Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke 7

BIOENERGETIKA

Indikator

Melalui pembelajaran Bioenergetika, maka mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menerangkan siklus energi (bioenergetika) dalam sel

2. Menjelaskan esensi Termodinamika kerja ATP sebagai alat perangkat energi

3. Menjelaskan siklus Adenosin Trifosfat (ATP)

4. Menerangkan proses transfer gugus fosfat (ATP) dengan perantaraan enzim

5. Menerangkan tahapan pembentukan energi dari bahan makanan

A. PENDAHULUAN
Energi merupakan materi yang sangat melimpah di alam yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan tetapi dapat diubah bentuk dan
kegunaannya. Di dalam ilmu sains, energi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Biologis,
Fisika dan Kimia.
Dalam ilmu Biokimia, bioenergetika menjadi salah satu pengetahuan yang wajib dipelajari.
Bioenergetika juga dapat disebut thermodinamika yaitu perubahan energi dengan melibatkan
reaksi kimia. Mulai dari SD sampai duduk di bangku kuliah, bioenergetika wajib dipelajari
namun berbeda tingkat kesulitannya pada tiap jenjang pendidikan. Bioenergetika atau
thermodinamika merupakan bagian dari ilmu biokimia yang mempelajari tentang
transformasi (perpindahan) dan penggunaan energi.
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melibatkan proses metabolisme.
Metabolisme menjadi bagian yang sangat penting pula dalam kehidupan. Dengan bantuan
energi melalui berbagai macam reaksi kimia akan menghasilkan proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh.
Metabolisme adalah transformasi energi dengan menggunakan reaksi kimia. Metabolisme
juga dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Metabolisme dibagi menjadi 2 macam yaitu Katabolisme dan Anabolisme. Katabolisme
merupakan reaksi pemecahan senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi
menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Sedangkan anabolisme
merupakan peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per
satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena
respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada
adanya oksigen (Tobin, 2005). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena
respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada
adanya oksigen (Tobin, 2005).
Biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi melalui pemecahan bahan
organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material tanaman dan lainnya. Cara
membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi
dengan menggunakan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana
dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk
menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas. Dari definisi energi
biomassa yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar, maka peran pembaruan lahan
sebagai sumber energi biomassa harus dilakukan. Meskipun beberapa sumber energi
biomassa untuk beberapa jenis memang secara alami tersedia, tapi untuk menghasilkan energi
biomassa ini tentu diperlukan jumlah besar untuk menghasilkan energi bahan bakar yang
besar.
Penggunaan energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk dilakukan untuk
melepas ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui. Perkembangan terus
dikembangkan untuk menghasilkan energi biomassa yang dapat diperbaharui dengan cepat
dan tetap bersahabat dengan lingkungan. Pengertian tentang energi biomassa yang
merupakan bahan penghasil energi dari unsur biologis seperti organisme mati ataupun
tanaman hidup tentu akan semakin diperhatikan untuk kelangsungan energi untuk
kedepannya. Karena, keterbatasan bahan energi tidak terbarukan suatu saat akan habis.
Pentingnya Penggunaan Energi Biomassa. Penggunaan energi biomassa dapat dijadikan jalan
keluar dari terbatasnya energi yang tidak dapat dipperbaharui. Untuk itu, energi biomassa
sejak tahun-tahun sebelumnya sudah banyak diteliti untuk menggantikan kelangkaan energi
bahan bakar yang tidak terbarukan. Indonesia dengan potensi alam yang sangat melimpah
sebenarnya berpotensi untuk menghasilkan energi biomassa yang beragam untuk keperluan
manusia. Pengelolaan dari bahan-bahan penghasil energi biomassa ini sebenarnya akan lebih
menghemat pengeluaran negara dengan manajemen pengelolaan yang baik. Untuk itu,
pengertian energi biomassa perlu diketahui oleh semua lapisan masyarakat untuk
mengembangkan energi terbarukan.
1.  Bioenergetika
Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai
perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi
selama sistem reaksi bergerak dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yanng
lebih rendah. Sebagian besar energi dilepaskan dalam bentuk panas. Pada sistem nonbiologik
dapat menggunakanenergi panas untuk melangsungkan kerjanya dan dapat diubah menjadi
energi mekanik atau energi listrik. Sedangkan pada sistem biologik bersifat isotermik dan
menggunakan energi kimiauntuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
 
2.   Energi bebas dan kesetimbangan
Energi bebas adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan pada suatu proses
yang terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas dilambangkan dengan ∆G.
Sedangkan, kesetimbangan adalah dua reaksi yang terjadi pada kecepatan yang sama dan
tidak ada lagi perubahan konsentrasi.
Perubahan Energi Bebas ∆G menunjukkan energi maksimum yang tersedia untuk melakukan
kerja. Dalam hal ini, berguna bila sistem berubah dari suatu keadaan menjadi suatu keadaan
lain. Selama proses berlangsung, kemampuan kerja yang diukur dengan ∆G ini makin
berkurang, lama kelamaan menjadi nol (∆G=0), yaitu pada kondisi kesetimbangan. Pada
kondisi kesetimbangan ini tidak bisa melakukan kerja.
 
1.      ∆Go < 0, reaksi berlangsung spontan dan berlanjut pada keadaan setimbang.
2.      ∆Go = 0, reaksi pada kesetimbangan dinamik.
3.      ∆Go > 0, reaksi spontan berlangsung pada arah yang berlawanan.
 
3.  Reaksi eksergonik dan reaksi endergonik
Reaksi yang dapat berlangsung selalu menghasilkan energi bebas dan dinamakan
reaksi eksergonik. Reaksi yang memerlukan energi bebas adalah reaksi endergonik, reaksi
seperti ini tidak dapat berdiri sendiri. Reaksi-reaksi biologik biasanya merupakan gabungan
reaksi eksergonik yang menghasilkan banyak energi bebas dengan reaksi endergonik yang
memerlukan energi bebas. Tidak seluruh energi bebas reaksi eksergonik digunakan oleh
reaksi endergonik, sebagian akan dilepaskan agar reaksi total masih bersifat eksergonik
sehingga dapat tetap berlangsung.
a.   Eksergonik (menghasilkan energi)
         Oksidasi bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein)
         Fotosisntesis
         Peragian

b.   Endergonik (membutuhkan energi)


         Gerakan-gerakan mekanik
         Sintesis bahan sel
         Pembentukan gradien konsentrasi
         Penyimpanan bahan bakar
 
4.   Kaidah termodinamika biologi
a.   Kaidah pertama termodinamika
Kaidah pertama ini merupakan hukum penyimpanan energi, yang berbunyi: energi total
sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan. Ini berarti bahwa saat terjadi
perubahan di dalam sistem tidak ada energi yang hilang atau diperoleh. Namun energi
dapat dialihkan antar bagian sistem atau dapat diubah menjadi energi bentuk lain.
Contohnya energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik, panas, mekanik dan
sebagainya.
b.    Kaidah kedua termodinamika
Kaidah kedua berbunyi: entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin
berlangsung spontan. Entropi adalah derajat ketidakteraturan atau keteracakan sistem.
Entropi akan mencapai taraf maksimal di dalam sistem seiring sistem mendekati keadaan
seimbang yang sejati. Dalam kondisi suhu dan tekanan konstan, hubungan antara
perubahan energi bebas (ΔG) pada sebuah sistem yang bereaksi, dengan perubahan
entropi  (ΔS), diungkapkan dalam persamaan:
ΔG = ΔH – TΔS
Keterangan: ΔH adalah perubahan entalpi (panas) dan T adalah suhu absolut.

Rangkuman
Biokimia merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Energi
sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Metabolisme merupakan transformasi energi
dengan menggunakan reaksi kimia. Metabolisme juga dapat diartikan sebagai semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme dibagi menjadi 2 macam
yaitu Katabolisme dan Anabolisme.
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan senyawa kimia kompleks yang
mengandung energitinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah. SedangkanAnabolisme merupakan peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi
senyawa yang lebihkompleks.
Reaksi yang dapat berlangsung selalu menghasilkan energi bebas dan dinamakan
reaksi eksergonik. Reaksi yang memerlukan energi bebas adalah reaksi endergonik, reaksi
seperti ini tidak dapat berdiri sendiri.
Kaidah pertama ini merupakan hukum penyimpanan energi, yang berbunyi bahwa
energi total sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan. Kaidah kedua
berbunyi bahwa entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin berlangsung
spontan.

Evaluasi dan Diskusi

1. Jelaskankan siklus energi (bioenergetika) dalam sel

2. Jelaskan esensi Termodinamika kerja ATP sebagai alat perangkat energi

3. Jelaskan siklus Adenosin Trifosfat (ATP)

4. Uraikankan proses transfer gugus fosfat (ATP) dengan perantaraan enzim

5. Uraikankan tahapan pembentukan energi dari bahan makanan

Sumber:

Tim Dosen, 2019. Biologi Umum. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Anda mungkin juga menyukai