Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul:
DAMPAK KEBERADAAN KAWASAN INDUSTRI YANG BERDAMPINGAN KAWASAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI GUNUNGPUTRI KABUPATEN BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN
1
mumpuni yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri. Kawasan industri
sendiri pada awalnya dikembangkan sendiri oleh pemerintah, lebih tepatnya melalui
kementrian BUMN. Seiring berjalannya waktu kawasan industri menjalankan sektornya
sendiri sehingga menjadi milik perusahaan swasta sebagai reaksi terhadap meningkatnya
kawasan industri dengan dampak polusi lingkungan yang muncul, keterbatasan akan
kebutuhan infrastruktur, dan masalah perkembangan kawasan permukiman yang
berdekatan dengan lokasi industri.
Sektor industri yang sangat tergantung pada sumber daya lingkungan dapat
menimbulkan pencemaran, khususnya pada negara berkembang (Kristanto, 2002). Namun
kenyataannya pembangunan sektor industri tidak selalu menghasilkan dampak yang postif,
tentu saja muncul dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah
satunya yang paling berdampak adalah apabila kawasan industri berada didekat kawasan
perumahan dan pemukiman.
Kawasan perumahan dan pemukiman yang berada didekat kawasan industri bisa
menimbulkan perubahan dalam perilaku serta tata letak kota. Perubahan tersebut
disebabkan oleh adanya dampak yang ditimbulkan kawasan industri yang ada.
Kecamatan GunungPutri, merupakan suatu kecamatan yang berada di kabupaten
Bogor. Kecamatan GunungPutri sendiri dahulu nya daerah pertanian yang berada didekat
kaki Gunung. Namun perkembangan wilayah dan kota membuat daerah pertanian tersebut
hilang dan berubah menjadi kawasan industri serta permukiman. Kecamatan Gunung Putri
memiliki luas sekitar 61,7 km² dengan kepadatan penduduk sebanyak kurang lebih 453.696 jiwa
(BPS Bogor, 2018). Dengan kepadatan penduduk seperti itu maka tidak heran kawasan Gunung
Putri menjadi salah satu kecamatan dengan sektor industri yang padat. Beberapa PT atau abrik
besar seperti PT. Mercedes Benz Indonesia, PT. Mercedes Benz Indonesia, PT. Daekan Indar
Indonesia, PT. Daekan Indar Indonesia dan masih banyak lagi pabrik-pabrik besar lainnya.
Pertumbuhan kawasan industri yang sangat cepat di daerah Kecamatan Gunung
Putri tersebut, menjadi sangat penting untuk masyarakat mengetahui bahwa dampak yang
dihasilkan dari kawasan indutri yang ada di dekat kawasan perumahan dan pemukiman.
Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang dampak apa saja yang dihasilkan agar
masyarakat dan pemerintah kota dapat membenahi kesalahan-kesalahn yang sudah terjadi.
Agar kedepannya pihak pemerintah bisa lebih tegas dalam menyetujui pembangunan
kawasan industri yang akan datang.
2
1.2. Rumusan Masalah
Penelitian memahami bahwa keberadaan kawasan indutri ditengah-tengah kawasan
perumahanan dan pemukiman dapat menyebabkan dampak yang cukup signifikan. Oleh
karena itu diperlukan kajian tentang klasifikasi dampak dari hadirnya kawasan industri
ditengah-tengah kawasan perumahan dan pemukiman di kabupatem Bogor.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Dalam sebuah penelitian, kajian pustaka menjadi komponen yang sangat penting
karena akan menjadi intrumen analisis bagi peneliti. Penelitian ini membutuhkan teori-teori
yang relevan untuk dikaji, terutama yang terkait dengan: [i] teori tentang definisi kawasan
industri sebagai sektor perekonomian, [ii] teori tentang kawasan perumahan dan pemukiman
yang terdampak industri, [iii] teori tentang pertumbuhan kawasan yang berkaitan dengan
pertumbuhan penduduk, [iv] teori tentang klasifikasi dampak yang dihasilkan dari
pembangunan kawasan industri disekitar kawasan perumahan dan permukiman.
4
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009, tujuan pembangunan
kawasan industri adalah untuk:
(a) mengendalikan pemanfaatan ruang
(b) meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan
(c) mempercepat pertumbuhan industri di daerah
(d) meningkatkan daya saing In-dustri
(e) meningkatkan daya saing investasi
(f) memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan inftrastruktur, yang
terkoordinasi antar sektor terkait.
5
dominan yang menyebabkan ketidakseimbangan dengan lingkungan perumahan dan
pemkiman tersebut.
Masalah penduduk merupakan masalah yang cukup mendapatkan perhatian
terutama dalam pertumbuhan kota. Teori-teori struktur kota yang ada harus digunakan untuk
mengkaji bentuk-bentuk penggunaan lahan, yang biasanya terdiri dari beberapa fungsi yaitu
penggunaan tanah untuk perumahan, bisnis, industri, pertanian dan jasa (Koestoer,
2001:33)
(Makarau, 2011) Prinsip-prinsip yang dikemukakan sejalan dengan upaya
mendirikan dan memampukan (enabling), menciptakan iklim kemudahan dan
keterjangkauan (accessibility and affordability), berbagai peran (role sharing) alam
pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan (sustainable and justifiable). Disarankan
kemitraan dalam pembangunan perumahan dan permukiman mutlak diperlukan.
6
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan suatu kota, yaitu :
• Faktor modal dasar, yaitu lahan kawasan, sumber pemasukan dana dan manusia.
• Faktor penunjang fungsi primer, yaitu suatu kegiatan/kawasan industri dan komersil
• Faktor penunjang fungsi sekunder atau faktor pembentuk struktur internal kota berupa
lingkungan perumahan, fasilitas pelayanan umum, prasarana kota dan tenaga kerja.
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat memicu adanya pertumbuhan kawasan
industri juga, karena semakin banyak penduduk maka semakin dibutuhkan perputaran
ekonomi yang sangat dibutuhkan agar semua orang bisa tetap hidup.
Gambar 1. Jumlah penduduk Gunung Putri Gambar 1. Jumlah penduduk Gunung Putri
Tahun 2018 Tahun 2008
Sumber: BPS Bogor, 2018 Sumber: BPS Bogor, 2008
Salah satu contoh, data dari BPS Bogor menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk
selalu naik setiap tahunnya. Gambar diatas adalah data pada tahun 2008 dan 2018. Dimana
peningkatan jumlah penduduk mencapai 2 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun.
7
2008 dan 2018. Dimana peningkatan jumlah penduduk mencapai 2 kali lipat dalam kurun
waktu 10 tahun.
Menurut Sari (2014) jarak terdekat dampak pencemaran yang dirasakan masyarakat
akibat kegiatan industri adalah 500 meter dari lokasi industri. Namun pernyataan lain
muncul, menurut Ghasemian (2012) yang meneliti kawasan industri di Isfahan Iran
menyatakan bahwa kualitas lingkungan kawasan perumahan dengan radius 2500 m
diperkirakan terkena dampak kawasan industri, se-hingga seharusnya AMDAL agar
dibuat dengan lebih hati-hati lagi. Jarak minimal tersebut dimaksudkan agar masyarakakat
lebih bisa menghindari dampak yang ditimbulkan dari polusi dan polutan yang dihasilkan
oleh kawasan industri. Sehingga kawasan kumuh bisa terhindari dan kesehatan manusia
lebih terjaga.
8
dan bisa memicu perubahan kromosom yang berdampak pada mutasi genetik pada
generasi berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, 2018. Kecamatan Gunung Putri Dalam Angka, BPS
Kabupaten Bogor, Bogor, ISSN: 2597-8128
Daldjoeni, N, 1998. Geografi Kota dan Desa, Alumni, Bandung, ISBN: 9794140740
Dirdjojuwono, Roestanto W, Kawasan Industri Indonesia:Sebuah Konsep Perencanaan dan
aplikasinya, Pustaka Wirausaha Muda, Bogor, ISBN: 979309916X
Ghasemian, M.,P. Poursafa, M. M.Amin, M.Ziarati, H. Ghod-dousi, S. A. Momeni, A. H.
Rezaei, 2012. Research article: en-vironmental impact assessment of industrial estate
development plan with GIS and matrix methods. Journal of Environmental and Public
Health. Article ID 407162, 8 pages
Kodrat, K. F., 2006. Analisis sistem pengembangan kawasan indutri terpadu berwawasan
lingkungan (studi kasus pada PT Kawasan Industri Medan). Disertasi. Sekolah Pasca
Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Koestoer, Raldi Hendro, 1997. Perspektif Lingkungan Desa – Kota : Teori dan Kasus, UI
press, Jakarta. ISBN: 979-456-160-7
Koestoer, Raldi Hendro, 2001. Dimensi Keruangan Kota: Teori Dan Kasus, UI Press,
Jakarta. ISBN: 979-456-222-X
Kristanto, Philip, 2004, Ekologi Industri, Andi, Yogyakarta. ISBN: 978-979-29-3425-0
Kostof, Spiro, 1999, The City Shaped: Urban Patterns and Mining Through History,
Thames&Hudson. California. ISBN: 9780500280997
Kwanda, Timoticin, 2000, Pengembangan Kawasan Industry di Indonesia, Dimensi Teknik
Arsitektur Vol.28,No.1, Juli 2000:54-61. ISSN: 2338-7858
Makarau, Vicky H, 2011. Penduduk, Perumahan, Pemukiman, Perkotaan dan Pendekatan
Kebijakan, Jurnal Sabua, Vol.3,No.1, Mei 2011: 54-57. ISSN: 2085-7020
Malisawati, Yasni Dwi, 2017, Dampak Keberadaan Industri Kelapa Sawit Terhadap Tata
Lingkungan Permukiman Di Desa Kumasari Kabupaten Mamuju Utara. Undergraduate (
S1 Thesis ), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Hal.1.
Pamungkas, Dahana & Suryanto, 2018, Perkembangan Rencana Pembangunan Kawasan
Industry Sentolo(2005-2013), Jurnal Khasanah Vol.9,No.1, Maret 2018. ISSN: 2087-
0086
Rachman, Hamzah F, 2010. Kajian Pola Spasial Pertumbuhan Kawasan Perumahan dan
Pemukiman di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, Master Thesis, Universitas
Diponegoro. Hal.2.
Sari, Fitiara Aprilia & Sri Rahayu, 2014. Kajian Dampak Keberadaan Industri PT. Korindo
Arya Bima Sari Dikelurahan Mendawai, Kabupaten Kota Waringin Barat, Teknik PWK:
Vol.3,No.1, 2014: 106-116. ISSN: 2338-3526
Soeling, Pantius.D. 2007. Pertumbuhan Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis & Birokrasi, Vol.15, No.1 (Januari).
ISSN: 2355-7826
Suprijanto, Iwan, 2004. Reformasi Kebijakan & Strategi Penyelenggaraan & Pemukiman,
Dimensi Teknik Arsitektur, Vol.32,No.2, Desember 2004:161-170. ISSN: 2338-7858
Syahruddin, 2010, Evaluai Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri,
Jurnal Administrasi dan Organisasi Vol.17,No.1, Jan-Apr 2010:31-43. ISSN: 0854-3844
10
Wikaningrum, Temmy, Pramudya, Bambang, Noor Erliza, 2015, Kebijakan Pengelolaan
Lingkungan Kawasan Industri Sesuai Proper KLHK Peringkat Hijau ( Studi Kasus di
Kawasan Industri Jababeka Bekasi), Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan, Vol.5, No.2, Desember 2015: 111-120. ISSN: 2460-5824
Zahnd, Markus, 1999. Stategi Arsitektur 2 Perancangan Sistem Kota Secara Terpadu, Teori
Perancangan Kota dan Penerapannya, Kanisius. ISBN: 979672443X
DOKUMEN
WEBSITE
https://water-pollution.org. Jenis Limbah Industri yang Bisa Mencemari Air Tanah, diakses
tanggal 9 Oktober 2020
11