Iklan Covid
Iklan Covid
Ada beberapa penjelasan dari produk di atas yang melanggar etika, seperti
kalimat “TOP GEL NO.1”, “Jamin bunuh 100%”, “Aman”, dan “99% mampu dan cepat
membunuh bakteri, jamur, spora dan virus termasuk Covid-19”. Penggunaan kalimat
“No. 1” melanggar EPI poin 1.2.2 karena tidak menyertakan bukti dan masih
dipertanyakan pertanggungjawabannya. Sedangkan kalimat lainnya yang telah
disebutkan merupakan pelanggaran UU RI No.8 Tahun 1999 mengenai perlindungan
konsumen, khususnya pada pasal 9 (1) poin j dan k yang berbunyi: (j) Menggunakan
kata-kata berlebian, seperti aman, tidak berbahaya, tidak mengandung resiko atau efek
samping tanpa keterangan yang lengkap; (k) Mengandung sesuatu yang mengandung
janji yang belum pasti.
Penggunaan kalimat “Jamin bunuh 100%”, “Aman”, dan “99% mampu dan
cepat membunuh bakteri, jamur, spora dan virus termasuk Covid-19” pada iklan di atas
tidak diberikan keterangan yang lengkap maupun bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan. Jaminan kualitas produk yang dikemas secara berlebihan bisa
menyesatkan para konsumen dalam memilih produk. Sehingga sebelum melakukan
pembelian suatu produk, para konsumen harus benar-benar teliti dalam memilah produk
berdasarkan penjelasan dan bukti yang nyata dari produk tersebut.
Setiap produk pasti memiliki kekuarangan dan kelebihan masing-masing,
sehingga iklan perlu dikemas secara persuasif untuk menarik perhatian konsumen tanpa
melanggar etika dan aturan yang berlaku. Pemberian kalimat persuasif yang berlebihan
serta jaminan kualitas produk yang tidak dipertanggungjawabkan akan menjadi
bumerang tersendiri bagi produsen maupun pelaku iklan yang yang nakal.
Iklan yang baik tidak seharusnya melanggar Etika Pariwara Indonesia. Bentuk
penipuan yang menyesatkan dalam iklan tentu merugikan konsumen. Begitu juga
sebaliknya, konsumen dapat memberikan feedback berupa penilaian produk yang buruk
sehingga mampu menurunkan brand suatu produk. Oleh karena itu, apabila ingin
memasang iklan ada baiknya untuk mematuhi etika dan peraturan yang berlaku agar
tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Referensi:
Etika periklanan Indonesai Amandemen 2020. Jakarta: Dewan Periklanan Indonesia.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia.com
%2Fupdate-stuff%2Faseptic-gel-70-microshield-500-ml-hand-sanitizer-antiseptic-
handrub&psig=AOvVaw2uWmyMtk2IpecC_yuhjue1&ust=1608354499933000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNDTls_h1u0CFQAAAAAdAAAAABAR
(Diakses pada 18 Desember 2020)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2FHaipest-
Disinfektan-Spray-Cegah-Virus-Corona-(Covid-19)-Hand-Sanitizer-
i.223764769.4320642888&psig=AOvVaw2uWmyMtk2IpecC_yuhjue1&ust=16083544
99933000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNDTls_h1u0CFQAAAA
AdAAAAABAW (Diakses pada 18 Desember 2020)
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.blibli.com%2Famp
%2Fp%2Fonemed-aseptic-gel-onemed-antiseptic-hand-sanitizer-500-ml%2Fps--PUF-
60024-
00227&psig=AOvVaw2uWmyMtk2IpecC_yuhjue1&ust=1608354499933000&source=
images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNDTls_h1u0CFQAAAAAdAAAAABBC
(Diakses pada 18 Desember 2020)