Anda di halaman 1dari 6

Bandung, Februari 2014

Tim Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………...………. 1

Daftar Isi………………………………….………………………………………...………....2

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………........ 3

B. Tujuan Laporan perjalanan…………………………………………………………....3

C. Manfaat Laporan Perjalanan ………………………………………………………….3

BAB II. Pelaksanaan Kegiatan

A. Waktu…………………………………………………………………………………….4

B. Obyek…………………………………………………………………………………….4

C. Biaya……………………………………………………………………………………..4

D. Perjalanan dan Hasil Kegiatan……………………………………………………….4

v Gua Jepang…………………………………………………………………………6

v Gua Belanda………………………………………………………………………..8

v Curug Omas………………………………………………………………………...11

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….13

3.2 Saran……………………………………………………………………………………13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kota Bandung adalah kota yang kaya akan tempat wisata. Di kota ini banyak terdapat berbagai
tempat wisata,baik tempat wisata ilmu pengetahuan,wisata rekreasi,dan wisata belanja. Kami
mengunjungi salah satu tempat yang memiliki banyak sejarah yaitu Dago Pakar. Kami melakukan
perjalanan wisata ini dalam rangka mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.

Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2014. Adapun tempat wisata yang kami
kunjungi yaitu Gua Jepang, Gua Belanda dan Curug Omas. Selain itu,kegiatan kunjungan wisata ini
dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman terhadap segala
kemajuan ilmu pengetahuan dan arena rekreasi.

Kami mengadakan perjalanan wisata ke Dago Pakar Bandung untuk menambah wawasan
pengetahuan yang lebih banyak. Selama ini kami hanya mendapat pengetahuan dari sekolah, dan
banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita ambil contoh,siswa yang hanya
mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum melihat sejarahnya
langsung, dan dengan di adanya perjalanan wisata ke Dago Pakar Bandung yang khsususnya
merupakan kota sejarah akan lebih menambah pengetahuan kami.

B. TUJUAN LAPORAN PERJALANAN

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai kota Bandung dan objek-objek wisata
sejarah maupun rekreasi di Kota Kembang.

C. MANFAAT LAPORAN PERJALANAN

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

2. Mengenalkan siswa dengan kota Bandung.

3. Memberi pengalaman.

4. Untuk melihat keindahan karya Allah SWT


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu

Dilaksanakan pada:

Hari : Minggu

Tanggal: 09 Februari 2014

Jam : 09.00 WIB

B. Obyek

a. Gua Jepang

b. Gua Belanda

c. Curug Omas

C. Biaya

Biaya untuk melakukan perjalan wisata ini sebesar Rp. 30.000 / orang, dengan rincian sebagai
berikut:

- Tiket masuk Rp. 10.000,-

- Parkir Motor Rp.5000,-

- Menyewa Senter Rp. 5000,-


D. Perjalanan dan Hasil Kegiatan

Tepat pada pukul 08.00 WIB kami berkumpul di sekolah. Sebelum kami berangkat, kami
berkumpul untuk berdiskusi tempat apa saja yang akan kami kunjungi. Lalu setelah selesai berdiskusi
kami berbondong-bondong menuju tempat tujuan. Kami pergi ke tempat tujuan dengan
menggunakan kendaraan motor. Saat diperjalanan, kami sembari merekam perjalanan yang kami
lakukan. Kami sangat menikmati perjalanan kami, karena disepanjang perjalanan kami dapat melihat
pemandangan yang indah.

Akhirnya tanpa terasa menikmati perjalan kami sampai di tempat tujuan yaitu Dago Pakar.
Pada saat kami sampai di tempat tujuan kami langsung menaruh kendaraan kami di parkiran dan
kami langsung didatangi oleh salah seorang calo tiket. Calo tersebut langsung meminta kepada kami
untuk membayar harga tiket masuk sebesar Rp.10.000 per orang. Kami pun membayar tiket masuk
itu lalu masuk mengelilingi Dago Pakar.

Tempat wisata Dago Pakar atau biasa juga disebut Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang
terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago
Pakar sampai Maribaya. Letak Taman Hutan RayaIr. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang
terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia.
Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya. Letak
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan,
pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Di atas tanahnya yang subur terdapat sekitar
2500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species. Pada tahun 1965 luas taman hutan
raya baru sekitar 10 ha saja, namun saat ini sudah mencapai 590 ha membentang dari kawasan Pakar
sampai Maribaya. Saat ini pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Kehutanan Pemda Provinsi Jawa
Barat (sebelumnya berada di bawah naungan Perum Perhutani).

 Pintu Masuk Dago Pakar ( Taman Ir. H. Djuanda)

 Jalan Menuju Gua Jepang dan Gua Belanda

v Gua Jepang

Pintu Masuk Gua Jepang

Gua Jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan
bantuan para pekerja paksa romusha. Gua Jepang tidak pernah terselesaikan dan kabarnya belum
pernah direnovasi sejak saat itu.
Gua Jepang di Bandung adalah salah satu dari gua bersejarah yang terserak di selruh negeri
yang dibuat selama Perang Dunia II, dan telah menjadi bagian sejarah panjang dari republik ini.

Ukuran Gua Jepang cukup besar yang membuat orang dengan mudah bisa melangkah
sepanjang lorong gua dan tidak ada kesulitan bagi pengunjung untuk bernafas di dalamnya.

Setelah Jepang masuk ke Indonesia, tentara Jepang kemudian mengambil alih tempat ini dan
membangun gua lainnya sebagai basis pertahanan mereka tidak jauh dari gua Belanda. Jepang
menggunakan tenaga kerja paksa sehingga konon tidak sedikit korban yang berjatuhan selama
pembuatan gua ini. Saat Jepang menyerah terhadap tentara sekutu, tempat ini adalah pertahanan
terakhir bagi tentara Jepang yang ada di Bandung. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, gua
inipun terlantar, tertutup oleh semak belukar dan hutan. Sampai kemudian ditemukan kembali pada
sekitar tahun 1965, konon pada waktu itu masih banyak ditemukan sisa-sisa peninggalan tentara
Jepang seperti senjata dan amunisi di dalamnya.

v Gua Belanda

Pintu Masuk Gua Belanda

Keadaan Dalam Gua Belanda

Gua peninggalan Belanda dibangun pada awal tahun 1941 di Dago Bandung. Perbukitan di
Dago Pakar menarik perhatian Hindia Belanda tempo dulu untuk menjadikannya sebagai salah satu
gudang senjata. Gua Belanda, adalah salah satu objek wisata yang ada di kawasan Taman Hutan Raya
Ir. H. Juanda, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat.

Gua Belanda, memiliki ukurannya lebih besar dan dibangun lebih dulu dibanding Gua Jepang.
Gua ini dibangun pada masa penjajahan Belanda. Awalnya dibangun untuk dijadikan terowongan
PLTA Bangkok.

Tetapi, pada saat Perang Dunia II, Gua Belanda berubah fungsi menjadi Pusat Stasiun Radio
Telekomunikasi Militer Hindia Belanda. Dan setelah kemerdekaan, gua yang satu ini dijadikan sebagai
tempat gudang penyimpanan senjata dan gudang amunisi.

Di Gua Belanda terdapat sekitar 15 lorong dan beberapa ruangan seperti rang kamar untuk
tempat istirahat atau tidur para tentara Belanda, ruang interogasi untuk para tahanan, penjara atau
ruang tahanan. Di atap gua, terlihat seperti ada bekas penerangan lampu.

Di dalam gua, juga terlihat seperti bekas rel roli, semacam pengangkutan barang atau
sejenisnya. Di dinding-dindingnya terlihat bekas semen, sepertinya Gua Belanda ini telah mengalami
renovasi.
v Curug Omas

Jalan Menuju Curug Omas

Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata
Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang
berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk
melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini akan terlihat bentangan dasar
sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi
daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan
Tahura tersebut. Selain Curug Omas di aliran sungai ini terdapat pula Curug Cigulung, Curug
Cikoleang dan Curug Cikawari yang masing-masing berketinggian sekitar 15 m, 16 m dan 14 m. Ketiga
curug ini dikenal dengan sebutan Curug Maribaya.

Di kawasan ini juga ada curug lain yaitu Curug Lalay yang lokasinya tak jauh dari Curug Omas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perjalanan ini memang sangat melelahkan, namun dibalik itu semua terdapat sebuah pengalaman
yang tidak pernah akan kami lupakan selama hidup kami.Dari penulisan laporan ini,penulis dapat
menyimpulkan bahwa obyek-obyek wisata di Indonesia beraneka ragam.Sebagai warga Negara yang
baik, sudah sepantasnya kita menjaganya agar tetap lestari dan wisatawan domestik maupun
mancanegara betah di Indonesia.Sehingga bias meningkatkan devisa Negara.

B. Saran

Penyusun dengan segala keterbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Anda mungkin juga menyukai