Nur Eriza Noviyanti 61181039 Uts Manajemen.k

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL

Tahun Akademik 2021/2022


Mata Ujian : MANJ. KONSTRUKSI Semester : VII
Fakultas : TEKNIK Waktu : 90 Menit
Program Studi Hari/tanggal : 03 Nopember 2021
: TEKNIK SIPIL

SOAL : CLOSED BOOK


1. Sebutkan 3 unsur pelaku dalam kegiatan pembangunan fisik yang terikat, buatlah skema
secara sistematis mekanisme/hubungan dari ke 3 unsur tersebut dengan tepat !
2. Jelaskan beberapa macam tujuan penyelenggaraa proyek, apabila dikatakan berhasil !
3. Jelaskan istilah-istilah di bawah ini secara sistematis (buat skemanya termasuk langkah-
langkah yang harus ditempuh)
a. SHOW COUSE MEETING (SCM)
b. TREE PARTIES AGREEMENT (TPA)
c. PROVISIONAL HAND OVER (PHO)
d. FINAL HAND OVER (FHO)
e. RETENTION MONEY

4. Sebutkan beberapa keuntungan dari sistem manajemen kontruksi bila dibandingkan


dengan sistem konvensional
5. Apa yang saudara ketahui tentang dokumen kontrak !
6. Proyek juga Memerlukan manajemen Proyek. Uraikan hal tersebut
lengkap dengan bagannya.
7. Bagaimana Peranan konsultan MK dalam proses pembangunan fisik.
8. Sebutkan Fungsi manajemen Kontruksi uraikan sistematisnya
9. Sebutkan Tujuan dari Manajemen konstruksi di lihat dari Aspek Mutu, Waktu dan Biaya (
sebutkan juga dari ke 3 Aspek tersebut )

SELAMAT MENGERJAKAN
DOSEN
PENGUJI HERI
SUJATMIKO.
MT
JAWABAN
1. Untuk menyelesaikan proyek bangunan fisik secara efisien dan efektif, diperlukan
pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek teknis pelaksanaan
• Perencanaan
• Penjadualan
• Pengendalian

2. Suatu proyek biasanya dianggap berhasil jika mencapai tujuan sesuai dengan
kriteria penerimaan mereka, dalam skala waktu, anggaran, sumber daya, dan
spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelangan.
1. Menyelesaikan Tepat Waktu
Pada saat menyelesaikan sebuah proyek, waktu merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dalam mengerjakanya, salah satu kunci keberhasilan dalam
menjalankan manajemen proyek adalah dengan memberikan keyakinan terhadap
pelangan terhadap waktu yang sudah ditentukan dalam menjalankan proyek.

2. Mengelola Resiko
Dalam membangun sebuah proyek pasti tidak lepas dari trial and eror. ketika
menyelesaikan proses yang dijalani pada proyek tersebut, tentunya ketika Anda
salah atau lalai dalam mengerjakannya,pastinya akan menggangu setiap pekerjaan
Anda.

Namun dengan Anda melakukan manajemen proyek, apa pun yang Anda alami,
baik kesalahan ataupun kelalaian yang terjadi pada pekerjaan Anda, Anda dapat
mengatasinya pada saat resiko itu terjadi.

3. Mengelola Tim
Ketika menjalankan sebuah proyek, kualitas sumber daya manusia sangatlah
dibutuhkan dalam melaksanakan proyek tersebut. Peran manajemen proyek iyalah
meenggerakan setiap anggotanya dengan tujuan agar dapat melakukan perannya
dengan baik, dan memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah proyek yang
dikerjakan.

4. Membuat Perencanaan yang Tepat


Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti akan
mengarahkan pada perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang dimaksud
adalah melakukan sebuah pekerjaan mencakup seluruh proses awal hingga akhir
dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas, sehingga setiap rencana yang
sudah dirancang sesuai dengan apa yang diinginkan.

5. Menjaga Anggaran
Anggaran merupakan kunci dalam membuat sebuah proyek, dengan mengkaji
setiap anggaran, maka akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi
dengan anggaran tersebut, manajemen proyek akan semaksimal mungkin untuk
menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal.

3. SHOW COUSE MEETING (SCM), rapat pembuktian.


TREE PARTIES AGREEMENT (TPA), penyelesaian perselisihan kontrak
dengan melibatkan kontraktor lain sebagai penerus pelaksanan pekerjaan.
PROVISIONAL HAND OVER (PHO), suatu kegiatan serah terima seluruh
pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa kepada direksi
pekerjaan setelah diteliti terlebih dahulu oleh Panitia Penilai Hasil Pekerjaan.
FINAL HAND OVER (FHO), kegiatan serah terima akhir pekerjaan dari
penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan
semua kewajibannya selama masa pemeliharan.
RETENTION MONEY, pengganti Performance Bond, apabila proyek tersebut
sudah dinyatakan selesai. Uang ini akan dikembalikan kepada pelaksana proyek,
jika masa jaminan proyek telah selesai.

4. Efektifitas penerapan sistem manajemen konstruksi dalam proses pembangunan


dapat mengoptimalisasikan pengelolaan dan pengendalian baik ditinjau dari aspek
biaya, waktu maupun kualitas dalam mencapai tujuan/target yang telah
ditentukan.

5. surat perjanjian yang menyatakan bahwa pemberi kerja telah bersedia menerima
pekerjaan dari pihak lain.

6. Tanpa manajemen proyek, tim dan klien akan rentan pada manajemen yang
kacau, tujuan yang tidak jelas, kurangnya sumber daya, perencanaan yang tidak
realistis, risiko tinggi, kualitas hasil kerja yang buruk, proyek yang melebihi
anggaran dan pengiriman yang terlambat.

7. Peranan konsultan MK dalam proses pembangunan fisik


Konsultan Menejemen Konstruksi
a. Melaksanakan pengendalian pada tahap persiapan, tahap perencanaan, dan tahap konstruksi, baik
di level program maupun pada level oprasional, dan pengendalian tersebut meliputi
pengendalian waktu, pengendalian biaya, pencapaian sasaran fisik, dan tertib administrasi.
b. Konsultan menejemen konstruksi digunakan untuk pekerjaan :
1. Bangunan bertingkat lebih dari 4 lantai,
2. Bangunan dengan luas total lebih 5000 m2,
3. Bangunan khusus,
4. Bangunan yang melibatkan lebih dari 1 ( satu ) konsultan perencana maupun
pemborong,
5. Bangunan yang dilaksanakan lebih dari 1 ( satu ) tahun anggaran ( multiyear
project ).
c. Kegiatan menejemen konstruksi pada tahap persiapan adalah membantu
pengelola / pemilik proyek dalam pengadaan konsultan perencana, membantu
kontrak pekerjaan perencanaan, dsb.
d. Kegiatan pada tahap perencanaan adalah mengevaluasi program pelaksanaan
kegiatan perencanaan oleh konsultan perencana, memberikan konsultasi kegiatan
perencanaan, mengendalikan program perencanaan, melakukan koordinasi pihak
– pihak yang terlibat pada tahap perencanaan, dan pada saat pelelangan membantu
panitia lelang dalam menyusun Harga Penawaran Sendiri ( HPS ), serta
membantu memberikan penjelasan
pekerjaan.
e. Pada tahap pelaksanaan konsultan MK ( Menejemen Konstruksi )
mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan menyusun laporan dari awal
proses kegiatan hingga akhir pekerjaan.

8. Sebagai perencana, manajemen konstruksi berfungsi untuk menentukan apa yang


harus dikerjakan, kapan harus mengerjakannya, dan bagaimana cara mengerjakan
proyek tersebut. Manajemen konstruksi berkewajiban untuk pengambilan
keputusan atas proses pembuatan konstruksi.
9. Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:

Menyelesaikan tepat waktu


Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan
harus dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan
selalu dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan proyek.

Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan
pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi
masih dapat menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal
(efektif dan efisien).

Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang
ditentukan di awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat
standar kualitas dari suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya
saja.

Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan
perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen
ini membantu pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan
rencana awal.

Anda mungkin juga menyukai