Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM

BIOKIMIA
“ANALISIS ASAM L-ASKORBAT (VITAMIN C) DALAM BUAH”

OLEH:
Kelompok 3
Anggota:
1. FRISKI WIWIT IRDYANA (2020011044002)
2. ADELIA WARDHANI (2020011044065)
3. ISNAINI (2020011044016)
4. RISKA LUTFIA HIDAYATI (2020011044011)
5. EKO SANTOSO (2020011044003)
6. YANES KEDUMAN (2020011044079)
7. ESON MAGAI (2020011044080)
8. YONIS KOGOYA (2020011044088)

Tanggal pratikum : SELASA,16 NOVEMBER 2021


Tanggal pengumpulan laporan : SELASA,23 NOVEMBER 2021

Dosen Pembimbing:
Drs. Frans Deminggus, M. Si

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2021
ANALISIS ASAM L-ASKORBAT (VITAMIN C) DALAM BUAH
I. TUJUAN
Untuk menentukan kadar vitamin c dalam tablet vitamin C rasa strawberry.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk,
yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat
vital, dan dari kata tersebut lahirlah kata vitamine yang kemudian diganti dengan kata vitamin.
Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam
golongan protein, karbohidrat maupun lemak, peranannya bagi beberapa fungsi tertentu
tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Vitamin merupakan suatu molekul organik
yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena
itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi (Winarno, 2004 ).
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat) . Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya memproduksi vitamin D dan K dalam bentuk
provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti
buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak (Godam, 2006). Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di
dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan
diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan
beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6
bulan lamanya di dalam tubuh ( Godam, 2006).
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk
ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin
ini akan segera dibuang tubuh bersama urin (Nemours, 2010).
Kebanyakan vitamin yang larut dalam air bertindak sebagi batu bangunan oleh
koenzim, contoh asam askorbat (vitamin C) sebagai gizi diperlukan bagi hewan menyusui
tingkat tinggi dan normal. Vitamin C adalah vital dalam pembentukan dari kolagen protein
struktural (Thenawijaya, 1982).
Selain itu vitamin C juga digunakan untuk membantu meningkatkan imuntas tubuh dan
antioksidan alami yang dapat membantu menangkal berbagai radikal bebas yang tedapat di
lingkungan sekitar kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang dan jaringan
penyokong lainnya. (Naidu.KA, 2003).

III. BAHAN DAN ALAT


a. Bahan
1. Sampel vitamin rasa starwberry
2. Indikator larutan kanji
3. I₂ dalam KI 0,01 N
4. Aquades 100 ml
b. Alat
1. Erlenmeyer 250 ml
2. Magnet steerer
3. Batang pengaduk
4. Pipet ukur
5. Nerca analitik
6. 1 set alat titrasi
7. Gelas Ukur 10 ml
IV. CARA KERJA

MULAI

Timbang vitamin menggunakan neraca analitik, kemudian haluskan


dengan menggunakan mortar

Setelah halus, larutkan dengan sedikit aquades. Pindahkan kedalam


gelas kimia lalu tambahkan aquades hingga 100ml

Ukur sebanyak 10ml, masukan kedalam erlenmeyer, kemudian


tambahkan 3 tetes larutan kanji.

Titrasi dengan menggunakan larutan standar I₂ dalam KI 0,01 N hingga


warna larutan berubah menjadi kecoklatan

Catat volume I₂ dalam KI yang terpakai

selesai

V. HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN VOLUME TITRASI WARNA AWAL WARNA AKHIR

1. Sampel 1 0,01 Pink Coklat


VI. PERHITUNGAN
𝑏 100
● Kadar Vitamin C sampel 1(% 𝑏) = V x 0,88 x M iodium x 𝑔
x fp
100
= 9 x 0,88 x 0,01 x x 10
1,85
= 0,0792 x (73,52146) x 10
= 58,22899632 g

VII. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1) Hasil Percobaan

NO PERLAKUAN VOLUME TITRASI WARNA AWAL WARNA AKHIR

1. Sampel 1 0,01 Pink Coklat

2) Hasil Pembahasan

Praktikum analisis vitamin C dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar vitamin
C dalam tablet vitamin C pada sampel. Sampel yang digunakan adalah tablet vitamin C
rasa strawberry.
Sampel ditimbang dengan neraca analitik sebanyak 1,85 g, lalu dimasukkan kedalam
mortar untuk dihaluskan dengan cara digerus hingga halus. Kemudian tambahkan air
aquades (yang telah tersedia 100 ml dalam gelas kimia) pada vitamin yang telah
dihaluskan tuangkan kedalam erlenmeyer hingga 100 ml, setelah itu vitamin diaduk
menggunakan batang pengaduk. Ukur larutan sebanyak 10 ml, lalu masukkan kedalam
erlenmeyer. Kemudian tambahkan indikator larutan kanji sebanyak 3 tetes Setelah itu
dilanjutkan dengan titrasi hingga berubah menjadi warna coklat.
Kadar vitamin C dalam sampel tablet vitamin C yang telah dicairkan diketahui dengan
perhitungan 0,01 N larutan iodium = 0,088 mg asam askorbat. Setelah dihitung dengan
rumus kadar vitamin C, didapatkan kadar vitamin C adalah 58,22899632 g. hal tersebut
dapat terjadi karena metode iodimetry memiliki kelemahan tersendiri dimana tidak dapat
menganalisa secara akurat nilai yang diperoleh karena vitamin C dapat dipengaruhi oleh
zat lain.

VIII. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian kualitatif kandungan vitamin C terhadap satu


sampel dalam bentuk tablet vitamin rasa strawberry yang telah dilarutkan adalah
58,22899632 g.
DAFTAR PUSTAKA

 Drs. Frans Deminggus, M.Si, dan Rahmat Nurohman, S,Si. 2021. Penutun Praktikum
Biokimia. Jayapura. Universitas Cenderawasih.
 Alifa Rimadhani Y. 2015. Pengujian Kadar Vitamin C. PONOROGO.
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR. Diakses tanggal 22 November 2021
(https://www.academia.edu/17562504/laporan_praktikum_biokimia_pengujian_vitamin_C)
 Silvia Hasna Hanifah, Helga Narewari Wanodyatama, Vita Serlina, Angga Apriliana, M. Faiz
Abdillah. 2018. Analisis Vitamin C. SERPONG. INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA. Diakses
tanggal 22 November 2021 (https://id.scribd.com/document/407404706/Laporan-Praktikum-
Analisis-Vitamin-C-Silvia-Hasna-Hanifah-1321600017-docx)

Anda mungkin juga menyukai