Dimas Hermawan
Dimas Hermawan
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DIMAS HERMAWAN
NIM. F0206006
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2010
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2004-2009)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi
Tim Penguji,
iii
HALAMAN MOTTO
terus berfikir namun tak pernah sedikitpun bertidak, dan kedua, bertindak namun
tak pernah sedikitpun berfikir, jadi matang dalam berfikir dan cerdas dalam
yang jelas-jelas tertutup, hingga akhirnya tak sadar ada ratusan pintu lain yang
terbuka..........(penulis)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang. Kupersembahkan karya kecil nan sederhana ini pada orang
yang kusayangi :
Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kasih sayang, motivasi
Kakak-kakakku, Mas Indra dan Mas Aryo serta Mbak Anggra dan Mbak
Ira, atas support dan dorongan yang turut memacu penulis untuk terus
yang selalu memberikan motivasi dan segala hal yang tak tergantikan.
Nanda, Bambang, Yach, Kepy, Rahadian, Raka, Ary, Addy, Wisnu, dan
pelatihan pasar modal, PJT dan BMT, kalian adalah orang terpilih.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayahNya serta terima kasih kepada banyak pihak, akhirnya penulis dapat
kemampuan yang semaksimal mungkin dimana telah berpedoman pada teori yang
telah didapat, buku-buku literatur dan penelitian data sekunder. Namun penulis
skripsi ini tidak akan seoptimal dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Oleh
karena itu, penulis menerima bantuan berupa bimbingan dan dorongan serta
sumbangan pikiran yang cukup besar, maka dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Comm, Ak, selaku Dekan Fakultas
vi
2. Ibu Dra. Endang Suhari, M.si selaku Ketua Jurusan Manajeman Fakultas
yang telah meluangkan banyak waktu dan pikiran untuk membimbing dan
5. Bapak Dr. Mugi Harsono, M.si, sebagai dosen metode penelitian yang telah
mendalam.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun
tak langsung atas kelancaran penulisan skripsi ini yang tak dapat disebutkan
satu persatu.
dan rahmat dari Allah SWT. Harapan penulis, semoga skripsi ini bisa bermanfaat
bagi pihak yang memerlukan. Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
D. Pengertian Corporate Future Earning................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
IV.3 Daftar Sub Kategori Perusahaan Manufaktur Kategori Winner dan Loser
x
Future (tanpa variabel kontrol) .............................................................. 86
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
II.2 Diagram Arus Kas Perusahaan yang Terintegrasi dengan Siklus Produksi
Perusahaan ............................................................................................... 34
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
xiii
ABSTRACT
ANALYSIS OF CAPITAL EXPENDITURE EFFECT ON
CORPORATE FUTURE EARNING : WINNER AND LOSER FIRMS
PERSPECTIVES
(Study on the Manufacturing Companies Registered in IDX
in the year 2004-2009)
By:
DIMAS HERMAWAN
F0206006
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH BIAYA MODAL INVESTASI (CAPITAL
EXPENDITURE) TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN DI MASA
DATANG (FUTURE CORPORATE EARNING) : PERSPEKTIF WINNER
DAN LOSER
xiv
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2004-2009)
Oleh :
DIMAS HERMAWAN
F0206006
xv
BAB I
PENDAHULUAN
analisis bisnis perusahaan. Pada analisis ini, prospek serta risiko perusahaan
perusahaan, strategi perusahaan serta posisi dan kinerja keuangannya (Wild et.
al, 2005). Terlebih dari itu kegunaan analisis laporan bukan hanya untuk pihak
intern perusahaan semata namun juga untuk pihak ekstern perusahaan, yang
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai salah satu cara bagi seorang
sehingga investor memiliki cara pandang baru akan sebuah pemilihan saham
tertentu. Adapun penelitian ini adalah penelitian replikasi dari Jiang et. al.
(2006) yang fokus utamanya adalah melihat seberapa terkaitkah variabel biaya
xvi
perlunya seorang investor perlu memperhatikan keberadaan biaya modal
biaya modal investasi maka semakin tinggi pula kesempatan investasi, dan 2)
biaya modal investasi perusahaan, dapat diindikasikan bahwa pasar modal saat
pengeluaran modal investasi yang penting dalam suatu perusahaan Jiang et. al
aktiva tetap dan mesin, perluasan area perusahaan serta pabrik, atau mungkin
xvii
Berdasar data yang terkumpul, banyak perusahaan-perusahaan di indonesia
kategori perusahaan yang beraneka ragam dan juga untuk kepentingan yang
sehingga kapasitas perusahaan mampu menampung 25 juta ton batu bara tiap
periodik, biaya operasional dan peningkatan kapasitas jalan serta jalan tol.
Dan pada artikel yang sama PT Kalbe Farma tbk, perusahaan dari kategori
produk, perawatan mesin serta kontrol kualitas. Masih pada harian yang sama
xviii
Desember 2009 dalam tajuk ”Capex Astra Internasional Rp 5 Triliun”, dapat
anak usahanya yang bergerak disektor batu bara yaitu PT United Tractors tbk.
fakta dari beberapa terbitan surat kabar diatas, dapat ditarik beberapa
penulis untuk meneliti lebih lanjut fenomena bisnis terkait corporate actions
perusahaan.
xix
dalam artian bila dikalkulasi hasilnya akan menunjukkan Net present value
atau nilai sekarang bersih yang positif (atau lebih besar dari 0). Jika demikian
maka biaya modal investasi yang akan dianggarkan oleh perusahaan akan
dimasa mendatang (Jiang et. al, 2006). Perlu diketahui sumber pembentukan
capital expenditure ini juga cukup beragam, mulai dari sumber dana internal,
pendanaan eksternal seperti penerbitan obligasi, dana carry over tahun lalu,
plafon pinjaman bank, sisa dana IPO, bridging loan pemegang saham, dan lain
sebagainya.
pada saat itu juga. Seperti paper Callen et. al (1996) yang mendokumentasikan
periode yang sama. Peneliti lain yaitu Lev dan Thiagaranjan (1993) melihat
perusahaan pada waktu yang sama dengan dikontrol oleh variabel industri.
Berbeda dengan kedua studi diatas, beberapa peneliti juga melihat hubungan
xx
Fortune 500 dalam konteks Negara Amerika mengindikasikan bahwa
untuk memperbarui fasilitas pabrik dan operasi ternyata hanya sekitar 25%
fenomena bisnis inilah penerapan konsep Jiang et. al (2006) pada konteks
dimasa mendatang ini adalah adanya penelitian terdahulu yang tidak selalu
linear pada kedua variabel ini, meskipun ketika akhirnya dengan memecah
sampel menjadi 2 yaitu kategori winner dan loser, Kim (2001) mendapati
xxi
mendatangpun masih terbatas, dan cenderung melihat hubungannya pada saat
itu juga, seperti penelitian Sunder (1980) yang menyimpulkan bahwa biaya
diperoleh perusahaan pada kurun waktu yang sama, dan analoginya dengan
(Sunder, 1980).
masih perlu dilakukan. Adapun skripsi ini disusun dengan judul “ Analisis
B. PERUMUSAN MASALAH
xxii
2. Apakah variabel biaya modal investasi (capital expenditure)
C. BATASAN MASALAH
adalah t+1, t+2, t+3, t+4 dan rata-rata t+1 hingga t+4, setelah periode
investasi
xxiii
D. TUJUAN PENELITIAN
xxiv
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Penulis
2. Praktisi
3. Akademisi
xxv
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
dipercayakan kepadanya.
keuangan ini, maka dapat diketahui apa yang sebenarnya terjadi pada
dikutip Munawir (2004) adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba
rugi. Pada waktu akhrir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan
untuk menambahkan daftar ketiga, yaitu daftar laba yang tidak dibagikan
xxvi
Laporan keuangan terdiri dari beberapa laporan seperti neraca,
laporan laba-rugi, laporan laba ditahan dan laporan arus kas serta laporan
perusahaan.
perubahan lingkungan.
terutama profitabilitas.
laporan keuangan.
d. Laporan arus kas yang melaporkan arus kas selama periode tertentu
xxvii
dipilih dan ditetapkan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang
dasarnya adalah hasil dari proses akuntasi yang digunakan sebagai alat
saat tertentu dan jangka waktu tertentu. Jenis laporan keuangan tersebut
adalah laporan neraca, laporan laba rugi, arus kas dan laporan perubahan
modal.
berikut :
xxviii
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk
depan.
laporan keuangan.
e. Penyajian jujur
pengguna.
xxix
mengevaluasi posisi keuanan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif.
(recorded fact).
xxx
d. Informasi keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
perusahaan.
a. Tujuan Khusus
hasil kombinasi antara fakta yang tercatat, prinsip dan anggapan sera
(personal judgement).
b. Tujuan Umum
xxxi
c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
c. Tujuan Kualitatif
putusan.
xxxii
7) Completeness, artinya informasi akuntansi yang dilaporkan harus
bertujuan untuk mengevaluasi proses keuangan masa lalu dan masa datang
atau prediksi terhadap arus kas dan laba dimasa yang akan datang, yang
perusahan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan juga
xxxiii
menginterpretasikan keadaan perusahaan. Analisis mengenai keadaan
berikut :
xxxiv
c. Analisis laporan sumber atau penggunaan kas, adalah suatu analisis
tertentu.
periode lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang
keuntungan.
Laporan arus kas merupakan salah satu dari tiga laporan keuangan
perusahaan selain laporan laba rugi dan laporan neraca. Laporan arus kas
xxxv
Laporan arus kas terdiri dari dua format utama yang dapat
Laporan arus kas dengan format langsung merupakan tipe pelaporan yang
tahapan yang meliputi konversi dari laporan laba-rugi dalam basis kas.
kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
Laporan ini akan membantu para investor, kreditur dan pihak lainnya
untuk :
xxxvi
d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
Adapun pos-pos penting yang terdapat pada laporan arus kas, yang
a. Aktivitas operasi
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
xxxvii
a. Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasional
lainnya.
b. Aktivitas investasi
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas (IAI, 2007:
2.2).
untuk menghasilkan pendapatan arus kas masa depan (IAI, 2007 : 2.3).
xxxviii
Aktivitas investasi mengungkapkan semua pemerolehan investasi
keuangan).
dibangun sendiri.
xxxix
- Pembayaran kas sehubungan dengan future contract, forward
c. Aktivitas pendanaan
masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (IAI, 2007 : 2.2).
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
xl
Contoh kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas pendanaan dalah :
modal lainnya.
- Pelunasan pinjaman.
lease).
xli
Aktivitas
Aset jangka panjang Operasi
Yang digunakan dalam kas untuk pemilik
operasi dan kredit
kas untuk
Investasi
Aktivitas Aktivitas
Investasi Pendanaan
Gambar II.1
Operasi dan Siklus Bisnis
Implikasi dari hubungan dinamis ini adalah cara dimana sebuah bisnis
operasinya.
a. Metode langsung
xlii
b. Metode tidak langsung
Laporan arus kas dengan metode tidak langsung menyajikan arus kas
dengan jalan menyesuaikan laba dan rugi bersih, dengan pengaruh dari
pembayaran kas untuk operasi dimana laba dari masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.
xliii
xliv
xlv
3. Jenis Peramalan Finansial
dapat diterapkan pada suatu konteks perusahaan besar dan juga unit usaha
xlvi
operasional yang mendetail dan juga penganggaran perusahaan.
pembiayaan eksternal.
b. Analisis sensitivitas
1992).
xlvii
b. Peramalan laporan arus kas
pos dari kas pada suatu perusahaan dan juga penggunaan kas oleh
arus kas ini adalah tipe peramalan yang mudah dimengerti dan juga
sebelumnya.
c. Analisis Prospektif
laba, arus kas atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis
xlviii
fundamental yang akan membentuk pola pelaporan keuangan yang
Cash Sales
Cash
Collection of
receivable
Account
Receivable
Credit Sales
Production Inventory
Depreciation
Gambar II.2
Diagram Arus Kas Perusahaan
yang Terintegrasi dengan Siklus Produksi Perusahaan
xlix
akuisisi baik untuk fasilitas perusahaan ataupun untuk peralatan perusahaan.
Biaya modal investasi ini bukan hanya sekedar faktur sementara saat merger
atau bagian dari laporan laba rugi. Li (2004) menyatakan bahwa capital
para analisator dalam memperdiksi kinerja dimasa mendatang, terlebih dari itu
variabel ini memiliki peranan yang sentral dalam penelitian seputar corporate
masing-masing tipe itu adalah 1-5 tahun, > 5 tahun dan < 1 tahun.
teknologi baru.
l
2. Investasi ekspansi berupa penambahan kapasitas produksi karena
pembaruan aset, dan adopsi teknologi baru. Berdasar hubungan antar investasi
membedakan antar keduanya adalah berpengaruhnya satu sama lain bila salah
investasi pada aset riil seperti tanah, bangunan, alat kantor, kendaraan dan aset
lainya, namun juga aset finansiil seperti investasi pada saham dan obligasi.
li
Tetapi tujuan yang lebih khusus harus dirinci untuk lebih memahami
pelaporan laba. Salah satu tujuan dasar yang dianggap penting bagi acuan
keadaan usaha dan distribusi dividen dimasa yang akan datang dan
dalam laporan laba rugi bagi investor dan kreditor dijelaskan sebagai berikut :
depan, namun prediksi pendapatan laba dari arus kas masa depan dapat
depan.
lii
dalam aktiva tetap, mengurangi utang atau membeli kembali saham
biasa.
dengan track record perusahaan yang telah dijalani. Tipe kategorisasi ini
merupakan replikasi dari (Kim, 2001) yang memisahkan data berdasar tipe
2001) :
liii
a) Setidaknya pernah mengalami satu kali kerugian untuk periode
datang.
F. Penelitian Terdahulu
Indonesia, bahkan untuk asia tenggara masih sedikit yang mengarah pada
studi ini. Penelitian (Li, 2004) menyatakan hubungan kedua variabel, yaitu
biaya modal investasi dan future earning memiliki hibungan yang negatif,
kontrol, dan dengan catatan hubungan tersebut dibuktikan dalam jangka waktu
yang lama (Jangka panjang). Penelitian lain (Jiang, 2006) menemukan hasil
yang berbeda antara hubungan variabel biaya modal investasi dan future
earning, dengan studi yang dilakukan pada 357 perusahaan manufaktur yang
positif antara kedua variabel yang diujikan, dengan kata lain terdapat
liv
Berbeda dengan kedua literatur diatas, studi dari Inci et. al (2003)
melihatnya dalam konteks yang lebih luas yaitu dengan lingkup negara, pada
kas saat ini maka akan mempengaruhi arus kas dimasa mendatang secara
rentang waktu yang amat singkat yaitu mulai tahun 2001-2002, sedang
dan Setyawan (2008) juga hanya menggunakan perspektif waktu yang singkat,
pada arus kas dimasa mendatang, namun secara parsial hanya arus kas dari
kegiatan operasional saja yang berpengaruh pada arus kas dimasa mendatang,
yang signifikan.
lv
G. Kerangka Pemikiran
dengan variabel kontrol, 3a) Untuk kategori winner, b) Untuk kategori loser
lvi
Biaya modal Investasi
(Capital Expenditure) Pendapatan Perusahaan
Periode 2005 Dimasa Mendatang
(Future earning)
(1,2) CAPEX Periode 2006-2009
(3a) CAPEX (winner)
(3b) CAPEX (Loser) FUTURE
Pendapatan Perusahaan
diwaktu lampau
(Past Earning) Variabel kontrol
Periode 2004
PAST
Gambar II.3
Kerangka Pemikiran
mendatang secara per tahun, maka pada dijelaskan bahwa periode investasi
lvii
berdasar deret waktu, yaitu t+1, t+2, t+3 dan t+4 yang mewakili tahun 2006,
H. Pengembangan Hipotesis
bahwa perusahaan dengan rasio capital expenditure pada total aset yang
lviii
2. Pengaruh capital expenditure terhadap future corporate earning
sebagai variabel pengontrol mengikuti model Jiang et. al (2006), hal ini
faktor lain, yaitu pendapatan dimasa lalu. Dalam penelitiannya Jiang et. al
winner. Hal ini dikaitkan dengan level atau tahapan yang tengah dijalani
lix
sebagian besar berada dalam tahap grow, yaitu tahapan pertumbuhan yang
earning untuk perusahaan kategori loser. Hal ini dikaitkan dengan level
atau tahapan yang tengah dijalani oleh perusahaan terkategori loser, yang
lx
portofolio perusahaan berdasar besarnya rasio capital expenditure
terhadap total aset. Dari portofolio yang terbentuk kemudian dilakukan uji
lxi
BAB III
METODE PENELITIAN
menguji hipotesis seperti yang telah dirumuskan pada bab terdahulu. Menurut
dimensi waktunya penelitian ini menggunakan data panel (pooled data) yaitu
data yang merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dengan
berikut :
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu populasi dapat dipandang
lxii
Sampel adalah subset dari populasi, yang terdiri dari beberapa anggota
populasinya.
sampling yang merupakan bagian dari purposive sampling dipilih atas dasar
Indonesia dari periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 triwulan
kedua.
juga per triwulan mulai tahun 2004 hingga triwulan kedua tahun 2009.
lxiii
3. Perusahaan dengan penyajian laporan keuangan setidaknya laporan
arus kas (cash flow) dan Laporan Laba rugi tahun 2004-2009.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
meliputi daftar perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2004-
2009 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) pojok
kas serta laporan laba rugi yang diunduh dari website www.idx.co.id.
1. Variabel Dependen
lxiv
Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini pada intinya
pemecahan data berdasar kategori winner dan loser dan pembentukan lima
winner, dan FUTURE dari kategori loser, serta FUTURE dari kelima
portofolio yang terbentuk (P1 hingga P5), selanjutnya untuk periode waktu
t+1, t+2, t+3 dan t+4, maka akan didapat variabel FUTURE menjadi
berikut :
Keterangan :
arus kas dari aktifitas operasi : Net arus kas tiap periode
pembagian nilai arus kas bersih dari aktifitas operasi dengan nilai total aset
perusahaan pada suatu periode yang sama. Kedua elemen dalam rasio
lxv
tersebut diperoleh masing-masing dari laporan keuangan dan laporan
2. Variabel Independen
dan CAPEX dari kategori winner, serta CAPEX dari kelima portofolio
berikut :
Keterangan :
periode
lxvi
Pengukuran rasio capital investment ini adalah dengan melakukan
pembagian nilai arus kas bersih dari aktivitas investasi dengan nilai total
aset perusahaan pada suatu periode yang sama. Kedua elemen dalam rasio
3. Variabel Kontrol
penelitian.
dan PAST dari kategori winner serta PAST dari kelima portofolio yang
lxvii
Keterangan :
arus kas dari aktifitas operasi : Net arus kas tiap periode
pembagian nilai arus kas bersih dari aktifitas operasi dengan nilai total aset
perusahaan pada suatu periode yang sama. Kedua elemen dalam rasio
analisis dengan menggunakan teknik analisis linier sederhana dan juga analisis
regresi linier berganda. Adapun alat bantu yang digunakan pada metode
Package for Social Sciences) for Windows versi 17.0, berikut adalah
lxviii
pertahun (t+1, t+2, t+3 dan t+4), maka rumus regresi linear yang dapat
Berdasar kerangka teoritis Jiang et. al (2006) & Kim et. al (2001), disusun
ulang menjadi :
lxix
Untuk persamaan ini selanjutnya juga akan dikembangkan dengan
t+2, t+3 dan t+4 setelah periode investasi, pada 5 portofolio yng
Keterangan :
α = Konstanta
2. Uji Normalitas
asumsi normalitas data (Ghozali, 2006 : 27), dalam artian uji normalitas
ini bertujuan untuk menguji kenormalan data dalam suatu model regresi,
atau tidak. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual dari analisis akan
berdistribusi normal.
normalitas data adalah dengan mengamati nilai residual dari regresi yang
lxx
distribusi masing-masing variabel yang diujikan. Walaupun normalitas
suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis, akan tetapi hasil uji
statistik akan lebih baik ketika semua variabel dalam keadaan berdistribusi
cukup beragam, antara lain dapat dengan menghitung nilai skewness dan
penulis, sesuai dengan alat bantu SPSS for Windows versi 17.0, maka
antar variabel kemudian mendapati residual dari regresi tersebut dan baru
adalah bila nilai signifikansi residual lebih besar dari alfa (0,05) maka data
dari alfa (0,05) maka dapat dinyatakan data tidak berdistribusi normal.
tepatnya Uji asumi klasik normalitas yang dimaksud adalah nilai residual
dari regresi haruslah berdistribusi normal (Ghozali, 2006 : 134) hal ini
lxxi
sesuai pula dengan asumsi regresi linier berganda dari Gujarati (1999 :
Apabila pada akhirnya hasil uji tidak menunjukkan hasil normal maka
semilog (sisi kiri diubah dalam bentuk logaritma atau sebaliknya), dan 2)
bila masih tidak normal dapat dengan regresi double log (kedua sisi diubah
pada residual regresi tersebut, langkah lain yang dapat dilakukan adalah
Tabel III.1
Pilihan Transformasi Data
lxxii
beberapa kejadian seperti 1) salah entry data, 2) program komputer gagal
skor untuk sampel kecil (<80) atau 3-4 standar deviasi untuk sampel besar
a. Uji Multikolinearitas
hal ini sesuai dengan Gujarati (1999 : 201), yang menyatakan asumsi
variabel independen.
lxxiii
namun memiliki varian dan kovarian yang besar sehingga sulit dipakai
multikolinieritas.
lxxiv
0,10 atau dengan VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2006 : 92).
b. Uji Autokorelasi
lxxv
Permasalahan autokorelasi itu sendiri biasanya terjadi pada data runtut
3) Uji Statistic Q : Box-Pierce dan Ljung Box dan 4) dengan Run test,
Tabel III.2
Kriterian Pengujian Autokorelasi
lxxvi
Dengan cara D-W test ini maka penulis membandingkan hasil
autokorelasi yang terjadi pada suatu model regresi yang diujikan. Bila
Gambar III.1
Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan D-W test
adalah bila hasil yang diperoleh terletak pada grey area atau daerah
mengatasi hal seperti ini peneliti dituntut untuk lebih bijaksana dan
mencari titik terang dari keadaan indecision tersebut, dengan kata lain
lxxvii
(GLS) atau generalized difference equation. Transformasi itu ditujukan
ilustrasi transformasinya :
Yt = B1 + B2Xt + u t
two step method, 5) D-W two step metod, 6) The Hildreth-Lu search
melalui hasil D-W test yang telah dilakukan, menurut gujarati (1999 :
394) metode ini cukup mudah namun memberikan estimasi yang baik.
d
ˆ 1
2
lxxviii
c. Heteroskedastisitas
dengan kata lain varians dari u bersifat konstan (var (ui) = σ2). dan
varian minimum (tidak lagi best), 2) perhitungan standar eror tidak lagi
uji t dan F tidak lagi dapat dipercaya (Winarno, 2009 : 5.24). berikut
diujikan.
u t X t vt
secara statistik (tingkat sig < 0,05) maka dapat dinyatakan terjadi
yang signifikan (sig > 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
lxxx
dengan akar salah satu variabel independen sebagai pembobot, 3)
heteroskedasticity-corrected variance.
Y1 1 X1 ui
B1 B2
X1 X1 X1 X1
1
B1 B 2 X i vi
X1
lxxxi
F. Pengujian Hipotesis
data atau tidak, maka akan dilakukan dua uji utama yaitu uji t dan uji F. Selain
1. Untuk uji t dapat dilihat besarnya nilai t-test dan juga besarnya sig t
lebih besar dari tingkat alpha yang digunakan (α = 5%) maka variabel
hipotesis ditolak. Namun sebaliknya bila sig t lebih kecil dari tingkat
2. Uji kedua adalah dengan uji F, uji ini digunakan untuk mengetahui
hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis diterima, dan sebaliknya
bila nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka hipotesis ditolak.
lxxxii
berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
Adjusted R2 lebih tepat digunakan untuk bentuk regresi yang lebih dari
lxxxiii
BAB IV
Pada bab ini disajikan analisis data penelitian dan pengujian hipotesis
dengan menggunakan teknik analisis data yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya. Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memperoleh hasil ada tidaknya pengaruh biaya modal investasi (capital
untuk data keseluruhan tanpa variabel kontrol, dengan variabel kontrol, untuk
expenditure. Metode analisis utama yang digunakan pada penelitian ini adalah
regresi linier berganda untuk model regresi dengan variabel kontrol, dan regresi
sederhana untuk model regresi tanpa variabel kontrol. Analisis data pada bab ini
juga dilengkapi dengan statistik deskriptif sampel serta uji asumsi klasik untuk
A. Analisis Data
telah go Publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2004
hingga tahun 2009 triwulan kedua. Dari database Bursa Efek Indonesia
tahun yang sama, terdapat 152 perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan
lxxxiv
industri manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling,
perusahaan yang tidak menyertakan data yang dibutuhkan dari periode yang
Indonesia dari periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 triwulan
kedua.
juga per triwulan mulai tahun 2004 hingga triwulan kedua tahun 2009.
arus kas (cash flow) dan laporan laba rugi tahun 2004-2009.
final yang disertakan pada penelitian ini adalah 141 perusahaan manufaktur,
Tabel IV.1
Jumlah Sampel Penelitian
lxxxv
Sampel sebesar 141 perusahaan tersebut berasal dari 19 sub kategori
and beverages, tobacco manufacturer, textile mill products, apparel and other
textile products, lumber and wood product, paper and allied products,
chemical and allied products, adhesive, plastic and glass products, cement,
metal and allied products, fabricated metal products, stone clay glass and
goods.
Berikut adalah ringkasan data dalam bentuk tabel, yang meliputi tabel
IV.2 untuk sampel berdasar kategorisasi Kim (2001) dan Jiang et. al. (2006),
lxxxvi
Tabel IV.2
Sampel dan Kategorisasi
Tabel IV.3
Daftar Sub Kategori Perusahaan Manufaktur Kategori Winner dan Loser
yang Listing di BEI periode 2004-2009 Triwulan Kedua
lxxxvii
a
Sebanyak 19 Sub kategori industri manufaktur diatas diperoleh berdasar indeks
ICMD per tahun 2008.
b
Kategori perusahaan winner dan loser mengikuti kriteria yang digunakan Kim (2001
: 49) sebagai mana telah diungkapkan pada bab-bab di skripsi ini.
Sumber : lampiran data yang dikumpulkan
Tabel IV.4
Daftar Sub Kategori Perusahaan Manufaktur Berdasar Portofolio 1-5
yang Listing di BEI periode 2004-2009 Triwulan Kedua
lxxxviii
B. Deskripsi Data
yaitu regresi tanpa variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.5. Berikut
Tabel IV.5
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 1
Descriptive Statistics
Pada tabel IV.5 diatas, uji hipotesis 1 terdiri dari 2 variabel yaitu
lxxxix
Internasional tbk (MYRX), sedangkan perusahaan dengan rasio
0,084.
variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.6. Berikut adalah tabel statistik
Tabel IV.6
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 2
Descriptive Statistics
Pada tabel IV.6 diatas, uji hipotesis 2 terdiri dari 7 variabel, dengan
total sampel 141 perusahaan. Yang membedakan dari Uji hipotesis 1 yaitu
pada uji ini menyertakan variabel kontrol PAST. Uji ini menggunakan 5
xc
capital expenditure t+1, t+2, t+3, t+4 dan pooled sebagai variabel
pendapatan dimasa lalu dari 141 perusahaan adalah 0,06 dengan standar
deviasi 0,101.
xci
3. Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3a (Winner)
dimasa mendatang (FUTURE) untuk uji hipotesis 3a, yaitu regresi untuk
perusahaan kategori winner dapat dilihat pada tabel IV.7. Berikut adalah
Tabel IV.7
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3a (Winner)
Descriptive Statistics
dengan rasio pendapatan masa lalu yang terendah yaitu -0,2353 adalah PT
Colar Pak Indonesia tbk (CLPI), sedangkan yang tertinggi dengan nilai
deviasi 0,1095.
Lion Mesh Prima tbk (LMSH), sedangkan perusahaan dengan rasio capital
xcii
tbk (UNIC). Rata-rata untuk capital expenditure dari 62 perusahaan adalah
dimasa mendatang (FUTURE) untuk uji hipotesis 3b, yaitu regresi untuk
perusahaan kategori loser dapat dilihat pada tabel IV.8. Berikut adalah
xciii
Tabel IV.8
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 3b (loser)
Descriptive Statistics
dengan rasio pendapatan masa lalu yang terendah yaitu sebesar -0,2802
xciv
adalah PT Hanson Internasional tbk (MYRX), sedangkan yang tertinggi
0,073. Keterangan untuk future t+1 hingga t+4 dapat dijabarkan seperti
hingga 5 :
Tabel IV.9
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4 (P1)
Descriptive Statistics
xcv
b. Statistik Deskriptif Portofolio 2
Tabel IV.10
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4 (P2)
Descriptive Statistics
Tabel IV.11
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4 (P3)
Descriptive Statistics
xcvi
d. Statistik Deskriptif Portofolio 4
Tabel IV.12
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4 (P4)
Descriptive Statistics
Tabel IV.13
Statistik Deskriptif Uji Hipotesis 4 (P5)
Descriptive Statistics
xcvii
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk
persamaan. Yaitu pada residual t+3 dari uji kedua, residual t+3 uji 3b dan
dari residual yang semula < 0,05 (menyatakan ketidak normalan data),
a. Uji Multikolinieritas
dapat dengan melihat pada nilai tolerance atau nilai VIF. Apabila
nilai tolerance > 0,1 atau VIF < 10, dapat dinyatakan tidak terjadi
(Uji Hipotesis 1) tidak dilakukan uji ini karena uji hipotesis 1 adalah
xcviii
1 variabel independen. Hasil uji multikolinieritas dari persamaan
VIF yang kurang dari angka 10, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dari keseluruh model regresi yang diujikan ini tidak ditemui
gejala multikolinieritas.
b. Uji Autokorelasi
data. Hasil uji autokorelasi untuk setiap regresi yang dilakukan dapat
xcix
spesifiknya berada hanya pada keadaan tidak terdapat autokorelasi
c. Uji Heteroskedastisitas
uji Glejser. Apabila nilai sign > 0,05 maka disebut homoskedastisitas
namun kebalikannya bila nilai sign < 0,05 maka suatu model regresi
model. Sumari dari uji Glejser dalam bentuk tabel dapat disimak di
c
0,05. Selanjutnya untuk menangani hal ini dijalankan metode
mendatang (future earning), berikut adalah tabel ringkasan untuk uji regresi
2004-2009 :
Tabel IV.14
Hasil Regresi Sederhana Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (tanpa variabel kontrol)a
pada future earning menunjukkan pengaruh yang positif (+) yang berarti
hipotesis 1 tidak ditolak, dengan nilai t hitung sebesar 4,297 signifikan pada
ci
tingkat signifikansi 5%, yang berarti secara parsial variabel capital
statistik pada tabel IV.14 ini bukan suatu yang berarti karena merupakan
Uji hipotesis kedua, yaitu uji regresi antara variabel biaya modal
cii
pengujian regresi dengan pengembangan menjadi 5 model berdasar periode
Tabel IV.15
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (dengan variabel kontrol)a
investasi, dan selebihnya dapat dijelaskan faktor lain diluar model diatas.
ciii
pendapatan dimasa lampau secara parsial maupun secara bersamaan
berpengaruh positif (+) pada future earning yang juga berarti hipotesis 2
t+3 dan t+4, diperoleh hasil bahwa hanya pada t+1 capital expenditure
a. Winner
dengan penyusunan hipotesis 3a, uji ini bertujuan untuk melihat bentuk
civ
mendatang untuk perusahaan kategori winner, berikut adalah ringkasan
hasil regresi untuk data pooled, t+1, t+2, t+3 dan t+4 :
Tabel IV.16
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (kategori winner)a
menjadi 5 model berdasar future pooled, t+1 hingga t+4. Pada tabel
IV.16 diatas dapat diketahui untuk data future pooled (Model 1), biaya
tingkat 5%. Begitu pula dengan variabel pendapatan dimasa lalu (PAST)
cv
yang berpengaruh positif (+) signifikan pada future earning di level 5%
model diatas.
cvi
signifikan pada level 5% terhadap future earning, baik untuk t+1, t+2,
b. Loser
Uji hipotesis ketiga (b) ini adalah regresi variabel biaya modal
Kim (2001). Sesuai dengan penyusunan hipotesis 3b, uji ini bertujuan
loser, berikut adalah ringkasan hasil regresi untuk data pooled, t+1, t+2,
cvii
Tabel IV.17
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (kategori loser)a
terhadap future earning untuk kategori loser. Namun dari Uji F atau uji
cviii
oleh variabel independen, dan selebihnya dapat dijelaskan oleh faktor-
earning t+1, t+2, t+3 dan t+4 dari dilakukannya capital expenditure oleh
mendatang.
earning berdasar kategorisasi yang mengikuti kriteria Jiang et. al. (2006)
masing portofolio dapat disimak di tabel IV.18 hingga tabel IV.22, berikut
penjelasannya :
cix
a. Portofolio 1 (P1)
Tabel IV.18
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (Portofolio 1)a
t+1, t+2, t+3 maupun t+4 sekalipun, dan variabel pendapatan dimasa lalu
cx
b. Portofolio 2 (P2)
Tabel IV.19
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (Portofolio 2)a
t+1, t+2, t+3 maupun t+4 sekalipun, begitu pula untuk variabel PAST.
23,9%, 6,6%, 7,6%, 7,0% dan 9,5%, yang merupakan persentase variasi
cxi
c. Portofolio 3 (P3)
Tabel IV.20
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (Portofolio 3)a
t+1, t+2, t+3 maupun t+4 sekalipun, dan untuk variabel PAST hasil
signifikan berpengaruh pada level 5%, sedang dimodel lain uji F tidak
cxii
50%, 15,5%, 41,9%, 23,4% dan 4,9%, yang merupakan persentase
d. Portofolio 4 (P4)
Tabel IV.21
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (Portofolio 4)a
level 5%, sedang dimodel lain uji F tidak menunjukkan pengaruh yang
cxiii
berarti, R2 masing-masing model adalah 63,5%, 5,6%, 15,9%, 4,7% dan
e. Portofolio 5 (P5)
Tabel IV.22
Hasil Regresi Berganda Variabel Capital Expenditure pada Variabel
Future (Portofolio 5)a
t+1, t+2, t+3 maupun t+4 sekalipun, demikian halnya untuk variabel
sama variabel biaya modal investasi dan pendapatan yang telah lalu
cxiv
adalah 5,2%, 2,4%, 14,2%, 7,0% dan 0,2%, yang merupakan persentase
1. Temuan Pertama
signifikansi < 0,05 yang berarti hipotesis 1 tidak ditolak, yaitu terdapat
variabel kontrol. Hasil temuan pertama yang berasal dari hipotesis 1 ini
konsisten dengan penelitian Jiang et. al. (2006 : 858) yang pada
2. Temuan Kedua
cxv
maupun secara simultan, yang dibuktikan dengan bukti statistik yaitu nilai
signifikansi < 0,05 yang berarti signifikan pada level 95% derajat
untuk pengujian dengan variabel kontrol. Hasil uji pengaruh pada hipotesis 2
ini tidak mendukung hasil penelitian Kim (2001 : 49) yang menyatakan
tidak adanya asosiasi yang linear antara biaya modal investasi (capital
keseluruhan. Namun hasil pada uji hipotesis kedua ini mendukung penelitian
Jiang et. al. (2006 : 858), Callen et. al. (1996), Lev dan Thiagaranjan (1993),
lalu.
oleh Jiang et. al. (2006 : 854), yang menyatakan bahwa secara padangan
tradisional, manajer akan melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk para
cxvi
pandangan tradisional ini menyatakan adanya pengaruh positif antara biaya
konsisten dengan teorema agency theory yang dikemukakan oleh Jensen dan
Meckling (1976 : 10) serta Shin dan Kim (2001 : 2) yang menyatakan
agency cost bisa terjadi ketika manajer dan pemegang saham mengalami
memperhatikan nilai positif dari net present value, yang pada akhirnya
teorema agency cost ini menyatakan asosiasi yang tidak positif antara biaya
model yang digunakan pada uji dengan variabel kontrol lebih baik bila
pada future earning secara parsial dapat bertahan berpengaruh positif hanya
positif biaya modal investasi terhadap future earning dapat bertahan hingga
batas periode ketiga (t+1, t+2 dan t+3) setelah dilakukannya capital
expenditure.
cxvii
3. Temuan Ketiga
a. Winner
yang perlu dicatat disini adalah keterkaitan hasil pengaruh positif antara
Ramesh dalam Kim (2000 : 50), berdasar life cycle hypothesis, alasan
cxviii
capital expenditure mampu diasosiasikan sebagai pendapatan dimasa
positif antara capital expenditure dan future earning, karena dari sisi
keempat (t+1, t+2, t+3 dan t+4) setelah dilakukannya penambahan biaya
modal investasi oleh perusahaan winner. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
earning yang positif dan lebih besar dibandingkan bila perusahaan tidak
b. Loser
cxix
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara biaya modal
cxx
Beberapa alternatif lain didalam papernya disebutkan kemungkinan
t+2 setelah dilakukannya capital expenditure. Dan untuk t+3 dan t+4
tidak terlihat adanya pengaruh signifikan antara keduanya. Hal ini dapat
negatif (pada t+1 dan t+2), karena dari sisi pemilihan proyek, perusahaan
winner.
cxxi
4. Temuan Keempat
untuk uji keempat ini secara parsial menunjukkan untuk P1 yaitu portofolio
adanya pengaruh biaya modal investasi pada future earning dan untuk P3
positif yang signifikan pada level 5%, dan terakhir secara parsial yaitu
perusahaan dimasa lampau signifikan pada level 5% hanya pada P1, P2, P3
dan P4.
hipotesis 4 untuk P1, P2, P3 dan P5 ditolak, hal ini berarti biaya modal
5. Berbeda dengan hal tersebut hipotesis 4 untuk P4 tidak ditolak, hal ini
cxxii
portofolio 4. Hasil temuan keempat yang mengelompokkan perusahaan
dengan penelitian Jiang et. al. (2006 : 859), yang pada penelitiannya
portofolio 1, 2, 3, dan 5) ini inkonsisten dengan penelitian Jiang et. al. (2006
: 859) yang hasilnya tidak ditemui pengaruh biaya modal investasi terhadap
lain yang diungkapkan Kim (2001 : 52) menyatakan faktor yang juga turut
yang terpenting bukan besarnya nilai dari biaya modal investasi (amount of
cxxiii
Investigasi selanjutnya yaitu membandingkan pengkategorisasian
antara Kim (2001) dengan perspektif winner - loser dan Jiang et. al. (2006)
diketahui bahwa pemilihan berdasar track record winner-loser ini akan lebih
yang dikeluarkan perusahaan (Jiang et. al., 2006), karena dengan dengan
dengan baik, namun dengan kategori Jiang et. al. (2006) menghasilkan
biaya modal investasi pada future earning untuk P1 (portofolio dengan rasio
cxxiv
BAB V
Pada bab ini disajikan kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian
yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan yang ada,
yang berkaitan.
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
cxxv
mengasosiasikan dengan future earning untuk data keseluruhan hanya
bertahan hingga t+1 secara parsial dan secara simultan t+1, t+2 dan t+3.
positif dapat bertahan hampir disetiap tahun yaitu t+1, t+2 dan t+4
future earning pada t+1 dan t+2 setelah dilakukanya capital expenditure,
cxxvi
B. Keterbatasan Penelitian
cxxvii
diekspos oleh media seperti contohnya sektor telekomunikasi dan
sektor pertambangan.
pada penelitian ini hanya dijelaskan oleh dua variabel, yaitu capital
cxxviii
C. Implikasi
1. Bagi investor
2. Bagi emiten
cxxix
mampu bertahan hingga periode yang cukup lama (t+4) layaknya
mendatang.
cxxx
DAFTAR PUSTAKA
Daniria E. Risa. 2008. Pengaruh Laba, Arus Kas dan Persistensi Laba
Terhadap Laba Masa Depan. Surakarta : Koleksi Perpustakaan
Fakultas Ekonomi UNS.
Callen, J. Livnat dan Ryan. S. 1996. Capital expenditure: value relevance and
fourth-quarter effect. The journal of Financial Statement Analysis,
Vol. 1, pp. 13-24.
cxxxi
Gunawan S. Arif. Capex Astra International Rp 5 triliun. Harian Bisnis
Indonesia edisi Jumat, 4 Desember 2009
Inci, Ahmet Can et. al. 2003. Capital Investment and Earnings : International
Evidence. Sabanci University, Faculty of Management.
cxxxii
Kantudu. S, Aliyu. 2004. Capital Investment Appraisal Practices of
QuotedFirms in Nigeria. Accounting Department, Bayero
University, Kano.
Mufidati, Yeni. 2007. Kemampuan Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi
Arus Kas Perusahaan yang Akan Datang. Surakarta : Koleksi
Perpustakaan Fakultas Ekonomi UNS.
Priyanto, Dwi. 2008. Statistical Product and Service Solution : Untuk Analisis
Data & Uji Statistik. Yogyakarta : PT. BUKU KITA
Rahmawati T. Wahyu et. al. Indosat Dongkrak Capex 16,6% jadi US$ 1,4
Miliar. Harian Kontan edisi Kamis, 28 Agustus 2008 kolom
investasi.
Setyawan, Andika. 2008. Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Laba Satu
Tahun ke Depan. Surakarta : Koleksi Perpustakaan Fakultas
Ekonomi UNS.
Shin, Hyun-Han dan Yong H. Kim. 2001. Agency Cost and Efficiency of
business Capital Investment : Evidence from Quarterly Capital
Expenditures. Quarterly Journal of Economics 113, 531-552.
cxxxiii
Titman, Sheridan et. al. 2003. Capital Investments and stock return. National
Bureau of Economic Research (NBER) working Paper Series 9951.
Wild et. al. 2005. Finacial Statement Analysis : Analisis Laporan Keuangan.
Edisi 8. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
cxxxiv