1. Pengertian
aspek etika keperawatan merupakan hal penting bagi perawat di pelayanan. Banyaknya
kasus pelanggaran etik yang terjadi di Indonesia seperti bayi melepuh karena ditinggal perawat,
salah suntik, pasien jatuh, pembiaran pasien sehinga terlambat mendapatkan penanganan
merupakan hal-hal yang masih saja terjadi dalam perawatan pasien. Hal tersebut bisa saja terjadi
karena perawat kurang memperhatikan prinsip etika dalam asuhan keperawatan. Penelitian oleh
Haddad dan Eiger (2018) menunjukkan banyaknya keluhan pasien karena ketidak pedulian
perawat. Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan asuhan
keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien. Etika
perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam
1. Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak
apa obat tersebut, prinsip otonomi ini dilanggar ketika seorang perawat tidak
pilihan misalnya memungkinkan suntikan atau injeksi bisa dilakukan di pantat kanan
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan
ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
Prinsi ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini dilanggar ketika kondisi pasien memungkinkan untuk menerima jawaban
yang sebenarnya tetapi perawat menjawab tidak benar misalnya dengan jawaban
; hasil
ukur tekanan darahnya baik,laboratoriumnya baik, kondisi bapak atau ibu baik-
baik saja, padahal nilai hasil ukur tersebut baik buruknya relatif bagi pasien
6. Fidelity (Menepati janji)
itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitasi)
kuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat
bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan,
dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan
Etika keperawatan dan etika kesehatan sampai saat ini menjadi isu yang menarik untuk
dibahas karena setiap hari perawat berhadapan dengan masalah etik. Secara umum beberapa
aspek prinsip etik yang sering dilanggar secara tidak sadar oleh beberapa perawat adalah aspek
otonomi, perawat terkadang tidak meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan karena
dianggap pasien telah pasrah kepada petugas kesehatan terhadap kesembuhannya. Pada banyak
kasus terlihat bahwa pelayanan yang diberikan perawat tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan yang telah ditetapkan. Perawat ingin dikatakan profesional tetapi dalam proses
pelaksanaan masih belum sesuai dan melanggar dari kode etik yang telah ditetapkan.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan terkait survey penerapan prinsip etik bagi
perawat didapatkan hasil paling banyak adalah melakukan tindakan keperawatan tanpa informed
consent dan bersikap kurang peduli dengan pasien. Informed consent merupakan penyampaian
informasi dari dokter atau perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan dan
ini merupakan prinsip otonomy pada pasien. Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien
berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Selama ini
memasang infus dianggap biasa dan merupakan prosedur tetap bagi pasien untuk dipasang infus
setiap ada yang masuk rumah sakit tanpa dijelaskan terlebih dahulu dan bagi pasien pun ini
sudah menjadi hal yang biasa. Padahal, saat akan memasang infus dibutuhkan penjelasan dan
Edukasi pada pasien merupakan salah satu penerapan prinsip etik beneficience pada
pasien. Banyak ditemui kejadian saat pasien masuk rumah sakit mereka tiba-tiba diminta tanda
tangan di atas selembar kertas tanpa tahu apa isi kertas tersebut. Berdasarkan wawancara dan
observasi lembar tersebut ternyata adalah lembar edukasi kepada pasien. Jadi, banyak petugas
kesehatan melupakan pemberian edukasi padahal hal tersebut sangat penting bagi pasien dan
keluarga. Rumah sakit tidak bisa melihat karena evaluasi hanya dari dokumen yang lengkap
Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi
seperti perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan pelayanan yang
berupa patient safety tidak akan pernah terwujud. Selain itu, akan menyebabkan ketidakpuasan
pasien yang akhirnya berdampak buruk pada citra perawat dan pendapatan rumah sakit, pasien
merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan maka tidak akan berobat kembali ke tempat
tersebut karena merasa sudah tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
Dampak lain yang muncul pada perawat adalah perawat dipandang tidak sopan dan
buruknya image perawat oleh pasien, sehingga pasien kurang percaya dan meragukan keahlian
perawat. Perawat yang mengetahui tentang prinsip etik dan menerapkannya dalam pelayanan
hubungan antar perawat, pasien dengan petugas kesehatan lainnya, sehingga klien merasa yakin
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pasien merasa lebih aman dan merasa pelayanan
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping pasien dalam
dan senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta menerapkan prinsip-prinsip etik
keperawatan selama memberikan pelayanan. Kode etik keperawatan merupakan salah satu
pegangan kita sebagai perawat untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan konflik
yang terjadi. Penerapan etik keperawatan memang tidak lepas dari pribadi perawat itu sendiri dan
perawat. Caring adalah sikap peduli pada pasien dengan sepenuh hati ingin membantu pasien
untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan menerapkan perilaku caring diharapkan
penerapan prinsip etik akan meningkat dan perawat terhindar dari tindakan malpraktik. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah laku manusia
DATA PASIEN RUANG RUBY BAWAH:
Nama: Tn.E
Alamat:Kp lebak jaya 001/008 tanjungsari
No Cm:01296510
Diagnosa: Stroke Infark Dengan Hipertensi
Pekerjaan : wiraswasta
RESUME ASESSMEN
REZIA FAHMI,S.Kep.Ners
501/TKK-2016/RSU
2021
RESUME ASESSMEN
591/TKK-2016/RSU
2021