Disusun Oleh:
Nama : Tatiano
Nim : 218.057.20201.3065
Mata kuliah : Sistem Organisasi Pemerintahan Lokol
Dosen Pengasuh : Marisa Noor Fitria,S,Sos,MA,P
2. Pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian untuk sebuah lembaga diperlukan agar organisasitersebut efektif dan
efisien. Setidak-tidaknya terdapat 12 prinsip yang peludiperhatikan dalam pengorganisasian
daerah, yaitu sebagai berikut (LembagaAdministrasi Negara, 20031).
Masing-masing Kepala Daerah dimaksud dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah, yang
untuk Provinsi disebut Wakil Gubernur, Kabupaten disebut Wakil Bupati dan Kota disebut
Wakil Walikota. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan.
Pengaturan tentang tugas dan tanggung jawab Wakil Kepala Daerah (Wakil Gubernur, Wakil
Bupati dan Wakil Walikota) adalah sebagai berikut :
1) Wakil Kepala Daerah mempunyai tugas :
a) membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;
b) membantu Kepala Daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah,
menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan,
melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan
pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;
c) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten dan Kota bagi
Wakil Kepala Daerah Provinsi;
d) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kecamatan,
Kelurahan dan/atau Desa bagi Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;
e) memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintah daerah;
f) melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Daerah; dan
g) melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila berhalangan.
2) Dalam melaksanakan tugas di atas, Wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah;
3) Wakil Kepala Daerah menggantikan Kepala Daerah sampai habis masa jabatannya apabila
kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya selama enam bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya.
b. Perangkat Pemerintah Daerah
Perangkat Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan PP Nomor 41 Tahun
2007 adalah sebagai berikut :
1) Perangkat Daerah Provinsi, terdiri atas :
a) Sekretariat Daerah;
b) Sekretariat DPRD;
c) Inspektorat;
d) Badan Perencanaan Pembangunan daerah;
e) Dinas Daerah; dan
f) Lembaga Teknis Daerah.
Mengacu pada uraian di atas, secara rinci dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
1) Sekretariat Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
a) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, yang
mempunyai tugas dan kewajiban membantu Kepala Daerah dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.
Sekretaris Daerah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah. Apabila berhalangan, pelaksanaan tugas Sekretaris Daerah dilaksanakan oleh
Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.
b) Sekretariat daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya menyelenggarakan
fungsi :
(1) penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
(2) pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;
(3) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
(4) pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan
(5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
c) Sekretaris Daerah diangkat dari PNS yang memenuhi persyaratan. Untuk Provinsi,
Sekretaris Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Gubernur sesuai
dengan peraturan perundang- undangan. Sedangkan untuk Kabupaten/Kota, Sekretaris
Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Karena kedudukannya tersebut, Sekretaris
Daerah menjadi Pembina PNS di daerahnya.
2) Sekretariat DPRD, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
a) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh
Sekretaris DPRD, yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan
persetujuan DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas : menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
b) Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya menyelenggarakan
fungsi :
(1) penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
(2) penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
(3) penyelenggaraan rapat–rapat DPRD; dan
(4) penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
Dalam hal ini, Sekretaris DPRD wajib meminta pertimbangan Pimpinan
DPRD.
c) Pada dinas daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah kabupaten/kota (untuk Dinas
Provinsi) sedangkan untuk Dinas Kabupaten/Kota mempunyai wilayah kerja satu
atau beberapa kecamatan.
c) Lembaga ini berbentuk badan, kantor, dan rumah sakit. Lembaga teknis daerah yang
berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, yang berbentuk kantor dipimpin oleh
kepala kantor, dan yang berbentuk rumah sakit dipimpin oleh direktur.
d) Pada badan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dibentuk unit pelaksana
teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah
kabupaten/kota (untuk Badan Provinsi) sedangkan untuk Dinas Kabupaten/Kota
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
e) Rumah sakit dapat berbentuk rumah sakit umum daerah dan rumah sakit khusus
daerah.
f) Rumah sakit umum daerah Provinsi terdiri dari 3 (tiga) kelas yakni rumah sakit
umum daerah kelas A; rumah sakit umum daerah kelas B; dan rumah sakit umum
daerah kelas C.
g) Rumah sakit umum daerah Kabupaten/Kota terdiri dari 3 (tiga) kelas yakni rumah
sakit umum daerah kelas A; rumah sakit umum daerah kelas B; rumah sakit umum
daerah kelas C; dan rumah sakit umum daerah kelas D.
h) Rumah sakit khusus daerah terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu: rumah sakit khusus
daerah kelas A; dan rumah sakit khusus daerah kelas B.
i) Penetapan kriteria klasifikasi rumah sakit umum daerah dan rumah sakit khusus
daerah dilakukan oleh menteri kesehatan setelah berkoordinasi secara tertulis dengan
Menteri Dalam Negeri dan menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara.
7) Kecamatan
Mengenai lembaga ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
a) Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan
daerah kota; Kecamatan dipimpin oleh Camat yang diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dari PNS yang menguasai pengetahuan teknis
pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang ditetapkan
dengan Peraturan Bupati/Walikota. Selain tugas dimaksud, Camat juga menyelenggarakan
tugas umum pemerintahan, meliputi :
(1) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
(2) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
(3) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
(4) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
(5) mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;
(6) membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau Kelurahan;
(7) melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau Kelurahan.
2. Pemerintah Desa
Dalam pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dibentuk Pemerintahan Desa.Berdasarkan PP
No.72 Tahun 2005, Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraanurusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa(BPD) dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormatidalam sistem pemerintahan NKRI.
a. Pemerintah Desa, terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa.
1) Kepala Desa, dipilih langsung oleh dan dari penduduk Desa Warga Negara Republik
Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihannya diatur dengan Perda yang
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Calon Kepala Desa yang memperoleh suara
terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa, ditetapkan sebagai Kepala Desa. Pemilihan
Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang
masih hidup dan yang diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang
ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Tugas dan
kewajiban Kepala Desa dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa diatur lebih
lanjut dengan Perda berdasarkan Peraturan Pemerintah.
2) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Sekretaris Desa
dimaksud diisi dari PNS yang memenuhi persyaratan.
b. Badan Permusyawaratan Desa
Sebagai perwujudan demokrasi, di Desa dibentuk BPD atau disebut dengan nama lain. BPD
dimaksud adalah sebutan nama Badan Perwakilan Desa sebagaimana dimaksud dalam UU No.
10 Tahun 2004. Badan ini berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, dan
menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara
musyawarah dan mufakat, sedangkan Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota tersebut.
Masa jabatan Anggota BPD adalah enam tahun dan dapat dipilih lagi untuk satu kali masa
jabatan berikutnya. Syarat dan tata cara penetapan Anggota dan Pimpinan BPD diatur dalam
Perda yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di Daerah merupakan wahana untukmelaksanakan
demokrasi berdasarkan Pancasila. Sebagai badan legislatifdaerah, DPRD berkedudukan sejajar
dan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah.
Namun berbeda dengan PP No. 8 Tahun, pengaturan dalam PP No. 41 Tahun 2007 lebih
fleksibel, yang bisa dilihat dari penggunaan skoring yang hanya melihat variable umum, yaitu :
a. jumlah penduduk;
b. luas wilayah; dan
c. jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Skoring dalam tiap variabel dibedakan antara daerah yang ada di Pulau Jawa Madura dan
daerah di luar Pulau Jawa. Setelah dijumlahkan, hasil skoring iniakan menentukan besaran
organsiasi perangkat daerah. Rincian jumlah skoringdan besaran organisasi maksimal dari daerah
provinsi dan kabupaten/kota adalahsebagai berikut :
a. Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai kurang dari 40 (empat puluh) terdiri dari:
1) Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 3 (tiga) asisten;
2) Sekretariat DPRD;
3) Dinas paling banyak 12 (dua belas);
4) Lembaga Teknis Daerah paling banyak 8 (delapan);
5) Kecamatan; dan
6) Kelurahan.
b. Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai antara 40 (empat puluh) sampai dengan 70
(tujuh puluh) terdiri dari:
1) Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 3 (tiga) asisten;
2) Sekretariat DPRD;
3) Dinas paling banyak 15 (lima belas);
4) Lembaga Teknis Daerah paling banyak 10 (sepuluh);
5) Kecamatan; dan
6) Kelurahan.
c. Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) terdiri dari:
1) Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 4 (empat) asisten;
2) Sekretariat DPRD;
3) Dinas paling banyak 18 (delapan belas);
4) Lembaga Teknis Daerah paling banyak 12 (dua belas);
5) Kecamatan; dan
6) Kelurahan.
b. Perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk badan, kantor, inspektorat, dan rumah sakit,
terdiri dari:
1) bidang perencanaan pembangunan dan statistik;
2) bidang penelitian dan pengembangan;
3) bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
4) bidang lingkungan hidup;
5) bidang ketahanan pangan;
6) bidang penanaman modal;
7) bidang perpustakaan, arsip, dan dokumentasi;
8) bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;
9) bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;
10) bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;
11) bidang pengawasan; dan
12) bidang pelayanan kesehatan.
Susunan organisasi perangkat daerah provinsi dapat dilihat pada tabel 6.3.berikut ini :