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

India adalah salah satu negara yang terletak dikawasan Asia Selatan. Nama
India pada awalnya diambil dari kata Sindu atau Indus. Kata tersebut merupakan
salah satu nama sungai yang mengalir pada bagian barat daya negara India.
Secara geografis, negara India memiliki batas-batas wilayah dengan negara lain.
Di sebelah timur negara India berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh.
Sebelah utara berbatasan dengan Pegunungan Himalaya, Cina, dan Nepal.
Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan Sri Lanka. Di sebelah
barat berbatasan dengan Pakistan dan Afganistan.

Luas wilayah negara India secara keseluruhan yaitu 3.166.414 km2. Negara
India ini terbagi menjadi beberapa wilayah administrasi, antara lain Punjab,
Madhya Pradesh, Gujarat, Maharasthtra, dan Madras. Bentang alam negara India
dibedakan menjadi tiga kawasan, yaitu Daerah Pegunungan Himalaya, Dataran
Rendah Gangga, dan Semenanjung bagian selatan. Sebelum terjadi perpecahan,
Pakistan merupakan satu kesatuan dengan wilayah India. Namun karena adanya
konflik antara kongres dengan Liga Muslim, maka India dibagi menjadi dua
negara. Yaitu India yang mayoritas Hindu, dan Pakistan yang mayoritas Islam.

Perpecahan India disebabkan oleh perselisihan antara Kongres dengan Liga


Muslim. Liga muslim yang saat itu dipimpin oleh Muhamad Ali Jinnah
menginginkan untuk berpisah dengan negara India karena menurutnya, komunitas
Hindu dan komunitas Muslim merupakan dua negara terpisah, berbeda dalam hal
filsafat, agama, adat kebiasaan sosial dan kasusasteraan. Namun kongres yang
dipimpin oleh Mahmat Gandhi menolaknya, karena ia mengingikan negara
kesatuan India yang utuh.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan terjadinya perpecahan India?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari perpecahan India?

B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami proses terjadinya
perpecahan India serta penyebab Negara Pakistan memilih untuk memisahkan
diri dengan India. Selain itu, makalah ini juga membahas dampak-dampak yang
ditimbulkan dari berpisahnya Pakistan dengan India.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Mula Penyebab Konflik Perpecahan India


Negara India merupakan negara jajahan Inggris. Awal mula aktivitas Inggris
di India adalah dalam bidang perdagangan yang dilakukan oleh badan niaga EIC
(English East India Company) yang dibentuk oleh para pedagang di London pada
21 Maret 1602. EIC mengembangkan sayap kekuasaanya, tidak hanya dalam
bidang ekonomi, tetapi juga politik.
Penjajahan Inggris di India memberikan dampak negatif dan positif. Dampak
negatifnya adalah terjadinya disintegrasi masyarakat India (terutama Muslim)
hampir seluruh aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
Kekuasaan dan politik mereka hancur. Selain itu, terjadi eksploitasi besar-besaran
atas kekayaan India yang dibawa ke Inggris dengan tujuan Inggris membantu
mempercepat terjadinya revolusi industri.
Selanjutnya, industri rakyat di India hancur dan bidang pertaniannya rusak,
sehingga timbul wabah kelaparan. Selama satu abad antara 1800-1900, sekitar
12,5 juta rakyat India tewas karena wabah kelaparan tersebut. Sementara dampak
positifnya adalah mendapatkan warisan infrastruktur dan suprastruktur yang
dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh rakyat India.

B. Munculnya Konflik Perpecahan India


Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 terjadi bangkitnya nasionalisme
(kesadaran nasional) yang menyebabkan berdirinya organisasi All india National
congres (kongres) pada tahun 1885 dan All Indian Muslim League (Liga Muslim)
pada tahun 1906. Dengan semangat demokrasi dan patriotisme nasional, kaum
terpelajar India ingin menyaksikan India bersatu secara bulat dan rakyat
mendapat hak untuk memerintah pemerintahannya sendiri.
All India National congress (kongres) dan All Indian Muslim League (Liga
Muslim) memiliki perbedaan orientasi yang telah nampak sejak awal
didirikannya. Liga Muslim yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah,
menginginkan untuk memisahkan diri dari India, dan membentuk Negara Islam
Pakistan. Menurutnya, komunitas Hindu dan komunitas Muslim merupakan dua

2
kesatuan yang terpisah, karena berbeda dalam hal filsafat, agama, adat kebiasaan
sosial dan kasusasteraan. Perselisihan antara komunitas Hindu dengan komunitas
muslim mulai timbul pada 1923, kemudian pada 1926 dan berlangsung terus
dengan intensitas tinggi pada 1940an. Terkadang perselisihan tersebutdi sebabkan
persoallan yang sepele. Misalnya, arak-arakan orang muslim pada perayaan
Hasan-Husein bertepatan dengan perayaan dengan orang Hindu. Penyembahan
lembu pada hari raya Haji menimbulkan kejengkelan kepada orang Hindu.
Adanya persaingan dalam bidang ekonomi ikut memperuncing hubungan
komunitas Hindu dengan komunitas Muslim.
Namun Kongres yang dipimin oleh Mahatma Gandhi, menolak liga Muslim
untuk mendirikan Negara Islam Pakistan, Dia mengajak agar orang Hindu dan
orang Muslim hidup bersama dalam damai dan kemerdekaan dalam satu negara
yang merdeka. Dia selalu menganjurkan agar orang Hindu mencintai orang Islam.
Begitu pula dengan orang Islam hendaknya mencintai orang Hindu. Karena itu,
Mahatma Gandhi dengan sekuat tenaga menentang terpecahnya India menjadi
dua negara.
Gandhi kemudian diajak oleh Rajagopalachari untuk mengadakan
perundingan dengan Muhammad Ali Jinnah mengenai masa depan India,
kerjasama dan penyelesaian pertikaiaan atau perbedaan pendapat antara kongres
dengan Liga Muslim. Perundingan Gandhi-Jinnah pada september 1944 itu gagal
karena, Gandhi menolak tuntutan Jinnah agar dia menerima teori dua bangsa (the
two nation theory) dan usulan berdirinya negara Islam Pakistan.
Menurut Jinnah, menciptakan suatu nasionalitas bersama adalah mimpi
belaka. Menyatukan mereka akan menimbulkan ketidakpuasaan yang akan
menghancurkan pemerintahan dan bangsa itu sendiri. Teori dua bangsa milik
Jinnah itu memperoleh inspirasi dari Muhammad Iqbal, penyair dan intelektual
Muslim terkemuka di anak benua India. Iqbal menyadari bahwa antagonisme
telah berkembang dalam masyarakat India. Satu-satunya cara untuk menciptakan
India yang damai ialah pembagian negara dengan dasar ras, agama dan bahasa.

3
C. Puncak Konflik Perpecahan India
Pada 19 Februari 1946, perdana menteri Inggris, Atlee mengumumkan
rencana untuk mengirim 3 anggota kabinet ke India sebagai strategi untuk
menyelesaikan permasalahan kongres dan liga muslim. Tiga anggota kabinet itu
adalah Lord Pethick Lawrence, Sir Stafford Cripps, dan A.V. Alexander. Misi
kabinet mengundang berbagai partai, khususnya Kongres dan Liga Muslim, untuk
berunding guna menyusun sistem politik baru dan kerangka konstitusi setelah
Inggris menarik diri dari India.
Namun, perundingan tersebut tidak membawa hasil yang memuaskan.
Setelah itu, misi kabinet memberi usulan pembentukan Uni India sebagai
pemerintahan peralihan sementara ,yang merupakan federasi dari provinsi-
provinsi British India dan Native States. Dalam pemerintah peralihan sementara,
wewenang pemerintah pusat hanya dalam bidang pertahanan, luar negeri dan
komunikasi. Selebihnya akan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Masing-masing provinsi bebas untuk membentuk pengelompokkan didalam
Uni federal India. Kabinet misi membagi menjai 3 kelompok provinsi, yaitu:
1. Provinsi yang meliputi wilayah Punjab, the North West Frontier Province,
Sind dan Baluchistan.
2. Provinsi yang terdiri atas Banggala dan Assam.
3. Provinsi wilayah selebihnya (Bihar, Orissa, United Province, Central
Province, Madras dan Bombay.
Dua kelompok provinsi yang pertama adalah bagian dari Pakistan yang
diinginkan oleh Liga Muslim, sementara kelompok yang ketiga untuk bagian
Kongres. Liga Muslim menerima usulan dari misi kabinet sepenuhnya sambil
berharap bahwa Pakistan akan terbentuk. Sedangkan, Kongres menolak usulan
tersebut, tetapi bersedia untuk berpartisipasi dalam menyusun konstitusi India.
Namun lima wakil Liga Muslim dan tiga wakil komunitas lain menuduh
bahwa kabinet misi ingkar janji karena, tidak sesuai dengan proposal yang
ditawarkan Liga sebelumnya. Sehingga Liga Muslim menarik kembali
persetujuan atas proposal misi kabinet, sementara Kongres menerimanya. Dengan
demikian, pemerintahan peralihan itu terisi semuanya oleh wakil Kongres.
Akibatnya pada 16 Agustus 1946, Liga Muslim menyatakan hari itu sebagai “
Hari Aksi Langsung” (Direct Action Day) untuk mendirikan Pakistan dengan
memimpin demonstrasi damai.

4
Karena aksi ini timbul lah kekacauan dan menyebabkan korban kurang lebih
4.000 orang terbunuh di Calcutta, di Bihar sekitar 5.000 orang terbunuh, dan di
Banggala Timur lebih dari 50.000 orang mengungsi karena rumahnya hancur.
Suasana tegang menyelimuti India hingga awal 1947. tampaknya jalan buntu
politik India tidak dapat diatasi oleh pemimpin Inggris.
Pada 20 Februari 1947, Atlee mengumumkan kebijakan yang sangat penting
bagi masa depan India. Bahwa Inggris akan memberikan kemerdekaan dan
meninggalkan India paling lambat Juni 1948, dan disusul dengan penggantian
Viceroy India dari tangan Lord Earl Wavell 1883-1950 ke tangan Lord
Mountbatten 1900-1979. adanya pengumuman dari pemerintah Inggris ini malah
menimbulkan kerusuhan-kerusuhan diberbagai wilayah seperti Punjab, Forth
West Frontier Province, India bagian tengah dan Banggala.
Ketika Lord Mountbatten diangkat secara resmi menjadi Veceroy pada 24
Maret 1947, dia menyaksikan secara realitas betapa komunitras Hindu dan
Muslim tidak dapat didamaikan dan tidak ada alternatif lain kecuali pembagian
anak benua India menjadi dua negara, India dan Pakistan. Pada 3 Juni 1947, Lord
Mountbatten mengeluarkan deklarasi tentang dasar-dasar pembagian India.
Antara lain berisi: status dominion akan diberikan kepada pemerintah pengganti
pada 15 Agustus 1947. di Punjab dan Banggala, wakil-wakil golongan Hindu
didalam dewan perwakilan provinsi harus menentukan apakah masuk Uni India
atau Pakistan. Nort West Frontier Province dan Sylhet harus menentukan masa
depannya sendiri dengan cara reverendum.
Baik Kongres maupun Liga Muslim menerima deklarasi ini. Pada Juli 1947,
parlemen Inggris mengesahkan UU kemerdekaan. UU tersebut terlaksana pada 14
dan 15 Agustus 1947. hari itu, secara resmi anak benua India di belah menjadi
dua yakni India dan Pakistan, sebagai bagian dari wujud persemakmuran Inggris.
India (15 Agustus 1947 ) untuk mayoritas penduduk beragama Hindu
sebagaimana diperjuangkan oleh Kongres. Pakistan (14 Agustus 1947) untuk
mayoritas penduduk beragama Islam dituntut dan di perjuangkan oleh Liga
Muslim. Raja Gopalachari diangkat sebagai gubernur jendral India dan
Jawaharlal Nehru diangkat sebagai perdana mentrinya. Sedangkan Pakistan
Muhammad Ali Jinnah sebagai gubernur jendral dan Liaquat Ali Khan sebagai
perdana mentrinya.

5
Namun pembelahan anak benua India menjadi dua negara merdeka itu
disusul dengan kerusuhan besar yang diakibatkan oleh pecahnya provinsi Punjab
dan Banggla. India dan Pakistan kemudian menjadi musuh bebuyutan, khususnya
dalam soal kashmir yang penguasanya seorang Maharaja Hindu, secara sepihak
menggabungkan diri dengan India, sementara sebagian besar penduduknya
beragama Islam. Konflik antara India dan Pakaistan belum terselesaikan hingga
sekarang dan telah menyulut dua kali perang India-Pakistan, 1947-1948 dan
1965. demikian pula pemisahan Bangladesh (provinsi pakistan timur) dari
Pakistan pada 1971 dengan dibantu oleh India juga telah menyebabkan perang
India Pakaistan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa, perpecahan India disebabkan oleh terpecahnya
dua kubu All Indian Congres (kongres) dan All Indian Muslim (Liga Muslim).
Liga Muslim yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah menginginkan
mendirikan Negara Islam Pakistan, dengan alasan komunitas Hindu dan
komunitas Muslim merupakan dua kesatuan yang terpisah, karena berbeda dalam
hal filsafat, agama, adat kebiasaan sosial dan kasusasteraan.
Namun Kongres yang dipimin oleh Mahatma Gandhi, menolak liga Muslim
untuk mendirikan negara Islam Pakistan karena, menurutnya kaum Hindu dan
Muslim dapat bersama-sama membangun India dengan berdaulat tanpa ada
campur tangan Inggris. Mahatma Gandhi dengan sekuat tenaga menentang
pemisahan India menjadi dua negara.
Namun perpecahan tetap terjadi, karena telah memakan banyak korban dari
konflik dua kubu yang berkepanjangan sehingga Inggris membagi anak Benua
India menjadi India dan Pakistan, sebagai bagian dari pesemakmuran Inggris.

B. SARAN

6
Kita sebagai umat beragama yang beragam, seharusnya lebih mementingakan
toleransi serta tidak memandang perbedaan dalam ras, agama, dan suku.
Sehingga tidak tercipta disintegrasi dalam suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA

Suwarno,2012.Dinamika Sejarah Asia Selatan.Yogyakarta: Ombak

Anda mungkin juga menyukai